Goodreads Indonesia discussion

114 views
Kompas.com: Bahasa di Media Massa Semakin Gawat

Comments Showing 1-31 of 31 (31 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

ijul (yuliyono) (ijul) | 1200 comments Bahasa di Media Massa Semakin Gawat
Selasa, 9 November 2010 | 03:32 WIB

Jakarta, Kompas - Mantan Ketua Dewan Pers Atmakusumah Astraatmadja mengakui, bahasa di media massa sudah semakin gawat. Selain dipenuhi akronim yang membingungkan masyarakat, nama rubrik media massa, terutama di televisi, juga semakin dipenuhi bahasa asing.

”Saya tidak tahu, apakah kalau menggunakan bahasa Indonesia kurang percaya diri? Tetapi, yang paling membingungkan adalah penggunaan singkatan atau akronim, termasuk dalam judul,” ungkap Atmakusumah dalam diskusi peringatan delapan tahun Forum Bahasa Media Massa (FBMM) di Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), Jakarta, Senin (8/11). Diskusi tersebut dipandu Ketua Umum FBMM TD Asmadi.

Terkait banyaknya penggunaan akronim itu, Asmadi mengakui, tak jarang pengelola media massa menggunakan akronim buatan mereka sendiri. ”Saya pernah membaca judul di sebuah media massa ternama, yaitu ’Frustasi, Cakep Gandir’. Bingung kan? Ternyata, judul itu maksudnya adalah frustrasi, calon kepala sekolah gantung diri,” ungkapnya.

Selain persoalan akronim dan penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, Atmakusumah juga memprihatinkan bahasa asing yang diindonesiakan di media massa dan di masyarakat. Pengindonesiaan itu sering kali dipaksakan, bahkan salah. ”Ada istilah grand dalam bahasa Inggris yang diubah menjadi gran. Artinya apa?” kata dia lagi.

Dalam diskusi itu, peserta yang berasal dari wartawan, editor bahasa di media massa, editor dan penulis buku, serta pemerhati bahasa mengakui, Pusat Bahasa belum efektif untuk menyosialisasikan dan mendorong penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Bahkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan Pusat Bahasa pun tidak berani dijadikan acuan karena lebih bernuansakan proyek.

Asmadi menambahkan, kini semestinya tidak lagi didorong pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi yang komunikatif dan berkaidah.

(TRA)

source: Kompas.com


message 2: by Aditya (new)

Aditya Hadi (adityahadi) | 309 comments sulit deh jaman sekarang, kalo orientasi pelaku media-nya cuma uang, uang, dan uang :(


message 3: by Andri (new)

Andri (clickandri) | 665 comments Kayak polisi yang ngasih ijin Gayus buat nonton Hantuchova yak?

-andri-
'nyari wig'

Aditya wrote: "sulit deh jaman sekarang, kalo orientasi pelaku media-nya cuma uang, uang, dan uang :("


message 4: by Nanny (new)

Nanny SA | 1353 comments Andri wrote: "

-andri-
'nyari wig'

"

hehe..


message 5: by Sweetdhee (new)

Sweetdhee | 1594 comments *ngambil mic*

Uang!
Lagi-lagi, UANG!!

*gaya nicky astria*

Aditya wrote: "sulit deh jaman sekarang, kalo orientasi pelaku media-nya cuma uang, uang, dan uang :("


message 6: by [deleted user] (new)

*ngrebut mic*

It's all about the money
it's all about the dum dum duh dee dum dum

*gaya Meja*


message 7: by ana (new)

ana (anaazusa) | 582 comments masalah penyingkatan ini nih yang bikin koran Indonesia ga disukai oleh warga asing. Mereka lebih suka baca koran Malaysia yang walopun tata bahasanya agak lucu, tapi ga ada penyingkatan njelimet gitu.


message 8: by Speakercoret (new)

Speakercoret | 2571 comments Ronny wrote: "*ngrebut mic*

It's all about the money
it's all about the dum dum duh dee dum dum

*gaya Meja*"


Sweetdhee wrote: "*ngambil mic*

Uang!
Lagi-lagi, UANG!!

*gaya nicky astria*

Aditya wrote: "sulit deh jaman sekarang, kalo orientasi pelaku media-nya cuma uang, uang, dan uang :(""


ternyata, lagunya didit lebih jadul dr mas Ronny :p


message 9: by Shanti (new)

Shanti Maulani hemat karakter aja mungkin tu pak.. :)
makanya disingkat..


message 10: by Bulan (new)

Bulan | 129 comments Sweetdhee wrote: "*ngambil mic*

Uang!
Lagi-lagi, UANG!!

