Tia Setiawati's Blog, page 42

October 24, 2017

Memilih Diri Sendiri“Memilih diri sendiri dibandingkan siapapun adalah hal yang seharusnya...

Memilih Diri Sendiri“Memilih diri sendiri dibandingkan siapapun adalah hal yang seharusnya...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 24, 2017 19:38

#reviewKPIIjilid3...



#reviewKPIIjilid3 #karenapuisiituindah

#kpii





@Regranned from @ainekayul - #BacaBarengReaderSquad day 1



Judul: Karena Puisi Itu Indah (Jilid 3)

Penulis: Tia Setiawati

Tahun Terbit: 2016

Tebal: 178 halaman

ISBN: 978-602-3091-71-3



Seperti jilid 2 sebelumnya, buku kumpulan puisi ini tidak menyertakan blurb. Tapi aku akan berbagi sepenggal puisi yang telah mengacak-acak pagiku.

.

.

“Ketika kamu sudah tak merinduku

akan kudoakan saja kamu dari sini.

Bukan doa seperti biasanya

kali ini doaku sederhana saja.

Aku ingin rindumu mampu abadi

pada wanita yang memang ditakdirkan Tuhan sebagai teman hidupmu nanti.

Wanita yang menerima segala ketidaksempurnaanmu.

Wanita yang mampu setia, sepanjang usianya.”

.

.

Itu adalah cuplikan puisi berjudul ‘Ketika Kau Sudah Tak Merinduku Lagi’. Sejak baris awal, aku sudah merinding, dan tersentuh. Rasanya seolah tulisan kak Tia mampu menyentuh bagian diriku yang paling dalam.



Hampir yakin kalau sebenernya penulis mengenal baik diriku, kemudian menuliskan puisi ini untukku. Nyaris semua puisi yang sudah kubaca dalam KPII jilid 3 ini kuklaim sebagai puisi yang sangat 'aku banget’. Nantikan kutipan yang tak kalah keren besok, ya!



#ReaderSquad #RSbacaSastraIndonesia #bookstagram #bookreview #bookworm #bookish #bookdragon #booklover #bookquotes #poem #poetry #bookaholic #bookaddict #read #bookphotography #coffee #coffeetime #red - #regrann

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 24, 2017 19:30

#reviewKPIIjilid3...



#reviewKPIIjilid3 #karenapuisiituindah

#kpiijilid3





@Regranned from @ainekayul - #BacaBarengReaderSquad day 4



Judul: Karena Puisi Itu Indah (Jilid 3)

Penulis: Tia Setiawati

Penerbit: Indie Book Corner

Tahun : 2016

Tebal: 178 halaman

ISBN: 978-602-3091-71-3



Kamu tahu, ini sudah musim hujan.

Dan musim seperti ini, membuat rindu menjadi tak tertahankan.

Ah, jangan khawatir, jaket merah yang kamu titipkan padaku, selalu mampu menghangatkan

dinginnya cuaca

yang kadang tak menentu.

(Mencintaimu Hari Ini) ~halaman 126



Setelah dibuat jatuh cinta oleh KPII jilid 2, aku makin jatuh cinta dengan tulisan-tulisan Kak Tia di KPII jilid 3 ini. Tidak ada perpindahan yang begitu signifikan dari jilid 2 ke jilid 3, ciri khas penulis tetap melekat pada jilid ketiga.



Namun aku lebih suka dengan KPII jilid 3, karena puisi-puisi dalam buku ini dipisah menjadi beberapa bab sesuai tema(?) tertentu. Setiap bab dipisah (atau dibuka) oleh satu kutipan pendek yang sangat berarti dan tentu saja indah.



Seperti yang sudah kubilang sebelumnya, Kak Tia begitu berhasil melukiskan perasaan rumit menjadi untaian kalimat-kalimat sederhana. Perasaan cinta, rindu, kecewa, dan kehilangan dituliskan dengan manis.



Kalau ditanya perkara ‘feel’ sudah pasti penulis (lagi-lagi) membuatku gila karena terbawa perasaan. Karena aku adalah pribadi yang selalu dilanda rindu sepanjang tahun selama 13 tahun belakangan, tentu saja bagian favoritku adalah bagian yang menuliskan rindu.



Terima kasih banyak, Kak Tia, telah mengizinkanku membaca KPII jilid 2 dan 3, membuatku terbaper-baper ria. Kalo kalian ingin ketularan baper akut karena KPII macam aku, sila hubungi kak Tia ya, Temans!



#ReaderSquad #RSbacaSastraIndonesia #bookstagram #bookreview #bookish #booknerd #bookworm #bibliophile #bookphotography #book #booklover #bookaddict #instabook #coffeetime #coffee #coffeeaddict #poem #poetry #puisi - #regrann

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 24, 2017 03:46

#reviewKPIIJILID2 #KPIIJILID2 #karenapuisiituindah...



#reviewKPIIJILID2 #KPIIJILID2 #karenapuisiituindah





@Regranned from @ainekayul - #BacaBarengReaderSquad day 4



Judul: Karena Puisi Itu Indah (jilid 2)

Penulis: Tia Setiawati

Penerbit: Indie Book Corner

Terbit: 2014

Tebal: 207 halaman

ISBN: 978-602-3090-43-3



Di kotaku yang jauh dari kotamu,

semoga kita masih saling merindu seperti dulu.

