Ariel Seraphino's Blog, page 3

July 20, 2015

Pandji dalam Indiepreneur

Membaca Indipreneuer dari sejak pertama melihat covernya yang menarik benar-benar membuat saya jatuh hati. Saya belum pernah membaca satu pun buku yang ditulis oleh Pandji. Dan mengapa saya memilih buku ini sebagai buku pertama Pandji yang saya baca tentu dengan alasan karena saya tertarik dengan tema yang buku ini tawarkan. Melihat entrepreneur diubah menjadi indiepreneur […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 20, 2015 04:38

July 12, 2015

Siapa yang Mencari Hilal?

Hari Sabtu yang lalu saya mendapatkan sebuah kesempatan istimewa dari Mizan Media Utama untuk menghadiri preview salah satu film terbaik karya anak negeri berjudul Mencari Hilal. Bertempat di sebuah mall terkenal di Bandung, preview film ini ternyata juga dihadiri oleh puluhan relasi, blogger, dan beberapa komunitas yang berhubungan dengan film dan buku. Mencari Hilal bercerita […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 12, 2015 11:26

May 29, 2015

Bedah Klub Baca

Kadang sesuatu yang kecil bisa jadi terlihat sangat berarti dibandingkan sesuatu yang lebih besar, megah dan berkilau di luar sana. Ini adalah sesuatu yang saya lihat dalam beberapa acara Klub Baca Jogja. Bagaimana sebenarnya buku menjadi sesuatu yang asyik dan intens meski hanya sedikit orang yang berkumpul dan membicarakannya. Dan tentu saja efek yang lebih […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 29, 2015 12:38

May 14, 2015

Pelarian

Pada saat tertentu membaca buku bisa jadi begitu mengasyikkan. Sebuah pelarian bahkan dari dunia yang kadang terlampau rumit kita hadapi sendirian dan buku kerap menjadi teman dan menghadirkan dunia yang sama sekali baru, meski tidak selalu ideal. Saat ini kemampuan saya membaca sedikit menurun, saya sedikit sekali membaca akhir-akhir ini karena tuntutan hidup, rutinitas dan […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 14, 2015 02:07

May 7, 2015

Filosofi Kopi dan Adaptasi Cerita

Beberapa hari yang lalu saya baru saja menonton salah satu film Indonesia yang tidak kalah menarik di antara serombongan film-film dari Hollywood yang kali itu memadati lantai bioskop di tanah air. Film itu adalah Filosofi Kopi yang diangkat dari cerita pendek karya Dewi Lestari berjudul sama. Belakangan ketika orang-orang Indonesia membuat sebuah film yang diangkat […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 07, 2015 09:32

April 29, 2015

Budi Darma dan Orang-orang Bloomington

Saya akhirnya menamatkan membaca buku lama yang baru saya temukan lagi ini, Orang-orang Bloomington. Lama sekali saya pikir, jangka waktu saya menamatkan buku ini dari awal hingga akhir. Saya pikir salah satu hal yang membuat saya lama sekali melahap buku ini adalah karena cara bercerita sang penulis, Budi Dharma yang begitu lambat dan bisa jadi […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 29, 2015 09:05

April 16, 2015

Lelaki di Balik Semak Ilalang

Kepalnya menguat, tatapannya setajam belati. Dengus nafasnya seolah tak jemu, dalam hatinya ingin bergerak dan menghentikan wanita itu pergi. Di batas antara laut dan daratan, lelaki itu berdiri memandang di balik semak ilalang pada satu kejadian. Seratus meter dari tempatnya berdiri, dia melihat wanita yang dia cintai hendak naik ke sebuah sampan kecil. Sebuah sampan […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 16, 2015 19:51

April 10, 2015

Read Out Loud

Hari Minggu esok, Klub Baca Bandung akan melangsungkan agenda pertama di bulan April. Dengan mengundang penulisnya lagi, Rhein Fathia yang kali ini hadir dengan karya barunya berjudul Gloomy Gift. Saya kemudian berandai-andai jika kelak komunitas kecil dan iseng-iseng ini lantas menjadi komunitas yang cukup produktif dalam berkarya (karena saat ini ada beberapa penulis aktif yang […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 10, 2015 00:23

April 8, 2015

[Review Buku] Berdamai Dengan Hidup yang Getir

“Antara Jakarta dan Los Angeles barangkali bukan jarak yang jauh buatku, tapi antara tubuh lelaki dan perempuan, kau akan tahu, ada jarak yang terlampau jauh untuk kutempuh.” –Hal 88. Barangkali beginilah yang berusaha Eka Kurniawan sampaikan tentang sekelumit kisah hidup para tokoh-tokohnya dalam buku kumpulan cerpen “Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi.”Bagaimana […]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 08, 2015 11:29

March 23, 2015

Sastra=Kebudayaan

“Jadi sastra itu sebetulnya apa dong?!” Jawaban saya sebetulnya masih sama, tetapi sekarang agak lebih panjang kibulnya. “Dari tadi juga sudah kubilang, sastra itu sebetulnya tidak ada, tetapi diada-adakan demi kepentingan kelompok-kelompok tertentu.” “Lho, kok seperti politik?” “Memang seperti politik, tetapi lebih tepat lagi seperti kebudayaan.”   penggalan dari http://idwriters.com/journal/2015/01/...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 23, 2015 22:46