Kastil Fantasi discussion

Cassandra Clare
This topic is about Cassandra Clare
341 views
FikFan Luar > The Mortal Instruments + The Infernal Devices

Comments Showing 1-24 of 24 (24 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Melody (last edited Feb 05, 2012 01:30AM) (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments mengingat bahwa aturan pertama grup ini adalah

"* Dilarang keras memiliki tujuan selain demi kemajuan FIKSI FANTASI INDONESIAAA~!!!"

jadi tujuan saya membuat topik ini semata mengajak teman2 penghuni kastil untuk mengupas apa saja yang bisa dipelajari (baik kekurangan maupun kelebihan) dari kedua seri karya Cassandra Clare ini untuk mempercantik fikfan indonesia

secara ringkas, kedua seri ini bercerita tentang gadis remaja yang tak menyangka terlibat dengan para Pemburu Bayangan (pembasmi iblis sekaligus penjaga keteraturan antara manusia biasa, Pemburu Bayangan, manusia serigala, vampir, dan peri)

The Mortal Instruments (TMI) berlatar New York 2007, sementara The Infernal Devices (TID) berlatar London zaman Victoria (akhir 1800-an)

City of Bones (The Mortal Instruments, #1) by Cassandra Clare City of Ashes (The Mortal Instruments, #2) by Cassandra Clare City of Glass (The Mortal Instruments, #3) by Cassandra Clare City of Fallen Angels (The Mortal Instruments, #4) by Cassandra Clare City of Lost Souls (The Mortal Instruments, #5) by Cassandra Clare City of Heavenly Fire (The Mortal Instruments, #6) by Cassandra Clare
Clockwork Angel (The Infernal Devices #1) by Cassandra Clare Clockwork Prince (The Infernal Devices, #2) by Cassandra Clare Clockwork Princess (The Infernal Devices, #3) by Cassandra Clare

Menurut saya kekuatan kedua seri ini adalah Clare bisa menyeimbangkan porsi laga dan romance, ditambah karakterisasinya sangat kuat dan khas.

Btw, film City of Bones (TMI #1) akan rilis 2013 lho

ini review novel City of Bones

saya tunggu tanggapan teman2 :D


message 2: by F.J. (new)

F.J. Ismarianto (rean) | 198 comments hnn, saya suka TMI dari buku 3, buku satu dan keduanya... pokoknya begitulah, haha

Entah kenapa saya kurang begitu suka dengan karakter baiknya, kecuali Izzy, dan langsung suka dengan karakter Sebastian haha

Setelah membaca buku 3 ini, lalu kepikiran, apa mungkin Ms Clare bakal nulis kisahnya Valentine-Jocelyn? Kisahnya yang lumayan detail di buku itu, bagiku ya, lebih memikat dari trilogi (pertama) TMI.

Malah, sempat kepikiran prekuelnya yang Infernal Device itu adalah kisah ayah dan ibunya Clary. Ternyata bukan, padahal aku udah koar-koar di twitter soal itu, haha


message 3: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments F.J. wrote: "Malah, sempat kepikiran prekuelnya yang Infernal Device itu adalah kisah ayah dan ibunya Clary. Ternyata bukan, padahal aku udah koar-koar di twitter soal itu, haha "

aku juga suka Izzy :D

seri TID praktis ya, dengan latar dunia yang sama, semua penggemar TMI "bedol desa" baca TID juga ;)


message 4: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
Melody wrote: "mengingat bahwa aturan pertama grup ini adalah

"* Dilarang keras memiliki tujuan selain demi kemajuan FIKSI FANTASI INDONESIAAA~!!!""


