Benny Rhamdani's Blog, page 5
October 10, 2016
Hindari Diabetes dengan Gaya Hidup Lebih Baik
Saya masih ingat gejala-gejala diabetes itu makin terasa menjelang Ramadan tahun ini. Saya merasa haus dan lapar terus menerus sehingga saya bolak-balik makan dan minum sepanjang siang. Malam harinya saya merasa tidak kuat menahan keinginan untuk buang air kecil berkali-kali.
Saya sudah merasa ada yang tidak beres dengan tubuh saya. Sehingga saat bulan puasa tiba, saya mengerem makanan dan minuman manis masuk ke dalam tubuh. Tapi gejala lainnya kemudian menyusul. Gusi bengkak yang berpindah-pindah tak kunjung berhenti dan penglihatan yang makin menurun.
Akhirnya, sekalian kontrol tekanan darah tinggi, saya memeriksa kadar gula saya. dan hasilnya cukup mencengangkan karena sudah melewati angka 370. Padahal itu dalam kondisi puasa. Jujur saja saya langsung merasa drop. Pasca lebaran saya masuk rumah sakit dengan ketakutan di hari-hari ke depan nanti.
Di rumah sakit saya harus disuntik insulin karena gula darah yang sulit turun. Sementara itu penglihatan mata saya kian memburuk. Hal-hal seperti ini yang membuat saya takut membayangkan hari-hari ke depan. Bagaimana nanti saya bisa bekerja? Sementara saya adalah seorang editor dan penulis yang perlu sekali kondisi prima dalam penglihatan. Pastinya, saya juga akan sulit bepergian lagi sebagai travel blogger, karena harus memikirkan jadwal suntik, bawa obat-obatan, diet makanan. Ah rasanya dengan kondisi seperti ini, saya harus mengubur juga karir sebagai food blogger yang sedang dirintis.
Dukungan dan Pengetahuan
Sempat dirawat karena gula darah tak kunjung turun.Setelah empat di hari dirawat, saya diizinkan pulang karena karena kadar gula darah saya mulai turun. Tapi dokter membekali saya dengan suntikan insulin. Selama pengobatan, isteri saya adalah perawat terbaik. Dukungannya untuk kesembuhan saya luar biasa.
Dukungan doa juga mengalir dari teman-teman blogger dan kawan media sosial. Tentunya ini menyemangati saya. Juga beberapa saran yang masuk, baik itu tips sampai pengobatan tradisional demi kestabilan gula darah saya.
Setelah seminggu menyuntik insulin dan kemudian hasilnya gula darah saya mencapai angka stabil di bawah 150, dokter menyarankan saya berhenti suntik insulin. Tinggal diet dan olahraga yang harus terus saya jaga. Bersamaan dengan gula darah yang stabil, lambat laun penglihatan saya semakin membaik. Gejala-gejala diabetes lainnya pun hilang.
Meksipun kondisi kesehatan mulai membaik, tapi saya tidak mau lengah begitu saja. Saya berusaha mencari tahu sebanyak mungkin tentang diabetes ini mulai dengan cara bertanya kepada dokter, ngobrol dengan penyintas diabetes lainnya, browsing di Internet, sampai hadir ke acara seminar dan talkshow ihwal diabetes.
Nah, itu sebabnya ketika saya mendapat undangan dari Sun Life Financial Indonesia untuk hadir di acara Jumpa Blogger Sun Life, dengan tema Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes, saya tak lama untuk menyanggupi bersedia datang. Walaupun saya tinggal di Bandung, sementara acara berlangsung di Jakarta, tepatnya di Cafe XXI Plaza Indonesia. Untungnya lagi, acara di gelar Sabtu, 1 Oktober 2016, bukan di hari kerja.
Sun Bright untuk Kesehatan
Shierly Ge selaku Head of Marketing Sun Life Finacial Indonesia menjelaskan riwayat Sun Life dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Indonesia.
Tahun lalu saya pernah mengikuti acara jumpa Blogger Sun Life di tempat yang sama dengan tema perencanaan keuangan keluarga, lebih khusus lagi untuk blogger. Temanya terkait langsung dengan saya sebagai blogger dan Sun Life sebagai lembaga yang mumpuni dalam soal finasial. Tapi entah mengapa tahun ini perusahaan penyedia layanan jasa keuangan Internasional yang berbasis di Kanada ini temanya seperti melenceng jauh, ya?
Head of Marketing Sun Life Finacial Indonesia Shierly Ge di pembukaan acara menjelaskan kiprah tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang beroperasi di Indonesia sejak 1995 ini. Program CSR Sun Life diberi nama Sun Bright yang meliputi tiga bidang, yakni pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
Acara kali ini terkait dengan Bright Sun untuk kesehatan mengingat catatan dari Badan Keshatan Dunia (WHO) pada tahun 2014, terdapat 1 dari 10 penduduk usia 18 tahun ke atas menderita diabetes tipe A. Ini berarti sekitar 10% penduduk dunia tidak saja harus bergantung pada obat setiap hari, tetapi juga telah mengalami satu berisiko terhadap komplikasi yang disebabkan diabetes, seperti gangguan penglihatan, katarak, gagal ginjal, impotensi, penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, dan lain-lain.
"Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya diabetes, Sun Life berusaha menyosialisasikan gaya hidup sehat, sekaligus dalam rangka Hari kesehatan Dunia 2016. Dalam hal ini juga bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Sebelumnya kami juga sudah mengadakan Jakarta Diabetes Walk," jelas Shierly secara singkat.
Cara 'CERDIK' Cegah Diabetes
dr Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI.
Diabetes bagi orang kebanyakan sering disebut kencing manis, suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Demikian penjelasan awal dari pembicara pertama dr Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI.
Secara medis, diabetes dibagi menjadi dua tipe, yakni Tipe 1, biasanya diderita sejak anak-anak dan tidak dapat dicegah, penyintas diabetes sangat bergantung hidupnya pada terapi insulin. Tipe 2, disandang sekitar 90% penderita diabetes sedunia, disebabkan pankreas menghasilkan insulin yang kurang memadai atau tubuh tidak mampu menyerap insulin dengan baik.
Menurut Dokter Lily, diabetes bukan hanya masalah kesehatan. "Secara ekonomi sangat berdampak bagi penderita dan keluarganya, bagi sistem jaminan kesehatan dan perekenomian negara akibat biaya kesehatan langsung, serta hilangnya produktivitas," jelasnya. Oleh karena itu, diabetes menjadi isu yang sangat relevan bagi masyarakat dunia, serta para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, sektor swasta serta lembaga-lembaga antar pemerintah.
Berdasarkan data riset Kemenkes, ada empat faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes, yakni kurang aktivitas fisik alias malas gerak (mager), merokok, kurang konsumsi buah dan sayur, serta minum minuman beralkohol. Yang mengkhawatirkan, dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3nya tidak menyadari bahwa mereka menandang penyakit tidak menular.
Dokter Lily memberi cara 'CERDIK' mencegah dan melawan diabetes. CERDIK di sini merupakan akronim dari hal-hal berikut ini.
Cek kesehatan secara rutin. Diagnosis dini dapat dilakukan melalui tes darah yang biayanya realtif murah.
Enyahkan asap rokok dan jangan merokok. Hal ini guna mencegah terjadinya komplikasi pada penyintas diabetes. Rokok mengandung nikotin yang bisa memperburuh pembuluh darah.
Rajin aktivitas fisik. Lakukan olahraga atau kegiatan fisik hingga mengeluarkan keringat dan denyut nadi meningkat.
Diet Seimbang. Perbanyak makan sayur. Gunakan takaran 5 + 4 + 1 untuk lemak, gula, dan garam, yakni 5 sendok makan lemak, 4 sendok makan gula dan 1 sendok teh garam.
Istirahat Cukup. Tidur selama 7-8 jam sehari. Raih tidur berkualitas.
Kelola Stres. Tidak semua stress buruk asal dikelola dengan baik.
