Sci-Fi Indonesia discussion

All the Birds in the Sky
This topic is about All the Birds in the Sky
6 views
Diskusi Buku > Buddy Read: All the Birds in the Sky (05 Juli 2020)

Comments Showing 1-9 of 9 (9 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Anny (new) - rated it 1 star

Anny | 560 comments Another Charlie Jane Anders book. Yg ini kayanya lebih berbau fantasy ketimbang The City in the Middle of the Night.


Barry (boprawira) | 670 comments Gue mungkin mulai hari ini atau besok nih.


Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Anny wrote: "Another Charlie Jane Anders book. Yg ini kayanya lebih berbau fantasy ketimbang The City in the Middle of the Night."

Genrebending ni buku.


message 4: by Anny (new) - rated it 1 star

Anny | 560 comments Silvana wrote: "Anny wrote: "Another Charlie Jane Anders book. Yg ini kayanya lebih berbau fantasy ketimbang The City in the Middle of the Night."

Genrebending ni buku."


Gua masi selesaiin Ball Lightning dulu. Moga2 besok ato lusa uda bisa mulai.

Omong2 soal genrebending buku, Vita Nostra katanya juga buku yg defies genre. Plus lagi diskon di kindle $2.99 kalo ga salah. Tempting banget sih XD


Barry (boprawira) | 670 comments Ch 11

So far pretty fun. Tonenya cukup berbeda dari City in the Middle of the Night. Yg ini kayanya lebih lucu, lebih exaggerated, lebih surreal.
(view spoiler)


message 6: by Anny (new) - rated it 1 star

Anny | 560 comments Pretty fun but not for me :/

Setelah part 1 & 2 gue uda bored bgt dan mulai skip2. Ato sebetulnya buku ini cuma satire ato karikatur doank? Karakter2nya rasanya exaggerated to the point of unreal, semua orang rasanya punya label 'nerd', 'jock', 'bully', 'apathetic teacher', etc, etc and behave like cardboard cutout characters.

Setuju sih soal parenting. Physical n mental growth sangat ditentukan pada tahun2 pertama kehidupan dan basically ga ada pengaturan sama sekali soal parenting (asal ga jelas2 mengabuse). Padahal sekarang mau kerja apapun harus ada min qualification (SMP min), tp kalo jadi anak sma mau jadi parent sekalipun ya monggo. Gila mmg.

Bullying di sekolah sekarang mmg rasanya uda unbelievable banget deh. Dulu gua kira cuma kejadian di US ato Jp/Ch/Kor aja. Tp kapan hari di indo jg ada berita anak sd bunuh diri gara2 dibully. Jaman emang uda edan. Buat mereka mungkin pandemi ini malah jadi salvation kali, no more school, no more bullying. At least Patricia ma Laurence bakal happy bgt kalo covid muncul di tempat mereka, lol.


message 7: by Faris (new)

Faris Abdala (farisabdala) | 186 comments Tadinya kepikiran mau join tapi melihat kalian responnya negatif jadi ragu


Barry (boprawira) | 670 comments Gue masih cukup ok kok. Memang adult charactersnya sangat nggak believable. Tapi two main charactersnya cukup interesting. Tapi berhubung ada unsur magical realismnya jadi yaahhh ... gue tutup mata sedikit lah soal adult charactersnya.

Nggak tau yah seberapa parah bullying di Indo. Somehow, gue kalau ngeliat balik jaman gue masih sekolah SMP/SMA gitu, bullyingnya juga lumayan parah sih. Misalnya dulu ada temen gue yang sempat sekali nangis gara2 yah tiap hari dikatain "cap lang" berhubung telinganya emang agak lancip yah bentuknya. Atau miaslnya ada yang dikunci di lemari. Somehow, anak jaman dulu kaya sadis2 tapi they turned out ok, mostly? Ada yang bilang anak jaman sekarang mentalnya terlalu lemah. Ada yang bilang bullyingnya memang sadis banget. Berhubung gue nggak ada pengalaman pribadi yang langsung terkait bullying jaman sekarang di sekolah nggak bisa comment banyak sih yah.

Susah sih menurut gue untuk bisa menghilangkan bullying totally. Human nature being what it is ... I guess butuh constant reminder dan constant vigilance dari teachers untuk melihat kondisi di kelas masing2.


message 9: by Anny (new) - rated it 1 star

Anny | 560 comments Gua paling bentar lagi give up, uda ga sanggup lanjutin, ato mungkin gue bakal skip lgsg ke endingnya. Pengarangnya ini rasanya hit and miss buat gue deh.

Di sekolah gua dulu rasanya ga ada bullying. Gue sendiri termasuk loner n ada temen ce gua yg overweight banget, tp kita2 ga pernah jd sasaran bullying sih (mungkin karena kita termasuk top ranking?). Ato mungkin di kota kecil anak2 nya ga se stress di kota besar kaya jkt sby kali ya.

Gua rasa bullying juga dipengaruhi oleh budaya masyarakatnya sih. Di sekolah2 yg very high stress kaya china/korea/jp mungkin ga aneh kalo bullying jd semacam pelampiasan stress. Kalo di us, hmm, terlalu banyak freedom plus guru2 yg terlalu lax? Rasanya di sana guru ga mau terlalu intervensi dengan murid2nya.

Victim blaming mungkin juga big part of mindset di asia. Kalo ada murid yg dibully, well, pasti ada yg salah dengan muridnya. Kadang guru/ortu juga mengambil sikap gini, yg definitely ga membantu mencegah bullying.


back to top