Syukurlah ada yg memperhatikan... xD xD xD

Tapi, mel, membahas fikfan luar gpp kok
makanya juga udah sengaja dibuatin satu kolamnya sendiri :P

btw, ngomong2 soal serial ini...
gw udah punya lengkap lhooo (yg terjemahaaan kok, mel... *sambil melirik penuh makna*)
tapi... gw masih di CoB, dan baru sampe sepertiga-nya, hyahahaha~
*dijitak*


message 5: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments Fredrik wrote: "Tapi, mel, membahas fikfan luar gpp kok
makanya juga udah sengaja dibuatin satu kolamnya sendiri :P"


pembahasan TMI TID secara bebas mah udah banyak wadahnya :p
aku pengen di sini dibahas dari segi kepenulisannya

lanjutin dong Fred bacanya *balas lirik*


message 6: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
aduh jadi ngeri dilirik... >__<'

*pura-pura keluarin CoB dari tumpukan xP*

btw, kok CoFA gambarnya gak masuk? (itu di posting pertama)


message 7: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments Fredrik wrote: "btw, kok CoFA gambarnya gak masuk? (itu di posting pertama)"

oiya lupa... *ditabok editor*


message 8: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
ini serial tamatnya kapan ya, mel??


message 9: by Feby (new)

Feby (anggra) | 737 comments Ini buku yang mempertemukanku dengan Melody untuk pertama kalinya XD

Dulu beli karena iseng di diskonan 30% Gramed MOI. Terus iseng ikutan lomba resensinya. Itu pertama kalinya aku bikin repiu lho >.<
Entah apa yang dipikirkan jurinya waktu menjadikan repiuku itu salah satu juara.
*ditempeleng Melody XD

Buku 1-3 MI itu lumayan lah. Tapi begitu sampe buku 4.... humm entahlah. Aku memang udah beli, tapi belum baca sampe sekarang. o___o

@Melody: adakah tanda2 buku ini bakal jadi uhuk... "Tersanjung" ?

Daripada MI, aku lebih tertarik baca Clockwork. Memang punya pola yang mirip dengan MI, tapi aku ga masalah, sepanjang ceritanya masuk akal dan ga membosankan. Apalagi, latar belakangnya old time London XDD


message 10: by Luz (new)

Luz Balthasaar | 364 comments @Fred: Gak rugi2 banget nggak nerusin baca kok. Nothing particularly new or special in those series.

No offense ke yang nerjemahin ya, karena masalah saia bukan di terjemahan. Saia baca yang versi aslinya.

These books feel like one extremely looooo~ng fanfiction, recycled over and over again. They have their moments, but for me, both MI and ID are mediocre at best. #unapologetic


message 11: by Lina (new)

Lina (arynity) | 27 comments awalnya mau beli seri MI, cuma pas tau dipanjangin sampe 6, jadi mikir dulu (panjangnyanya karena pembahasannya kurang atau dipanjang-panjangin)

kabur ~


message 12: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments Luz wrote: "These books feel like one extremely looooo~ng fanfiction, recycled over and over again. They have their moments, but for me, both MI and ID are mediocre at best"

yah, aku juga sempet bosen, tapi di Clockwork Prince lumayan ada yg baru dalam hambatan cintanya (yg ga suka romance langsung kabur denger ini, lol)


message 13: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments @Fred, Feby, dan lin-lin

TMI tamat nomor 6,
TID tamat nomor 3,

tapi Cassandra Clare berniat bikin seri berdasarkan dunia yg sama lagi, namanya The Dark Artifices (lin-lin kabur denger ini, hehe)

memang penulisannya agak bertele2,
however, buku2 ini bestseller
bagaimana Clare bisa membuat banyak orang mencintai dunianya?



Satu pelajaran yang bisa kita petik dari Clare adalah bahwa ia meragang cerita2nya (yg panjang buanget ini) dengan detail dan bertautan, bahkan lintas TMI-TID

yah, JK Rowling juga gitu sih :)


message 14: by Fredrik, Momod Galau (last edited Feb 07, 2012 10:24AM) (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
@luz,
ah iya ya?
tapi soal extremely looong... I agree!
Kinda feeling like: "WTF! Sudah masuk Part 2 (200 halaman++) dan ceritanya masih baru segini aja... @__@"

Luz, you read Wicked Lovely too, rite?
Whatd'ya think? Which one has better content?