Dokter Lily juga menekankan agar orangtua bisa memutus mata rantai diabetes keturunan dengan mengurangi kabiasaan seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.
Perubahan Gaya Hidup dan Diabetes
Pakar diabetes Prof. Sidartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.C.E
Pembicara kedua pakar diabetes Prof. Sidartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.C.E memaparkan pengalamannya menghadapi kondisi diabetes di Indonesia. Naiknya jumlah penyintas diabetes umumnya karena berat yang berlebihan. Bahkan menurutnya, ibu-ibu yang melahirkan bayi di atas empat kilogram harus mewaspadai diabetes.
"Jadi jangan senang dulu kalau melahirkan bayi yang berat. Harus segera diperiksa gula darahnya," ujar profesor yang menyampaikan materi dengan ringan ini.
Angka diabetes Indonesia pada 2015 menempati peringkat ke tujuh di dunia. "Untuk prevalensi di Indonesia, provinsi tertinggi ada di Kalimantan Barat dan Maluku Utara.Jadi, bukan di Pulau jawa yang katanya suka makanan manis-manis. Sedangkan pre diabetes di Papua Barat terus meningkat karena perubahan gaya hidup," jelas Prof. Sidartawan.
Profesor mencontohkan orang yang dulu biasanya jalan kaki sekarang untuk jarak dekat saja memilih naik kendaraan bermotor. "Teknologi semakin canggih, orang malas bergerak. Dulu orang mau menyalakan teve atau pindah chanel harus beregrak, sekarang ada remote. Begitu juga telepon sekarang sudah ada di saku. Dulu kalau menerima telepon di rumah, orang harus belari dulu," paparnya.
Sebab itulah Sidartawan menyarankan agar mereka yang memiliki berat badan gemuk rajin memeriksakan diri untuk cek darah. Profesor menyebutkan angka maksimal gula darah yang berpuasa adalah 126, sedangkan yang sewaktu adalah 200.
"Kalau sudah sakit ya tidak bisa disembuhkan karena progresif. Yang bisa dilakukan adalah mencegah agar tidak terjadi komplikasi," terangnya.
Salah satu gejala diabetes yang mudah dikenal adalah rasa kebas di bagian kaki. "Sehingga biasanya yang diabetes tidak bisa membedakan mana sepatu yang pas atau sempit," urainya. Tapi biar yakin tentu saja langsung memeriksa gula darah. Karena pencegahan sejak dini sangat penting.
Lebih Baik
Selesai acara saya merasakan banyak sekali pengetahuan yang berhasil saya serap. Saya tak terlalu memusingkan hadiah yang bertaburan tapi tak satu pun jatuh ke pangkuan saya. Saya fokus kepada materi yang akan banyak membantu saya sebagai penyintas diabetes.
Beberapa materi sama persis dengan yang dikatakan dokter saya. Melakukan aktivitas fisik misalnya, sudah saya lakukan joging setiap hari. Tapi saya kerap cemas jika hujan turun karena kesempatan untuk jogging di outdoor berkurang. Ternyata tak perlu jogging, asal bergerak hingga berkeringat pun bisa dijadikan pengganti, misalnya dengan bersih-bersih rumah atau mencuci kendaraan.
Diet makanan yang cenderung saya takuti agak berlebihan, dari acara ini saya mulai mengerti bahwa bukan berarti saya harus menjauhi semua jenis makanan. Sepanjang porsinya tidak berlebihan dan tahu kandungan di dalamnya, maka saya masih bisa menyantap makanan. Tentu saja ini berarti saya tidak usah berhenti jadi food blogger, tapi berganti ke arah lebih baik menjadi healthy food blogger, misalnya.
Pastinya, saya akan tetap menjaga gaya hidup saya yang sudah baik, dan mengubah gaya hidup yang kurang baik menjadi lebih baik. Jujur saja, semua ini saya lakukan tidak hanya untuk diri saya sendiri, tapi juga untuk anak dan isteri yang tentunya masih sangat bergantung hidupnya kepada saya. Ya, keluargalah yang menjadikan saya kuat menghadapi diabetes.
