Tia Setiawati's Blog, page 41

#reviewKPIIjilid3 #karenapuisiituindah #kpiijilid3...

#reviewKPIIjilid3 #karenapuisiituindah #kpiijilid3

—

@Regranned from @ainekayul - #BacaBarengReaderSquad day 3

Tahukah kamu, kamu?

Mataku sering berkaca-kaca,

saat aku melihat sosokmu muncul dari balik pintu itu.

Pintu yang pada suatu waktu,

menjadi titik awal mata kita bertemu.

Setelah berwaktu-waktu berpisah,

aku ingin berdekatan denganmu.

Dekat, tanpa sekat.

.

.

Aduh! Kak Tia berhasil lagi membuat aku banjir air mata karena terlalu dalam terbawa perasaan. Memang sederhana, tapi begitu nylekit.

Aku pernah mengalami kejadian dalam puisi “Sempatkan” ini. Ketika itu, setelah tujuh tahun berpisah, dia tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan. Mengenakan kaus biru berkerah, dan jins biru, juga ikat pinggang kulit favoritnya.

Ketika aku menatap matanya, rasanya wah! Sulit dijelaskan. Amarah, rindu, cinta, semuanya berbaur menjadi satu. Meski momen itu terjadi delapan tahun lalu, aku masih ingat detailnya. Sering terbayang-bayang apa yang bakal terjadi kalau dia benar-benar muncul di balik pintu.

Dan melalui puisi ini, Kak Tia berhasil membangkitkan kenangan itu hingga rasanya seolah baru terjadi kemaren sore

Aku Akan Selalu MencintaimuAku akan selalu mencintaimu, meski banyak hal menyebabkan kita tidak bisa...

Aku Akan Selalu MencintaimuAku akan selalu mencintaimu, meski banyak hal menyebabkan kita tidak bisa...

karenapuisiituindah:Sampai jumpa di Kelas Menulis...

karenapuisiituindah:

Sampai jumpa di Kelas Menulis @mediaberkarya batch 4. November nanti ya.

Cara termudah untuk daftar adalah dengan klik link yang ada di bio IG @liviaoktora

Arti Menulis Bagiku

karenapuisiituindah:
Menulis itu sederhana,sesederhana kau mengeja suatu kata yang sudah...

Bila Kau Adalah BukuBila kau adalah sebuah buku, akan kusampul dengan rapi dan teliti. Agar tak ada...

Bila Kau Adalah BukuBila kau adalah sebuah buku, akan kusampul dengan rapi dan teliti. Agar tak ada...

Menurutmu, apa bagian terbaik dari mencintai...

Menurutmu, apa bagian terbaik dari mencintai seseorang?

—

Inilah Caraku Menghilang Dari Hidupmu

karenapuisiituindah:

Bila kau memang sungguh tak menghendaki lagi hadirku,aku tak akan meminta...

#instapoem#reviewKPIIjilid2 #tiasetiawati #karenapuisiituindah...

#instapoem

#reviewKPIIjilid2 #tiasetiawati #karenapuisiituindah

—

@Regranned from @ainekayul - #ReaderSquadBacaBareng day 2

Mengapa selalu kamu, Tuan?

Barangkali karena semesta pun tak bisa menolak cinta

yang sama-sama kita tautkan

sejak kedua mata kita bertatapan.

Dahulu kupikir cinta pada pandangan pertama itu tak nyata.

Ternyata itu ada.

Dan perjumpaan denganmu membuatku percaya.

.

.

Adalah sebait puisi yang dikutip dari puisi ke-37 berjudul ‘Mengapa Selalu Kamu?’. Sederhana, namun aku ikut merasa bahagia dan merasakan vibes orang jatuh cinta ketika membacanya.

Meski saat ini aku sedang tidak jatuh cinta, tapi aku jadi tersipu dan senyum-senyum sendiri bacanya. Teringat masa-masa sekolah dulu yang ketika ketemu senior unyu langsung mengklaim kalau aku jatuh cinta haha!

Sebelumnya aku selalu beranggapan bahwa puisi itu sudah pasti njlimet dan butuh extra-effort untuk dapat memahami pesannya. Namun dalam KPII jilid 2 ini, bahasanya sangat sederhana. Bahasa sehari-hari yang diracik dengan apik dan membuatku langsung klik hingga enggan meletakkan bukunya kalau tidak terdesak wkwkwk.

#ReaderSquad #RSbacaSastraIndonesia #bookstagram #bookreview #bookish #bookaholic #booklover #booknerd #bookworm #bibliophile #bookaddict #bookphotography #bookphoto #read #book #poem #poetry #bookquotes #instabook - #regrann

#reviewKPIIjilid2 #KPIIJILID2#tiasetiawati—@Regranned...

#reviewKPIIjilid2 #KPIIJILID2

#tiasetiawati

—

@Regranned from @ainekayul - #BacaBarengReaderSquad day 3

If you cant keep me in your life and in your heart,

would you please just keep me in your memory?

Because that would be enough.

That would be enough.

.

.

Nggak bosan-bosan aku bilang kalau Kumpulan Puisi Itu Indah ini sangat penuh makna meski dirangkai dengan kata-kata sederhana. Setiap puisi yang kubaca itu selalu menyentuh dan sangat greget.

Aku bisa membayangkan siapa saja ketika membaca KPII. Yang paling sering itu membayangkan ‘Pak’ sih, dan itu luar biasa nyesek ketika diingat-ingat sembari membaca puisi-puisi ini.

Aku yang biasanya masa bodoh dan enggan berpikir berlebihan tentang dia, jadi overthinking, kangen lagi, cinta lagi… dan kepingin bersama lagi. Kak Tia benar-benar sukses membuatku meninjau ulang perasaan dan berpikir mengenai kesempatan kedua

Sampai jumpa di Kelas Menulis @mediaberkarya batch 4. November...

Sampai jumpa di Kelas Menulis @mediaberkarya batch 4. November nanti ya.

Cara termudah untuk daftar adalah dengan klik link yang ada di bio IG @liviaoktora