Tia Setiawati's Blog, page 107

April 11, 2017

Kalau kamu tinggal di Medan dan pecinta bunya, go follow...



Kalau kamu tinggal di Medan dan pecinta bunya, go follow @anemone.flowers

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2017 19:39

@Regrann from @ekacahaya01 - Membaca buku...



@Regrann from @ekacahaya01 - Membaca buku #PerempuanPenggenggamRindu ini membuat ku mengangguk-anggukkan kepala setelah menyelesaikan bab demi babnya. Seperti sedang membaca kisahku sendiri. “iyaa aku pernah ngerasain kayak gini” “iyaa aku pernah ngalamin ini”

“Iyaa bener….Ini aku bangetttt”



Buku ini seperti obat, tak hanya mengkisahkan berbagai gejala, tapi juga anjurannya. ’ Mencintai seseorang tidak sebercanda itu. Begitupun memutuskan pergi. Ketahuilah, ada yang mulai lelah bila kau terus-menerus memutuskan hendak menyerah. Aku bisa saja pergi. Sayangnya, cintaku terlalu besar untuk tidak berjuang.’ Pada halaman 99 ini aku termenung sejenak, ternyata sudah begitu banyak cerita yg aku alami, yang walau pada akhirnya Tuhan berkata bukan dia. Setidaknya aku pernah ada dalam sejarah perjuangan itu. Semoga, kelak akan ada yg benar-benar membalas usahaku dalam mempertahankan dan memperjuangkan. Walau aku pernah berusaha sendirian,aku pernah memperjuangkan sendirian. Tapi aku selalu percaya,tak ada yg sia-sia

Ada seseorang yg juga pernah melakukan hal yg sama dan Tuhan akan mempertemukan ku dengan nya.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2017 19:35

Kalau kamu tinggal di Medan dan pecinta bunga, go follow...



Kalau kamu tinggal di Medan dan pecinta bunga, go follow @anemone.flowers

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2017 19:35

"Seharusnya Dulu, Kucintai Kau dengan Lebih Baik Lagi"

Ketika marah,
jangan memutuskan pergi selamanya.
Ketika kesal,
jangan menghindar.
Ketika sedih,...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2017 03:03

Pic from @grafolio_official

●●●

→ Teruslah Melihatnya dan Aku...



Pic from @grafolio_official



●●●



→ Teruslah Melihatnya dan Aku Akan Tetap Melihatmu ←



Kau selalu melihat ke arahnya, meski saat ada aku di sampingmu. Kau selalu membicarakannya, meski saat kita sedang berbincang tentang satu sama lain.



Kau selalu melihat ke arah lain. Tetapi aku selalu melihat ke arahmu. Seandainya kau mengalihkan pandanganm sedikit saja. Kau mungkin akan mampu melihatku. Namun kau justru menjauh. Semakin jauh. Dan aku merasa tak mungkin meraihmu. Apakah aku harus melepaskanmu begitu saja?



Tidakkah kau melihatku? Tidakkah kau mendengarku? Berdiri begitu setia. Berada begitu dekat. Berteriak begitu lantang



“AKU MENCINTAIMU”



Mendengar penolakanmu, mungkin seharusnya aku sudah siap. Namun aku menolaknya. Mati-matian menolaknya.



Pada akhirnya, harus kuakui. Berada dekat denganmu saja, sudah cukup bagiku. Silakan terus melihatnya

Silakan… Dan aku akan terus melihatmu. Dari tempatku berada.



Seandainya suatu waktu kau menoleh dan melihatku. Kurasa itu saja cukup bagiku.



-



© Tia Setiawati | Palembang, 3 Februari 2017

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 11, 2017 00:26

April 10, 2017

Pic from @grafolio_official

●●●

→ Maukah Kau? ←

Ada saat di...



Pic from @grafolio_official



●●●



→ Maukah Kau? ←



Ada saat di mana aku merasa begitu kecil, begitu kurang, begitu tidak sempurna, begitu tidak baik, begitu tidak pantas. Untukmu. Namun saat itu juga aku sering bergumam dalam hati yang terdalam :



“Maukah kau tetap menjadi pengingatku, saat aku lupa akan banyak hal? Maukah kau tetap berada di sampingku, saat aku sedang menjadi seorang yang tak terlalu menyenangkan? Maukah kau bertahan tinggal, saat aku benar-benar menjadi perempuan kecil yang menyebalkan?

Maukah kau tetap menjadi temanku bernyanyi, saat suaraku sedang tidak indah didengar telinga? Maukah kau tetap menghubungiku, saat kukatakan aku tak mau dihubungi? Maukah kau tetap berusaha memahami, saat seisi dunia telah menghakimi?

Maukah kau dengan rendah hati mengalah, saat aku sedang tak ingin disanggah? Maukah kau memberi pelukan, saat tangis tak mampu kuelakkan? Maukah?



Dan yang terpenting adalah… Maukah kau tidak beranjak pergi dan tetap mencintai, saat aku sedang berada di titik terendah?



Karena sesungguhnya, 

cinta adalah menggenapkan yang ganjil, bukan mengganjilkan yang genap.