*gaya nicky astria*

Aditya wrote: "sulit deh jaman sekarang, kalo orientasi pelaku media-nya cuma uang, uang, dan uang :(""


Ronny wrote: "*ngrebut mic*

It's all about the money
it's all about the dum dum duh dee dum dum

*gaya Meja*"



*ngrebut mic,ikutan kontes nyanyi uang*

U..U..UU..Uaaang..
U..U..UU..Uaaang..

*gaya Naif*


message 11: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments Bisa jadi kaya' gini sih... hehehe....


To Whom Sing Berkepentingan:
Since dua-tiga tahun anyar-anyar iki, lagi trend people nulis pakai bahasa campur-campur. If they finish first sentence nganggo English and then pindah using Bahasa Indonesia, masih enak diwocone.
Tapi yang sering is durung mari sak kalimat, they already change using Javanese, English, Bahasa, or even Pinyin. Wo bu ce tao, when these kind of trends become so popular nang Indonesia, ngalah-ngalahin wong Singaporean ajah. We also dunno who sing create trend kayak gini. Mungkin social jejaring such as twitter, pesbuk, sing nularken trend yang memusingkan kepala nek diwocone dengan lebih faster. Ce me yang? Apakah Ni sudah headache read tulisan di atas, wo te sirah sudah mau pecah. By the way awakmu or your friends juga wis ketularan ta?


(Dikutip dari bbm teman, dan tidak jelas siapa penulisnya) :-)


message 12: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments Love needs Money
Love needs Money
but your money can't buy my love...

*gaya Cinta Laura... :-)


message 13: by Marchel (last edited Nov 25, 2010 02:58AM) (new)

Marchel | 1649 comments Wirotomo wrote: ....
To Whom Sing Berkepentingan:
Since dua-tiga tahun anyar-anyar iki, lagi trend people nulis pakai bahasa campur-campur. If they finish first sentence nganggo..."


Pusing read na...
T______________________T


message 14: by Nenangs (new)

Nenangs | 2345 comments hiahahahahaha...
om tomo, ngana vraag permit keur copas yo...
:lol


message 15: by Sweetdhee (new)

Sweetdhee | 1594 comments ahahahahahahaha

Wirotomo wrote: "Bisa jadi kaya' gini sih... hehehe....


To Whom Sing Berkepentingan:
Since dua-tiga tahun anyar-anyar iki, lagi trend people nulis pakai bahasa campur-campur. If they finish first sentence nganggo..."



gonk bukan pahlawan berwajah tampan (gonk) | 287 comments mas Tomo pecas ndahe :))


message 17: by Iyut (new)

Iyut | 776 comments ahahaha mas Tomo funny tenan :))


message 18: by nat (new)

nat | 351 comments Wirotomo wrote: "Bisa jadi kaya' gini sih... hehehe....

mas..mas..niat banget sih kumpulin tulisannya ? tapi bagus kok, jd geli.
ada lagi nggak mas ? :P
*ketagihan*


message 19: by ana (new)

ana (anaazusa) | 582 comments mas Tomo..

yang Wo bu ce tao sama Ce me yang itu apa artinya?? *mata juling*


message 20: by an (new)

an (drogini) | 488 comments mas tomo... tulisan sapa tu yang di copas?? cerdas :-bd


message 21: by Kubiga (new)

Kubiga | 1 comments media jaman skrg, bukan cuma bahasanya, cara kerja dan visinya pun tdk bertanggung jawab, seharusnya bisa membuat pintar bangsa, sekarang malah membuat bodoh pola pikir masyarakat dgn konsep berita yg harus gaya sinetron 'dramatis' yg dibuat-buat


message 22: by Olly (new)

Olly | 6 comments To Whom Sing Berkepentingan:
Since dua-tiga tahun anyar-anyar iki, lagi trend people nulis pakai bahasa campur-campur. If they finish first sentence nganggo English and then pindah using Bahasa Indonesia,.....


Huahaha.... kalah deh cinta laura!!!!

Bahasa Indonesia semakin menyedihkan karena pelaku dan pemakai Bahasa Indonesia tidak bisa menjaga harga diri dan martabat bahasa (cie.... sok banget!)


message 23: by Larashi (new)

Larashi | 11 comments ana "a kecil" wrote: "mas Tomo..

yang Wo bu ce tao sama Ce me yang itu apa artinya?? *mata juling*"


yg pertama artinya saya tidak tau, yang kedua artinya, gimana?

lucu banget gado2 gitu..tapi miris juga ya..ckckckc..


message 24: by Δx Δp ≥ ½ ħ (last edited Dec 09, 2010 01:25AM) (new)

 Δx Δp ≥ ½ ħ  (tivarepusoinegnimunamuhsunegiuq) | 3345 comments nanya dong...

kan skrg lagi heboh tuh masalah wikileaks. istilah sononya si Tante Wiki-Tukang-Gosip ini kan: whistleblower . Terus media nasional, K*MPAS, nerjemahin kata ini sebagai "peniup peluit"

apa gak aneh? emangnya pramuka, tiup2 peluit? [image error]

-----------------
What Does Whistleblower Mean ?

