Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Quotes

Rate this book
Clear rating
Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere Liye
18,483 ratings, 3.99 average rating, 1,570 reviews
Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Quotes Showing 1-19 of 19
“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Orang yang memendam perasaan sering kli terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Sebenarnya penjelasan yang lebih baik adalah karena aku sering kali berubah pikiran. Semuanya menjadi absurd. Bukan ragu-ragu atau plintat-plintut, tetapi karena memang itulah tabiat burukku sekarang, berbagai paradoks itu. Bilang iya tetapi tidak. Bilang tidak, tetapi iya. Terkadang iya dan tidak sudah tidak jelas lagi perbedaannya.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Kau membunuh setiap pucuk perasaan itu. Tumbuh satu langsung kau pangkas. Bersemi satu langsung kau injak? Menyeruak satu langsung kau cabut tanpa ampun? Kau tak pernah memberi kesempatan. Karena itu tak mungkin bagimu? Kau malu mengakuinya walau sedang sendiri..Kau lupa, aku tumbuh menjadi dewasa seperti yang kau harapkan. Dan tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kau tikam, dia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kau injak, helai daun barunya semakin banyak.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
tags: love
“Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini. Dia memang sangat sempurna. Tabiatnya, kebaikannya, semuanya. Tetapi dia tidak sempurna. Hanya cinta yang sempurna.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Benci? Entahlah. Tak mungkin membenci tapi masih rajin bertanya. Atau memang ada benci jenis baru?”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“…. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya….”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“The falling leaf doesn't hate the wind.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh..Biarkanlah angin yang menerbangkannya.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Benarlah kata orang-orang, prinsip hidup itu teramat lentur, Prinsip itu akan selalu berubah berdasarkan situasi yang ada di depan kita, disadari atau tidak.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“... Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal
lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang ...”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“... pria selalu punya masalah komitmen pada detik-detik terakhir ...”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Dia berpikir aku membutuhkan waktu banyak untuk mengerti. Atau juga dia menilaiku masih amat kekanak-kanakan, pencemburu, dan banyak mau. Menghubungiku hanya akan menimbulkan berbagai situasi yang tidak nyaman, dan itu bisa memperburuk hubungan "adik-kakak" kami selama ini.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang. Tetapi aku sudah memutuskan untuk memilah mana simpul yang nyata serta mana simpul yang hanya berasal dari ego mimpiku, Dan itu tidak sulit, sepanjang aku berpikir rasional.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal
lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang. Tetapi aku sudah memutuskan untuk memilah mana simpul yang nyata serta mana simpul yang hanya berasal dari ego mimpiku, Dan itu tidak sulit, sepanjang aku berpikir rasional.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin