Goodreads Indonesia discussion
Buku & Membaca
>
Buku Bagus adalah yang tak lekang oleh Masa(?)

- harus critically acclaimed dan/atau populer/bestseller
- harus dipelajari di sekolah/universitas atau setidaknya dibahas di banyak book clubs
- punya plot yang bagus/menarik/inovatif. tokoh utama harus memorable (whether we like him/her or not, doesn't matter)
- harus mempengaruhi penulis2 setelahnya
- books that make connections with the readers no matter what their genres are, or at least ada relevansi ke dunia nyata (walau genrenya fantasi)
Nah apakah Twilight dan Harry Potter masuk ke dalam kriteria2 diatas? Mind you, bagus atau tidaknya masih relatif. Bahkan penulisan. Bestseller sama good writing kan tidak selalu sejalan.
Buku bagus belum tentu tak lekang oleh masa dan buku yang tak lekang oleh masa belum tentu buku bagus. Menurut saya lhooo...

Buat saya, buku-buku karya Enid Blyton dan Agatha Christie, buku yang tak lekang oleh jaman, dan sejak abege sampe sekarang saya masih suka membacanya, jadi saya sedikit setuju kalo buku bagus adalah buku yang tak lekang oleh jaman.
Eh...harus dystopia ya? kalo itu....saya no comment, soalnya meski buku seperti itu numpuk di rak...tapi blom tergerak untuk menyelesaikan membacanya.....eh...no comment mulu :)) mending baca aja deh

kalau itu mah asli nggak bakalan lekang oleh zaman, hujan, dan panas. hahaha
*kabur*

kalau itu mah asli nggak bakalan lekang oleh zaman, hujan, dan panas. hahaha
*kabur*"
kecuali oleh hujan asam, salah satu akibat nyata dari greenhouse gas efect selain global warming...*grin*
*maap oot*
back to topic, cuma mo ngasi pendapat tanpa peduli pendapat orang lain, buku bagus adalah buku yg bagus menurut gue. titik. hahahaha.....
so personal??? MEMANG.

kl aku sih setuju buku bagus tak lekang oleh jaman. walau ada buku bagus yang nggak aku suka, tapi kalau mostly a lot of person suka, mungkin emang ada sisi bagusnya.
dan karena gak baca fantasy juga nggak bs bilang jg kl itu gak bagus. fantasy terakhir yg kubaca seri earthcyclenya ursula le guinn, dan suka banget.
setuju pendapat kang Nenangs..

Gak harus dystopia. Cuma diskusi ini berlanjut dari mulai jenuhnya genre dystopia (khususnya YA) yang ceritanya cenderung itu2 saja, dan tampaknya mengikuti gerbong karena suksesnya Hunger Games.
Apa yang sudah terjadi di Twilight tampaknya akan terjadi lagi dengan FSOG. Untuk itu diskusi ini saya rasa lebih baik tidak mengacu pada buku tertentu.

setuju sama Kak Nenangs :D
muahahaha
indri wrote: "kita nggak ngulang diskusi twilight yang udah berulang2 kan? (#teamjacob)"
#TeamCarlisle!! \o/ *halah

Buku bagus adalah buku yang tak lekang oleh masa? Aku setuju kok, bahkan seandainya itu buku kacrut or buku sampah bagi beberapa orang. Karena dia masih dibicarakan orang sampai tahun2 kedepan, berarti buku itu ada sesuatu yang membuatnya dikenang dan dibicarakan.
BTW, just curious, apa Oni sudah baca Twilight dan FSOG? (ini cuma kepo loh :P)

EA yang melegenda itu sudah dimasukkan bukunya ke Gudrids ini datanya :))
Euuuh, FSOG itu Fifty Shades of Grey, ibutio :D

Kamana waee teteeeehhhh?? sibuk orderan rainbow cake ampe gak tau buku kipas paling hot dan direview kang Erie hihii..


sepertinya mah bener...soalnya sering liat ada yg pasang "#eaaa...."
jadi semua buku2 karya ea itu termasuk buku bagus yah??? *manggut2*
*ngakak glundungan*

