Tia Setiawati's Blog, page 112
April 3, 2017
Terima kasih sudah mengadosi #novelkoma

Terima kasih sudah mengadosi #novelkoma
MALAYSIA!
@Regrann from @_merpatijingga_ - Buku dari...

MALAYSIA!
@Regrann from @_merpatijingga_ - Buku dari #jogjakarta yang dibawa masuk khusus untuk #PESTABUKUSELANGOR 30 Mac - 9 April 2017 di SACC Shah Alam. Booth H10. Tiga buku untuk RM50.
Atau hubungi whatsapp +60122290944.
#kamijualbuku #kamijualmurah #novel #buku #cheapsale #jangancakapabangtakpayung
●●●
PS : Silakan bawa pulang #KPIIJILID2 dan #kpiijilid3 ya, teman-teman di Malaysia. Hanya sampai 9 April lho.
→ Tentang Peremouan dan Bunga di Kepalanya ←
Ada seorang...

→ Tentang Peremouan dan Bunga di Kepalanya ←
Ada seorang perempuan muda, yang manis dan berpipi merona.
Dia selalu menyimpan beberapa kuntum bunga di atas kepalanya.
Dibuatkannya sebuah rangkaian bunga berbentuk lingkaran seukuran lingkar kepalanya.
Kau ingin tahu mengapa?
Dia bilang, dia membutuhkan alasan untuk tersenyum setiap hari.
Dan bunga di atas kepalanya membantunya.
Orang-orang yang melihatnya akan tersenyum padanya, seraya memanggilnya ‘cantik’ atau ‘manis’.
Lalu peremouan itu akan tersenyum kembali, seraya berkata ‘terima kasih’.
Hari demi hari berlalu.
Kemudian kami tak sengaja bertemu
pada sebuah pesta kebun sahabat dekatku.
Perempuan itu bernama Bunga.
Bunga sempat bertanya-tanya :
“Mengapa hidup tidak sesederhana seharusnya, Nona?”
“Karena kau yang membuatnya menjadi tidak sederhana, Bunga.”
“Mengapa aku tidak mampu bahagia tanpa suatu ‘karena’?’
"Karena kau selalu saja mencari, namun lupa memberi.
Lalu kau membuat namun tak hendak menerima.”
Lalu dia pergi tanpa permisi.
Bunga melupakan satu hal.
Bahwa untuk bahagia, kita hanya perlu untuk berbahagia.
Cinta.
Sepertinya Bunga belum bertemu cinta.
Tangerang, 6 Januari 2012
- Tia Setiawati
●
Pic from @grafolio_official
#perempuan #instapoem #tiasetiawati
“Mungkin jatuh hati bukan pilihan. Namun ketika kamu jatuh...

“Mungkin jatuh hati bukan pilihan. Namun ketika kamu jatuh dan tak ditangkapnya, adalah pilihanmu untuk bangun atau tetap jatuh dan menderita.”
#tiasetiawati #PEREMPUAN #instapoem
●
Pic from @grafolio_official
→ Dari Tempatku Menulis Puisi ←
Dari tempatku menulis...

→ Dari Tempatku Menulis Puisi ←
Dari tempatku menulis puisi,
ada kenangan yang masih melintas sekelebat bayang,
seperti dekat namun ingin pergi
Dari tempatku menulis puisi,
ada jarum jam yang seolah menertawakan
lalu menegurku sambil menanyakan,
‘dimana ‘cinta selamanya’ yang dia janjikan?’
Dari tempatku menulis puisi,
fotomu di dinding kamarku masih menghiasi,
kau merangkul pundakku penuh arti
dari tempatku menulis puisi,
tergeletak sebuah dompet berisikan fotomu,
foto yang sama ketika kita mengikrarkan janji
Dari tempatku menulis puisi,
kulihat selembar kertas bertuliskan ‘aku sayang kamu’
kusimpan sebagai teman sepi,
kuingat kau berkata,
‘kau tak pernah sendiri’
Dari tempatku menulis puisi,
aku masih mengingatmu,
berharap kita masih seperti dulu,
berharap kau berkata,
‘akan kuusahakan semuanya untukmu’
Tapi kutahu,
cinta adalah melepaskan apapun yang melekat padamu,
membiarkannya terbang menuju kematangan,
membiarkannya pergi mencari kebahagiaan
Lalu akan kutuliskan puisi lagi,
agar hatiku tenang,
agar kau tetap di ingatan
Karena sungguh aku ingin kau ada,
: walau tidak nyata ada di depan mata.
Tangerang, 19 Desember 2011
- Tia Setiawati
●
Pic from @grafolio_official
#instapoem #tiasetiawati
April 2, 2017
ACEH!!
@Regrann from @chiciadynda - Kau harus cepat bangun,...

