Hapus Was-was Perjalanan Dengan Uber

Hapus Was-was Perjalanan Dengan Uber

Hapus Was-was Perjalanan Dengan Uber


Bagi si penakut seperti saya, mengendarai sepeda motor dan mobil sendiri ada di daftar paliiiiiing bawah dalam list kehidupan. Beberapa kali belajar motor, sebanyak itu pula saya gagal. Hiks. Pasalnya, baru ngeliat kepadetan jalan aja saya udah ngeper, apalagi pas di perempatan dan lewat jalan layang, mana berani saya bersaing dengan pengendara lain. Udahlah saya menjelma si Kabayan yang tiap papasan kendaraan lain malah “pupuntenan”. Fatalnya bisa bikin pengendara lain jengkel, dan saya sport jantung akibat konser klakson. Duh! Maka dari itu saya setia sama kendaraan umum. Tapi masih seringkali saya pusing ketika bepergian bersama anak pas banget hujan datang. Sebagai pecinta hujan, saya sih enggak keberatan main air, tapi sebagai ibu yang membawa anak, dalam hati saya menyanyikan satu lagu jagoan Dora the eksplorer. Begini liriknya, “Hujan-hujan pergilah, datanglah lain kali.” Kebayang kan kalau pergi-pergian sama anak gimana repotnya, bawa barang udah kayak mindahin gudang, padahal isinya mainan sama baju ganti. Yang paling epic tuh, kalau bepergian berdua, saat anak ketiduran dan saya mesti gendong sekaligus bawa barang sekuali. Pegelnya tuh… di sini *tunjuk kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki* Deritanya enggak sampe di sana, saya pun dilanda was-was takut terjadi apa-apa. Bermacam pikiran buruk nyangkut di kepala. Semacam dijabret, anak jatuh dari gendongan, barang hilang, dan kekhawatiran lain yang lebih serem dari Valak. Sampai akhirnya saya dapet solusi dari masalah-masalah tadi: aplikasi Uber.


Hapus Was-was Perjalanan Dengan Uber


Pengalaman saya menggunakan aplikasi Uber yang bikin ngerasa aman dan nyaman dalam perjalanan


Sebelumnya saya udah sering denger soal aplikasi Uber, tapi baru jadi pemakai bulan ini. Terus terang, saya ngerasa aman dan nyaman. Kayak pengalaman saya kemarin. Pulang acara bersama kembaran dan anak, saya memesan Uber. Enggak lama, satu kendaraan datang menjemput kami. Ternyata ada sesuatu yang bikin kami mesti ini itu dulu yang mengakibatkan driver Uber mesti menunggu agak lama. Tapi pas ketemu, driver-nya menyambut kami dengan ramah yang tulus, enggak tercetak sama sekali kekesalan di wajahnya. Bikin ‘nyeees’ di hati liatnya. Tepat waktu itu juga hujan turun deras, dua kelegaan datang sekaligus, karena kami terhindar dari basah kuyup. Di perjalanan, kami sempat minta berhenti di mini market. Driver Uber dengan sabar mengantar kami. Meskipun jalanan lengang karena sudah malam, sopir Uber enggak menjalankan mobil dengan ugal-ugalan supaya cepat sampai. Saya jadi teringat sore harinya ketika berangkat, kami juga diantar sopir Uber yang menyetir dengan sabar walaupun berhadapan dengan macetnya lalu lintas. Enggak ada tuh umpatan kekesalan, membunyikan klakson dengan brutal, atau selip sana selip sini. Enggak lama kami sampai ke rumah dengan selamat.


Gimana sih cara menggunakan aplikasi Uber?


Pertama, unduh aplikasi Uber di Google Playstore atau Apple Appstore atau Window Store.


Kedua, buka aplikasinya, lalu tentukan lokasi penjemputan.


Menentukan lokasi penjemputan

Menentukan lokasi penjemputan


Ketiga, masukan tempat tujuan kita.


img_20160915_173018


Keempat, nah ini salah satu yang super penting. Setelah konfirmasi lokasi penjemputan dan lokasi tujuan, kita bisa melihat estimasi biaya. Mengetahui estimasi ongkos bisa menghindarkan kita dari kekurangan dana

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 15, 2016 07:37
No comments have been added yet.