Seorang pria melihat ibunya yang baru saja meninggal sedang disemayamkan, dan ketika seluruh pelayat hadir dengan wajah muram dan airmata menetes di pipi mereka, pria tersebut sama sekali tidak menangis. Bahkan, ia tidak sedikit pun menunjukkan tanda-tanda bahwa ia bersedih atas kematian ibunya. Seolah-olah ibunya yang sedang terbujur kaku sebagai mayat itu bukanlah ibunya, melainkan sebatang pohon yang baru saja ditebang, atau seekor lalat yang baru tuntas ditepuk.
Albert Camus memulai novela...
Published on March 09, 2015 06:26