Arif Abdurahman's Blog: Kearipan, page 45

10 Pengaruh Akira Kurosawa dalam Film Hollywood dan Blockbuster Modern

Ketika ditanya siapa pembuat film terbesar sepanjang masa, banyak nama pasti akan muncul, dari Federico Fellini, Jean-Luc Godard, Alfred Hitchcock, Stanley Kubrick, Ingmar Bergman, Orson Welles, Francois Truffaut, dan sebagainya, tetapi satu sutradara yang pasti disebutkan adalah Akira Kurosawa. Hampir setiap sutradara di Hollywood menganggap Kurosawa sebagai salah satu pengaruh formatif mereka.

Dasar yang dipahat oleh Kurosawa terus mempengaruhi sinema hingga hari ini. Salah satu sutradara di masa keemasan sinema Jepang dihormati secara luas di barat dan pengaruhnya terhadap film laris Hollywood jelas sekali.

1. Adegan Aksi Pembukaan

Sebagian besar film aksi akan dibuka dengan adegan heroik di mana penonton dapat melihat jagoan kita beraksi dalam skenario yang kadang tidak terkait dengan plot. Ini untuk menunjukan kalau sang jagoan itu memang cerdik dan badass.

Tren ini secara luas dianggap berasal dari Seven Samurai (1954), salah satu karya terbesar Akira Kurosawa. Di adegan aksi pembukaannya menampilkan Kambei yang menyamar sebagai biksu untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki dari penculik.

2. Mengkontekstualisasikan Shakespeare

Meski Akira Kurosawa sebagian besar dipengaruhi oleh film-film Amerika oleh sutradara seperti John Ford, ia juga mengambil pengaruh dari luar bioskop. Salah satu pendongeng favoritnya adalah William Shakespeare.

Sang penyair telah mempengaruhi seniman Barat selama berabad-abad, tetapi butuh pembuat film Jepang untuk membawa tradisi Shakespeare ke tingkat berikutnya. Dengan menggunakan kerangka tradisional Jepang, Kurosawa mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan mengkonfigurasi ulang gagasan genre.

Dia mengadaptasi tiga drama Shakespeare, dan dalam setiap kasus, melakukan kontekstualisasi cerita dan karakter ke latar baru.

Sebuah adaptasi dari Macbeth yang berlatar di antara tegalan berkabut feodal Jepang berjudul Throne of Blood (1957), lalu sebuah kejahatan korporasi noir yang diturunkan dari Hamlet dalam The Bad Sleep Well (1960), dan epik samurai yang mempesona dalam gaya King Lear berjudul Ran (1985).

Masing-masing dari ini tidak hanya termasuk di antara karya-karya paling terkenal dari karir Kurosawa yang terkenal, tetapi juga menganggap diri mereka sebagai beberapa terjemahan Shakespeare yang paling mencekam dalam sejarah Sinema.

Rekontekstualisasi Shakespeare telah menjadi umum di bioskop Hollywood. Film animasi The Lion King (1994) membawa kisah Hamlet ke dataran Afrika, 10 Things I Hate About You (1999) membawa kisah The Taming of the Shrew ke sekolah menengah Amerika, dan berbagai kisah dengan premis Romeo & Juliet.

3. Menginspirasi Star Wars

Pengaruh paling jelas yang dimiliki Kurosawa pada film laris modern adalah Star Wars karya George Lucas. Lucas memang terinspirasi oleh serial lawas Flash Gordon, tetapi Kurosawa memengaruhi beragam elemen di dalam filmnya.

Film Star Wars yang asli telah dianggap sebagai remake halus dari The Hidden Fortress (1958) karya Kurosawa, dan Lucas secara terang-terangan mengakui tentang ini. Kesamaan The Hidden Fortress dan A New Hope termasuk teknik pembuatan film seperti penggunaan sapuan transisi dan adegan aksi yang sekarang dianggap ikon dalam kanon Star Wars.

Sementara sekuel dan spin-off dari waralaba yang terus berkembang ini penuh dengan referensi Kurosawa, sampai judul-judul Star Wars terbaru.

Baca juga: Urutan Nonton Film Star Wars

4. Adegan Pertempuran Besar

Para pembuat film telah membuat adegan pertempuran besar sejak penemuan gambar bergerak, tetapi aksi, ketegangan, dan kejelasan gerakan Akira Kurosawa membuat pertempurannya menjadi yang terbaik.

Pengaruh adegan pertempuran dari film-film seperti Seven Samurai dan Ran dapat dilihat dalam adegan pertempuran skala besar dalam The Lord of the Ring, dan hampir semua film Marvel.

5. Formula Seven Samurai

Dalam Seven Samurai, sebuah desa terancam oleh sekelompok bandit, sehingga tim darurat dibentuk untuk mempertahankan penduduk kota dari serangan mereka. Remake paling terkenal dari Seven Samurai tentu saja The Magnificent Seven (1960), atau versi remake tahun 2016, yang membawa kisahnya ke Western.

Tetapi formula Tujuh Samurai telah ditiru oleh banyak film laris, termasuk Battle Beyond the Stars (1980), Saving Private Ryan (1998), The 13th Warrior (1999), dan The Expendables (2010), serta episode dalam serial The Mandalorian, The Walking Dead, dan The A-Team.

6. Protagonis Yojimbo

Salah satu film Kurosawa yang paling banyak dibuat ulang, dan seringnya tanpa kredit, adalah Yojimbo (1961).

Sergio Leone dan Corbucci keduanya mengubah Yojimbo menjadi spaghetti western lewat film A Fistful of Dollars (1964) dan Django (1966), sementara Bruce Willis membintangi Last Man Standing (1996), salah satu dari sedikit remake resminya.

Sanjuro, protagonis serigala penyindiri dalam Yojimbo, telah memengaruhi banyak antihero blockbuster berikutnya: Man with no Name, Snake Plissken, John Wick, Mandalorian, dan deretan jagoan lainnya.

7. Cutting On Motion

Kecenderungan Kurosawa untuk memotong dari satu bidikan ke bidikan lainnya pada gerakan aktor untuk menyembunyikan potongan dan menghindari menarik perhatian telah dicatat oleh banyak kritikus.

Misalnya, ketika Shichirōji berlutut untuk menghibur Manzo di Seven Samurai, Kurosawa memotong aksi berlutut. Kurosawa memilih untuk memfilmkan aksi sederhana ini dalam dua bidikan daripada sekali, memotong di antara keduanya hanya setelah aksi berlutut dimulai, untuk sepenuhnya menyampaikan kerendahan hati Shichiroji.

Banyak contoh lain dari teknik ini terlihat dalam film. Kurosawa sering memecah aksi, memecah-mecahnya, untuk menciptakan efek emosional.

Memotong gerakan telah menjadi norma bagi film-film blockbuster Hollywood, yang tingkat pemotongannya terus meningkat karena rentang perhatian penonton telah memudar, terutama dalam adegan perkelahian.

8. Siklus Kekerasan

Film-film Kurosawa telah dipuji karena eksplorasi tematik mereka tentang siklus kekerasan, terutama dalam nafsu anak laki-laki akan kekuasaan di Ran dan dalam cerita Macbeth yang dikontekstualisasikan ulang di Throne of Blood.

Karena samurai klasik Kurosawa mengarah ke lanskap blockbuster modern, sulit untuk menemukan kesuksesan di film tanpa kekerasan akhir-akhir ini. Seperti prajurit Kurosawa, deretan pahlawan super Hollywood dan Ksatria Jedi adalah penjahat yang kejam.

9. Hubungan Mentor dan Murid

Obsesi Hollywood dengan mentor sebagian besar dapat diakreditasi untuk peran Obi-Wan sebagai mentor Luke di Star Wars lebih dari film Kurosawa tertentu. Tentu saja, karena Star Wars terinspirasi oleh Kurosawa, jadi itu bermula kembali kepadanya.

Banyak film Kurosawa berkisar pada hubungan mentor dan muridnya: Sanshiro Sugata, Stray Dog, Red Beard, Seven Samurai, Drunken Angel, Dersu Uzala — daftarnya terus berlanjut.

Banyak komentator telah mencatat kejadian yang sering terjadi dalam karya Kurosawa tentang hubungan kompleks antara pria yang lebih tua dan lebih muda, yang masing-masing melayani satu sama lain sebagai guru dan murid. Kritikus Tadao Sato menganggap karakter “master” yang berulang sebagai tipe ayah pengganti, yang perannya adalah menyaksikan pertumbuhan moral protagonis muda dan untuk mengakuinya.

Sekarang, mentor adalah hal yang umum di film Hollywood, dari Django Unchained hingga Kingsman. Di hampir setiap film Marvel Cinematic Universe, sang pahlawan memiliki mentor yang meninggal untuk memotivasi mereka demi menyelamatkan dunia.

10. Adegan Aksi Sinematik di Bawah Hujan

Sejak adegan aksi hujan Kurosawa yang menakjubkan di Seven Samurai membuat penonton terpesona, hujan telah sering digunakan untuk menciptakan suasana yang kuat di depan adegan aksi.

Alam adalah elemen penting dalam film Kurosawa. Menurut kritikus dan sejarawan film Stephen Prince, “Kepekaan Kurosawa, seperti kebanyakan seniman Jepang, sangat peka terhadap seluk-beluk dan keindahan musim dan pemandangan.”

Juga sulit untuk tidak memperhatikan pentingnya hujan bagi Kurosawa: “Hujan dalam film-film Kurosawa tidak pernah diperlakukan secara netral. Ketika itu terjadi … tidak pernah gerimis atau kabut tipis tetapi selalu hujan deras, badai yang menyetir.”

“Pertempuran terakhir [dalam Seven Samurai] adalah perjuangan spiritual dan fisik tertinggi, dan itu terjadi dalam badai hujan yang menyilaukan, yang memungkinkan Kurosawa untuk memvisualisasikan perpaduan utama kelompok-kelompok sosial … tetapi visi klimaks dari ketiadaan kelas ini, dengan ambivalensi khas Kurosawa, telah menjadi visi horor. Pertempuran adalah pusaran hujan dan lumpur yang berputar-putar … Perpaduan utama identitas sosial muncul sebagai ekspresi kekacauan neraka.”

Hujan digunakan untuk membangun ketegangan dalam adegan Battle of Helm’s Deep di The Lord of the Rings: The Two Towers, pertarungan klimaks Neo dan Agen Smith di The Matrix Revolutions, dan final besar di Blade Runner.

5 Sutradara Masa Keemasan Sinema Jepang dan Film Terbaiknya

Film telah diproduksi di Jepang sejak 1897, ketika juru kamera asing pertama tiba. Sinema Jepang, atau disebut Nihon eiga, memiliki sejarah yang membentang lebih dari seratus tahun tahun. Namun, baru pada tahun 1950-an sinema Jepang memasuki masa keemasannya.

Sinema Jepang pada awal 1950-an sampai awal 1960-an adalah yang terbaik di dunia, menyaingi Hollywood. Dengan sinematografi menakjubkan, akting cemerlang, desain kostum dan produksi yang solid, penulisan cerita yang dirangkai lintas genre mencampur horor, drama, aksi, dan romansa, pendekatan gaya yang menawan, dan bahkan skor musik film yang mendalam.

Output sinematik Jepang di tahun 1950-an bukan hanya yang terbaik dalam dekade itu, tapi juga yang terbaik sepanjang masa. Inilah waktu yang menyenangkan ketika beberapa sutradara Jepang mengangkat sinema ke derajat baru yang ajaib, sehingga banyak sejarawan film dengan tepat menyebutnya sebagai “zaman keemasan” sinema Jepang. 

Untuk menghargai film-film Jepang sepanjang 1950-an, penting untuk memahami iklim pembuatannya. Menyusul kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, negara ini dipandang sebagai negara yang hancur, bergulat dengan krisis identitas. Pendudukan Amerika secara radikal mereformasi negara itu sementara warisan Jepang, ideologi dan adat istiadat tradisional ditekan dan dihilangkan.

Negara ini telah menjadi serangkaian kelompok yang terpecah-pecah, terbagi berdasarkan garis generasi, politik dan filosofis. Gagasan tentang apa itu menjadi orang Jepang bukan lagi fakta yang pasti, melainkan serangkaian hal-hal yang kabur dan kontroversial.

Di samping itu, di periode ini terjadi peningkatan keragaman dalam distribusi film berkat peningkatan produksi dan popularitas studio film Toho, Daiei, Shochiku, Nikkatsu, dan Toei. Era yang ditandai dengan beberapa film yang diakui secara internasional.

Periode ini yang memunculkan beberapan seniman besar dalam sinema Jepang.

1. Akira KurosawaSeven Samurai (1954)

Sutradara sinema Jepang pertama yang membuat terobosan besar di barat, Akira Kurosawa berdiri sebagai salah satu sutradara yang paling berpengaruh secara internasional dalam sejarah perfilman.

Kurosawa memperkenalkan atau mempopulerkan banyak teknik penyuntingan dan narasi yang akan menginspirasi, bahkan dicontek, pembuat film seperti Sergio Leone, Sam Peckinpah, George Lucas, Martin Scorsese, Steven Spielberg, Francis Ford Coppola, dan Walter Hill.

Mengikuti beragam jalanan yang kejam, baik dari epos jidai-geki era feodal, seperti Seven Samurai (1954) dan era modern, seperti thriller kriminal kontemporer Stray Dog (1949) dan High and Low (1963).

Kurosawa terkenal karena film-film aksi berototnya, tetapi ia terbukti sama-sama mahir dalam pathos humanis, dengan drama yang menggetarkan hati seperti Ikiru (1952).

Belum lagi fakta bahwa ia juga yang memunculkan sebuah istilah untuk relativitas kebenaran lewat Rashomon (1950) yang sejak lama menyelinap batas-batas budaya dan menjadi konsepsi internasional yang umum.

2. Yasujiro OzuTokyo Story (1953)

Sutradara dan penulis naskah Paul Schrader pernah menobatkan Yasujior Ozu sebagai trio pembuat film transendental, bersama dengan Robert Bresson dan Carl Dreyer.