Saya sudah merasa ada yang tidak beres dengan tubuh saya. Sehingga saat bulan puasa tiba, saya mengerem makanan dan minuman manis masuk ke dalam tubuh. Tapi gejala lainnya kemudian menyusul. Gusi bengkak yang berpindah-pindah tak kunjung berhenti dan penglihatan yang makin menurun.
Akhirnya, sekalian kontrol tekanan darah tinggi, saya memeriksa kadar gula saya. dan hasilnya cukup mencengangkan karena sudah melewati angka 370. Padahal itu dalam kondisi puasa. Jujur saja saya langsung merasa drop. Pasca lebaran saya masuk rumah sakit dengan ketakutan di hari-hari ke depan nanti.
Di rumah sakit saya harus disuntik insulin karena gula darah yang sulit turun. Sementara itu penglihatan mata saya kian memburuk. Hal-hal seperti ini yang membuat saya takut membayangkan hari-hari ke depan. Bagaimana nanti saya bisa bekerja? Sementara saya adalah seorang editor dan penulis yang perlu sekali kondisi prima dalam penglihatan. Pastinya, saya juga akan sulit bepergian lagi sebagai travel blogger, karena harus memikirkan jadwal suntik, bawa obat-obatan, diet makanan. Ah rasanya dengan kondisi seperti ini, saya harus mengubur juga karir sebagai food blogger yang sedang dirintis.
Dukungan dan Pengetahuan

Dukungan doa juga mengalir dari teman-teman blogger dan kawan media sosial. Tentunya ini menyemangati saya. Juga beberapa saran yang masuk, baik itu tips sampai pengobatan tradisional demi kestabilan gula darah saya.
Setelah seminggu menyuntik insulin dan kemudian hasilnya gula darah saya mencapai angka stabil di bawah 150, dokter menyarankan saya berhenti suntik insulin. Tinggal diet dan olahraga yang harus terus saya jaga. Bersamaan dengan gula darah yang stabil, lambat laun penglihatan saya semakin membaik. Gejala-gejala diabetes lainnya pun hilang.
Meksipun kondisi kesehatan mulai membaik, tapi saya tidak mau lengah begitu saja. Saya berusaha mencari tahu sebanyak mungkin tentang diabetes ini mulai dengan cara bertanya kepada dokter, ngobrol dengan penyintas diabetes lainnya, browsing di Internet, sampai hadir ke acara seminar dan talkshow ihwal diabetes.
Nah, itu sebabnya ketika saya mendapat undangan dari Sun Life Financial Indonesia untuk hadir di acara Jumpa Blogger Sun Life, dengan tema Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes, saya tak lama untuk menyanggupi bersedia datang. Walaupun saya tinggal di Bandung, sementara acara berlangsung di Jakarta, tepatnya di Cafe XXI Plaza Indonesia. Untungnya lagi, acara di gelar Sabtu, 1 Oktober 2016, bukan di hari kerja.
Sun Bright untuk Kesehatan

Tahun lalu saya pernah mengikuti acara jumpa Blogger Sun Life di tempat yang sama dengan tema perencanaan keuangan keluarga, lebih khusus lagi untuk blogger. Temanya terkait langsung dengan saya sebagai blogger dan Sun Life sebagai lembaga yang mumpuni dalam soal finasial. Tapi entah mengapa tahun ini perusahaan penyedia layanan jasa keuangan Internasional yang berbasis di Kanada ini temanya seperti melenceng jauh, ya?
Head of Marketing Sun Life Finacial Indonesia Shierly Ge di pembukaan acara menjelaskan kiprah tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang beroperasi di Indonesia sejak 1995 ini. Program CSR Sun Life diberi nama Sun Bright yang meliputi tiga bidang, yakni pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
Acara kali ini terkait dengan Bright Sun untuk kesehatan mengingat catatan dari Badan Keshatan Dunia (WHO) pada tahun 2014, terdapat 1 dari 10 penduduk usia 18 tahun ke atas menderita diabetes tipe A. Ini berarti sekitar 10% penduduk dunia tidak saja harus bergantung pada obat setiap hari, tetapi juga telah mengalami satu berisiko terhadap komplikasi yang disebabkan diabetes, seperti gangguan penglihatan, katarak, gagal ginjal, impotensi, penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, dan lain-lain.
"Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya diabetes, Sun Life berusaha menyosialisasikan gaya hidup sehat, sekaligus dalam rangka Hari kesehatan Dunia 2016. Dalam hal ini juga bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Sebelumnya kami juga sudah mengadakan Jakarta Diabetes Walk," jelas Shierly secara singkat.
Cara 'CERDIK' Cegah Diabetes

Diabetes bagi orang kebanyakan sering disebut kencing manis, suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Demikian penjelasan awal dari pembicara pertama dr Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI.
Secara medis, diabetes dibagi menjadi dua tipe, yakni Tipe 1, biasanya diderita sejak anak-anak dan tidak dapat dicegah, penyintas diabetes sangat bergantung hidupnya pada terapi insulin. Tipe 2, disandang sekitar 90% penderita diabetes sedunia, disebabkan pankreas menghasilkan insulin yang kurang memadai atau tubuh tidak mampu menyerap insulin dengan baik.
Menurut Dokter Lily, diabetes bukan hanya masalah kesehatan. "Secara ekonomi sangat berdampak bagi penderita dan keluarganya, bagi sistem jaminan kesehatan dan perekenomian negara akibat biaya kesehatan langsung, serta hilangnya produktivitas," jelasnya. Oleh karena itu, diabetes menjadi isu yang sangat relevan bagi masyarakat dunia, serta para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, sektor swasta serta lembaga-lembaga antar pemerintah.
Berdasarkan data riset Kemenkes, ada empat faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes, yakni kurang aktivitas fisik alias malas gerak (mager), merokok, kurang konsumsi buah dan sayur, serta minum minuman beralkohol. Yang mengkhawatirkan, dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3nya tidak menyadari bahwa mereka menandang penyakit tidak menular.
Dokter Lily memberi cara 'CERDIK' mencegah dan melawan diabetes. CERDIK di sini merupakan akronim dari hal-hal berikut ini.

Cek kesehatan secara rutin. Diagnosis dini dapat dilakukan melalui tes darah yang biayanya realtif murah.
Enyahkan asap rokok dan jangan merokok. Hal ini guna mencegah terjadinya komplikasi pada penyintas diabetes. Rokok mengandung nikotin yang bisa memperburuh pembuluh darah.
Rajin aktivitas fisik. Lakukan olahraga atau kegiatan fisik hingga mengeluarkan keringat dan denyut nadi meningkat.
Diet Seimbang. Perbanyak makan sayur. Gunakan takaran 5 + 4 + 1 untuk lemak, gula, dan garam, yakni 5 sendok makan lemak, 4 sendok makan gula dan 1 sendok teh garam.
Istirahat Cukup. Tidur selama 7-8 jam sehari. Raih tidur berkualitas.
Kelola Stres. Tidak semua stress buruk asal dikelola dengan baik.
Dokter Lily juga menekankan agar orangtua bisa memutus mata rantai diabetes keturunan dengan mengurangi kabiasaan seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.
Perubahan Gaya Hidup dan Diabetes

Pembicara kedua pakar diabetes Prof. Sidartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.C.E memaparkan pengalamannya menghadapi kondisi diabetes di Indonesia. Naiknya jumlah penyintas diabetes umumnya karena berat yang berlebihan. Bahkan menurutnya, ibu-ibu yang melahirkan bayi di atas empat kilogram harus mewaspadai diabetes.
"Jadi jangan senang dulu kalau melahirkan bayi yang berat. Harus segera diperiksa gula darahnya," ujar profesor yang menyampaikan materi dengan ringan ini.
