Kastil Fantasi discussion

This topic is about
Cassandra Clare
FikFan Luar
>
The Mortal Instruments + The Infernal Devices
date
newest »


Entah kenapa saya kurang begitu suka dengan karakter baiknya, kecuali Izzy, dan langsung suka dengan karakter Sebastian haha
Setelah membaca buku 3 ini, lalu kepikiran, apa mungkin Ms Clare bakal nulis kisahnya Valentine-Jocelyn? Kisahnya yang lumayan detail di buku itu, bagiku ya, lebih memikat dari trilogi (pertama) TMI.
Malah, sempat kepikiran prekuelnya yang Infernal Device itu adalah kisah ayah dan ibunya Clary. Ternyata bukan, padahal aku udah koar-koar di twitter soal itu, haha

aku juga suka Izzy :D
seri TID praktis ya, dengan latar dunia yang sama, semua penggemar TMI "bedol desa" baca TID juga ;)
Melody wrote: "mengingat bahwa aturan pertama grup ini adalah
"* Dilarang keras memiliki tujuan selain demi kemajuan FIKSI FANTASI INDONESIAAA~!!!""
Syukurlah ada yg memperhatikan... xD xD xD
Tapi, mel, membahas fikfan luar gpp kok
makanya juga udah sengaja dibuatin satu kolamnya sendiri :P
btw, ngomong2 soal serial ini...
gw udah punya lengkap lhooo (yg terjemahaaan kok, mel... *sambil melirik penuh makna*)
tapi... gw masih di CoB, dan baru sampe sepertiga-nya, hyahahaha~
*dijitak*
"* Dilarang keras memiliki tujuan selain demi kemajuan FIKSI FANTASI INDONESIAAA~!!!""
Syukurlah ada yg memperhatikan... xD xD xD
Tapi, mel, membahas fikfan luar gpp kok
makanya juga udah sengaja dibuatin satu kolamnya sendiri :P
btw, ngomong2 soal serial ini...
gw udah punya lengkap lhooo (yg terjemahaaan kok, mel... *sambil melirik penuh makna*)
tapi... gw masih di CoB, dan baru sampe sepertiga-nya, hyahahaha~
*dijitak*

makanya juga udah sengaja dibuatin satu kolamnya sendiri :P"
pembahasan TMI TID secara bebas mah udah banyak wadahnya :p
aku pengen di sini dibahas dari segi kepenulisannya
lanjutin dong Fred bacanya *balas lirik*
aduh jadi ngeri dilirik... >__<'
*pura-pura keluarin CoB dari tumpukan xP*
btw, kok CoFA gambarnya gak masuk? (itu di posting pertama)
*
btw, kok CoFA gambarnya gak masuk? (itu di posting pertama)

oiya lupa... *ditabok editor*

Dulu beli karena iseng di diskonan 30% Gramed MOI. Terus iseng ikutan lomba resensinya. Itu pertama kalinya aku bikin repiu lho >.<
Entah apa yang dipikirkan jurinya waktu menjadikan repiuku itu salah satu juara.
*ditempeleng Melody XD
Buku 1-3 MI itu lumayan lah. Tapi begitu sampe buku 4.... humm entahlah. Aku memang udah beli, tapi belum baca sampe sekarang. o___o
@Melody: adakah tanda2 buku ini bakal jadi uhuk... "Tersanjung" ?
Daripada MI, aku lebih tertarik baca Clockwork. Memang punya pola yang mirip dengan MI, tapi aku ga masalah, sepanjang ceritanya masuk akal dan ga membosankan. Apalagi, latar belakangnya old time London XDD

No offense ke yang nerjemahin ya, karena masalah saia bukan di terjemahan. Saia baca yang versi aslinya.
These books feel like one extremely looooo~ng fanfiction, recycled over and over again. They have their moments, but for me, both MI and ID are mediocre at best. #unapologetic

kabur ~

yah, aku juga sempet bosen, tapi di Clockwork Prince lumayan ada yg baru dalam hambatan cintanya (yg ga suka romance langsung kabur denger ini, lol)