Gw baca Hex Hall juga baru2 ini, dan bah, isinya benar-benar hanya same old, same old... -__-'


@mel,
ah syukurlah ada nomer jelas tamatnya :D
tapi Miss Clare mau bikin serial baru-nya lagi dari dunia MI??
haiyaaa... *__*

gw blum baca kelar pun buku pertamanya, tapi kalau soal kenapa bukunya laku...
menurut sotoy-nya gw, alasannya sederhana, karena memang ada pasar fanatik-nya ^^
gw rasa 90% pembaca buku ini adalah orang2 yang membaca juga buku YA sejenis, dengan formula serupa, macam serial VA, Hex Hall, Hush2, Wicked Lovely, House of Night, dsb, yang juga memang cukup kuat di peer pressure
justru jumlah sisanya itulah, di luar para fans fanatik YA sejenis, atau bisa lah dibilang para pembaca spekulatif, yang bener2 bisa dipakai sebagai dasar penilaian apakah bukunya bener2 bagus atau kagak
mungkin karena mereka lebih obyektif dan memang pembendaharaan jenis bacaannya lebih banyak dan variatif?

entah juga ya, kalau gw sih melihatnya gitu... :)

tapi dengan setting baru yang (sepertinya) unik di Clockwork (btw, apakah jatuhnya ke steam punk?), ini setidaknya bisa jadi kekuatan lain yg membedakan lho
^^


message 15: by Luz (new)

Luz Balthasaar | 364 comments @Fred: Wicked Lovely bikin saia rada enek. Hehehe. Saia cuma baca Ink Exchange sih, yang katanya bisa stand alone, tapi nggak deh. Gak suka.

Kalau mau buku faerie, mending baca Iron Fey Series-nya Julie Kagawa.

Kalau MI dan ID, saia ga sukanya karena, satu seperti yang sudah saia katakan, naskahnya terlalu panjang dan menyampaikan terlalu sedikit.

Dua, like u said, itu polanya same old same old. Dua cowok yang (katanya) keren rebutan satu cewek yang (katanya) biasa (tapi ternyata super speshul.) Di MI maupun ID ini pake pola ini. Karakter ce-nya hampir sama, dan co2 nya juga nyaris sama.

Alasan berikut saia ga suka MI dan ID adalah, saia ngerasa klaustrofobik baca ini. Sebagian besar cerita kayaknya terjadi di dalam ruangan, dan karakter-karakternya memajukan plot melalui dialog panjang.

Padahal saia lebih suka plotnya maju melalui tindakan karakter.

Dan soal setting steampunk di ID? Please. Itu steampunknya minimal banget + berasa tempelan.

Steampunknya cuma kelihatan pas di bagian awal. (view spoiler) sama waktu ada reveal yang bikin saia "heh?" (view spoiler)

So I think I agree with u on this one. Buku ini berat di romance-nya, dan target audience-nya pas: remaja yang baru penasaran soal romance.

Dan inget gak sih, pas kita remaja, kalau kita suka cerita di satu buku (atau game), kita kadang suka baca buku (atau main game) itu berulang2? Samalah dengan YA ini. Belasan buku pake cerita yang sama pun target audience-nya nggak akan keberatan.


message 16: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
Wicked Lovely gw baru baca yg pertama, tapi udah punya lengkap juga (yang baca malah kakak ipar gw).

Nah, kalau Iron Fey segera baca. :)


message 17: by Luz (new)

Luz Balthasaar | 364 comments Saia malah lagi kehabisan bacaan.

Dan kesel setelah baca buku kedua Tiger Saga.

*kering*

~_~*

*Melanjutkan proyek saja ah.*


message 18: by Dion (last edited Feb 09, 2012 12:10AM) (new)

