@Regrann from @hujan_mimpi -...



@Regrann from @hujan_mimpi - 》#testimoniPPR《

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

“Ditinggalkan memang menyakitkan. Namun, lebih sakit bila terlambat sadar telah keliru bertahan sendiri. Padahal seharusnya, sudah sejak lama pergi.” (tiasetiawati, dalam Perempuan Penggenggam Rindu)



Setelah terlewatinya beberapa deadline, akhirnya hari ini aku memutuskan menyelesaikan membaca karya ke-5 dari mbak @tiasetiawati2709 ; Perempuan Penggenggam Rindu.

Bagiku, membaca Perempuan Penggenggam Rindu ibarat sedang berbicara dengan ibu, kakak, bahkan teman sendiri. Ya, dengan tutur bahasa mbak @tiasetiawati2709 yang begitu santun, aku seperti sedang diberi petuah namun tidak dengan menggurui.

Banyak kalimat-kalimat yang berhasil menampar dengan halus namun menusuk tepat di hati (salah satunya seperti yang ku kutip di atas). Rangkaian tulisan yang disuguhkan mampu membuat tersadar atas segala laku yang seharusnya bisa lebih rasional dan tidak hanya menggunakan hati semata.



Akhir kata, aku merekomendasikan buku ini kepada perempuan-perempuan yang sedang butuh asupan nutrisi tambahan untuk lebih mencintai diri sendiri, untuk bisa melepaskan apa yang memang tak bisa lagi digenggam, serta merelakan apa yang tak lagi ingin berada di sebelah. Pun aku merekomendasikan buku ini untuk lelaki-lelaki yang seringkali bertanya-tanya seperti apa isi kepala perempuan yang sering disebut-sebut rumit.



Terima kasih banyak mbak @tiasetiawati2709 untuk bukunya yang mampu membuat sadar dengan diksi yang begitu mudah untuk dimengerti. Sukses selalu, mbak

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 18, 2017 18:05
No comments have been added yet.