Yasujiro Ozu mendapatkan ketenaran internasional berdasarkan setengah lusin filmnya, yang kebanyakan film-film terakhirnya. Dari drama rumah minimalis dan bisu yang dihargai untuk “kebenaran abadi” mereka tentang keluarga, kematian, kefanaan dan tradisi, untuk kepedihan mereka, ketenangan Zen dan rasa tenang pengunduran diri, dan untuk kenikmatan, pengekangan, dan kekakuan formal sinema Jepang.

Meski tidak ada gunanya untuk menyangkal kualitas-kualitas ini dalam karya Ozu, atau untuk berpendapat bahwa film-film terakhir ini sama sekali tidak sublim, khususnya duologi yang menakjubkan dari Late Spring (1949) dan Tokyo Story (1953). Karya-karya mula sutradara ini yang mendapatkan pengakuan di Barat – pembacaan ini mengabaikan atau menekan banyak dari apa yang sebenarnya terdiri dari semesta Ozu.

Seperti yang diperlihatkan oleh film-film seperti Flavour of Green Tea Over Rice (1952), Late Autumn (1960), dan Equinox Flower (1958), humor dan patah hati sama-sama menjadi keaslian film Ozu, terutama dalam kritik sutradara atas anggapan patriarkal dan kesombongan lelaki.

Meski demikian, hampir tidak akurat untuk menganggap Ozu sebagai salah satu penyair sejati sinema Jepang tentang kefanaan: berdasarkan bukti An Autumn Afternoon (1962), yang bergabung dengan L’Argent-nya Bresson dan Gertrud-nya Dreyer sebagai salah satu yang terbesar dari semua film terakhir, sulit untuk percaya bahwa Ozu tidak memiliki pandangan yang ditetapkan pada yang kekal.

3. Kenji MizoguchiSaikaku Ichidai Onna / The Life of Oharu (1952)

“Seperti Bach, Titian, dan Shakespeare, ia adalah yang terbaik dalam seninya,” kritikus Prancis Jean Douchet pernah berkata tentang sutradara sinema Jepang Kenji Mizoguchi.

Dan seperti para pendahulu yang perkasa, oeuvre sutradara memaksakan kehebatan, jangkauan, pencapaian, dan pengaruhnya: Godard , Pasolini, Fassbinder, Straub-Huillet, dan Tarkovsky hanyalah beberapa pembuat film yang dipengaruhi Mizoguchi.

Ketika karya-karya Mizoguchi mencapai Barat, ia segera menjadi salah satu pilar politique des auteurs yang dikembangbiakkan oleh Cahiers du Cinéma.

Klasik seperti Ugetsu (1953), Sansho the Bailiff (1954), The Crucified Lovers (1954), dan The Life of Oharu (1952) tidak ada bandingannya karena kekayaan visual dan kekuatan emosional mereka, serta cara-cara mereka mengembangkan dan memperluas perhatian inti pembuatnya: interaksi seni dan kehidupan, jarak dan identifikasi, kefanaan kehidupan, kesombongan ambisi manusia, transendensi melalui cinta setelah kematian, dan, yang paling mendesak, penaklukan historis perempuan di Jepang.

4. Kon IchikawaYukinojo Henge / An Actor’s Revenge (1963)

Meski Kon Ichikawa telah lama dikenal sebagai salah satu seniman sinema Jepang yang paling signifikan dan produktif, luasnya dan eklektisisme karyanya telah membuatnya sulit untuk “dijabarkan” kontras dengan konsistensi relatif dan keseragaman dari rekan sezamannya.

Ichikawa adalah seorang seniman dengan perintah yang luar biasa dari banyak genre, bentuk dan nada, dari film perang humanis yang ganas hingga sindiran sosial yang canggih, film dokumenter formalis hingga karya seni periode mewah.

Adaptasinya yang terkenal atas novel-novel Jepang yang terkenal seperti Enjo (1958) dan The Makioka Sisters (1983) membuatnya mendapatkan reputasi sebagai “deadpan sophisticate” (dari Pauline Kael) dengan gaya komposisi yang elegan, kecerdasan berbisa, dan keberanian naratif. 

Ichikawa juga seorang ahli yang cerdik dalam hiburan populis – dan, dengan epik layar lebar yang benar-benar keterlaluan An Actor’s Revenge (1963), ia membuktikan dirinya sebagai ahli berani tontonan pembungkusan gender (dan genre), memadukan lelucon visual dan aural dengan trik narasi hall-of-mirror, godaan cross-dressing, pertarungan pedang, dan kontes lasoing, semua dipentaskan pada set yang sangat bergaya dan disertai dengan semburan jazz.

5. Mikio NaruseUkigumo / Floating Clouds (1955)

Lama dibayangi oleh orang-orang sezamannya yang lebih terkenal yang disebut di atas, Mikio Naruse akhirnya mulai menerima pujian yang terlambat. Salah satu penyebab pengabaian ini adalah fakta bahwa Naruse memiliki kemiripan yang kuat dengan setidaknya dua anggota dari tiga serangkai itu.

Seperti Ozu, ia menetapkan serangkaian tema dan variasi yang ia kembali lagi dan lagi, penanda tematik yang tercermin.

Dalam kesamaan yang terkadang membingungkan dari judul-judul filmnya dan penggunaan berulang aktor-aktor tertentu, terutama Kinuyo Tanaka, Setsuko Hara, dan Hideko Takamine, dengan yang terakhir membintangi dua karya unggulannya, Floating Clouds (1955) dan When a Woman Ascends the Stairs (1960).

Lebih lanjut, karena begitu banyak film Naruse tentang perempuan terperangkap dalam beberapa cara, mereka sering dibandingkan dengan Mizoguchi. Meski ini begitu jauh dari semesta Mizoguchi tentang penderitaan, penyesalan, dan katarsis Mizoguchi adalah dunia para korbannya Naruse yang sadar secara tragis tetapi gigih, nadanya tidak sentimental, bahkan pedas, dan transparansi gaya bahasanya.

Pada akhirnya, adalah Kurosawa yang mengatakan bahwa Naruse adalah sutradara favoritnya. Ia dengan tepat membedakan seni tak kasat mata, kompleksitas tersembunyi gaya Naruse, ketika Kurosawa membandingkan film-film Naruse dengan “sungai yang dalam dengan permukaan yang tenang menyamarkan amukan yang cepat mengamuk di bawahnya.”

15 Anime Samurai Terbaik Sepanjang Masa

Dikenal karena pertarungan pedang yang epik dan sangat terampil, serta kode ketat untuk dijalani, cerita samurai telah berkembang biak di dunia anime sama seperti di medium lain, memberikan hiburan tanpa akhir selama beberapa generasi terakhir. Selain itu, anime samurai telah memberikan sejarah budaya yang kaya.

Berbagai anime samurai berusaha untuk memberi penghormatan pada warisan, adat istiadat, dan praktik Jepang kuno, sambil juga memberikan sensasi dan aksi dingin yang berdarah untuk dinikmati oleh khalayak seluas mungkin. Beberapa anime soal samurai juga memunculkan eksperimen, dari gaya cerita dan artstyle yang unik.

Nah, berikut anime samurai terbaik sepanjang masa:

1. Rurouni Kenshin (Samurai X)Episode: 94Tayang: 1996Studio: Gallop, DEEN

Hampir setiap penggemar anime akan setuju bahwa Rurouni Kenshin akan selalu menjadi anime samurai terbaik yang pernah dibuat. Dibuat pada tahun 1996, serial ini sering jadi inspirasi dan membuka jalan bagi subgenre samurai untuk berkembang biak.

Berlatar pada tahun 1878 Jepang saat Restorasi Meiji, ceritanya mengikuti samurai Himura Kenshin yang menggelandang, yang akhirnya tinggal di sekolah seni bela diri dan bersumpah untuk tidak membunuh dengan pedangnya.

Menggunakan pedang terbaliknya, Kenshin kini hanya bertarung untuk membantu yang tidak bersalah, yang mengarah ke pertarungan pedang berdarah demi darah. Sisi emosional dari cerita dan aksi memukau dari permainan pedang dari anime 1990-an ini tidak dapat dikalahkan.

Di Indonesia, Rurouni Kenshin lebih dikenal dengan judul Samurai X, dan protagonisnya sering disebut Battosai si Pembantai, karena pernah tayang di salah satu stasiun TV swasta nasional.

Baca juga: 10 Anime Jadul yang Pernah Tayang di SCTV

2. Samurai 7Episode: 26Tayang: 2004Studio: GONZO

Terinspirasi dari film klasik Seven Samurai karya Akira Kurosawa yang diakui secara universal, Samurai 7 adalah anime dengan latar feodal alternatif Jepang.

Sebuah kisah balas dendam yang brutal dan sangat berdarah, cerita ini menyangkut desa yang dieksploitasi yang mempekerjakan sekelompok prajurit samurai untuk menyajikan makanan penutup saja kepada sekelompok bandit yang biadab.

Dengan materi sumber yang sangat baik ditambah dengan karya seni animasi terbaik dan aksi pertempuran yang intens, Samurai 7 menandai perpaduan dari karya klasik dengan kiasan dan prinsip sci-fi yang menciptakan pengalaman yang sama sekali baru untuk dinikmati oleh tiap generasi.

3. Samurai ChamplooEpisode: 26Tayang: 2004Studio: Manglobe

Karena humornya yang gurih, musik hip-hop yang keren, dan karakter yang ceria, Samurai Champloo telah menjadi salah satu anime samurai paling dicintai dalam dua dekade terakhir.

Dari sutradara Shinichiro Watanabe, pencipta Cowboy Beepop, serial ini menentang konvensi samurai dengan menyatukan tiga remaja muda-mudi yang beraneka warna.

Ketika pelayan kedai teh Fuu menyelamatkan dua samurai yang akan dieksekusi, mereka selanjutnya membantu gadis itu dalam pencarian menemukan seorang samurai misterius yang memegang kunci masa lalunya yang samar.

Dengan perpaduan nada yang unik, animasi yang luar biasa, perpaduan kekerasan yang intens dengan humor renyah, Samurai Champloo begitu menghibur.

4. Basilisk: The Kouga Ninja ScrollsEpisode: 24Tayang: 2005Studio: GONZO

Berlatar pada tahun 1614 M, Basilisk: The Kouga Ninja Scrolls menceritakan tentang dua faksi ninja yang bertikai, dengan premis cerita seperti Romeo dan Juliet. Masing-masing pihak mendukung salah satu putra shogun Jepang untuk mewarisi gelar tersebut.

Untuk menyelesaikan perselisihan ini, setiap faksi harus menghadapi 10 prajurit ninja dalam pertarungan sampai mati yang penuh ketegangan dan kekerasan mengerikan, serta kekacauan yang tak terduga.

Dipuji karena animasinya yang menakjubkan, konteks sosiopolitik yang menarik, dan peristiwa sejarah yang terjalin, dan romansa yang lembut, The Kouga Ninja Scrolls membawa perseteruan berdarah yang berlangsung lama hingga akhir yang pahit.

5. GintamaEpisode: 375Tayang: 2006-2020Studio: Sunrise

Meski memantapkan diri sebagai anime komedi, serial Gintama pada akhirnya akan selalu diakui sebagai salah satu anime samurai unggulan.

Berlatar di era yang sama seperti Samurai X, meski di sini alien berteknologi tinggi yang disebut Amanto telah menginvasi bumi dan mengobarkan pertempuran di tanah para samurai ini. Shogun akhirnya menyerah, dan Edo berubah.

Sakata Gintoko, yang merupakan veteran perang sebelumnya, memilih hidup tenang dan mencari nafkah suka-suka lewat Yorozuya, tempat yang menampung beragam misi dan tugas bayaran.

Dengan karakter yang ditulis dengan luar biasa, serta parodi ekstrim yang mengocok perut menyeimbangkan aksi brutal, Gintama memiliki daya tarik yang luas untuk beresonansi dengan penonton muda dan dewasa. Digarap oleh studio Sunrise membuat animasinya begitu cair.

Umur panjang Gintama menunjukkan popularitasnya, memberikan tingkat hiburan yang konsisten yang hanya dapat bertahan lebih lama dari beberapa seri shonen.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Gintama

6. Afro SamuraiEpisode: 5Tayang: 2007Studio: GONZO

Dibuat oleh Takashi Okazaki dan disuarakan oleh Samuel L. Jackson yang legendaris, Afro Samurai adalah bentrokan budaya yang sangat menghibur, yang mengikuti seorang samurai kulit hitam dalam menyelesaikan dendam pribadi di Jepang setelah pembunuhan tanpa ampun ayahnya.

Dalam perpaduan brilian antara aksi samurai futuristik, sci-fi-fantasi, blaxploitation, dan musik hip-hop, cita rasa yang dihasilkan jauh lebih unik daripada kebanyakan anime.

Dengan permainan pedang yang konstan dan pembantaian intens yang ditujukan untuk penonton yang lebih dewasa, Afro Samurai mengenal penontonnya dan menggunakan kesadaran dirinya untuk menangkap imajinasi dengan mengkontradiksikan budaya kulit hitam dengan tradisi Jepang.

7. Shigurui: Death FrenzyEpisode: 12Tayang: 2007Studio: Madhouse

Meski berdarah, Shigurui: Death Frenzy menghadirkan pertarungan samurai ala turnamen yang luar biasa, yang pasti akan menarik bagi penggemar ilmu pedang epik.

Anime samurai ini juga berfungsi sebagai studi karakter yang menarik yang pas ke dalam sejarah Jepang, dengan cerita yang mengikuti seorang pejuang buta yang melawan pejuang satu tangan sampai mati.

Selama pertempuran sengit mereka, anime mengeksplorasi latar belakang masing-masing karakter, bagaimana kaitannya dengan konteks yang lebih besar dari sejarah samurai Jepang, dan bagaimana mereka menggunakan masa lalu bekas luka mereka untuk menemukan kekuatan untuk berhasil dalam pertempuran.

Mimpi buruk surealis, namun sepenuhnya orisinal, Shigurui yang digarap studio Madhouse sulit dikalahkan.

