Di Ubud

subuh telah padam pada pagi penuh kabut
di Ubud, segenap arwah adalah dingin embun

dan ruh dan tubuh manusia telah luput dari nyala halimun
bersama fajar yang tumbuh lekas tanpa doa tanpa dosa

di Ubud, tawa dewa-dewa redam sebelum pagi menyusup ke penjor
sebab kesunyian alangkah baka seperti redup surga dan neraka

yang tak pernah ada

di Ubud sanggah cucuk telah kosong duhai kekasih jauh
terimalah rindu sebagai abu dalam persembahan cinta

yang kita anggap fatamorgana belaka

mari merekam kicau burung-bur...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 02, 2013 16:42
No comments have been added yet.