@Tukang kueh keren
FSOG menyebabkan demam buku Erotica/BSDM? *blm baca, no comment*
Akhir2 ini liat banyak ebook genre Erotica, masih mikirnya cuma semacam cerita begituan, taunya uda mulai serius ya? *OOT*
Aku suka twilight, tapi bukan hardcore fans. Aku hardcore fansnya Harry Potter. Gimana pun aku nganggep kedua buku itu bagus, terlepas dari perdebatan dari banyaknya cibiran yg bilang twilight dan HP itu cuma mainstrim.
Jadi, setuju sama @Nenangs
Nenangs wrote: back to topic, cuma mo ngasi pendapat tanpa peduli pendapat orang lain, buku bagus adalah buku yg bagus menurut gue. titik. hahahaha.....
Btw, DP dan EA itu teh buku apa?

Kalau FSoG memang membuat buku erotic romance jadi hits, terutama untuk BDSM. Dan juga tonggak kebangkitan indie publishing. Karena awalnya FSoG adalah karya indie. Kalau ngikutin daftar NYT bestseller, bakalan tau kalau daftar itu sekarang didominasi banyak sekali buku indie. Dan publisher besar mengincar buku2 semacam itu. Bukan karena cerita bagus (walo ada yang beberapa), tapi prediksi bahwa uang yang dihasilkan akan banyak.
Sekarang, coba kita lihat, apakah kita yang mempernanyakan kenapa Twilight dan Harry Potter bisa masuk list buku bagus sepanjang masa, sebenarnya iri akan kesuksesannya? Merasa bahwa dua buku ini ga pantas jadi buku bagus, padahal masih banyak buku bagus lainnya (yang menurut kita) antre masuk list buku?
Just my 2 cents :P (dan maaf OOT juga ^^)
Huahaha, kang Nenangs :)). Bisa jadi EA itu buku bagus tak lekang masa bagi beberapa orang, hihihihih
Oky : DP itu Diana Palmer, kalau EA, errrr.... :)))

..
Btw, DP dan EA itu teh buku apa? ."
oh Oky masih kecil ga tau EA..tanya sama pakarnya di sini banyak ..cari old member :))
Setuju buku bagus tak lekang oleh waktu dan bisa mempengaruhi penulis setelahnya
kalau buku bagus secara pribadi ya seperti kata Nenangs, bagus kalau setelah baca sy suka ga peduli apa kata orang.

Etapi gak tau juga sih....soalnya emang gak demen erotica sih, capedeh bacanya, gak bakal bikin nangis bombay dan membuat ceria di pagi hari *mari kembali kepada LH, DP, PJ, SB dan NR*
HWoooii.....yang minjem koleksi LH dan SB gue....balikin doooonggg *pasang toa*

@Nanny
Ya alloh, iya saya masih kecil ih *palsuin KTP*
Ooooh, Diana Palmer ya. Kalo EA? *masih kepo*
Hm, mungkin bisa disimpulkan juga kategori Buku bagus = Buku yg disukai banyak orang, suara mayoritas yg menganggap buku itu bagus. Walo faktanya bny buku yg lebih berhak masuk kategori buku bagus.
Harry Poter mainstrim, bny hardcore fansnya yg tak lekang oleh masa, dan terus nyetak bestseller = legendaris = buku bagus. *maksa*
Hm, tapi balik lagi ke masalah selera aja kali ya. Pada ga suka Harry Potter karena mungkin seleranya lebih suka buku2 yg ke realistis dan logis.

karena gue blom baca buku2 yg disebut2 itu, gue masih nggak jelas, bedanya erotica sama erotic romance tu dimana???? apa pula bedanya sama porn? :p
ada yg bisa kasi conto (ngga harus ren), buku2 erotica, erotic romance, dan kalau bisa porn, yg bagus? (emang ada buku porn yg bagus? #eaaa...)