8. Sengoku Basara: Samurai KingsEpisode: 24Tayang: 2009-2010Studio: Production I.G.

Sengoku Basara adalah anime samurai memikat yang memadukan estetika video game dan permainan pedang samurai kuno dengan kekuatan super futuristik, yang menciptakan bentrokan budaya yang benar-benar berkesan dari pertempuran sengit.

Cerita berlatar dalam periode Negara-negara Berperang, di mana Jepang dibiarkan berjuang sendiri dari Raja Iblis.

Untuk melindungi tanah mereka, Jepang mengirimkan Date Masamune dan Yukimura Sanada, prajurit samurai misterius yang memimpin serangan melawan penguasa feodal yang bertekad merebut sebanyak mungkin properti.

Berdasarkan video game Capcom, serial anime garapan Production I.G. ini menggabungkan konvensi multimedia menjadi satu kesatuan baru yang memukau.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Sengoku Basara

9. KurozukaEpisode: 12Tayang: 2008Studio: Madhouse

Ada banyak anime samurai hebat, tetapi hanya sedikit yang memiliki vampir yang menggunakan katana yang hubungannya berlangsung berabad-abad dari masa lalu hingga masa kini dan seterusnya, seperti yang dilakukan Kurozuka ini.

Sentuhan orisinal pada kisah samurai ikonik ini memasukkan genre dengan elemen sci-fi dan horor, meski tetap mempertahankan elemen cerita romansa.

Elemen supernatural adalah hal yang biasa di anime dengan latar apa pun, tetapi cara Kurozuka mencakup beberapa periode waktu dan membuat perubahan nada dramatis membedakannya dari seri lainnya.

10. Mugen no Junin (Blade of the Immortal)Episode: 13Tayang: 2008Studio: Bee Train

Ada dua adaptasi anime dari manga asli Mugen no Junin ini, versi tahun 2008 dan 2019 yang lebih baru.

Protagonis seri, Manji, adalah pendekar pedang yang luar biasa yang telah dikutuk dengan keabadian. Dia bersumpah untuk membunuh seribu orang jahat untuk menebus orang baik yang telah dia bunuh, dan agar dia akhirnya menemukan kedamaian dan mati.

Sepanjang jalan, Manji terhubung dengan Rin, seorang gadis muda dengan plot balas dendam pribadinya yang membantunya menghadapi 1.000 prajurit jahat. Dalam kisah persahabatan yang mendalam, Mugen no Junin juga menawarkan karya seni yang paling indah.

11. Saraiya Goyou (House of Five Leaves)Episode: 12Tayang: 2010Studio: Manglobe

Anime samurai ini layak masuk daftar karena karya seninya yang menakjubkan. Meski ceritanya cukup mirip dengan beberapa cerita lainnya, yang mengikuti Akitsu yang naif tapi berani dan akhirnya belajar bahwa ada lebih banyak hal ketika menjadi seorang samurai daripada sekadar memegang pedang dan terlihat keren.

Namun, karya seninya sangat unik dan indah bikin Saraiya Goyou layak untuk ditonton. Selain itu, meski ceritanya mungkin terdengar berulang tetapi tetap bagus.

12. KatanagatariEpisode: 12Tayang: 2010Studio: White Fox

Dari Nisio Isin, sang pencipta serial unik Monogatari, Katanagatari pada dasarnya sesuai dengan judulnya, sebuah cerita tentang pedang. Yang nyeleneh adalah protagonisnya Sichika Yasuri yang seorang samurai tapi dengan seni bela diri tanpa pedang.

Shichika hidup dengan tenang di pulau terpencil bersama saudara perempuannya Nanami, sampai suatu hari muncul seorang ahli strategi yang sangat ambisius, Togame.

Togame meminta agar Shichika membantu misinya mengumpulkan dua belas pedang unik, untuk diserahkan ke shogun. Shichika menerima, lebih tertarik pada gadis itu ketimbang politiknya, dan dengan demikian memulai perjalanan.

Dalam perjalanannya mereka harus berhadapan dengan pengguna sengit senjata legendaris ini serta entitas haus kekuasaan lainnya yang berusaha menggagalkan tujuan Togame. Untuk menang melawan musuh-musuh mereka, duo ini harus menjadi tim yang tidak dapat dipatahkan saat mereka terus maju di jalur ketidakpastian dan bahaya.

13. Brave 10Episode: 12Tayang: 2012Studio: Saki Makura

Brave 10 adalah tentang dua pejuang yang juga memiliki kekuatan super dan saingan dan teman menarik yang mereka temui sepanjang petualangan mereka. Ini adalah perpaduan sempurna antara fantasi yang menyenangkan dan anime samurai yang penuh aksi.

Ada tema besar keseimbangan dalam pertunjukan, tentang apa artinya menjadi baik dan buruk, dan bagaimana tidak ada yang hanya satu atau yang lain. Brave 10 berhasil menyeimbangkan kesenangan, aksi, dan tema yang sangat nyata di anime dengan cara yang hebat.

14. MushibugyouEpisode: 26Tayang: 2013Studio: Seven Arcs

Dalam sejarah alternatif Jepang, Mushi, yang merupakan serangga raksasa, mulai menyerang dan pada dasarnya menjatuhkan seluruh negeri. Karena itu, ada prajurit yang dikumpulkan dan dikirim untuk melawan mereka.

Ceritanya mengikuti salah satu samurai, Jinbei Tsukishima. Dia adalah anggota Patroli Kota, dan dialah yang menggantikan ayahnya, yang tidak bisa bertarung lagi.

15. DororoEpisode: 24Tayang: 2019Studio: MAPPA, Tezuka Productions

Dororo adalah kisah petualangan fantasi gelap dengan elemen supernatural dan berurusan dengan perjalanan emosional karakternya.

Baca juga: 10 Anime Terbaik dari Studio MAPPA

Urutan Nonton The Hobbit dan The Lord of the Rings

The Lord of the Rings adalah sebuah novel epik fantasi oleh penulis dan sarjana Inggris J. R. R. Tolkien. Berlatar di Middle-earth, sebuah tempat seperti Bumi abad pertengahan dengan beragam elemen fantasi.

Cerita dimulai sebagai sekuel dari buku anak-anak karya Tolkien berjudul The Hobbit, tetapi akhirnya berkembang menjadi karya yang jauh lebih besar. Ditulis secara bertahap antara tahun 1937 dan 1949, The Lord of the Rings adalah salah satu buku terlaris yang pernah ditulis.

Di awal tahun 2000-an, novel The Lord of the Rings diadaptasi menjadi film trilogi yang disutradarai Peter Jackson, dan menjadi film yang dipuji kritikus sekaligus sukses secara komersil. Selanjutnya pada tahun 2010-an The Hobbit juga mendapat adaptasi film.

Urutan Rilis Film The Lord of the Rings

Sudah hampir 20 tahun sejak trilogi film The Lord of the Rings pemenang penghargaan Oscar yang menampilkan Elijah Wood, Ian McKellen, dan Liv Tyler pertama kali debut pada tahun 2001.

Menonton berdasarkan urutan rilis filmnya mungkin yang paling mudah dan paling nyaman untuk diikuti. Meski The Hobbit adalah kisah awalnya, tapi menonton The Lord of the Rings tidak akan mengganggu kenikmatan menonton The Hobbit, malah akan menciptakan misteri yang menarik.

Berikut urutan rilis film The Lord of the Rings dan The Hobbit, serta alur cerita yang saya bahas dengan spoiler seminimal mungkin:

1. The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001)

The Fellowship of the Ring adalah pengantar yang sangat bagus untuk Middle-earth, Hobbit, Elf, Shire dan yang paling penting soal sejarah The One Ring.

Dalam film ini, Frodo dan teman-temannya: Aragorn, Boromir, Legolas, Gimli, Gandalf, Merry (Meriadoc), Pippin (Peregrin) dan Sam (Samwise) membawa cincin dan memulai perjalanan mereka ke Mordor, untuk melemparkan cincin itu ke dalam kawah untuk menghancurkannya.

Dalam perjalanan, mereka dikuntit dan dikejar oleh pasukan Sauron yang menakutkan Nazgul dan Saruman dari Orc dan Uruk-hai. Juga timbul konflik internal di antara mereka sendiri.

2. The Lord of the Rings: The Two Towers (2002)

Kelompok terpecah pada akhir The Fellowship of the Ring, sehingga Frodo dan Sam melanjutkan misi untuk menghancurkan cincin itu tanpa yang lain. Dalam perjalanan ini mereka bertemu Gollum yang misterius.

Sementara Aragorn, Legolas dan Gimli berangkat mencari Merry dan Pippin yang ditangkap oleh pasukan Orc. Mereka bertemu dengan orang-orang Rohan, yang kotanya berada dalam kepungan musuh.

Kita juga diperkenalkan dengan Ent, pohon yang hidup ratusan tahun, yang membutuhkan waktu lama untuk mengatakan apa pun. Juga Faramir, saudara laki-laki Boromir.

3. The Lord of the Rings: Return of the King (2003)

Perjalanan berbahaya Sam dan Frodo makin menyusahkan akibat kelicikan Gollum, tetapi apa pun rintangan yang menghalangi mereka, mereka harus menghancurkan cincin itu ke dalam api Gunung Doom.

Anggota kelompok lainnya, sekarang bergabung dengan kekuatan Rohan, terlibat dalam perang dengan kekuatan gelap Middle-earth untuk menyelamatkan Gondor. Kerajaan tersebut juga menyimpan pejabatnya yang gila kekuasaan yang justru mempercepat hancurnya Gondor dari dalam.

4. The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)

Cerita dimulai dengan Bilbo menceritakan petualangannya ke Frodo. Kita diperkenalkan pada saat Bilbo dilibatkan dalam petualangan oleh penyihir Gandalf dan sekelompok dwarf yang ingin merebut kembali kota mereka yang hilang di Lonely Mountain yang penuh dengan harta karun dan saat ini menjadi rumah bagi naga Smaug.

Bilbo pertama kali mendapatkan One Ring di film ini setelah bermain teka-teki dengan Gollum.

5. The Hobbit: The Desolation of Smaug (2013)

Bilbo, para dwarf yang dipimpin oleh Thorin, dan Gandalf melanjutkan misi mereka untuk merebut kembali kota. Mereka berhasil melewati Misty Mountain, dan sekarang harus melintasi Mirkwood Forest, yang makin penuh bahaya karena tanpa Gandalf.

Begitu mereka sampai di gunung, Bilbo ditunjuk harus menemukan Pintu Rahasia dan mencuri kembali Arkenstone berharga yang dipuja para kurcaci sebagai kunci kekuatan mereka dan mengambil kembali kendali atas kota mereka.

6. The Hobbit: The Battle of the Five Armies (2014)

Bilbo dan rekan-rekannya terlibat dalam perang, naga telah meninggalkan Lonely Mountain dan penduduk Lake-town berada di bawah ancaman.

Orc, kurcaci, elf, manusia, dan bahkan elang raksasa sedang bersiap untuk perang sementara Bilbo berhadapan dengan Thorin yang gila kekuasaan.

7. The Lord of the Rings: The Rings of Power (2022)

Serial dari Amazon Prime ini berlatar ribuan tahun sebelum peristiwa The Hobbit dan The Lord of the Rings.

Cerita dimulai selama masa damai yang relatif dan mencakup semua peristiwa besar Second Age di Middle-earth.

Ini waktu ketika penempaan Rings of Power, kebangkitan Dark Lord Sauron, jatuhnya kerajaan Númenor, dan aliansi terakhir antara Elf dan Manusia.

Peristiwa ini terjadi selama ribuan tahun dalam cerita asli Tolkien tetapi diringkas untuk seri.

Urutan Kronologis The Hobbit dan The Lord of the Rings

Meski beberapa adegan dalam Fellowship of the Ring terjadi pada tahun-tahun sebelum film Hobbit pertama, sebagian besar berlatar waktu sesudahnya.

Ini berlatar dalam waktu setelah ulang tahun ke-111 Bilbo. Demikian pula, meski cerita-cerita Hobbit kemudian ditulis oleh Bilbo yang lebih tua, cerita itu sendiri terjadi ketika Bilbo masih muda.

Berikut urutan kronologis The Hobbit dan The Lord of the Rings:

The Lord of the Rings: The Rings of Power (2022) The Hobbit: An Unexpected Journey (2012) The Hobbit: The Desolation of Smaug (2013) The Hobbit: The Battle of the Five Armies (2014) The Lord of the Rings: Fellowship of the Ring (2001) The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) The Lord of the Rings: Return of the King (2003)Di Mana Nonton Streaming Film The Lord of the Rings dan The Hobbits?

Dianggap film klasik modern, penggemar terus menonton serial ini setiap tahun. Bahkan, sebuah polling yang dirilis pada tahun 2019 menemukan bahwa The Lord of the Rings sekarang bahkan lebih populer daripada Star Wars!

Baca juga: Urutan Menonton Star Wars

Jadi di mana kita bisa menonton The Lord Of The Rings dan The Hobbits?

Bioskop Trans TV – gratis tapi jadwal tergantung kebijakan stasiun televisinya. Amazon Prime Video HBO Max

Kenapa Lord of the Rings tidak ditayangkan di Netflix dan Disney+? Dulu LOTR pernah tersedia di Netflix. Sayangnya LOTR dimiliki oleh Warner Media, yang juga memiliki layanan streaming HBO Max.

Benarkah The Lord of the Rings Akan Dapat Adaptasi Anime?

Selain serial The Ring of Power yang sudah tayang, Amazon Prime juga mengumumkan The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim dalam bentuk teaser. Serial ini belum memiliki tanggal rilis pasti. Kemungkinan akan rilis tahun 2024.

Apakah kamu penggemar lama The Lord of the Rings? Urutan mana yang kamu ikuti, atau mungkin punya rekomendasi urutan sendiri? Tinggalkan komentar di bawah bagi yang ingin berbagi pengalamannya soal serial epik fantasi ini.