Whistleblowers are employees who speak about the misconduct of an organization to a fellow employee or a superior within the company. They may tell it to one person or several people at the organization.


A whistleblower may find something genuinely wrong or they may be just drawing false attention to prove a point. For the law to believe a whistleblower, she or he should prove that the organization has violated employment laws.There are two kinds of whistle blowers. The internal whistle blowers work within the organization and bring up issues that relate to their own working conditions. They typically report misconduct of other employees or even people in seniority. If the company has a proper complain addressing department, then the whistleblower may approach them.

An external whistleblower is anyone who reports the misdoings of government agencies, people or entities and also any organization including their own. They may report to lawyers, media, law enforcement agencies and watchdog agencies. ----------------------------------

maksudnya kan, nerjemahin itu bukan berarti saklek kan, whistle = peluit, blower = peniup. jadi deh.
kalo gitu mata kaki bahasa inggrisnya apa dong, feet eye? ya kan nggak.

soalnya definisi dalam bahasa Inggrisnya dg terjemahan "si peniup peluit", kan beda banget


message 25: by Larashi (new)

Larashi | 11 comments pemakaiannya disama2in pula
padahal maknanya kan beda
kalo ada anak SD baca istilah itu, kan ribet ngejelasinnya, dikira artikel sepak bola ntar XD


 Δx Δp ≥ ½ ħ  (tivarepusoinegnimunamuhsunegiuq) | 3345 comments dan gara2 terjemahan versi k*mpas pula, media yg lain ikut-ikutan [image error]


 Δx Δp ≥ ½ ħ  (tivarepusoinegnimunamuhsunegiuq) | 3345 comments yap. dg kekayaan kosakata yang dimiliki Bahasa Indonesia yang begitu teramat kaya, kenapa harus dipilih "peniup peluit" [image error]

kesannya, si wartawan pencipta istilah itu gak kreatif gak mau googling buat nyari padanan kata lain yang lebih tepat


message 28: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments sebenarnya whistleblower kalau di tempatku sih biasanya disepadankan sama "pengkhianat" hahaha....

oke Qui, daripada nyalahin wartawan, kamu punya ide kata apa sbg padanan whistleblower? :-)


message 29: by [deleted user] (new)

pengadu: orang yang mengadukan


message 30: by Δx Δp ≥ ½ ħ (last edited Dec 09, 2010 06:32PM) (new)

 Δx Δp ≥ ½ ħ  (tivarepusoinegnimunamuhsunegiuq) | 3345 comments @Bung Tomo:
Sebagai seorang whistleblower, saya gak boleh ngasih padanan kata Bung Tomo, soalnya kalau dari saya, bakal ngasih terjemahan: "Malaikat Penolong Penegak Kebeneran" [image error]

Secara kasar sih, bener kata Mas Ronny, kira-kira, tukang ngadu. Yah, misal ada anak nakal bernama si Badu, dan anak "baik" bernama si Inu (atau Budi, soalnya dalam buku SD, sifat baik dan jahat suka digunakan dg nama-nama ini, jangan pernah namai anak dg Badu). Nah, suatu hari, si Badu malak gundu yang dibawa si Inu di tempat pengajian. Lalu si Inu berteriak, "Ustaaaddddd... Si Badu tadi pas shalat gak bener, suka nendang-nendang kaki anak-anak...". Nah si Inu bisa dikatakan sebagai seorang whistleblower.

Kalau mau digunakan kata kiasan, yah wong jangan sesaklek "peniup peluit". Soalnya, saya gak pernah nemu kata kiasan ini di kamus peribahasanya JS Badudu yang monumental itu--atau sudah saatnya dibuat kata baru?

Jika ingatan tak menipu saya--ya Tuhan, terakhir baca pas masih SD--di buku Hulubalang Raja-nya Nur St. Iskandar, ada tokoh yang kerjaannya sebagai whistleblower. Pasti di tangan penulis lihai itu, ada kiasan yang tepat untuk menunjuk nama si tukang adu.

Eh, kalau terjemahannya sebagai pengungkap (kasus), bisa gak? Ah sudahlah, lagian, nilai bahasa Indonesia saya jeblok banget, gak kompeten buat nyari istilah yang tepat. Biar para ahli bahasa punya kerjaan buat nyari padanan yang tepat. [image error]


message 31: by Thesunan (new)

Thesunan | 511 comments Amang wrote: "* screwdriver. Kata yang satu ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ’pengemudi’, karena screwdriver dalam bahasa kita disebut ’obeng’. Memang masuk akal juga, karena screw bermakna ’sekrup’ dan drive bermakna ’menggiring’.

always be wary of the Software Engineer who carries a screwdriver


back to top