Dion Yulianto | 111 comments Ikut numpang, barusan selesai ngebut baca CoB dan CoA (note: minjem doank, soalnya mahal amit2). Pertama: tergoda krn embel2 best teller eh wkwkwk tapi setelah baca ...ternyata memang lambat ...duh! jangan2, unsur gender sangat menentukan siapa penggemar paling fanatik dr Mortal Intruments yg rata2 cewek (no offense)tp bg saya, hanya 25% MI yg seru, yakni dibagian akhir alias perang-perangan hohoho. Terlalu banyak dialog panjang, terlalu banyak flashback. tapi, saya suka dengan celetukan2 para karakter yang kadang sangat dewasssaaaaa sekali. Terutama bagian: "Selama ada kopi di bumi ini, semuanya masih baik2 saja (or kinda like that)". Satu lagi, Jace yang dibuku diceritakan berusia 17 tahun? waduh ... dewasa banget untuk seorang boy 17 thn. But, mungkin masih ada faktor X bahwa Jace adalah Nephilim sehingga mungkin jauh lebih dewasa ketimbang boy-boy lainnya. Tp, aku suka sama kejujuran Clary yang tetap pd walao tingginya cuma 159cm (or 150 sekian berapa gt)hehehe ya u/ ukuran novel bestseller,sedikit kurang memenuhi harapan sih (tp ini pendapat pribadi lhooo,soalnya saya memang kurang begitu suka sama model2 nephilim2 gt *kecuali kl ada yg mo minjemin hehehe :)


message 19: by Debrina (new)

Debrina | 13 comments Em... pertama baca buku ini karena dibilangin temen begini .
"Eh, The Mortal Instrument mau dibikin film !!"
Karena kebiasaan kepingin tahu background secara holistik, sebelom film adaptasi main aku suka baca novelnya dulu. Jadilah kubaca PDF nya. (maaf buat yang sudah susah payah menerjemahkan)

Aku setuju dengan pendapat kalo plotnya lambat.....banget. Aku sudah merasa bosan di cerita awal dan baru bisa enjoy baca TMI 2.
Baru terasa Dark romance dan Bloody adventure.

Kalau cerita seperti ini apa bisa diterima oleh masyarakat indonesia secara umum ya? (cerita fantasi remaja yang penuh dengan bumbu incest, homoseksual, pemberontakan-ngelawan ayah ibu dan pemerintah , dsb)
kalau di amerika, eropa, jepang ...udah biasa mungkin ya..

Karakter yang aku suka Simon :)
menurutku dia karakter yang paling terbentuk dan wajar.

@melody
Ah syukurlah tamat no.6
Thank U buat info melegakan ini.


message 20: by Ikao (new)

Ikao (ikaoduck) | 6 comments baru baca sampe buku 2 dan uda suka bgt sama seri ini. CoB lebih bgs dari CoA kalau menurut g, tp tetep bagus.

Karakter2nya gampang bikin jatuh cinta, macam Jace atau Magnus 8///D
Porsi romancenya jg pas, dan g suka Malec wwwwwwwww


message 21: by owleeya (new)

owleeya | 180 comments Setuju, awalnya memang lambat. Dan, maaf, mbak Mel, aku gak suka terjemahan buku pertama. D: rasanya gak enak dibaca, nanti aku bikin review deh. Tapi untuk buku-buku selanjutnya (CoA sampai Clockwork Prince) aku udah betah bacanya. ;)


message 22: by Ikao (new)

Ikao (ikaoduck) | 6 comments aku malah merasa terjemahan City of Ashes yang aneh... kebanyakan penggunaan kaya 'lah' di belakang kalimat, jd ada kesan emosi yg naik 1 tingkat. Klo TMI yg lain ga masalah menurutku.


message 23: by Melody (new)

Melody Violine (melodyvioline) | 128 comments terima kasih komentar2nya ^^ kutunggu reviewnya ya


message 24: by Akyasa (new)

Akyasa Adiba (Kycha) | 1 comments Aku kenal TMI cuma karena iseng baca pdf City of ashes (hehe langsung baca yang kedua aja >w<). Awalnya sih nggak dong, (karena itu memang buku kedua) tapi yang bikin aku akhirnya jatuh hati itu karena dialog-dialognya menarik dan lucu! Aku lumayan suka dengan karakter Jace! Dia lucu sih kalau menurutku. Lebih lucu lagi kalau dalam versi bahasa inggrisnya.(>u<)
Walaupun aku suka Jace tapi aku juga suka Sebastian! He is pretty messed up but also lovable too! <3

Aku juga pernah kirim fan mail buat Cassandra! Suprisingly, dia bales! Hehe, kaget banget aku pas itu! Cool story, amazing author!(>w<)


back to top