10 Anime Mirip Gintama

Selama bertahun-tahun, kru Yorojura telah melakukan segala hal, menyelamatkan alam semesta, melawan hantu, perang berebut makanan, dan terjebak di toilet karena kehabisan tisu. Meski perjalanan Gintama mungkin sudah berakhir, tawa dan keseruan tak harus berhenti.

Memulai debutnya pada tahun 2003, manga shonen Gintama dari Hideaki Sorachi bertahan hingga 2019. Sebuah adaptasi anime garapan studio Sunrise diluncurkan sejak tahun 2006, menghasilkan banyak musim dengan total lebih dari 350 episode. Bisa dibilang Gintama telah meninggalkan jejaknya, dan serial ini harus ditonton oleh penggemar komedi dan aksi.

Meski ada berbagi kesamaan dengan banyak serial lainnya, terutama shonen, Gintama masih merupakan anime dengan sedikit yang sejenis. Namun, ada anime lain yang menyentuh beberapa elemen yang sama.

1. Rurouni Kenshin (Samurai X)

Idealnya, Rurouni Kenshin kudu ditonton sebelum Gintama, ini karena mencakup banyak referensi dan konteks periode sejarah Jepang. Bisa dibilang, Gintama mungkin juga menjadi parodi langsung dari Kenshin.

Baik Gintama dan Rurouni Kenshin fokus pada kehidupan seorang samurai dan bagaimana dia mencoba untuk membuat jalannya di era baru setelah Restorasi Meiji di Periode Edo.

Bagaimanapun, anime klasik 1990-an ini telah bertahan dalam ujian waktu dengan cukup baik, berkat karakternya yang kuat, pertarungan yang indah, dan humor yang cerdas.

Rurouni Kenshin masih dianggap serial samurai paling terkenal sepanjang masa, reputasi yang diperoleh sepenuhnya. Film live-action Rurouni Kenshin juga fantastis dan memberikan kesimpulan yang memuaskan untuk cerita karena anime tidak sepenuhnya mengadaptasi manga.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Rurouni Kenshin

2. Arakawa Under the Bridge

Humor serupa yang absurd, hampir semua karakter tidak normal, dan keduanya sangat lucu.

Berfokus pada Kou Ichinomiya, putra seorang pengusaha kaya, yang diselamatkan Nino yang tinggal di bawah jembatan. Mengaku berasal dari Venus, Nino hanya menginginkan satu hal: jatuh cinta.

Karena merasa berhutang nyawa, Kou bersikeras untuk membayarnya kembali. Jadi Nino meminta Kou untuk menjadi pacarnya, memaksanya untuk pindah dan memulai hidup baru di bawah jembatan.

Arakawa Under the Bridge yang digarap studio Shaft ini memotret interaksi Kou dengan orang-orang aneh yang hidup di bawah jembatan itu.

Sugita Tomokazu yang merupakan seiyuu Gintoki menjadi salah satu karakter di sini, serta ada beberapa yang lainnya.

3. JoJo’s Bizzare Adventure

Kedua serial ini memiliki beberapa skenario paling konyol yang pernah saya lihat di anime, dan mereka dapat melakukan komedi dan reaksinya dengan cara terbaik. Selain itu, keduanya seri panjang dengan banyak bagian dan banyak aksi.

Antara Gintama dan JoJo’s Bizzare Adventure memiliki latar sejarah dengan elemen fantasi dan sci-fi.

Jojo berlatar berbagai periode waktu mulai dari Inggris Victoria dan memiliki banyak karakter dengan kekuatan mistik.

Jika Gintama memiliki banyak referensi tentang sejarah Jepang dari periode Edo serta budaya pop dan otaku lainnya, maka JoJo juga penuh dengan referensi budaya, terutama pada musik.

Salah satu karakter utama Joseph Joester disuarakan oleh Sugita, yang juga membintangi Gin. Gintama juga sering juga memparodikan JoJo.

Baca juga: Urutan Nonton Anime JoJo’s Bizarre Adventure

4. Space Dandy

Gintama memiliki dua mode: serius dan lucu. Yang pertama memprioritaskan kesinambungan naratif, aksi, pembangunan dunia, dan drama. Yang terakhir sebagian besar terdiri dari cerita episodik yang memotret Edo dalam berbagai situasi konyol dan aneh. Space Dandy melakukan hal yang hampir sama, dengan yang terakhir dibawa secara ekstrim.

Episode anime sci-fi seperti cerita mitos, yang tidak harus mematuhi konvensi yang telah ditentukan sebelumnya, hanya berpegang teguh pada sifat karakter inti Space Dandy. Hal-hal menjadi semakin aneh dengan cara terbaik.

5. Beelzebub

Mencakup hanya sebagian kecil dari manga Ryuhei Tamura, anime Beelzebub adalah komedi shonen ringan tentang seorang berandalan yang ditugaskan untuk merawat bayi raja iblis. Secara alami, kesenangan terjadi.

Seperti Gintama, bab-bab awal Beelzebub dikhususkan hampir seluruhnya untuk humor, karena manga dan anime mendorong mereka yang tangguh ke dalam situasi yang menggemaskan dan lucu. Anime berakhir sebelum manga mulai mendorong aksi ke garis depan, tetapi pertunjukannya mendapatkan humor yang tepat.

6. Sket Dance

Sket Dance pada dasarnya adalah Gintama yang berlatar sekolah menengah. Kru Yorozura dari Gintama bahkan muncul di Sket Dance untuk crossover.

Brigade SKET mengambil pekerjaan apa pun yang mungkin ditugaskan oleh badan siswa, meskipun tiga anggota klub jarang melakukan banyak hal.

Sket Dance bekerja sebagai parodi anime shonen, juga komedi yang berdiri sendiri tentang tiga karakter serius yang sering menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang mereka perbaiki.

7. Kekkai Sensen

Antara Kekkai Sensen dan Gintama berlatar dalam tempat realistis yang kemudian dikombinasikan dengan elemen alien dan supernatural, dan dibangun di sekitar karakter aneh dan penuh warna.

Dalam Kekkai Sensen, lubang ke dunia lain tiba-tiba terbuka di New York, mengakibatkan kota itu hancur dan dibangun ulang menjadi Hellsalem’s Lot. Di sini manusia dan makhluk supernatural hidup berdampingan dalam keseharian.

Seperti Gintama, Kekkai Sensen tak terlalu fokus pada plot, dan keduanya lebih bergantung pada beragam karakternya.

Protagonis utama Leonardo Watch disuarakan oleh Daisuke Sakaguchi, yang merupakan seiyuu dari Kenpachi.

8. The Disastrous Life Of Saiki K.

Bersama Gintama, serial The Disastrous Life of Saiki K garapan J.C. Staff ini berada dalam barisan teratas anime komedi terbaik.

Kusuo Saiki adalah seorang pemilik kekuatan supranatural yang sangat kuat, yang dapat melakukan hampir semua hal. Putus asa untuk tidak diperhatikan, Saiki berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi tidak spektakuler.

Sayangnya, Saiki tampaknya secara alami malah menarik orang-orang yang aneh dan spektakuler lainnya.

Dipecah menjadi sketsa pendek, The Disastrous Life of Saiki K. memiliki daftar karakter yang mengesankan yang hampir menyaingi karakter dalam Gintama. Humornya juga sangat berfokus pada karakter.

9. Golden Kamuy

Golden Kamuy berpusat di sekitar kelompok orang yang mencoba memperoleh emas tersembunyi, perlombaan yang melibatkan veteran perang Saichi Sugimoto dan seorang gadis Ainu, serta belasan karakter unik lainnya.

Menggabungkan karakter sejarah, Golden Kamuy berdarah, intens, dan sangat lucu.

Memang bukan rekomendasi yang valid untuk orang yang mencari sesuatu yang mirip dengan sketsa Gintama yang episodik, tapi Golden Kamuy sangat cocok untuk mereka yang menyukai arc aksi anime shonen, meski sebenarnya ini adalah serial seinen.

Di sini juga ada sosok Hijikata Toshiro yang sadis dan badass.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Golden Kamuy

10. One Punch Man

Ke mana harus melangkah jika semua impian kamu telah terpenuhi? Itulah pertanyaan yang dihadapi kedua seri. Mereka tidak memiliki plot yang serius, hanya kehidupan sehari-hari seorang pria yang mencoba menjalani hidupnya.

Terkadang ada pertempuran dan momen lucu. Sangat gampang untuk merekomendasikan Gintama dan One Punch Man kepada orang-orang yang mencari anime lucu untuk ditonton untuk menambahkan bumbu dalam hidup mereka.

Urutan Nonton Anime One Punch Man

One Punch Man adalah serial aksi parodi dan pada dasarnya mengotak-atik stereotip dalam genre shonen, dengan memunculkan protagonis overpower.

Seperti dalam judulnya, karakter utama Saitama dikenal sebagai One Punch Man. Alasannya karena dia mengalahkan setiap musuh yang dia temui dengan satu pukulan. Meski begitu, Saitama sebenarnya bosan berkelahi.

Dia sangat ingin menjadi pahlawan sehingga dia mencapai kekuatan yang tidak dapat dipahami, dan menjadi botak dalam prosesnya, dan sebagai akibatnya tidak ada yang mampu memberinya pertarungan yang menyenangkan atau menantang lagi.

1. One-Punch ManEpisode: 12Tayang: Fall 2015

Saitama memiliki hobi yang agak aneh, menjadi pahlawan super. Tetapi terlepas dari tindakan heroik dan kemampuan manusia supernya, bayangan membayangi hidupnya. Dia menjadi terlalu kuat, sampai-sampai setiap lawan akhirnya dikalahkan dengan satu pukulan.

Kurangnya tantangan telah mendorongnya ke dalam keadaan apatis, ketika dia melihat hidupnya berlalu dengan kehilangan semua antusiasme, setidaknya sampai dia dengan enggan didorong dalam peran menjadi mentor bagi Genos yang muda dan didorong oleh balas dendam.

Musim pertama One Punch Man ini digarap oleh studio Madhouse yang dikenal dengan visualnya yang ciamik.

2. One Punch Man: Road to HeroEpisode: 1Tayang: Fall 2015

OVA ini dibundel dengan volume ke-10 dari manga One Punch Man. Episode spesial ini menampilkan cerita asli oleh mangaka seri, ONE, tentang kisah rahasia kelahiran kostum pahlawan Saitama.

3. One-Punch Man Season 2Episode: 12Tayang: Spring 2019

Musim kedua One Punch Man kali ini beralih studio ke J.C.Staff.

Saitama adalah pahlawan yang hanya menjadi pahlawan untuk bersenang-senang. Setelah tiga tahun “pelatihan khusus”, dia menjadi sangat kuat sehingga praktis tak terkalahkan. Faktanya, dia terlalu kuat, bahkan lawan terkuatnya dikalahkan hanya dengan satu pukulan.

Sekarang, prediksi peramal hebat Madame Shibabawa tentang Bumi yang akan hancur tampaknya menjadi kenyataan seiring dengan meningkatnya frekuensi insiden monster.

Bersama Genos, murid setianya, Saitama memulai tugas pahlawan resminya sebagai anggota Asosiasi Pahlawan, sementara Garou, seorang pria yang benar-benar terpesona oleh monster, muncul.

4. One Punch Man 3

Musim ketiga One Punch Man yang masih menanti kabar selanjutnya.

Untuk menonton anime One Punch Man bisa streaming secara legal di Bilibili atau Netflix.

Wawancara Gosho Aoyama dan Eichiro Oda: Detective Conan dan One Piece yang Menolak Tamat

Serial Detective Conan dan One Piece telah melampaui 100 volume, atau 1.000 chapter. Kedua serial ini telah menjadi unggulan dalam lanskap shonen, Detective Conan dari Weekly Shonen Sunday dan One Piece dari Weekly Shonen Jump.

Dialog ajaib antara dua mangaka yang telah berada di garis depan industri manga, yakni Gosho Aoyama dan Eichiro Oda, akhirnya tercipta.

Sesi wawancara bertajuk “OVER 100 Miracle Talk” ini telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh @WSJ_manga dan @Wsstalkback, dan saya hanya menerjemahkannya ke bahasa Indonesia dengan beberapa tambahan penjelasan referensi.

Mengenang ‘Jump’ dan ‘Sunday’ di Masa Silam

Dalam wawancara sebelumnya, Aoyama-sensei mengatakan bahwa “bakal menarik kalau bisa ngobrol dengan Oda-kun. Sebagai kawan yang akan mencapai 100 volume secara bersamaan, saya ingin membicarakan berbagai hal”. Oda-sensei menjawab dalam komentar bahwa dia “belum pernah bertemu dengannya, tetapi merasa seperti kawan seperjuangan. Saya tahu betapa sulitnya mencapai 100 volume, Aoyama-san! Selamat atas 100 volume Conan!”. Pembicaraan legendaris ini sekarang akhirnya menjadi kenyataan.

Aoyama: Oda-kun jarang menunjukkan wajahnya, jadi suatu kehormatan bisa melihatnya haha.

Oda: Aoyama-san memang menunjukkan wajahnya di banyak tempat. Tapi saya sangat senang. Saya pikir saya belum pernah bertemu Anda.

Aoyama: Saya juga tidak pernah haha. Saya selalu berpikir tidak akan pernah ada masa depan di mana saya bertemu dengan Anda.

Oda: Saya cukup terkesan sebelumnya karena saya mendapat kartu nama dari Pemimpin Redaksi Weekly Shonen Sunday. “Saya mendapat kartu nama Sunday! Hal semacam ini benar-benar terjadi!”, haha.

Majalah manga Weekly Shonen Sunday. Foto: SoraNews24.

Saya telah mencari kesamaan yang Anda miliki, dan tampaknya Oda-sensei lahir pada tahun 1975 sementara Aoyama-sensei lahir pada tahun 1963. Anda berdua memiliki shio yang sama yang lahir di Tahun Kelinci.

Aoyama: Itu benar. Apakah Anda tahu tentang legenda Tahun Kelinci itu? Tetsuya Chiba-sensei (mangaka Ashita no Joe dan genre olahraga lain) lahir pada tahun 1939, dan Mitsuru Adachi-sensei (mangaka romcom dan olahraga) lahir pada tahun 1951. Keduanya juga lahir di Tahun Kelinci, dipisahkan oleh 12 tahun. Saya juga lahir 12 tahun setelah Mitsuru Adachi-sensei, dan Anda lahir 12 tahun persis setelah saya. Kami tidak punya siapa-siapa setelah itu.