Angka diabetes Indonesia pada 2015 menempati peringkat ke tujuh di dunia. "Untuk prevalensi di Indonesia, provinsi tertinggi ada di Kalimantan Barat dan Maluku Utara.Jadi, bukan di Pulau jawa yang katanya suka makanan manis-manis. Sedangkan pre diabetes di Papua Barat terus meningkat karena perubahan gaya hidup," jelas Prof. Sidartawan.
Profesor mencontohkan orang yang dulu biasanya jalan kaki sekarang untuk jarak dekat saja memilih naik kendaraan bermotor. "Teknologi semakin canggih, orang malas bergerak. Dulu orang mau menyalakan teve atau pindah chanel harus beregrak, sekarang ada remote. Begitu juga telepon sekarang sudah ada di saku. Dulu kalau menerima telepon di rumah, orang harus belari dulu," paparnya.
Sebab itulah Sidartawan menyarankan agar mereka yang memiliki berat badan gemuk rajin memeriksakan diri untuk cek darah. Profesor menyebutkan angka maksimal gula darah yang berpuasa adalah 126, sedangkan yang sewaktu adalah 200.
"Kalau sudah sakit ya tidak bisa disembuhkan karena progresif. Yang bisa dilakukan adalah mencegah agar tidak terjadi komplikasi," terangnya.
Salah satu gejala diabetes yang mudah dikenal adalah rasa kebas di bagian kaki. "Sehingga biasanya yang diabetes tidak bisa membedakan mana sepatu yang pas atau sempit," urainya. Tapi biar yakin tentu saja langsung memeriksa gula darah. Karena pencegahan sejak dini sangat penting.
Lebih Baik
Selesai acara saya merasakan banyak sekali pengetahuan yang berhasil saya serap. Saya tak terlalu memusingkan hadiah yang bertaburan tapi tak satu pun jatuh ke pangkuan saya. Saya fokus kepada materi yang akan banyak membantu saya sebagai penyintas diabetes.
Beberapa materi sama persis dengan yang dikatakan dokter saya. Melakukan aktivitas fisik misalnya, sudah saya lakukan joging setiap hari. Tapi saya kerap cemas jika hujan turun karena kesempatan untuk jogging di outdoor berkurang. Ternyata tak perlu jogging, asal bergerak hingga berkeringat pun bisa dijadikan pengganti, misalnya dengan bersih-bersih rumah atau mencuci kendaraan.
Diet makanan yang cenderung saya takuti agak berlebihan, dari acara ini saya mulai mengerti bahwa bukan berarti saya harus menjauhi semua jenis makanan. Sepanjang porsinya tidak berlebihan dan tahu kandungan di dalamnya, maka saya masih bisa menyantap makanan. Tentu saja ini berarti saya tidak usah berhenti jadi food blogger, tapi berganti ke arah lebih baik menjadi healthy food blogger, misalnya.
Pastinya, saya akan tetap menjaga gaya hidup saya yang sudah baik, dan mengubah gaya hidup yang kurang baik menjadi lebih baik. Jujur saja, semua ini saya lakukan tidak hanya untuk diri saya sendiri, tapi juga untuk anak dan isteri yang tentunya masih sangat bergantung hidupnya kepada saya. Ya, keluargalah yang menjadikan saya kuat menghadapi diabetes.
Published on October 10, 2016 03:03
October 6, 2016
Lima Kandidat Pemeran Film Adaptasi Novel Dilan

Para penggemar trilogi novel Dilan harap-harap cemas karena film Dilan sudah dinyatakan akan dibuat. Pidi Baiq, penulis novel Dilan, sudah mengumukan kesediaannya mengadaptasi karyanya ke film beberapa waktu lalu.
"Saya tahu ada yang tidak ingin novel Dilan di filmkan karena takut hasilnya mengecewakan. Tapi saya juga tidak asal memberi izin kisah Dilan difilmkan begitu saja. Sebab buku dan film itu media yang berbeda. Tentu ada yang harus disesuaikan dari isi novel tersebut ketika difilmkan," ujar pria yang juga pentolan grup band The Panas Dalam ini.