"erotica are works of art, including literature, photography, film, sculpture and painting, that deal substantively with erotically stimulating or sexually arousing description"
Menurutku, buku dengan genre erotica lebih bermain di psikologi manusia yang berhubungan dengan seksualitas. Tidak selalu akhirnya bahagia, lebih banyak hanya ke nafsu semata. Unsur cinta/perasaan tidak ada atau cuma sedikit. Sementara erotic romance ada unsur cinta dan perasaan antara 2 individu. Hanya saja, kadang erotic romance ini terlalu explisit sehingga menjurus ke porn (sering banget dah baca yang beginian #bukakartu :)) ).
Kecenderungan saat ini, erotic romance disamakan dengan erotica, padahal sebenarnya ada unsur yang membedakan seperti yang aku tulis sebelumnya :)
Bedanya sama porn? Kalau menurutku erotica lebih seperti "art", sementara porn itu kesannya merendahkan.
Emang ada porn yang bagus? Kembali ke komen Kang Nenangs yang pertama lagi, its personal :)). Bagiku Sleeping Beautynya Anne Rice itu porn yang menjijikkan sangat, tapi bagi orang lain itu bagus sekali.

Buat saya, harry potter itu keren karena penulisnya sebegitu kreatif bikin kurikulum sihir, berikut nama pengajar yang sesuai dengan bidang studinya dll dll deh, pokoknya saya tersihir sejak bab pertama the sorcerer stone. Padahal, alasan pertama saya beli buku Harry Potter, feminis banget banget, penulisnya perempuan dan single parent, dan karena direkomendasikan di majalah femina ---->ketauan banget umurnya
Mungkin karena saya dibesarkan oleh buku2 petualangan, jadi Harry Potter bisa memuaskan kerinduan akan buku petualangan di masa kini, bahkan saking enjoy-nya, buku HP 5 membantu saya melewati masa-masa baby blues sehabis melahirkan.
Tapi gak mesti melahirkan dulu kan buat menikmati Harry Potter? adik saya, lelaki, membaca harry potter karena pengaruh temannya...dan dia juga enjoy bacanya, tapi ketika suami saya coba-coba baca....dia langsung nyerah....katanya bikin pusing dan gak logis....hihihi...ya mungkin karena latar belakang masa kecilnya yang jarang baca buku petualangan dan fantasi, tapi kalo nonton filmnya sih gak masalah.
Jadi ya semua emang balik ke selera #eaaaa.....curcol sore-sore

secara judul threadna begitu, dan karya legendaris itu artinya karya yang sudah menjadi legenda, dan jelas tak lekang oleh masa alias dibaca oleh berbagai generasi, maka bisa dong dibikin kesimpulan kalo karya2 legendaris itu tergolong buku bagus...
dan EA adalah salah satu karya legendaris....
coba kita check juga sama kriteria dari silvana (post #2):
- harus critically acclaimed dan/atau populer/bestseller ==> ea? check!
- harus dipelajari di sekolah/universitas atau setidaknya dibahas di banyak book clubs ==> ea? check! (meskipun mungkin hanya secara "unofficially"...:p)
- punya plot yang bagus/menarik/inovatif. tokoh utama harus memorable (whether we like him/her or not, doesn't matter) ==> nah...yg ini mungkin in question
- harus mempengaruhi penulis2 setelahnya ==> ea? check!
- books that make connections with the readers no matter what their genres are, or at least ada relevansi ke dunia nyata (walau genrenya fantasi). ea? very check!
so..at least 4/5 kriteria udah terpenuhi, jadi paling nggak, berdasarkan kriteria yang diberikan silvana, buku2 ea ntu 4/5 bagus. 80% bagus...
huahahahaha.....



@nenangs : Wow, analisis buku EA yang sangat mendalam @.@
Kalau pakai kriteria dari Silvana, yah bisa kan Harry Potter dan Twilight itu masuk buku yang tak lekang oleh masa. Atau mungkin mau dibuktikan 50 tahun kedepan? :D (kalau pada masih hidup tentunya #dijitak)

yg bikin premis "buku yang bagus adalah buku yang tidak lekang dimakan jaman" ntu oni, the thread starter. berdasarkan premis ini, EA jelas termasuk buku bagus...*senyum*
Sil emang bilang "buku yang tak lekang oleh masa belum tentu buku bagus", dan dia kasih kriteria yang beda. makanya tadi aku check juga pake kriterianya sil. Dan ternyata hasilnya (minimal) 80% bagus.
*senyum pepsodent*
Ceu nanny bilang: "Setuju buku bagus tak lekang oleh waktu dan bisa mempengaruhi penulis setelahnya".
EA? hehehe...jelas tho?
so.....*ketawa ngakak*
ps: sayah mah cuma pengen ngecheck aja, kriteria2 yg disebut2 disini apa jadinya kalau di terapkan ke karya EA. dan hasilnya ternyata cukup mencerahkan hari ini...
*ngakak guling2*