Tangerang, 14 Februari 2014



- Tia Setiawati 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2017 23:59

Pic from @grafolio_official

●●●

→ Butuh Lebih Dari Sekadar...



Pic from @grafolio_official



●●●



→ Butuh Lebih Dari Sekadar “Apa Kabar?” ←



Beberapa kali aku hendak menghubungimu. Sekadar bertanya “apa kabar?”. Sesuatu yang kurasa klise untuk kau dengar.



Bertahun-tahun takkudengar kabarmu. Aku bahkan taktahu lagi kau ada di mana. Apakah kau sudah memaafkanku. Dan apakah kau sejenak saja pernah bertanya-tanya bagaimana kabarku.



Aku tahu. Percakapan terakhir kita begitu asing dan canggung. Aku bersusah payah mencari cara agar kutemui kau yang dulu. Kau yang suka bicara semua hal, sampai aku tak mengerti mengapa jutaan tema bisa kau bicarakan setiap hari. Kau yang suka tertawa renyah pada hal-hal sederhana dan bahkan tak penting, yang kau temui di jalan. Kau yang selalu tak pernah bosan mengingatkanku untuk makan. Padahal, apa kau tak tahu bahwa aku ini tidak tahan kelaparan? Kau yang begitu peduli. Padahal aku seringkali begitu menyebalkan.



Aku tahu, butuh lebih dari sekadar “Hai” untuk kembali pada kita yang dulu. Aku tahu, butuh lebih dari sekadar “Apa kabar?”, untuk kita mampu sehangat dulu. Sayangnya, kurasa kita sama-sama tak mampu.



Bukan. Ini bukan perihal ego dan gengsi kita yang barangkali membesar seiring waktu. Ini perihal: ada hati yang lain yang harus kita jaga sejak awal.



Medan, 4 April 2016



- Tia Setiawati

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2017 23:09

@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been...



@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been following Mbak @tiasetiawati2709 for a while. Dari Twitter, membawa ke Tumblr. Buku ini selamat dibaca sebanyak tiga kali. Hari ini, peneman di dalam feri ke Labuan. Glad that I’m able to share this book with @shanurizhaven’s customer.



Among favourite quotes;

“Percayalah, bahwa yang benar mencintaimu, berpikir berkhianat pun tidak. Seringkali jarak cinta dan kebodohan memang tipis.” - m.s. 73 “Maka, bila sekarang aku merelakan. Itu bukan karena aku kelelahan. Namun karena kau sama sekali tidak menunjukkan perubahan. Ingat lagi, bahwa bukan aku yang menyerah.” m.s. 101 “Terlepas dari fakta bahwa aku yang lebih banyak berjuang. Sedangkan kau, duduk manis saja sambil kuperjuangkan.” - m.s. 134



Terima kasih Mbak, atas tulisannya. Rasa dekat sekali, ngena sama situasi sekarang, bikin sadar. Keep on inspiring with your writing! #perempuanpenggenggamrindu

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2017 18:23

@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been...



@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been following Mbak @tiasetiawati2709 for a while. Dari Twitter, membawa ke Tumblr. Buku ini selamat dibaca sebanyak tiga kali. Hari ini, peneman di dalam feri ke Labuan. Glad that I’m able to share this book with @shanurizhaven’s customer.



Among favourite quotes;

“Percayalah, bahwa yang benar mencintaimu, berpikir berkhianat pun tidak. Seringkali jarak cinta dan kebodohan memang tipis.” - m.s. 73 “Maka, bila sekarang aku merelakan. Itu bukan karena aku kelelahan. Namun karena kau sama sekali tidak menunjukkan perubahan. Ingat lagi, bahwa bukan aku yang menyerah.” m.s. 101 “Terlepas dari fakta bahwa aku yang lebih banyak berjuang. Sedangkan kau, duduk manis saja sambil kuperjuangkan.” - m.s. 134



Terima kasih Mbak, atas tulisannya. Rasa dekat sekali, ngena sama situasi sekarang, bikin sadar. Keep on inspiring with your writing! #perempuanpenggenggamrindu

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2017 18:22

@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been...



@Regrann from @melathirah (Lokasi : Sabah, Malaysia) - Been following Mbak @tiasetiawati2709 for a while. Dari Twitter, membawa ke Tumblr. Buku ini selamat dibaca sebanyak tiga kali. Hari ini, peneman di dalam feri ke Labuan. Glad that I’m able to share this book with @shanurizhaven’s customer.



Among favourite quotes;

“Percayalah, bahwa yang benar mencintaimu, berpikir berkhianat pun tidak. Seringkali jarak cinta dan kebodohan memang tipis.” - m.s. 73 “Maka, bila sekarang aku merelakan. Itu bukan karena aku kelelahan. Namun karena kau sama sekali tidak menunjukkan perubahan. Ingat lagi, bahwa bukan aku yang menyerah.” m.s. 101 “Terlepas dari fakta bahwa aku yang lebih banyak berjuang. Sedangkan kau, duduk manis saja sambil kuperjuangkan.” - m.s. 134



Terima kasih Mbak, atas tulisannya. Rasa dekat sekali, ngena sama situasi sekarang, bikin sadar. Keep on inspiring with your writing! #perempuanpenggenggamrindu

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2017 18:21