TMI tamat nomor 6,
TID tamat nomor 3,
tapi

memang penulisannya agak bertele2,
however, buku2 ini bestseller
bagaimana Clare bisa membuat banyak orang mencintai dunianya?
Satu pelajaran yang bisa kita petik dari Clare adalah bahwa ia meragang cerita2nya (yg panjang buanget ini) dengan detail dan bertautan, bahkan lintas TMI-TID
yah, JK Rowling juga gitu sih :)
@luz,
ah iya ya?
tapi soal extremely looong... I agree!
Kinda feeling like: "WTF! Sudah masuk Part 2 (200 halaman++) dan ceritanya masih baru segini aja... @__@"
Luz, you read Wicked Lovely too, rite?
Whatd'ya think? Which one has better content?
Gw baca Hex Hall juga baru2 ini, dan bah, isinya benar-benar hanya same old, same old... -__-'
@mel,
ah syukurlah ada nomer jelas tamatnya :D
tapi Miss Clare mau bikin serial baru-nya lagi dari dunia MI??
haiyaaa... *__*
gw blum baca kelar pun buku pertamanya, tapi kalau soal kenapa bukunya laku...
menurut sotoy-nya gw, alasannya sederhana, karena memang ada pasar fanatik-nya ^^
gw rasa 90% pembaca buku ini adalah orang2 yang membaca juga buku YA sejenis, dengan formula serupa, macam serial VA, Hex Hall, Hush2, Wicked Lovely, House of Night, dsb, yang juga memang cukup kuat di peer pressure
justru jumlah sisanya itulah, di luar para fans fanatik YA sejenis, atau bisa lah dibilang para pembaca spekulatif, yang bener2 bisa dipakai sebagai dasar penilaian apakah bukunya bener2 bagus atau kagak
mungkin karena mereka lebih obyektif dan memang pembendaharaan jenis bacaannya lebih banyak dan variatif?
entah juga ya, kalau gw sih melihatnya gitu... :)
tapi dengan setting baru yang (sepertinya) unik di Clockwork (btw, apakah jatuhnya ke steam punk?), ini setidaknya bisa jadi kekuatan lain yg membedakan lho
^^
ah iya ya?
tapi soal extremely looong... I agree!
Kinda feeling like: "WTF! Sudah masuk Part 2 (200 halaman++) dan ceritanya masih baru segini aja... @__@"
Luz, you read Wicked Lovely too, rite?
Whatd'ya think? Which one has better content?
Gw baca Hex Hall juga baru2 ini, dan bah, isinya benar-benar hanya same old, same old... -__-'
@mel,
ah syukurlah ada nomer jelas tamatnya :D
tapi Miss Clare mau bikin serial baru-nya lagi dari dunia MI??
haiyaaa... *__*
gw blum baca kelar pun buku pertamanya, tapi kalau soal kenapa bukunya laku...
menurut sotoy-nya gw, alasannya sederhana, karena memang ada pasar fanatik-nya ^^
gw rasa 90% pembaca buku ini adalah orang2 yang membaca juga buku YA sejenis, dengan formula serupa, macam serial VA, Hex Hall, Hush2, Wicked Lovely, House of Night, dsb, yang juga memang cukup kuat di peer pressure
justru jumlah sisanya itulah, di luar para fans fanatik YA sejenis, atau bisa lah dibilang para pembaca spekulatif, yang bener2 bisa dipakai sebagai dasar penilaian apakah bukunya bener2 bagus atau kagak
mungkin karena mereka lebih obyektif dan memang pembendaharaan jenis bacaannya lebih banyak dan variatif?
entah juga ya, kalau gw sih melihatnya gitu... :)
tapi dengan setting baru yang (sepertinya) unik di Clockwork (btw, apakah jatuhnya ke steam punk?), ini setidaknya bisa jadi kekuatan lain yg membedakan lho
^^