"Mind you, bagus atau tidaknya masih relatif"...my mistake...mohon maap...
*minal aidinan sama sil*
OTOH...EA berarti bisa diklasifikasikan sebagai karya (80%) klasik...hmmm....
hiahahahaha....

hadooohh...kesannya gue ahli banget soal buku EA.
padahal analisis yg sama kan bisa diterapin ke buku apa aja...misalnya UUD'45, atau Sengsara Membawa Nikmat & Harimau! Harimau!
*kabur dari keroyokan massa*

tarik Oky..nunjuk Nenangs ini loh salah satu ahlinya, silakan bertanya :)
* cari pakar yg lain Bung Tomo sm Kuda Nil :)
maaf silakan kembali ke topik semula

Eh topiknya apa tadi? Buku Bagus?
Buku bagus tidak lekang oleh jaman?
Harusnya begitu sih.
Banyak buku populer yang lebih bagus dari buku klasik?
Buku klasik masih dibaca orang bukan karena bagus. kebanyakan karena kurikulum mewajibkan kita membacanya sebagai tugas sekolah. Oke, saya suka buku "Atheis", "Raumanen" karena tugas sekolah itu. tapi saya nggak bisa mengerti kenapa "Siti Nurbaya" dan "Salah Asuhan" dianggap buku bagus. Itu buku yang bikin stress, nggak jelas, tokoh utamanya apes terus, dan di Siti Nurbaya penjahatnya adalah tokoh perjuangan kemerdekaan, dan tokoh baiknya adalah tentara Belanda. Phuih... apa bagusnya dan pelajarannya buat kita saat ini. :-)
Saya masih lebih senang membaca any book di Harry Potter series 100 kali lagi daripada harus mengulang membaca Siti Nurbaya atau Salah Asuhan 1 kali lagi. :-)

@ALL:
Aku pribadi masih berpendapat kalau buku bagus adalah buku yang tidak lekang jaman. Memang hanya waktu sih yang bisa membuktikan.
Harry Potter punya peluang lebih besar untuk terus dibaca dibandingkan Twilight, kupikir. Aku malah berpikir jangan2 malah suatu saat beberapa puluh tahun kemudian EA malah menjadi semacam legenda dan menjadi kajian akademik. Di era ia beredar EA adalah sebuah gerakan bawah tanah... Tapi lagi2, only time will tell.
Cuma kita perlu hati2. Jangan sampai buku yang tidak kita mengerti langsung kita judge buku jelek. Aku gak ngerti baca Ulysses yang sering disebut novel terbaik abad 20. Dan oleh karena itu aku gak berani bilang Ulysses jelek.

Untuk yang bilang EA itu legendaris, saya mah SETUJU banget.
Itu buku legendaris yang ceritanya gak akan basi bahkan ampe ratusan tahun sekali pun. Akan selalu ada cerita seperti itu entah dalam bentuk buku best seller, stensilan maupun di koran lampu merah.
Tapi apa EA itu bagus?
Eng...entahlah. Saya masih bingung nge-ratingnya. Antara 2 bintang karena ceritanya standar banget, ato 5 bintang karena bukunya yang (saya yakin banget) bakal bertahan ampe 100 tahun ke depan dan mempengaruhi generasi2 berikut (halaaaaaahhhhhh).
Dn untuk yg nanya porn yang bagus, seorang senior di dunia kipas sih bilang ini porn terbagus yg pernah dia baca (eh ini jatuhnya porn ato erotica ya?) : http://www.goodreads.com/series/54262...
Udahan ahh OOTnya :))