Oda: Saya berharap kita bisa menempatkan Akira Toriyama-sensei di suatu tempat, tapi dia bukan dari Tahun Kelinci haha. …Saya harus mengakui bahwa saya hanya tahu tentang Weekly Shonen Jump. Apakah Anda memiliki pengetahuan tentang majalah lain, Aoyama-san?

Aoyama: Tidak juga. Pada awalnya, saya membawa karya saya ke Weekly Shonen Magazine, dan saya diberitahu “itu tidak terlalu cocok dengan mereka, jadi bawa ke publikasi yang berbeda”. Saat itulah saya membawa karya saya ke Sunday, dan di sanalah saya sejak saat itu.

Oda: Anda debut di tahun 1986, kan? Hits apa yang ada di sana sebelum Anda debut?

Aoyama: Ya, saya adalah seorang ‘Bocah Magazine’, jadi saya tidak banyak membaca Jump, tapi saya masih menikmati karya-karya seperti 1·2 no Sanshirou oleh Makoto Kobayashi dan Ore wa Teppei oleh Tetsuya Chiba. Kalau Sunday, itu adalah Touch dari Mitsuru Adachi.

Oda: Saya membaca Touch, dan juga Rough dari Mitsuru Adachi.

Aoyama: Saya juga ingat menonton serial anime Urusei Yatsura karya Rumiko Takahashi.

Baca juga: 10 Mangaka Perempuan yang Bikin Serial Shonen

Oda: Setelah debut, Anda membuat serial Magic Kaito, YAIBA dan 3rd Base 4th, dan Detective Conan menjadi karya keempat Anda.

Aoyama: Benar. Sementara itu, Oda-kun belum pernah menggambar seri selain One Piece?

Oda: Memang. Saya tampaknya seorang one-hit wonder.

Aoyama: Seorang one-hit wonder! Dengan satu hit yang begitu besar haha.

Oda: Serial apa lagi yang diserialkan di Sunday ketika Anda memulai Detective Conan?

Aoyama: Ya, saat itu adalah waktu yang benar-benar menakjubkan. Ranma dari Rumiko Takahashi, Ushio to Tora dari Kazuhiro Fujita, H2 dari Mitsuru Adachi, Kyou Kara Ore Wa dari Nishimori Hiroyuki… Susunannya benar-benar menakutkan.

Oda: Saya membaca Ranma, itu sangat menyenangkan! Dengan membaca majalah yang berbeda, tidak peduli berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk itu, apa yang akhirnya Anda baca atau lihat juga benar-benar berbeda. Kembali ketika Detective Conan dimulai, Jump punya Dragon Ball dari Akira Toriyama dan SLAM DUNK dari Takehiko Inoue.

Aoyama: Saya membaca Dragon Ball! Saya suka gaya seni Toriyama-sensei.

Oda: Saya adalah seorang ‘jumper’ (sebutan fan Jump) pada waktu itu, tetapi ini adalah sesuatu yang ingin saya tanyakan kepada Anda saat kita bisa bertemu: bagaimana Anda melihat Jump saat itu? Penjualan melonjak sangat luar biasa selama waktu itu, tetapi ada sedikit konflik muncul kemudian ketika Weekly Shonen Magazine melampaui jumlah sirkulasinya.

Aoyama: Saya harus minta maaf, tapi saya tidak peduli sama sekali tentang itu haha.

Oda: Ah, jadi Anda tidak mempermasalahkannya haha.

Saya ingin bertanya tentang pemikiran dan ingatan kalian saat serial Anda dimulai. Ketika Anda berdua menerbitkan chapter pertama Anda, seperti apa rasanya?

Oda: Saya mulai membuat serial One Piece pada tahun 1997, dua tahun setelah Dragon Ball berakhir pada tahun 1995. Sangat mengejutkan bagi kami semua pendatang baru yang datang ke majalah ini untuk mengklaim takhta seri yang ditinggalkan. Pada saat itu, pertarungan untuk tempat tersisa Dragon Ball akan dimulai, dan selama 2 tahun semua orang akan membandingkan seri mereka dan benar-benar hancur, sampai akhirnya saya selamat.

Aoyama: Luar biasa haha.

Oda: Itu adalah waktu di mana Dragon Ball dan SLAM DUNK berakhir tepat setelah yang lain, dan banyak orang mengira Jump akan berada dalam masalah besar. Saya ingat sampul edisi Jump di mana serial saya mulai muncul di halaman depan sebuah surat kabar, menampilkan sampul ONE PIECE di sebelah tajuk ‘Jump disalip Magazine’. Dan itu tidakt seperti saya memiliki tanggung jawab sama sekali haha, tapi saya masih ingat merasa sangat frustrasi.

Aoyama: Bagi saya, ketika chapter pertama Detective Conan akan diterbitkan, saya seharusnya akan muncul di tengah sampul majalah. Masalahnya, selama Penyisihan Piala Dunia, Masashi Nakayama mencetak gol yang sangat keren dan sampul saya diganti dengan fotonya… Itu sebabnya sampul Conan, yang seharusnya muncul dalam chapter pertama, bernasib buruk sebab muncul dengan chapter kedua sebagai gantinya haha.

Semangat Kompetitif yang Diciptakan oleh Jump

Apa pendapat kalian berdua tentang satu sama lain dan mangaka lain yang juga memiliki karya yang sukses?

Oda: Setelah Dragon Ball berakhir, dunia manga shonen didominasi oleh dua karya, Detective Conan dan The Kindaichi Case Files. Conan selalu menang.

Aoyama: Ah… Serius? Ha ha.

Oda: Itu memang perspektif saya. Karya hit Jump pendukung lainnya saat itu adalah Rurouni Kenshin oleh Nobuhiro Watsuki. Saya adalah salah satu asisten Watsuki-sensei. Saya tidak akan ragu mengatakan ini, kami bangga senior kami memimpin dunia manga shonen dengan manga yang berfokus pada pertempuran, jadi kami benar-benar berpikir “manga misteri tidak boleh berada di puncak manga shonen” haha. Watsuki-sensei sendiri memiliki pendirian bahwa “jika sebuah serial tidak selalu tampil seperti karyanya, itu tidak akan berada di puncak Jump”. Itu sebabnya saya selalu menganggap Detective Conan sebagai musuh saya dan karenanya tidak membacanya. Saya bahkan memiliki pemikiran seperti “Saya akan menyeret Anda ke bawah, haha ​​…”. Ini tidak bercanda, saya dulu menganggap Anda sebagai musuh sampai sekarang haha!

Aoyama: Tidak mungkin, seorang musuh!? Oh haha!

Oda: Melihat balasan Anda, sepertinya hanya saya yang mengira kita punya semacam rivalitas haha. Tolong, katakan sesuatu seperti “Begitulah seharusnya Jump”! Pernahkah Anda memandang seseorang sebagai saingan?

Aoyama: Tidak juga. Ketika berbicara tentang The Kindaichi Case Files karya Kanari Yozaburo, Seimaru Amagi dan Satou Fumiya, saya dulu memiliki perasaan “Saya tidak akan kalah”, tetapi mereka masih seri dengan genre yang sangat berbeda.

Oda: Ketika saya melihat seluruh industri manga dan melirik ke atas, Detective Conan selalu ada. Saya cukup menyadari itu semua ketika saya tidak lebih dari seorang pemula, tetapi memang benar bahwa ketika Anda mencapai puncak, Anda berhenti melihatnya.

Aoyama: Tapi saya langsung disalip, kan? Atau saya salah? Ha ha.

Oda: Saya sangat putus asa saat itu, jadi saya tidak sepenuhnya yakin bagaimana semuanya berjalan. Sejak saya memulai seri ini, saya telah berusaha melakukan yang terbaik untuk diri saya sendiri, jadi saya berhenti melihat sekeliling saya.

Aoyama: Itu luar biasa, tapi itu juga sangat sulit bagi saya. Melakukan serial detektif sendiri mengharuskan saya untuk selalu memikirkan cerita dan gaya seni saya, yang membuat saya tidak punya waktu untuk memikirkan serial lainnya.

Oda: Pada dasarnya, saat Anda memulai serialisasi, Anda berhenti melihat apa yang ada di sekitar Anda! Saya sangat menghormati Anda, karena masih bisa melanjutkan selama ini.

Majalah Weekly Shonen Jump. Foto: Japan & Manga’s World.

Pernahkah Anda menganggap mangaka pemula sebagai saingan Anda?

Aoyama: Para saingan… Saya pikir. Saya kira orang lain adalah orang lain, dan saya ya saya sendiri haha.

Oda: Anda cukup tenang. Kapan Anda membangun mentalitas seperti itu?

Aoyama: Saya akan mengatakan sejak dari awal.

Oda: Sungguh!? Bukankah itu terasa seperti kompetisi ketika Anda masih muda?

Aoyama: Ketika saya masih muda, karya detektif lain mulai muncul di Jump karena Detective Conan berkinerja baik, jadi saya memiliki perasaan ‘tidak ingin kalah’, tapi itu saja. Ini mungkin terdengar aneh, tapi saya rasa saya tidak pernah merasa memiliki musuh. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, The Kindaichi Case Files ada di sana, tetapi itu adalah karya yang berbeda.

Oda: Saya melihat lingkup musuh Anda adalah seri misteri.

Aoyama: Ya. Tapi tetap saja, tidak banyak mangaka menggambar seri detektif saat itu, jadi saya merasa itu adalah sesuatu yang saya lakukan sendirian. Begitulah cara saya menyimpulkan bahwa orang lain adalah orang lain, dan saya adalah diri saya sendiri.

Oda: Bagi saya, selama beberapa tahun terakhir ini saya dapat mempertahankan keadaan pikiran yang sama. Sampai sekarang, saya sadar pembaca sering kecewa jika One Piece tidak menerbitkan chapter baru, dan saya merasa bertanggung jawab untuk itu. Semuanya telah berubah akhir-akhir ini berkat penulis baru yang lebih muda yang tumbuh di Jump dan lebih mendukung saya bahkan ketika saya sedang istirahat, mengambil banyak beban dari pundak saya. Ini juga mengapa saya berhenti peduli tentang berkelahi dengan seri manga lainnya. Rasanya benar-benar seperti akhirnya saya memiliki kebebasan untuk menghadapi penggemar saya dengan langkah saya sendiri.

Aoyama: Oh! Tampaknya Anda telah cukup sibuk sampai sekarang.

Oda: Saya juga berpikir kenapa seperti ini? Apakah sistem Jump seburuk itu? Ha ha. Ini adalah kompetisi yang sengit. Jika apa yang Anda gambar tidak cukup baik, itu jelas akan dihentikan. Apakah sama untuk Sunday?

Aoyama: Ya begitulah. Tetapi di Sunday itu dari masa lalu, editor tidak akan memberi tahu mangaka peringkat seri mereka. Setelah Detective Conan mencapai Chapter 10, saya harus meminta mereka untuk memberikan peringkat kepada saya dan mulai mengikuti mereka secara diam-diam.

Oda: Mungkin Jump sengaja menunjukkan peringkat dan kuesioner ke mangaka mereka sebagai bahan bakar semangat juang mereka. Itu adalah sesuatu yang semua orang, bahkan saya, khawatirkan ketika memulai sebuah seri, karena Anda selalu ingin tahu apakah Anda bisa bertahan atau tidak.

YAIBA, serialisasi Anda sebelum Detective Conan, berhasil mencapai peringkat 1 di peringkat 2 kali selama chapter terakhirnya, bukan?

Aoyama: Ya! Saking senangnya saya akhirnya mencapai posisi 1 saya meminta departemen editorial untuk memasukkannya ke dalam peti mati saya, karena saya yakin saya akan mati karena terlalu banyak bekerja haha.

Oda: Saya melihat Anda memiliki beberapa keterikatan pada angka! Tidakkah Anda merasa frustrasi jika kehilangan posisi itu?

Aoyama: Ya, tapi Detective Conan telah berada di posisi pertama sejak seri dimulai… Agak menjijikkan untuk mengatakan itu, jadi saya akan berhenti haha.

Oda: Haha, saya juga mengerti perasaan itu.

Seberapa besar tekanan yang kalian berdua rasakan karena membawa unggulan majalah begitu lama?

Aoyama: Tekanan? Nol haha.

Oda: Itu sama bagi saya!

Aoyama: Maksud saya, saya pikir itu adalah kesalahan Shogakukan (penerbit Shonen Sunday) karena membiarkan saya menggambar seri ini haha.

Oda: Saya selalu sadar akan keegoisan saya sendiri, jadi semakin semangat juang saya tumbuh, semakin saya berpikir itu adalah kesalahan saya jika serial ini harus berakhir atau jatuh popularitasnya.

Itu sangat sulit untuk dibayangkan.

Aoyama: Sejujurnya, jika saya merasakan tekanan, saya tidak akan bisa menggambar.

Oda: Ya. Jika Anda berhenti untuk memikirkannya sejenak, agak menakutkan berapa banyak barang yang terkadang harus saya bawa. Saya pikir hanya orang-orang dengan kepribadian seperti kita yang bisa bertahan melalui semua ini.

Aoyama: Saya juga berpikir begitu.

Apa pendapat kalian tentang gaya seni satu sama lain?

Oda: Ini menarik. Ini sangat menarik! Bahkan ketika satu-satunya pengetahuan saya adalah tentang gaya seni, saya pikir itu benar-benar unik. Sejujurnya, gaya seni yang berbeda dan tidak biasa adalah orang-orang yang bisa bertahan di dunia manga ini. Dan bukan hanya itu, tetapi ketika saya membaca serialnya, saya merasakan daya tarik yang misterius. Anak-anak, pria dan perempuan dewasa semua dapat merasakan pesona yang sama dan menyukai serial ini, itulah sebabnya saya selalu berpikir itu akan menjadi sukses.

