Title: Hari Tuhan Bagi Kalanuk • Author(s) name(s): Mario D. E. Kali • *ISBN (or ASIN): - • Publisher: Makhsara Books • Publication Date Year: 2024 • Publication Date Month: June • *Publication Date Day: 20 • Page count: 70 • Format (such as paperback, hardcover, ebook, audiobook, etc): Paperback • Description: Hari Tuhan Bagi Kalanuk menjalin realitas sosial di tanah ulayat dan keseharian religius menjadi sebuah kumpulan puisi yang lantang. Melalui figur seorang "kalanuk" Mario D. E. Kali mempertanyakan makna pertaubatan dan kekeluargaan, mencari jalan tengah antara pergolakan rohani dan masalah ekonomi. Dari ketinggian langit Jumat Agung sampai kedalaman lembah hitam, kumpulan puisi ini menyiarkan suara-suara yang tidak biasa. Lelaki yang enggan mati menangis di kaki salib, seorang kakak berusaha membangunkan jasad adiknya dengan iming-iming nasi bungkus, pemadat dan pemabuk putus asa melamunkan tentang dosa dan derma. Mario D. E. Kali menganyam puisi selayaknya pastor merapal doa: puisi adalah nazar antara hidup dan mati, puisi adalah pintu kemungkinan. Bagaimana lagi kita bisa menyaksikan perkawinan pohon dan telaga sebelum datangnya sengketa adat? Demi apapun suara-suara ini patut diperdengarkan. Karena domba-domba yang tersesat tanpa gembala juga berhak pulang. • Language (for non-English books): Bahasa Indonesia
• Author(s) name(s): Mario D. E. Kali
• *ISBN (or ASIN): -
• Publisher: Makhsara Books
• Publication Date Year: 2024
• Publication Date Month: June
• *Publication Date Day: 20
• Page count: 70
• Format (such as paperback, hardcover, ebook, audiobook, etc): Paperback
• Description: Hari Tuhan Bagi Kalanuk menjalin realitas sosial di tanah ulayat dan keseharian religius menjadi sebuah kumpulan puisi yang lantang. Melalui figur seorang "kalanuk" Mario D. E. Kali mempertanyakan makna pertaubatan dan kekeluargaan, mencari jalan tengah antara pergolakan rohani dan masalah ekonomi. Dari ketinggian langit Jumat Agung sampai kedalaman lembah hitam, kumpulan puisi ini menyiarkan suara-suara yang tidak biasa. Lelaki yang enggan mati menangis di kaki salib, seorang kakak berusaha membangunkan jasad adiknya dengan iming-iming nasi bungkus, pemadat dan pemabuk putus asa melamunkan tentang dosa dan derma. Mario D. E. Kali menganyam puisi selayaknya pastor merapal doa: puisi adalah nazar antara hidup dan mati, puisi adalah pintu kemungkinan. Bagaimana lagi kita bisa menyaksikan perkawinan pohon dan telaga sebelum datangnya sengketa adat? Demi apapun suara-suara ini patut diperdengarkan. Karena domba-domba yang tersesat tanpa gembala juga berhak pulang.
• Language (for non-English books): Bahasa Indonesia
Link for cover: https://www.qrcbn.com/check/62-3601-7...
https://drive.google.com/drive/folder... (owned by the Publisher)