Untuk para pemerannya, Pidi sudah memberi bocoran beberapa bintangnya. Tokoh Milea Adnan Husein misalnya, rencananya akan diperankan oleh mantan Gadis Sampul Vanesha Prescilla. "Kebetulan saya menemukannya ketika dia mampir di Cafe The Panas Dalam. Saya perhatikan kok mirip banget dengan Milea. Saya tanya dia, ternyata juga pembaca Dilan. Dan dia mau jadi Milea," tutur penulis yang biasa dipangggil Surayah oleh penggemarnya.
Lantas siapa yang memerankan Dilan? Hingga saat ini belum diungkap. Yang jelas harus seumuran usia anak SMA atau memiliki wajah yang masih cocok usia SMA. Lima nama di bawah ini, mungkin layak jadi karakter Dilan versi film.
Gusti Rayhan

Cowok ini sempat dihebohkan dengan berita sebagai bahwa dirinya anak Farhat Abbas namun tidak diakui. Kemudian Gusti diangkat anak oleh Ahmad Dhani. Pada video Dilan versi Youtube, Gusti memerankan Dilan tapi tidak menonjol.
Saat ini Gusti bersekolah di SMAN 20 Bandung, dan mantan siswa SMPN 7 Bandung yang letaknya tak jauh dari Cafe The Panas Dalam.
Shawn Adrian

Dikenal juga sebagai anak artis Andi Soraya, namun Shawn sudah membuktikan aktingnya di dua film, yakni Hijabers in Love dan This is Cinta. Penampilannya yang cuek di akun Instagramnya, membuat karakternya sedikit mirip kecuekan Dilan.
Aliando Syarief

Jika menghendaki film Dilan meledak, salah satu cara adalah dengan memakai pemeran yang memiliki banyak fans. salah satunya adalah Aliando Syarief. Salah satu kelebihan Aliando adalah bisa menyanyi dan mencipta lagu, sesuai dengan karakter Dilan yang juga suka menyanyi dan membuat puisi serta lirik lagu..
Al Ghazali Kohler

Siapa yang nggak kenal Al? Walaupun belum berhasil mencatat rekor terbaik di dunia film, tapi penggemar Al terbilang banyak. Followers di Instagramnya saja lebih dari 8 juta orang. Keren, kan? satu-satunya kendala adalah jadwal kesibukan Al karena profesinya selain musisi, pemain film, bintang iklan, juga disc jockey.
Debo Andryos

Mantan Idola Cilik ini layak menjadi Dilan, karena Pidi baiq pernah mengutarakan, sebisa mungkin para pemeran Dilan pnya kedekatan dengan kota Bandung. Malah kalau bisa cara bicaranya ada dialek Bandung. Nah, salah satu cowok yang asli di Bandung adalah Debo Andryos.
Menurut kamu, siapa yang paling layak dan mendekati? Atau punya pilihan sendiri?
(Foto-foto: Instagram)
Published on October 06, 2016 19:30
October 5, 2016
Menarik, 7 Fakta Panglima TNI Era Reformasi

Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dirayakan setiap tanggal 5 Oktober dikarenakan pada tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah Republik Indonesia membentuk tentara kebangsaan yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Banyak hal menarik untuk ditulis di setiap perayaan Hari TNI ini. Kali ini saya akan mengungkap 7 fakta menarik tentang Panglima TNI pada era reformasi. ANgka 7 diambil karena faktanya baru 7 orang yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI era Reformasi.
Dari Panglima ABRI jadi Panglima TNI
Sejak mundurnya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia, dimulailah era baru pimpinan ABRI. Sejak dipisahkannya Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI.
7 Nama Panglima TNI berakhiran 'o'
Pada era reformasi telah tujuh orang yang menjabat sebagai Panglima TNI, yakni Widodo Adi Sutjipto, Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso, Agus Suhartono, Moeldoko dan Gatot Nurmantyo (sampai sekarang). Menariknya semua berakhiran huruf 'O'. Jadi kita tunggu saja siapa yang memecahkan rekor ini. Dan dua nama Djoko pernah menjabat jadi Panglima TNI.