Aoyama: Saya sangat terkejut ketika saya melihat tidak ada adegan Luffy memakan Gomu Gomu no Mi! Jika itu saya, saya akan menggambar SFX “Dokkun” setelah dia memakannya haha. Dalam Detective Conan, karakter utama juga mengubah tubuhnya setelah mengkonsumsi obat, tetapi bahkan jika saya mencoba untuk menggambar sensasi yang sama, saya pikir ekspresi One Piece terasa jauh lebih segar. Juga, desain para tetua dari Gorosei yang muncul di Arc Reverie itu luar biasa! Sejujurnya saya tidak tahu cara menggambarnya.

Oda: Saya pikir itu adalah sesuatu yang bagus dari diri saya yang lebih muda. Saya membuatnya muncul sejak lama, tetapi ketika saya melihat kembali sekarang, saya tidak berpikir desain mereka buruk sama sekali. Namun, karakter tersebut belum benar-benar menunjukkan nilai sebenarnya.

Tim Detective Conan, Tim ONE PIECE

Soal adaptasi anime TV, banyak suara yang berakhir tumpang tindih. Yamaguchi Kappei mengisi suara Shinichi Kudo, Kaito Kid dan Usopp; Ikeda Shuichi menyuarakan Akai dan Shanks; Furuya Toru menyuarakan Amuro dan Sabo; Ootani Ikue menyuarakan Mitsuhiko dan Chopper…

Aoyama: Tidak heran mereka saling tumpang tindih mengingat kedua anime telah berlangsung selama seperempat abad.

Oda: Ketika saya menonton Detective Conan: The Bride of Halloween, saya terkejut dengan banyaknya suara yang saya kenali. Yuriko Yamaguchi, yang menyuarakan Nico Robin, muncul (sebagai Christine Richard). Di Arc Dressrosa, ada banyak pengisi suara dari Detective Conan! Megumi Hayashibara, yang menyuarakan Ai Haibara, memainkan peran Rebecca.

Aoyama: Furuya Toru, yang menyuarakan Amuro, juga muncul sebagai Sabo, peran yang cukup bagus! Dan Ikeda Shuichi menyuarakan Shanks di FILM RED mendatang, kan Oda-kun? Dia juga mengisi suara Akai Shuichi di Detective Conan, yang merupakan peran yang cukup populer.

Oda: Dia tidak muncul di film terakhir Anda, kan?

Aoyama: Di The Bride of Halloween… Fufufu, haha.

Oda: Tapi di Detective Conan dia lebih sering muncul, kan? Dalam One Piece berkali-kali anggota kru harus berpisah, jadi ada banyak contoh karakter reguler yang cukup sering berlibur. “Sanji balik dubbing lagi untuk pertama kalinya setelah 3 tahun”, haha.

Aoyama: Butuh 7 tahun sejak Akai pergi dan muncul lagi, dan saya bahkan berpikir untuk merusaknya setelah 2 tahun berlalu. Vermouth juga membutuhkan waktu 5 tahun untuk tampil sekali lagi di TV Anime sejak penampilan terakhirnya.

Oda: Saya tidak menyangka serial anime akan berlanjut begitu lama, banyak pengisi suara yang semakin menua. Beberapa waktu lalu, Mayumi Tanaka, pengisi suara Luffy, bertanya kepada kami dengan khawatir apa yang akan terjadi jika dia meninggal, jadi Masako Nozawa, yang menyuarakan Kureha, mengatakan kepadanya “Jika kamu mati, aku akan mengambil peranmu” haha. Saya berharap mereka semua tetap sehat selalu. Aoyama-san, apakah Anda biasa ngobrol dengan pengisi suara?

Baca juga: 10 Seiyuu dengan Penghasilan Tertinggi, Pengisi Suara Anime Selevel Idol

Aoyama: Sebelum Coronavirus terjadi, kami mengadakan ‘pesta peluncuran film’, jadi kami sering berbicara. Beberapa waktu lalu, saya melihat pertunjukan kembang api dari ruang tamu saya, jadi saya mengajak semua pengisi suara dan mengadakan pesta besar di rumah saya. Sangat menyenangkan, meskipun masih banyak pekerjaan haha. Anda terus melakukannya, kan Oda-kun? Itu luar biasa.

Oda: Kami biasanya hanya melakukan seadanya, dan saya memberi tahu mereka bahwa saya mengadakan pesta takoyaki! Lalu saya memasak semuanya tanpa meminta yang lain haha!

Oda-sensei, Anda mengatakan dalam sebuah wawancara lama bahwa Anda “senang bisa dekat dengan semua staf anime”, dan semua ini benar-benar memberi kesan bahwa Anda bergaul dengan staf animasi dan produksi.

Oda: Ya, selalu seperti itu. Anime TV dimulai sejak lama. Mereka semua telah menjadi kerabat saya saat ini. Bahkan anak-anak saya sudah mengenal mereka sejak mereka kecil, jadi hampir seperti hubungan keluarga.

Aoyama: Hubungan saya tidak terlalu jauh, tetapi saya telah menyatakan berkali-kali dengan tekad bahwa “aktor ini harus menyuarakan karakter ini”. Misalnya, Koichi Yamadera, yang menyuarakan Tsutomu Akai, karakter yang baru-baru ini muncul di anime, dipilih oleh saya. Saya terkadang juga mengubah karakter di manga setelah mendengarkan suara seiyuu mereka, berpikir dalam hati “jadi ini suara mereka”.

Oda: Saya mengubah peran Chopper menjadi karakter maskot setelah mendengar suaranya di Anime TV, bahkan ketika saya memiliki kebijakan untuk tidak menggambar karakter maskot, tetapi suara Ootani Ikue terlalu imut haha.

Aoyama: Itu sama buat saya! Ketika saya mendengar suara Ootani sebagai Mitsuhiko, saya pikir itu sangat lucu sehingga saya mulai menggambar karakternya lebih imut.

Oda: Aoyama-san, Anda juga sering tumpang tindih nama seiyuu dengan peran mereka, kan? Seperti Takagi-san atau Furuya-san.

Aoyama: Wataru Takagi-san memiliki peran yang tidak disebutkan namanya saat itu, tetapi ketika karakternya muncul di TV Anime dia menjadi Detektif Takagi karena dia memperkenalkan dirinya dengan mengatakan “Panggil saja aku Takagi”. Saya membuatnya bertanggung jawab dan bahkan muncul di serial dengan nama aslinya haha. Kasus Furuya Toru sebenarnya adalah penghormatan kepada Rei Amuro dari Gundam, sebuah nama yang saya pisahkan untuk melahirkan dua nama: Furuya Rei dan Amuro Toru. Saya harap penggemar Gundam akan senang dengan ini. Apakah Anda menonton Gundam, Oda-kun?

Oda: Saya memang menonton Gundam, dan saya menyukainya. Tapi saya pikir pengalaman yang kita miliki dengannya sangat berbeda.

Aoyama: Saya mengerti, jadi Anda tidak menonton ‘Gundam Pertama’ (merujuk pada Mobile Suit Gundam tahun 1978)?

Oda: Bukan, itu memang ‘Gundam Pertama’. Ledakan serial ini terjadi di masa remaja Anda, Aoyama-san, dan setelah itu, ketika saya masih kecil, ledakan kedua datang. Saya mendapat kesan bahwa siaran ulang itu sudah menjadi sebuah hit besar.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Gundam Timeline Universal Century

Bagaimana biasanya kalian berdua terlibat dengan film serial kalian?

Aoyama: Saya melibatkan diri saya sejak awal film. Mulai dari skenario hingga konten, hingga terlalu terlibat dan tidak disukai haha.

Oda: Selain itu, Detective Conan merilis film setiap tahun, kan? Saya bertanya-tanya apakah sifat terputus-putus dari cerita dalam seri inilah yang membuatnya bekerja dengan sangat baik, karena dalam kasus saya setiap chapter terhubung satu sama lain. Saya harus terus memikirkan cerita dalam serialisasi mingguan, jadi saya tidak bisa benar-benar memikirkan cerita yang berbeda. Saya kira otak kita bekerja secara berbeda.

Aoyama: Biasanya, satu kasus berlangsung sekitar 3 sampai 6 chapter di Detective Conan, yang membuatnya lebih mudah untuk merencanakan sebuah film. Tapi di One Piece, kasus apa pun berlangsung terlalu lama haha. Panjangnya itu mungkin yang membuat sulit untuk membuat lebih banyak film untuk serial ini. Tampaknya cukup sulit untuk menangani semacam perjalanan sampingan ke pulau yang berbeda ketika semua karakter sudah dalam perjalanan mereka untuk menemukan One Piece.

Oda: Bukan hanya itu, tapi kru onboard terus bertambah sehingga dengan apapun yang terjadi tidak hanya ada satu reaksi, yang justru membuat cerita semakin panjang. Begini saja, jika jumlah detektif di ‘Detective Conan’ bertambah, bukankah itu akan merepotkan Anda?

Aoyama: Saya benar-benar tidak ingin menambah tim detektif… Hahaha, saya pasti tidak akan menambahnya.

Apa pengalaman kalian menonton film satu sama lain?

Oda: The Bride of Halloween sangat keren!! Saya terkejut ketika saya mendengar Detective Conan meningkatkan jumlah pembaca perempuan karena saya selalu berpikir itu hanya seri shonen di mana sekelompok anak kecil menyelesaikan kasus. Saya bertanya-tanya mengapa demikian, dan benar-benar memahaminya ketika saya melihat filmnya. “Ah, jadi mereka sangat menyukai karakter polisi dan semua pria dewasa yang tampan ini”.

Aoyama: Dari semua film Oda-kun, yang paling saya suka adalah ‘One Piece Film Gold’. Itu menyenangkan karena saya selalu menyukai tempat-tempat gemerlap seperti Las Vegas haha. Saya ingin pergi ke Kapal Kasino itu, Gran Tesoro!

Oda: Serius!? Terima kasih!

Aoyama: Jika saya harus menyebutkan kesamaan dari semua film kami, apakah di One Piece dan Detective Conan selalu ada ‘ekspansi’ di bagian akhir.

Oda: Itu cara manga shonen royal yang benar dan klasik, kan?

Aoyama: Oh bukan, saya tidak mengacu pada narasi dengan ‘ekspansi’. Di Detective Conan kami membesarkan bola sepak, dan di One Piece Luffy bisa membesarkan seluruh tubuhnya. Semakin besar mereka, semakin menarik!

Oda: Jadi itu maksud Anda haha. Besar selalu keren, saya rasa cukup jelas kita berdua berasal dari era Ultraman.

Aoyama: Saya ingat bahwa di FILM GOLD, ada kura-kura yang memindahkan mobil di Turtle Car Race. Apakah Anda salah satu yang memunculkan ide-ide ini?

Oda: Saya biasanya menyerahkan semua ide kepada penulis naskah, dan saya hanya memeriksa isi film dan memperbaiki apa saja yang perlu diperbaiki. Film adalah milik sutradara jadi itu adalah sesuatu yang tidak boleh saya lakukan, tetapi jika saya tidak melakukannya, saya tidak dapat benar-benar bertanggung jawab. Anda menggambar key frame untuk film Anda, bukan?

Aoyama: Saya telah memenuhi peran itu sejak film pertama, The Time-Bombed Skyscraper, dan itu terus meningkat. Tahun ini saya telah menggambar sekitar 20 key frame.

Oda: Saya cukup yakin penggemar dapat dengan mudah melihat mana yang digambar oleh Anda!

Aoyama: Anda juga bisa menggambar key frame film, Oda-kun.

Oda: Jika saya terlalu banyak bekerja di film, maka saya tidak akan bisa melanjutkan serial mingguan secara teratur, jadi sulit untuk menanganinya. Saya tahu bahwa untuk mempertahankan popularitas serial ini, saya harus menarik penggemar baru dan menghasilkan lebih banyak gaung di seluruh dunia dengan film setidaknya sekali setiap tiga tahun, tapi sejujurnya itu sangat sulit! Saya tahu jika saya harus melakukannya, saya akan sangat pemilih, saya menyadari kepribadian saya sendiri meskipun pada awalnya saya tidak terlalu menyukainya haha. Pada akhirnya, saya ikut campur bahkan dalam proses periklanan, saya memeriksa buklet yang ditangani di bioskop dan tenggat waktu produksinya, dan mengawasi semuanya. Saya juga mengawasi tata letak dan desain poster.

Aoyama: Anda sangat menyukai ini hahaha.

Oda: Tetap saja, saya merasa tidak enak dengan mangaka junior saya. Saya menciptakan budaya di Jump di mana film akan sukses jika penulis aslinya terlibat, jadi semua orang mulai beralih untuk mengerjakannya. Namun yang mengejutkan saya, anak-anak muda ini sangat menikmatinya.

Aoyama: Tidak sama sekali, menurut saya itu sangat bagus! Semua orang tampaknya menikmatinya!

Apa pendapat kalian tentang protagonis kalian?

Aoyama: Conan adalah pengatur semua orang.

Oda: Bagi saya, Luffy adalah karakter yang paling mudah untuk digambar. Saya selalu tahu bahwa dia akan menjadi karakter yang akan tinggal paling lama dengan saya.

Jika demikian, menurut Anda, karakter apa yang Anda satu-satunya orang yang dapat menulisnya?

Oda: Saya pikir itu masih Luffy. Banyak penulis naskah mencoba berurusan dengannya tetapi saya harus memperbaiki kalimatnya sepanjang waktu, jika tidak orang tidak akan menerimanya sebagai Luffy yang mereka kenal. Apakah Detective Conan memiliki karakter seperti itu? Karakter yang selalu perlu diperbaiki dialognya?

Aoyama: Dalam seri saya itu adalah Gin! Semua orang selalu mencoba membuatnya berkata “Aku akan membunuh semua orang” dan saya harus memberitahu mereka “Tidak, dia tidak akan pernah mengatakan itu” hahaha.