Dan jika mengingatmu adalah candu,

maka mendoakanmu adalah serupa berlayar

: menuju ragamu yang jauh.

(Berlayar Menuju Ragamu) ~halaman 185



Berisi 107 puisi, KPII jilid 2 ini termasuk buku yang habis dibaca hanya dalam sekali duduk. Selain karena halamannya tidak terlalu tebal, gaya bahasa yang dibawakan penulis sangat ringan dan mudah dicerna sehingga pembaca tidak dibuat berpikir terlalu berlebihan untuk dapat menginterpretasikan setiap puisinya.



Kak Tia sukses membawakan tulisan-tulisan yang sangat mewakili isi hati kaum perempuan. Ia menuliskannya dengan sangat manis namun juga terasa getir. Sebagai pembaca, aku jadi memiliki cara pandang baru terhadap cinta dan kehilangan setelah membaca puisi-puisi ini.



Buku ini sangat direkomendasikan kepada siapa pun, terutama perempuan-perempuan tangguh penikmat sajak. Dengan tampilan sampul yang indah, KPII ini wajib dimiliki dan masuk rak koleksi.



Kamu bisa hubungi penulisnya langsung jika ingin terbawa perasaan dengan parah seperti aku.



#ReaderSquad #RSbacaSastraIndonesia #bookstagram #bookreview #bibliophile #bookworm #bookphotography #photooftheday #bookish #booklover #poetry #poem #instabook #read #literature #puisi #bookaddict #booknerd - #regrann

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 24, 2017 03:28

October 22, 2017

@Regranned from @widddiastuti - “Beberapa hal, ada...



@Regranned from @widddiastuti - “Beberapa hal, ada baiknya tetap kita sembunyikan. Untuk menjaga hati dari rasa kecewa, atau menjaga hati seseorang dari rasa tidak nyaman yang muncul tiba-tiba”.-TiaSetiawati

.

Aku pernah begitu merindunya. Begitu ingin berkata, “aku rindu kamu”, padanya. Namun akhirnya, kalimat itu hanya berputar dalam kepala. Mereka diam saja di sana. Tidak ke mana-mana.

.

Aku pernah begitu ingin dia hadir di sini. Menemani hari-hariku. Membicarakan ini-itu sampai kami lupa waktu. Namun akhirnya, tak ada yang kusampaikan padanya. Inginku hanya menggema dalam dada. Selamanya, barangkali hanya akan tenggelam di sana. Sampai dalam, sampai aku lupa.

.

Begitu banyak hal yang aku sembunyikan darimu, Tuan. Apakah kau sempat sejenak saja merasakan?

.

PS : kalo baca buku ini, idk, ngerasa kaya baca cerita hidup sendiri. ada aja kata-kata yang kalo lagi baca pasti “lah inimah gua banget ya”. dan itu hampir semua tulisan dapet bgt feel nya. the best, sukses terus kak!♥ @tiasetiawati2709





#perempuanpenggenggamrindu #reviewppr #tiasetiawati

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 22, 2017 21:32

Sebuah Surat Untuk (Calon) Suamiku NantiBanyak hal di dunia ini, yang memengaruhi sikap dan laku...

Sebuah Surat Untuk (Calon) Suamiku NantiBanyak hal di dunia ini, yang memengaruhi sikap dan laku...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 22, 2017 18:26

Karena Kita Saling Mencintai“Mencintai seseorang tidak selamanya perihal manis. Itu bukan...

Karena Kita Saling Mencintai“Mencintai seseorang tidak selamanya perihal manis. Itu bukan...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 22, 2017 05:53

October 21, 2017

❤❤❤



❤❤❤

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 21, 2017 05:36

October 20, 2017

#reviewppr

@Regranned from @trezlibrary - #ObrolinBuku...



#reviewppr



@Regranned from @trezlibrary - #ObrolinBuku #PerempuanPenggenggamRindu #Day3



Judul : Perempuan Penggenggam Rindu

Penulis : Tia Setiawati

Penerbit : @mediakita

Tebal buku : 236 hlm

ISBN : 978-979-794-533-6 .

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 20, 2017 06:50

October 19, 2017

“Bukan Aku yang Menyerah.”

Bila di masa depan...

A post shared by Writer. Mother of 1. Indonesia (@tiasetiawati2709) on Oct 19, 2017 at 8:50pm PDT




“Bukan Aku yang Menyerah.”



Bila di masa depan nanti

Tiba-tiba kau mengingatku lagi

Ingatlah bahwa bukan aku yang menyerah

Apalagi pergi lebih dulu dan mengaku kalah



Karena…

Selalu aku yang menunggu, saat kau yang terlambat

Selalu aku yang setia, saat kau sengaja lupa

Selalu aku yang berjuang, saat kau ingin melepaskan

Selalu aku yang mengerti, saat kau bahkan enggan menjelaskan

Selalu aku yang tinggal, saat kau bilang tak akan kembali



Maka, bila sekarang aku merelakan

Itu bukan karena aku kelelahan

Namun karena kau tidak sama sekali menunjukkan perubahan



Ingat lagi, bahwa bukan aku yang menyerah

: Aku hanya belajar melepaskan, seorang yang tak pernah ingin tinggal.





Suara : @gheaanjani

Puisi : @tiasetiawati2709



#tiasetiawati #perempuanpenggenggamrindu

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 19, 2017 20:51