Hanya dari jauh selalu baru kulihat kerlipan tajam di sudut sana Sepersekian detik nyala dalam semua warna yang lebih baik dari luar biasaSepersekian detik mimpi yang menyata tanpa imbalan apa-apaHangat yang rendah hati dan pengertian yang tak kenal paksa
Bukankah kata-kata yang tercinta, justru tak terlalu perlu saat kau aku bersama?Bukankah belum ada potongan sastra yang seindah taut kedua lengan kita?Diam-mu itulah yang tak tergantikan, kemanapun ku mencariObrolan santai tanpa obsesi, di balik dinding berlapis sunyi penuh arti
Berteman dua cangkir embun pagi. ... Dan sepotong kue kopi.
Published on October 24, 2011 13:53