Oda: Saya mengerti, karakter yang selalu harus kita perbaiki di film apapun adalah karakter yang sama hanya kita yang bisa menulis. Hubungan yang cukup aneh, kan? Dari sudut pandang pembaca, Anda dapat melihat detail kecil jika karakter bertindak berbeda, tetapi sebagai penulis naskah rasanya seperti karakter yang sama sekali berbeda.

Aoyama: Saya selalu harus 100% memperbaiki Gin. Akhir-akhir ini penulis naskah menyerahkan naskah kepada saya jadi saya langsung memperbaikinya hahaha. Kadang-kadang ditulis sebagai semacam adegan komedi romantis, seperti “Aoyama-sensei, selamatkan aku”, dan aku seperti “Eeeh? Seriusan?” ha ha ha.

Oda: Kemudian Anda segera memperbaikinya, pekerjaan menjadi sukses dan mereka tetap mengandalkan Anda.

Aoyama: Tepat sekali haha. Tapi itu membuat saya senang karena mereka mengandalkan saya!

Ini baru bagian pertama, tunggu kelanjutannya, ya!

Akira Ishida dan 10 Karakter Anime Keren, Antara Antihero dan Antagonis

Akira Ishida merupakan seiyuu terkemuka di industri hiburan Jepang.

Dengan pengalamannya selama 30 tahun, Ishida memenangkan beberapa penghargaan penting, seperti pengisi suara paling populer di Animage Anime Grand Prix dan Karakter Pria Pendukung Terbaik di Seiyu Awards.

Dalam urusan mengisi suara karakter anime, ia pertama memulai debutnya di anime 1980-an akhir seperti dalam Ranma 1/2 dan Patlabor. Sampai sekarang, ia masih aktif menyuarakan beragam peran.

Nah, berikut beberapa peran Akira Ishida dalam sejarah anime:

1. Kaworu Nagisa (Evangelion)

Kaworu Nagisa yang juga dikenal sebagai Tabris adalah Anak Kelima dan Angel ketujuh belas.

Dikirim ke NERV oleh SEELE sebagai pilot pengganti untuk Unit-02 setelah rasio sinkronisasi Asuka turun drastis.

Kaworu masuk ke Terminal Dogma untuk kembali ke Adam, tetapi setelah dia menemukan makhluk itu sebenarnya ada Lilith, dia mengizinkan Shinji untuk menghancurkan dirinya.

Kaworu dan Rei muncul di The End of Evangelion selama Third Impact, berkomunikasi dengan Shinji mengenai masa depan umat manusia dan pilihan untuk menerima atau menolak Human Instrumentality.

Akira Ishida terus memerankan Kaworu di beragam versi Evangelion.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Evangelion

2. Athrun Zala (Gundam Seed)

Salah satu peran ikonik Akira Ishida adalah menjadi Athrun Zala, salah satu karakter utama di Gundam SEED dan kelanjutannya Destiny.

Awalnya teman dekat Kira Yamato, ia kemudian menjadi saingan Kira selama Perang First Alliance-PLANT, di mana ia berpartisipasi dalam rencana perampasan Gundam di Heliopolis.

Dia menjadi pilot dari GAT-X303 Aegis Gundam dan melakukan pertarungan sengit melawan Kira yang kini jadi rivalnya.

Pada tahap akhir perang, mereka akan kembali menjadi teman, serta menjadi kawan yang menentang Earth Alliance dan ZAFT.

Baca juga: 10 Anime Gundam Terbaik Sepanjang Masa

3. Gaara (Naruto)

Antagonis adalah karakter yang akrab dengan Akira Ishida karena ia telah menyuarakan Gaara di Naruto.

Gaara adalah shinobi yang bersekutu dengan Sunagakure dan putra pemimpin Sunagakure, Kazekage Keempat, dan pertama kali muncul sebagai antagonis.

Sebagai bagian dari rencana ayahnya untuk memiliki senjata guna memulihkan desa mereka, Gaara lahir sebagai rumah bagi bijuu. Dia menjadi pembunuh kejam yang percaya misinya adalah untuk membunuh musuh-musuhnya.

Pandangan Gaara berubah setelah bertemu Naruto, dan dia akhirnya menjadi Kazekage Kelima Sunagakure dan diterima oleh rakyatnya.

Baca juga: Panduan Nonton Naruto: Urutan Cerita dan Episode Filler

4. Katsura Kotarou (Gintama)

Katsura Kotarou atau Zura adalah mantan rekan Gintoki selama perang Joi. Di balik tampilannya yang berwibawa dan karismatik, dia adalah karakter koplak dalam Gintama.

Dia terus menentang Amanto dan telah mengumpulkan pengikut bahkan setelah Amanto mengambil alih Jepang. Meski menjadi pendekar pedang yang terampil, dia lebih suka menggunakan granat.

Katsura adalah buronan karena perannya dalam kegiatan teroris melawan Bakufu, dan dia ahli melarikan diri dari Shinsengumi sepanjang serial ini.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Gintama

5. Makoto Yuki (Persona 3)

Makoto Yuki adalah protagonis utama dari Persona 3, dan Akira Ishida memerankannya di game serta adaptasi film animenya.

Dia adalah anggota Special Extracurricular Execute Sector (SEES), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk menghancurkan Shadows.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Persona

6. Suichi Natori (Natsume Yuujinchou)

Suichi Natori bisa melihat youkai dan ayakashi. Di permukaan, ia bekerja sebagai aktor muda yang populer, tetapi pekerjaan sebenarnya adalah pengusir setan.

Karakter Natsume Yuujinchou yang diperankan Akira Ishida ini adalah kepala klan pengusir setan Natori dan kemudian menjadi teman Natsume.

Natori terampil dalam mantra kertas. Dia memiliki kemampuan untuk memanipulasi boneka kertas yang datang dalam berbagai penggunaan. Dia dapat menggunakannya untuk menyerang yokai atau meninggalkan pesan dan bahkan melacak yokai.

7. Zeref Dragneel (Fairy Tail)

Akira Ishida sangat suka berperan sebagai antagonis, dan ia berhasil menghidupkan karakter kompleks lainnya yakni Zeref Dragneel.

Zeref dari Fairy Tail adalah kakak laki-laki Natsu Dragneel yang berusia berabad-abad, yang dibuat abadi dan tidak menua oleh kutukan yang disebut Sihir Hitam Ankhselam. Kutukan itu secara acak membunuh segala sesuatu di sekitar Zeref setiap kali dia menghargai nilai kehidupan.

Ankhselam mengutuk Zeref karena mencoba membangkitkan seorang bayi Natsu, yang dibunuh bersama seluruh keluarga mereka dalam serangan naga bertahun-tahun sebelum peristiwa seri.

Zeref, yang telah menjadi ingin bunuh diri, berhasil mereinkarnasi tubuh bayi mati Natsu sebagai setan yang disebut yang dikenal sebagai ‘Etherious Natsu Dragneel’ (E.N.D.), berharap bahwa Natsu akan mampu membunuhnya.

Baca juga: Panduan Nonton Fairy Tail dan Urutan Cerita

8. Eishi Tsukasa (Food Wars! Shokugeki no Soma)

Eishi Tsukasa adalah siswa Generasi ke-90 Akademi Tōtsuki, dan menduduki kursi pertama Elite Ten sebelum nantinya diambil alih Soma.

Meski koki hebat di Food Wars!, Eishi agak pemalu dan cenderung mencela diri sendiri. Dia merasa jengkel dengan pekerjaan yang dipaksakan kepadanya sebagai kursi pertama.

Saat memasak untuk orang lain, ia terus-menerus mencemaskan hal-hal kecil yang dapat menyebabkan mereka merasa tidak nyaman seperti kondisi tempat duduk mereka atau bahkan suhu tempat.

Terlepas dari keraguan dirinya, Eishi memiliki pandangan filosofis yang mendalam dalam menjelajahi dunia memasak yang luas, dan berkomitmen pada posisinya di Elite Ten, karena itu memberinya kesempatan paling besar untuk melakukan eksplorasi sejauh mungkin.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Food Wars! Shokugeki no Soma

9. Fyodor Dostoyevsky (Bungou Stray Dogs)

Fyodor Dostoyevsky adalah pemimpin Rats in the House of the Dead dan anggota Decay of the Angel. Memiliki kejeniusan dan pandangan yang sinis.

Seperti karakter lain di Bungou Stray Dogs, dia berdasarkan penulis klasik Rusia dan kemampuannya bernama Crime and Punishment.

Kemampuannya masih belum dijelaskan. Meski secara sekilas dengannya bisa membunuh seseorang dengan satu sentuhan. Kemampuan ini tidak terbatas hanya pada kontak kulit langsung, seperti ketika dia ditangkap oleh agen pemerintah yang memiliki sarung tangan, agen itu terbunuh oleh kemampuan Fyodor.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Bungou Stray Dogs

10. Akaza (Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Akaza adalah karakter antagonis utama lainnya yang disuarakan oleh Akira Ishida. Setelah menjadi manusia bernama Hakuji, Akaza sekarang memegang posisi Peringkat Tiga Atas di Dua Belas Kizuki.

Meskipun menjadi antagonis pendukung di Demon Slayer, Akaza berhasil membangun basis penggemarnya sendiri dengan penampilan dan latar belakangnya yang tragis.

Ketika masih manusia, Akaza memiliki kepribadian yang keras kepala dengan hati yang besar dan ketahanan. Bahkan setelah menjadi iblis dan kehilangan semua ingatannya, dia menolak untuk memakan atau membunuh wanita.

Dalam pertempuran di mana Akaza akhirnya mengingat keseluruhan masa lalunya, dia mulai menyesali tindakannya sebagai iblis dan mengakhiri hidupnya sendiri, mengatakan bahwa dia kalah secara adil.

Baca juga: Panduan Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba

10 Anime Terbaik dari Studio MAPPA

Dibandingkan dengan studio anime terkemuka lainnya seperti Toei Animation, Sunrise, Madhouse dan beberapa lainnya, studio MAPPA cukup baru dan didirikan pada tahun 2011 oleh Maruyama Masao.

Maruyama telah menjadi tokoh legendaris di industri anime modern karena hubungannya dengan Madhouse sebagai pendiri dan produser. Jadi tidak mengherankan kalau MAPPA bisa langsung maju dalam waktu yang begitu singkat.

Tujuan utama studio MAPPA selalu membuat anime yang disutradarai oleh sutradara generasi muda untuk membawa ide-ide baru yang akan menarik bagi pemirsa anime saat ini. Selain juga meminta sutradara kawakan seperti Shinichiro Watanabe yang sudah teruji portofolionya.

Nah, berikut beberapa rekomendasi anime terbaik dari studio MAPPA:

1. Sakamichi no ApollonEpisode: 12Genre: Drama, Romance, Music, School, Josei

Ketika sutradara Shinichiro Watanabe dan komposer musik Yoko Kanno bertemu studio MAPPA, hasilnya adalah sebuah anime yang bisa dibilang sebuah mahakarya.

Yoko Kanno sebagai komposer sudah berpengalaman dengan musik Jazz dan Shinichiro yang telah menggunakan soundtrack Jazzy dalam Cowboy Bebop tidak asing dengan itu. Maka tidak heran jika mereka memutuskan untuk membuat anime musik yang membuat Jazz terlihat keren kembali.

Sakamichi no Apollon mengikuti Kaoru Nishimi yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan karenanya dia tidak pernah bisa mendapatkan teman dekat.

Jadi ketika dia pindah ke Kyushu untuk tahun pertama sekolah menengahnya, dia tidak memiliki harapan untuk mendapatkan teman baik di sini.

Pada hari pertama sekolah, ia bertemu dengan seorang drummer nakal bernama Kawabuchi Sentaro yang memperkenalkannya pada dunia musik Jazz yang sama sekali baru.

Terinspirasi oleh Kawabuchi, Kaoru mulai belajar piano Jazz sendirian dan segera menjadi bagian dari klub Jazz sepulang sekolah.

Sakamichi no Apollon adalah kisah seorang anak laki-laki introvert yang keluar dari cangkangnya dengan dukungan teman-temannya dan berangkat untuk mencapai kebesaran.

Baca juga: Rekomendasi Anime Musik, dari Romance Sampai Action

2. Zankyou no TerrorEpisode: 11Genre: Mystery, Psychological, Suspense

Seluruh bangsa terguncang setelah serangan teror terjadi di fasilitas nuklir dengan keamanan tinggi.

Tanpa bukti siapa yang berada di baliknya, semua orang tetap tidak mengerti sampai sebuah video aneh ditemukan di internet yang menampilkan dua anak laki-laki bertopeng yang secara terbuka menghadapi polisi untuk menghentikan mereka.

Seluruh kota menjadi liar setelah menonton video dan segera, semua orang mulai pergi sementara polisi mencoba yang terbaik untuk menangkap teroris bertopeng.

Zankyou no Terror adalah salah satu kreasi Shinichiro Watanabe lainnya, dan dengan mudah memenuhi syarat sebagai salah satu anime terbaik dari studio MAPPA.

3. In This Corner of the WorldEpisode: 1 FilmGenre: Drama, Historical, Seinen

In This Corner of the World mungkin salah satu film anime brilian yang belum pernah didengar oleh siapa pun. Salah satu alasannya karena film ini dirilis sekitar waktu yang sama dengan Your Name dan A Silent Voice yang jelas-jelas bakal menutupinya.

Paruh pertama film sedih yang tak tertahankan ini berfokus pada kehidupan seorang gadis muda bernama Suzu selama Perang Dunia II.

Babak kedua adalah tentang bagaimana Suzu dan orang-orang di desanya berjuang untuk bertahan hidup setelah rumah dan tanah mereka hancur total.

In the Corner of the World adalah hidden gem dari studio MAPPA yang akan membuat kamu menangis.

4. Yuri!!! on IceEpisode: 12Genre: Drama, Sport

Yuri!!! on Ice secara resmi dilabeli sebagai anime olahraga tetapi yang membuatnya sangat populer adalah kenyataan bahwa itu telah terbukti menjadi anime revolusioner untuk komunitas LGBTQ.

Cerita utamanya berkisar pada seorang anak laki-laki bernama Yuri Katsuki yang merupakan sosok skater profesional. Tapi setelah dia kalah di turnamen besar, dia memutuskan untuk menyerah pada olahraga.