klo saya sih gak peduli. Kalo emang saya gak suka sama buku itu, ya saya anggap buku jelek. Sebodo amat dengan fakta buku itu masuk list 100 buku terbaik sepanjang masa misalnya.
Karena saya setuju dengan pendapat kak Nenangs, buku bagus adalah buku yang menurut gw bagus, hence the publishing year.
Salah Asuhan diakui sebagai salah satu karya terpenting dunia sastra indonesia, masuk kurikulum entah dari kapan (pastinya sih angkatan saya diwajibkan baca buku itu) dan saya akan tetap bilang buku ini jelek.
Justru menurut saya, gak boleh bilang buku bagus hanya berdasarkan kata orang dan belum baca sendiri.
Contohnya nih:
Mengganggap To Kill A Mockingbird, Pride and Prejudice serta 1984 bagus padahal belum baca? Puhliiiissss...
Dan menganggap twilight, fsog, EA buku sampah padahal belum baca juga? Dobel puhliiissss
IMO...penilaian buku bagus ato ndak, sampah ato ndak, hanya boleh dilakukan setelah baca sendiri.
btw secara thread ini kelanjutan dari thread sebelumnya, maka saya mo bilang aja sih kalo sebenernya postingan saya di thread itu lebih ke ketidaksetujuan saya dengan kata-kata "buku sampah".
Buat saya sih, sejelek apapun sebuah buku, gak pantas dianggap sampah. Pasti mudeng kan ya bedanya buku sampah dan buku jelek dimana?
Juga point yg saya tekankan di thread sebelah adalah : jangan menyalahkan Twilight untuk semua novel2 yang terbit setelahnya dengan genre sama dan plot setipe.
Kenapa bahasannya jadi melebar ke buku yg menjadi legenda, saya juga gak mengerti sih.
Tapi mengenai pernyataan "buku bagus tak lekang oleh masa itu", well then let's just agree to disagree :)
ps : uhm....anu...bs tolong jelaskan persamaan genre lotr dan HP, dracula dan vampir serta bumi manusia dan laskar pelangi? *masih gak nangkep*

Beneer... etapi apa yang kata orang lain bukunya bagus, pas dibaca belum tentu bagus buat selera kita sih..
Soalnya aku merasa pernah jadi korban buzzer buat buku yang di twitter digembar-gemborkan sebagai buku yang "keren abis", "luar biasa", "endingnya ngga kepikiran banget si!" blablabla, etc. etc.
Pas dibaca sendiri, i didn't like it.
buku-bukunya Roald Dahl, itu buku-buku bagus. Bisa dibilang tak lekang oleh masa juga sih. Tergantung sejauh mana kita mau membiarkan imajinasi kita berkembang bersama ceritanya.

buku bagus itu seperti baju atau sepatu bagus, tergantung cocoknya pantesnya sama yang pakai. baju yang bagus dipakai dewi perssik belum tentu bagus dipakai a.s. dewi, begitu juga dengan bacaan masing-masing. nggak bisa memaksakan dewi perssik baca buku DOI yang tiap hari dibaca a.s. dewi. ^_^V
kembali soal buku tak lekang oleh jaman, sepertinya hanya waktu yang menentukan. misalnya dulu aku baca Astrid Lindgren yg menurutku bagus, tapi apa anak sekarang mau disodori buku2 itu? atau lebih memilih komiknya Marjanne Satrapi (yg buku anak2 lho). atau lebih memilih KKPK?
kl sekarang yang ketahuan tak lekang jaman karena masih banyak orang yang baca karya2 jadul tersebut.

*nangis di bahu Mbak Indri*
Iya Mbak... emang itu aku yang gampang kemakan buzzer.. hiks.
Abis itu kapok sih. xD *unfollow akun penulisnya*

*buzzer sepanjang februari pinky*
eh, tapi kalau penulis favoritku, selalu preorder kok, hihihi.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah kualitas sebuah buku (atau karya seni apa pun) bisa ditentukan secara demokratis. Artinya jika yang suka banyak, maka ia dianggap bagus.
Yang saya kuatirkan adalah budaya massa, yang tentu saja diamini oleh pihak penerbit dan penjual karena menghasilkan uang banyak akan menjadi garda depan. Maka dengan demikian para penulis akan menulis buku yang paling banyak fansnya, bukan menulis apa yang ia ingin tulis.

