Pasca-Indonesia Pasca-Einstein Quotes

Rate this book
Clear rating
Pasca-Indonesia Pasca-Einstein Pasca-Indonesia Pasca-Einstein by Y.B. Mangunwijaya
40 ratings, 3.98 average rating, 3 reviews
Pasca-Indonesia Pasca-Einstein Quotes Showing 1-7 of 7
“Sains dan teknologi demi kodratnya akan menggiring kita ke keseragaman, tetapi sekaligus kebutuhan anti-seragam, anti-massa, dan anti-berbaris akan semakin beraksi. Orang akan semakin mencari yang unik, yang memberi simbol kemerdekaan diri melawan kebudayaan massal dunia teknologi dan industri. Manusia massa dan kaum elite isolasionis akan berdampingan dalam satu kampung dan satu ruangan. Seperti di dalam bioskop, massal sekaligus sunyi sendirian dengan gagasan masing-masing.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Konsep berdasarkan agama universal dan sosialisme pada kodratnya mengatasi, melampaui, batas-batas nasionalisme; dan cirinya yang universal pada dasarnya pascanasional.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Penganggapan ada dialektika Teknologi vs. Kebudayaan tidaklah betul. Kedua hal itu bukan tesis-antitesis, karena teknologi pun adalah bagian konstitutif dari kebudayaan. Ataukah di sini kebudayaanm seperti salah kaprah ditafsir, diidentikkan dengan kesenian?”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Kini dunia sains dan teknologi harus dilihat sebagai sesuatu yang oleh John Kenneth Galbraith disebut technostructure, yang semakin berwilayah mondial, trans- dan multi-nasional, suatu organisme dan organisasi yang otonom dan sangat berdaulat, bertindak sistematis dengan segala prarancang, produksi kontrol dan pemodalan canggih. Struktur-techno ini akan semakin lebih kuasa daripada kekuasaan negara-negara kebangsaan, dan ikut menentukan perang atau damai dan segala dimensi kehidupan sampai di pelosok paling terpencil pun.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Bangsa yang suka bohong demi menutupi malu atau menyelamatkan gengsi bukan tanah-tumbuh yang baik untuk sains dan teknlogi karena dunia pembohongan langsung frontal melawan rasionalitas yang menjadi modal dan dasar utama bagi pengembangan sains dan teknologi.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Bangsa yang menempatkan perasaan atau intuisi atau bahkan “wahyu mistik” di atas bobot argumentasi nalar, bahkan mengkualifikasi orang nalar sebagai sombong tidak tahu unggah-ungguh adat dan sebagainya, bangsa semacam itu bukanlah tanah-tumbuh dan iklim yang tepat untuk sains dan teknologi.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Berbicara ekstrem agar jelas, dapat dikatakan bahwa universitas-universitas maupun sekolah-sekolah lanjutan atas boleh bermutu rendah atau bobrok, akan tetapi sekolah atau lebih tepat pendidikan dasar jangan! Kalau dunia sekolah dasar rendah mutunya, maka segala-galanya yang nanti akan dibangun di atasnya, di perguruan menengah maupun tinggi, akan serba goyah dan hancur berpuing-puing.”
Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca-Einstein