Victor Nikiforov adalah figure skater lain yang kebetulan menonton salah satu video viral Yuri dan langsung terkesan dengan bakatnya. Ini adalah saat dia beristirahat dari karir skatingnya sendiri dan memutuskan untuk melatih Yuri.

Sementara plot utama anime ini cukup menggembirakan dan juga sedikit klise, yang benar-benar menarik perhatian sebagian besar penonton adalah sub-plotnya yang menggambarkan hubungan homoseksual antara Victor dan Yuri dengan cara yang sangat dewasa.

Selain itu, anime dari studio MAPPA ini memiliki beberapa visual yang bagus, terutama selama pertunjukan figure skating yang dilengkapi dengan beberapa soundtrack yang paling merdu.

5. KakeguruiEpisode: 12, 12Genre: Drama, Psychological, School, Shounen

Akademi Hyakkaou tidak seperti sekolah lain di luar sana dan jenis kurikulum yang mengikutinya menjadikannya sekolah elit terbaik di seluruh negeri.

Hanya terbuka untuk anak-anak dari keluarga kerajaan, sekolah ini mengizinkan perjudian untuk memastikan bahwa siswanya siap menghadapi kekejaman dunia nyata.

Sementara sebagian besar anak-anak sekolah berjudi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, seorang gadis baru datang dan obsesinya terhadap perjudian mulai mengancam otoritas sekolah yang lebih tinggi.

Kakegurui begitu mendebarkan, seksi dan akan membuat kamu ketagihan.

Baca juga: Urutan Nonton Anime Kakegurui

6. InuyashakiEpisode: 11Genre: Action, Drama, Psychological, Seinen

Inuyashiki adalah pria berusia 50 tahun, yang terlihat seperti berusia 70-an. Keluarganya sendiri membencinya dan bahkan rekan kerjanya tak menghormatinya. Hidupnya semakin buruk ketika dia didiagnosis menderita kanker, meski begitu keluarganya tidak menunjukkan perhatian padanya.

Dia menjadi depresi dan hanya berjalan keluar dari rumahnya ke lapangan terbuka untuk menangis, tapi tiba-tiba sebuah kapal asing mendarat di atasnya dan membunuhnya. Alien memutuskan untuk menebus kehilangan dan membangun kembali seluruh tubuhnya dengan banyak senjata.

Inuyashiki bangun sebagai cyborg yang sekarang lebih kuat dari manusia lain di luar sana. Dia memutuskan untuk menggunakan kekuatannya yang baru diperoleh untuk membantu mereka yang membutuhkan tetapi sedikit yang dia tahu bahwa ada orang lain di luar sana dengan kemampuan yang sama.

Inuyashiki secara keseluruhan adalah anime penuh aksi dari studio MAPPA yang menyenangkan, yang mengambil pendekatan yang sedikit berbeda terhadap terorisme.

Ceritanya telah diadaptasi dari manga yang telah dibuat oleh penulis yang sama yang mengilustrasikan Gantz, jadi jangan heran jika animenya banyak adegan gore fantastis.

7. Banana FishEpisode: 24Genre: Action, Adventure, Drama, Shoujo

Banana Fish adalah anime satu musim yang wajib ditonton, yang sangat bergantung pada kiasan yang dibuat tidak hanya oleh manga titulernya tetapi juga thriller kriminal dari tahun 1990-an.

Persahabatan sentral antara pemimpin geng Ash Lynx dan jurnalis Max Lobo menawarkan pukulan emosional, sementara konspirasi pengendalian pikiran yang terkait dengan Perang Irak menambah sensasi.

Meski serial anime berlatar tahun 2010-an, tapi manga yang menjadi dasarnya dibuat pada tahun 1980-an, sehingga referensi dan gaya visualnya masih memiliki nuansa klasik, membuat Banana Fish berbeda dalam genre thriller kriminal saat ini.

8. DororoEpisode: 24Genre: Action, Adventure, Supernatural, Historical, Shounen

Manga klasik Dororo pada dasarnya adalah cerita fantasi yang berputar di sekitar petualangan seorang Ronin muda dengan kaki palsu yang disebut Hyakkimaru dan seorang bocah melarat bernama Dororo. Bagian tubuhnya dicuri oleh setan, mendorongnya untuk mencari kembali sampai dapat.

Alur cerita utama ini dipertahankan dalam pembaruan dari studio MAPPA, meski sangat menyimpang dari materi sumber.

Secara keseluruhan, ini adalah anime fantasi gelap yang menarik dengan karakter multidimensi. Pencarian Hyakkimaru bukan hanya untuk menemukan tubuhnya, tetapi juga untuk menemukan tujuan dan identitas hidupnya

9. Jujutsu KaisenEpisode: 24Genre: Action, Fantasy, Supernatural, Shounen

Sebuah anime shonen dengan elemen fantasi gelap dan petualangan, Jujutsu Kaisen telah mengumpulkan banyak fans meski baru memulai debutnya belakangan.

Plotnya sebagian besar mengikuti siswa sekolah menengah Yuji Itadori dan petualangannya setelah ia bergabung dengan organisasi rahasia Penyihir Jujutsu untuk membunuh Kutukan yang kuat. Yuji juga menyimpan monster jahat yang bisa dia kendalikan.

Di samping elemen gelap, Jujutsu Kaisen menghindari kiasan shonen yang sudah dikenal, dan menawarkan dosis humor aneh serta kiasan untuk anime shonen ikonik seperti Bleach dan Naruto.

Baca juga: Panduan Nonton Jujutsu Kaisen dan Urutan Cerita

10. Attack on Titan: The Final SeasonEpisode: 16 (Part 1), 10 (Part 2)Genre: Action, Drama, Survival, Shounen

Attack On Titan tampaknya tak perlu diperkenalkan lagi, karena terus dibicarakan.

Meski tiga musim awalnya digarap oleh Wit Studio, MAPPA melangkah untuk musim terakhir.

Seperti yang telah menjadi premis seri, musim terakhir melanjutkan perang pasca-apokaliptik antara manusia dan Titan.

Namun, tidak seperti anime fantasi gelap dan fiksi ilmiah lainnya, Attack on Titan mendapat manfaat dari filosofi yang mendasari di balik karakter berlapis-lapisnya saat mereka menemukan asal dan sejarah mereka dengan setiap misi berikutnya.

Baca juga: Panduan Nonton Attack on Titan dan Urutan Cerita

Urutan Nonton Anime Danganronpa

Ada alasan mengapa franchise Danganronpa ini telah melahirkan dua puluh dua game berbeda di semesta yang sama. Latar sekolah menengah yang aneh di permukaan, dan ada game detektif serta konspirasi di lapisan berikutnya.

Danganronpa mendapat tingkat yang sangat berbeda ketika antagonis yang sebenarnya mulai muncul.

Masalahnya, ini bukan pertama kalinya franchise seri populer diadaptasi menjadi anime dan melewatkan beberapa bagian cerita dalam game, seperti yang terjadi dalam Fate series atau Persona.

Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk memahami semuanya adalah dengan menyerap informasi dari Danganronpa, apakah dengan memainkan game sendiri, menonton walkthrough di YouTube, atau membaca semua entri wiki terkait.

Jangan khawatir tentang detail spesifik yang dilewati oleh anime pertama; itu masih lebih dari cukup untuk menjelaskan kegilaan dari seluruh seri tanpa memainkan visual novel aslinya.

Untuk memutuskan urutan jam tangan Danganronpa yang direkomendasikan untuk menghargai dunia ini, dan pengetahuannya yang terdistorsi, berhati-hatilah.

Urutan Rilis Anime1. Danganronpa: The Animation (2013)Episode: 13Tayang: Summer 2013

Sekelompok 15 siswa berkumpul di sekolah menengah elit yang sangat istimewa. Lulus dari sekolah menengah ini pada dasarnya berarti kamu akan berhasil dalam hidup, tetapi untuk lulus sangat sulit.

Sekolah dipimpin oleh beruang bernama Monokuma, dan dia menjelaskan kepada mereka bahwa kelulusan mereka bergantung pada pembunuhan. Satu-satunya cara untuk lulus adalah dengan membunuh salah satu teman sekelas kamu dan lolos begitu saja.

Jika teman sekelas lainnya menemukan identitas si pembunuh, maka si pembunuh adalah satu-satunya yang dieksekusi. Namun, jika mereka gagal menangkap si pembunuh, hanya lulusan si pembunuh dan yang lainnya yang dimusnahkan. Manakah dari 15 siswa ini yang akan selamat dari pertumpahan darah?

2. Danganronpa 3: The End of Hope’s Peak High School – Despair Arc (2016)Episode: 11Tayang: Summer 2016

Despair Arc disebut juga Zetsubou-hen.

Chisa Yukizome memulai pekerjaannya sebagai guru wali kelas untuk siswa Kelas Ultimate ke-77 Hope’s Peak Academy.

Sementara itu, Hajime Hinata, seorang siswa Reserve Course yang merupakan sekolah untuk siswa tanpa bakat, bersiap untuk menjalani eksperimen untuk menjadikannya Ultimate Hope.

Berikut ini adalah serangkaian peristiwa tragis yang mengarah pada lahirnya Remnant of Despair dan realisasi “The Biggest, Most Awful, Most Tragic Event in Human History.”

3. Danganronpa 3: The End of Hope’s Peak High School – Future Arc (2016)Episode: 12Tayang: Summer 2016

Future Arc disebut juga Mirai-hen.

Makoto Naegi, Ultimate Hope yang mengalahkan Ultimate Despair, Junko Enoshima, dicurigai melakukan pengkhianatan terhadap Future Foundation karena menyembunyikan Remnant of Despair yang membawa kehendaknya.

Sebagai anggota atas Future Foundation, termasuk mantan teman sekelas Makoto Kyoko Kirigiri, Aoi Asahina, dan Yasuhiro Hagakure, disatukan untuk memutuskan hukuman Makoto.

Mereka semua dipenjara oleh Monokuma, yang memaksa semua orang untuk berpartisipasi dalam permainan pembunuhan terakhir.

Mereka harus mencoba untuk menemukan pengkhianat di antara mereka yang akan membunuh mereka dalam tidur mereka, sementara mencoba untuk menghindari diracuni oleh tindakan terlarang.

Didorong ke dalam permainan di mana tidak ada yang bisa saling percaya, cita-cita harapan Makoto didorong hingga batasnya.

4. Danganronpa 3: The End of Hope’s Peak High School – Hope Arc (2016)Episode: 1Tayang: Fall 2016

Arc terakhir Hope ini disebut juga Kibou-hen.

Future Foundation berantakan setelah Final Killing Game dan pengungkapan pelaku sebenarnya.

Saat plot putus asa muncul dari salah satu yang selamat untuk menyingkirkan dunia dari keputusasaan sekali dan untuk selamanya, anggota Future Foundation yang tersisa harus bersatu untuk menghentikannya.

Untungnya, mereka menemukan diri mereka dengan bantuan dari sekelompok sekutu saat mereka berpacu dengan waktu untuk menghentikan dunia mereka agar tidak berubah.

Sebagai kelanjutan langsung dari Mirai-hen, Kibou-hen berfungsi sebagai penutup dari alur cerita Hope’s Peak dari seri Danganronpa.

5. Super Danganronpa 2.5 Komaeda Nagito to Sekai no Hakaimono (2017)Episode: 1Tayang: Winter 2017

Nagito Komaeda terbangun setelah mengalami kematian dalam Neo World Program. Dunia macam apa yang dia lihat dan mengapa dia bangun?

Nagito tampaknya berada di dunia yang aneh, termasuk siswa yang pernah terlihat sebelumnya serta orang-orang yang tidak pernah ada.

Dia adalah anak laki-laki biasa tanpa Ultimate Luck, bersekolah di sekolah biasa. Terkendala dengan menjadi protagonis, dia berpikir bahwa memiliki bakat besar akan mengganggu kebahagiaannya.

Dia percaya bahwa menjalani kehidupan biasa, menjadi cukup bahagia, sambil menonton teman-teman sekelasnya memiliki masa muda yang normal adalah hal yang luar biasa.

Namun, suatu hari, seorang anak laki-laki yang menyebut dirinya “Penghancur Dunia” muncul, dengan wujud Hajime Hinata bermata merah. Dia memulai penghancuran dunia Nagito.

Rekomendasi Cara Menonton Danganronpa

Tergantung dari gaya perspektif yang ingin dimiliki, setidaknya ada dua cara untuk menonton adaptasi anime Danganronpa.

Yang harus diketahui dulu bahwa tidak ada adaptasi anime untuk Danganronpa 2. Ini berarti, apa pun yang akan kamu lihat di Danganronpa 3 akan memiliki banyak informasi yang hilang, yang dapat memengaruhi kenikmatan keseluruhan dari seri secara keseluruhan.

Jadi, metode ketiga teknis, yang menggabungkan materi sumber dan adaptasi anime, juga akan dimasukkan dalam daftar ini.

Yang pertama bisa mengikuti urutan rilis yang sudah saya tulis di atas. Nah, jika ingin menonton secara kronologis maka jadi begini:

Danganronpa 3: (The End of Hope’s Peak Academy) Despair ArcDanganronpa: The AnimationDanganronpa 3: (The End of Hope’s Peak Academy) Future ArcDanganronpa 3: (The End of Hope’s Peak Academy) Hope Arc

Jika ingin mengikuti Danganropa secara keseluruhan lewat anime dan game maka seperti ini urutannya:

Danganronpa: Trigger Happy Havoc (Game)Danganronpa: The AnimationSuper Danganronpa 2: Goodbye Despair (Game)Danganronpa Another Episode: Ultra Despair Girls (Game)Danganronpa 3: (The End of Hope’s Peak) Future ArcDanganronpa 3: (The End of Hope’s Peak) Despair ArcDanganronpa 3: (The End of Hope’s Peak) Hope ArcDanganronpa V3: Killing Harmony (Game)

Nah itu tadi urutan menonton Danganropa, bisa ditonton secara legal dan gratis di Bilibili, ya!