*buzzer sepanjang februari pinky*."
waktu itu ngga sengaja kebaca spoiler di reviewnya.. ngga penasaran lagi jadinya ah..
*tengil* *ditoyor-toyor pake kaki* xD

setuju banget nih....terutama untuk twilight itu....banyak banget yang mencela dan meributkan...pas ditanya udah baca apa belum....eh....pada belom baca, trus....kami yang udah baca bukunya malah dicela.... huuuhhh *lempar pake bata #emosi :))

Sesepuh... @.@
Yang saya kuatirkan adalah budaya massa, yang tentu saja diamini oleh pihak penerbit dan penjual karena menghasilkan uang banyak akan menjadi garda depan. Maka dengan demikian para penulis akan menulis buku yang paling banyak fansnya, bukan menulis apa yang ia ingin tulis.
Kenyataannya emang sekarang seperti itu kan? :/ Miris sebenarnya melihat ini. Beberapa pengarang favoritku yang awalnya nulis novel untuk dewasa, sekarang berlomba2 menulis YA. Mungkin aku yang sinis, aku melihat itu sebagai langkah untuk mendapatkan uang (walau dari segi lain, untuk memperluas kalangan yang baca). Beberapa juga menulis buku erotica macam FSoG, karena memang pengen tenar. Jadi ada dua kemungkinan penulis melakukan itu, ketenaran dan uang.
Sekarang FSoG sendiri juga mau diterbitkan di Indonesia, apa bukan karena uang? Editornya berkata bahwa sudah saatnya orang Indonesia berpikir terbuka. Tapi pada akhirnya dia bilang kalau buku itu sudah diterbitkan di 40 lebih negara, kenapa Indonesia ngga? Ketauan kan alasannya sebenarnya apa? :))

Justru menurut saya, gak boleh bilang buku bagus hanya berdasarkan kata orang dan belum baca sendiri.
Contohnya nih:
Mengganggap To Kill A Mockingbird, Pride and Prejudice serta 1984 bagus padahal belum baca? Puhliiiissss...
Dan menganggap twilight, fsog, EA buku sampah padahal belum baca juga? Dobel puhliiissss
IMO...penilaian buku bagus ato ndak, sampah ato ndak, hanya boleh dilakukan setelah baca sendiri."
Ah, kenapa kata- kata yang sama yang ingin kuutarakan,terucap darimu Bu Dokter? Destiny kah kita ? #ditendang
Itulah alasan kenapa aku ga buru2 ngecap FSoG jelek, hanya based on review. Kayaknya orang - orang itu harus dibiasakan untuk selain "don't judge the book based its cover", mereka juga "don't judge the book by its review","don't judge the book by its buzz" dan "don't judge the book before you read it" :D
Kalau genre LOTR dan Harry Potter, sama2 fantasynya. Kalau Dracula dan Twilight sama2 paranormalnya :D

wah... *mencatat* *angguk-angguk*

meskipun bisa dibilang sama2 dari genre fantasy, HP ama LOTR beda banget. seperti membandingkan orange dengan lemon, atau apel malang dengan apel washington.
untuk dracula...kalau dipikir2 itu bisa digolongkan paranormal romance juga ya...meskipun tidak melibatkan werewolf seperti twilight...:p
Books mentioned in this topic
Rise of the Fallen (other topics)Selembut Sutra (other topics)
Sengsara Membawa Nikmat (other topics)
Harimau! Harimau! (other topics)
Pertama. Saya memberikan premis kalau buku yang bagus adalah buku yang tidak lekang dimakan jaman. (Kalau ada yang tidak setuju silakan kemukakan pendapatnya)
Kedua. Banyak buku2 baru yang populer yang dianggap orang lebih bagus dari pada buku2 klasik. Dengan catatan, tidak otomatis buku2 baru otomatis lebih jelek dari buku klasik.
Di banyak diskusi di Internet dan di beberapa list di Goodreads juga, ada pertentangan cukup keras karena masuknya buku2 seperti Twilight dan Harry Potter ke dalam list buku terbaik sepanjang masa. Misalnya list ini.