ACEH!!
@Regrann from @chiciadynda - Kau harus cepat bangun, perempuan. Karena kalau terus menerus bertahan dalam ilusi, barangkali ia yang lebih baik di sana akan kau lewatkan.
Masih ada kesempatan untuk perempuan-perempuan cantik lainnya di #Aceh untuk mendapatkan buku ini. Buku mengenai banyak hal di kepala dan hatimu ini bisa didapatkan dengan edisi tanda tangan serta bebas ongkos kirim. Karena persediaannya terbatas, silahkan hubungi saya ya ❤
#book #poem #perempuanpenggenggamrindu #tiasetiawati
●●●
PS : #PEREMPUANPENGGENGGAMRINDU sudah bisa kamu dapatkan di toko buku - toko buku kesayangan di kotamu. Sesuai kabar dari teman-teman lain, buku ini sudah tersedia di Gramedia kota-kota berikut ini :
1. Jabodetabek
2. Palembang
3. Pekanbaru
4. Medan
5. Semarang
6. Solo
7. Yogyakarta
8. Tasikmalaya
9. Bandung
10. Banjarmasin
11. Samarinda
12. Makassar (atau bisa juga langsung ke @blibuku )
13. Surabaya
14. Malang
15. Cirebon
16. Karawang
17. Padang
Untuk daerah Aceh, secara khusus bisa langsung pesan ke @chiciadynda, edisi ttd dan free ongkir
●
Bila ada yang kesulitan mendapatkan buku ini, bisa beli secara online ke @bukukitacom, @bukubukularis, @grobmart, @parcelbuku, dan beberapa toko buku online lainnya.
Atau… kalau mau sekalian beli #karenapuisiituindahjilid2 atau #karenapuisiituindahjilid3, silakan hubungi melalui whatsapp ke nomor 0859-3977-0959 ya.
ACEH!
@Regrann from @chiciadynda - Jangan lupakan ini,...

ACEH!
@Regrann from @chiciadynda - Jangan lupakan ini, perempuan. Cinta adalah dua kemauan, bukan satu komposisi saja yang bertahan
LEBIH BAIK TERSESAT SEBENTAR, DARIPADA MENGHILANG...

LEBIH BAIK TERSESAT SEBENTAR, DARIPADA MENGHILANG SELAMANYA.
Inilah kisah tentang dua orang manusia. Yang pernah sangat saling mencintai. Lalu terpisah dan dipertemukan Tuhan kembali.
Bacalah. Siapa tahu, ini kisahmu sendiri.
●
Sang wanita pernah berkata pada sang pria, “Jika ingin pergi, silahkan saja. Kau sudah membawa serta, separuh hatiku dengan tak percuma”.
Si pria hanya mengernyitkan dahi.
Tanpa mau bertanya apapun lagi.
Lalu ia pun pergi. “Sudah terlalu banyak sakit hati. Kita sudah tak baik untuk terus bersama lalu meratapi diri”. Lalu ia pergi, dan berniat tak akan kembali lagi.
Waktu demi waktu berlalu. Tahun demi tahun terlewati. Cinta hidup dengan caranya sendiri.
Sebuah kisah tentang sang pria sampai di telinga sang wanita. Mereka bilang, hidup pria itu tidak bahagia. Ia seperti tersesat dan kehilangan arah hidupnya. Sang wanita tertegun. Dalam hati, ia tetap berdoa. Semoga rasa bahagia tak pernah benar-benar pergi jauh dari hidup masa lalu cintanya.
Pada suatu senja hari, di hari yang akan mereka ingat selamanya. Sebuah taman kota mempertemukam mereka berdua. Sang wanita sedang asik membaca buku. Sambil sesekali meneriaki anak laki-laki yang sedang tertawa liar sambil berlari.
Ia selalu mencintai anak kecil.
Merasa dirinya pernah sebahagia mereka.
Lalu di sudut seberang sana,
ada seorang pria yang tiba-tiba terpana. Tangannya sedang memegang seikat mawar merah. Dia berkata dalam hati, “Aku ingin mengingat seseorang senja ini. Maka akan kuberikan seikat mawar merah ini, pada wanita manapun yang kutemui pertama kali dengan mataku yang tak mampu berpaling lagi.”
Lalu matanya melihat sosok itu. Wanita yang sempat sangat dicintainya dahulu. Ketika empat mata saling bertatap, hanya ada senyum tersungging malu-malu.
Wanita itu berkata dalam hati, “Sudah kukatakan dahulu, kau tidak membawa separuh hatiku dengan percuma. Kau membawanya sebagai pertanda, bahwa ketika kau tersesat,
itulah petunjukmu untuk pulang padaku.” : Karena hati yang sudah terpaut, akan selamanya saling bersahut.
Dan pria itu pun berucap lirih sambil berjalan mendekat pada wanita itu,
“Aku merasa lebih baik tersesat,
daripada selamanya pergi.
Maka inilah, aku kembali.”
●
© Tia Setiawati
“Kau bisa mengambil apa saja; separuh hatiku yang katanya...

“Kau bisa mengambil apa saja; separuh hatiku yang katanya dulu hendak kau jaga.
Namun kau tetap tak bisa mengambil hari kemarin, yang terlanjur kita lalui bersama.”
●
Pic by @grafolio_official
#tiasetiawati #instapoem
Ingatlah kalimat ini, Tuan.
“Cintaku pantang untuk mundur....

Ingatlah kalimat ini, Tuan.
“Cintaku pantang untuk mundur. Sebelum aku benar-benar hancur.”
Maka jangan lekas menyerah. Karena membersamaimu aku tetap ingin, meski memang tak mudah.
●●●
Pic by @grafolio_official
#tiasetiawati #instapoem


