Rihlah Ilmiah Quotes
Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
by
Wan Mohd Nor Wan Daud60 ratings, 4.65 average rating, 10 reviews
Rihlah Ilmiah Quotes
Showing 1-10 of 10
“Seorang alim masih boleh menghidupkan ekonomi bangsanya walaupun setelah ratusan tahun meninggal dunia; ramai ahli politik membunuh ekonomi bangsa walau memerintah satu penggal.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Keadaan universiti-universiti di negara-negara Islam yang mengajar agama dan tamadun Islam telah menjadi amat lemah kerana ketiadaan koleksi perpustakaan yang lengkap, program akademik kukuh, penyeliaan serius dan bersifat terlalu berpihak kepada politik. Segelintir institusi pengajian tinggi yang baik, dirosakkan oleh perasaan hasad, dengki dan fikiran sempit.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Ketika golongan kaya dan profesional Muslim asyik menangisi keadaan umat Islam yang mundur dan Barat yang semakin kuat, lalu menghimpun pahala dan berbangga dengan kerap menunai haji dan umrah, golongan kaya di Barat menggunakan kekayaan mereka melalui pelbagai yayasan untuk terus menerus mengukuhkan penguasan ilmu pengetahuan tentang kebudayaan dan tamadun lain, terutama Islam.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Saya sempat bertanya kepada Pak Amien (Rais). Setelah berperanan menurunkan tiga presiden dan memimpin MPR dalam era terawal reformasi, apa yang telah beliau pelajari? Jawapannya seperti biasa, ikhlas dan tidak menunjukkan keraguan. Katanya, jiwa kita telah menjadi sangat korup. Jawapan ini tidak mengejutkan saya walaupun memilukan dan tidak terbatas kepada negara Indonesia saja.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Saya selalu mengatakan kepada anak-anak muda Malaysia agar tidak menilai seseorang melalui satu amalan atau pegangan yang tidak induk kerana justeru mudah mengenepikan kekuatannya yang lebih utama dan amat diperlukan umat.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Dalam lawatan itu, saya menyatakan kebimbangan tentang aliran-aliran extremism yang sedang menular di kalangan beberapa kelompok aktivis Islam pada waktu itu. Fazlur Rahman menasihati bahawa intelektual dan pemikir Muslim tidak harus pasif. Harus kerja kuat, menulis dan menjelaskan kepada masyarakat dengan mendalam dan integriti. Tanpa gerakan intelektualisme yang mendalam, kebangkitan Islam akan gagal dan kecewa.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Walaupun teknologi percetakan masih belum dicipta (kecuali kertas dan qalam) dan pergerakan manusia masih berdasarkan haiwan dan kapal sahaja, penyebaran pelbagai bidang ilmu pengetahuan meluas sehingga terbangunlah tamadun-tamadun agung di Timur Tengah (termasuk Turki dan Iran), Andalusia, India dan alam Melayu.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Keunggulan institusi keilmuan dalam sejarah Islam, seperti juga dalam sejarah agama besar dan tamadun lain, bergantung kepada keunggulan ilmuwan di dalamnya berdasarkan nilai atau mutu sebenar ajarannya dan keutuhan peribadinya, bukan sekadar jumlah karyanya.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Satu kekuatan kursus tamadun Islam di IPT Barat - jika kita ketepikan sikap prejudis dan perkiraan strategiknya - ialah kesungguhan ilmiahnya.... Setiap pelajar diwajibkan membaca keseluruhan terjemahan al-Qur'an, berpuluh-puluh hadits pilihan daripada pelbagai kitab-kitab hadits, terjemahan sirah Ibn Ishaq, serta terjemahan karya-karya agung Islam yang lain. Setiap pelajar diwajibkan membaca hampir 50 mukasurat setiap hari dan diwajibkan menulis kertas kerja serta ujian yang meletihkan. Kita juga diberikan peta dunia lama yang kosong di mana pelajar diwajibkan menanda nama bandar, sungai, laut, teluk, gunung, dan daerah, negara yang kini sudah tiada lagi atau sudah berubah nama!!! Ini perlu kerana apabila pelajar membaca karya-karya terdahulu, mereka boleh memastikan tempat dan kawasan yang dimaksudkan itu dengan tepat dan lebih bermakna.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Saya tetap menghormati beliau (Fazlur Rahman) sebagai salah seorang ilmuwan ulong zaman ini, khasnya dari tradisi falsafah ala Ibn Sina. Saya juga menyanjunginya sebagai seorang yang baik dan berdedikasi dalam perjuangannya walaupun saya tidak bersependapat dengannya. Sikap ini saya dapat secara praktis dari memerhatikan Prof Syed Muhammad Naquib al-Attas sejak 1988 hingga sekarang.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