Kalau mau buku faerie, mending baca Iron Fey Series-nya Julie Kagawa.
Kalau MI dan ID, saia ga sukanya karena, satu seperti yang sudah saia katakan, naskahnya terlalu panjang dan menyampaikan terlalu sedikit.
Dua, like u said, itu polanya same old same old. Dua cowok yang (katanya) keren rebutan satu cewek yang (katanya) biasa (tapi ternyata super speshul.) Di MI maupun ID ini pake pola ini. Karakter ce-nya hampir sama, dan co2 nya juga nyaris sama.
Alasan berikut saia ga suka MI dan ID adalah, saia ngerasa klaustrofobik baca ini. Sebagian besar cerita kayaknya terjadi di dalam ruangan, dan karakter-karakternya memajukan plot melalui dialog panjang.
Padahal saia lebih suka plotnya maju melalui tindakan karakter.
Dan soal setting steampunk di ID? Please. Itu steampunknya minimal banget + berasa tempelan.
Steampunknya cuma kelihatan pas di bagian awal. (view spoiler) sama waktu ada reveal yang bikin saia "heh?" (view spoiler)
So I think I agree with u on this one. Buku ini berat di romance-nya, dan target audience-nya pas: remaja yang baru penasaran soal romance.
Dan inget gak sih, pas kita remaja, kalau kita suka cerita di satu buku (atau game), kita kadang suka baca buku (atau main game) itu berulang2? Samalah dengan YA ini. Belasan buku pake cerita yang sama pun target audience-nya nggak akan keberatan.
Wicked Lovely gw baru baca yg pertama, tapi udah punya lengkap juga (yang baca malah kakak ipar gw).
Nah, kalau Iron Fey segera baca. :)
Nah, kalau Iron Fey segera baca. :)

Dan kesel setelah baca buku kedua Tiger Saga.
*kering*
~_~*
*Melanjutkan proyek saja ah.*


"Eh, The Mortal Instrument mau dibikin film !!"
Karena kebiasaan kepingin tahu background secara holistik, sebelom film adaptasi main aku suka baca novelnya dulu. Jadilah kubaca PDF nya. (maaf buat yang sudah susah payah menerjemahkan)
Aku setuju dengan pendapat kalo plotnya lambat.....banget. Aku sudah merasa bosan di cerita awal dan baru bisa enjoy baca TMI 2.
Baru terasa Dark romance dan Bloody adventure.
Kalau cerita seperti ini apa bisa diterima oleh masyarakat indonesia secara umum ya? (cerita fantasi remaja yang penuh dengan bumbu incest, homoseksual, pemberontakan-ngelawan ayah ibu dan pemerintah , dsb)
kalau di amerika, eropa, jepang ...udah biasa mungkin ya..
Karakter yang aku suka Simon :)
menurutku dia karakter yang paling terbentuk dan wajar.
@melody
Ah syukurlah tamat no.6
Thank U buat info melegakan ini.

Karakter2nya gampang bikin jatuh cinta, macam Jace atau Magnus 8///D
Porsi romancenya jg pas, dan g suka Malec wwwwwwwww



Walaupun aku suka Jace tapi aku juga suka Sebastian! He is pretty messed up but also lovable too! <3
Aku juga pernah kirim fan mail buat Cassandra! Suprisingly, dia bales! Hehe, kaget banget aku pas itu! Cool story, amazing author!(>w<)
Books mentioned in this topic
City of Heavenly Fire (other topics)City of Lost Souls (other topics)
Clockwork Princess (other topics)
City of Fallen Angels (other topics)
City of Ashes (other topics)
More...
"* Dilarang keras memiliki tujuan selain demi kemajuan FIKSI FANTASI INDONESIAAA~!!!"
jadi tujuan saya membuat topik ini semata mengajak teman2 penghuni kastil untuk mengupas apa saja yang bisa dipelajari (baik kekurangan maupun kelebihan) dari kedua seri karya Cassandra Clare ini untuk mempercantik fikfan indonesia
secara ringkas, kedua seri ini bercerita tentang gadis remaja yang tak menyangka terlibat dengan para Pemburu Bayangan (pembasmi iblis sekaligus penjaga keteraturan antara manusia biasa, Pemburu Bayangan, manusia serigala, vampir, dan peri)
The Mortal Instruments (TMI) berlatar New York 2007, sementara The Infernal Devices (TID) berlatar London zaman Victoria (akhir 1800-an)
Menurut saya kekuatan kedua seri ini adalah Clare bisa menyeimbangkan porsi laga dan romance, ditambah karakterisasinya sangat kuat dan khas.
Btw, film City of Bones (TMI #1) akan rilis 2013 lho
ini review novel City of Bones
saya tunggu tanggapan teman2 :D