Tidak Hanya dari Angkatan Darat
Jika pada era orde baru, Panglima ABRI senantiasa dijabat perwira dari TNI Angkatan Darat, pada era refromasi tidak demikian. Ada tiga orang mantan Panglima TNI yang bukan dari TNI AD, yakni Widodo Adi Sutjipto (TNI AL) , Djoko Suyanto (TNI AU) danAgus Suhartono (TNI AL).
Terlama dan Tercepat
Masa bakti Panglima TNI tercepat adalah Marsekal TNI Djoko Suyanto dari 13 Februari 2006 hingga 28 Desember 2007. Sedangkan terlama adalah Jenderal TNI Endriartono Sutarto dari 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006. Panglima TNI saat ini Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bertugas sejak 8 Juli 2015.
Perpanjang Pensiun
Tak kalah menarik adalah ketika Jenderal TNI Endriartono Sutarto menjadi Panglima TNI, seharusnya sudah masuk masa pensiun tahun 2002 lalu mendapat perpanjangan dinas mulai 1 Mei 2002 hingga 30 April 2007 berdasarkan surat keputusan nomor 1999/II/2002.
Gabung di Kabinet
Satu-satunya mantan Panglima TNI era reformasi yang kemudian duduk di kursi kabinet adalah Widodo Adi Sutjipto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan, Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009)
Fit and Proper Test Terlama
Tahun 2006 saat pengajuannya sebagai Panglima TNI, selain menjadi kejutan karena merupakan pertama dari Angkatan Udara, sempat tidak diterima oleh Fraksi PDIP. Hal itu disebabkan sebelumnya, Presiden Megawati Soekarnoputri diakhir periode Kepresidenannya mengajukan Jenderal Ryamizard Ryacudu (KSAD), akan tetapi Presiden SBY menarik surat pengajuannya dan mengajukan nama baru yaitu Djoko Suyanto. Tahapan di DPR itu adalah uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. Saat itu, bukan saja nyali dan ketangguhan Djoko diuji, tapi juga kredibilitas visi dan misinya. Para anggota Komisi I membombardir Djoko dengan berbagai pertanyaan hingga 13 jam. Endriartono Sutarto mengomentari ‘ujian’ yang dijalani Djoko ini sebagai ujian fit and proper test terlama di dunia.
Published on October 05, 2016 02:34
Cara 'CERDIK' Melawan Diabetes

(Foto:muscleandftitnessdotcom)Jumlah penyintas diabetes dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2015 saja total penyintas diabetes dewasa mencapai angka 415 juta orang di dunia. Naik empat kali lipat dari 108 juta orang pada tahun 1980-an. Bahkan diperkirkan pada tahun 2040 mencapai 642 juta orang.
Diabetes sendiri merupakan kondisi tubuh manusia saat kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.Ada dua jenis tipe diabetes yang dikenal. Tipe 1 yang tidak diketahui penyebabnya, dan tidak dapat dicegah, serta membuat si penyandang sangat bergantung pada terapi insulin. Tipe 2 yang biasanya karena keturunan, pankreas menghasilkan jumlah insulin yang tidak memadai. Tipe 2 mencapai 90% dari seluruh penyintas diabetes dan 80 % bisa dicegah.

(Foto: Benny)
Data yang diuraikan oleh Dr. Lili Sriwahyuni Sulistyowati MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan, tersebut membuat saya sedih dan senang. Sedih karena jumlah penyintas diabetes makin melonjak. Senang karena saya tidak sendirian sebagai penyintas diabetes yang sempat membuat saya depresi. Ya, saya telah didiagnosa dokter kena diabetes empat bulan lalu. Saat itu gula darah saya mencapai angka 367 dalam kondisi puasa.
Itulah sebabnya saya sengaja meluangkan waktu dari Bandung ke Jakarta untuk menghadiri talkshow 'Cegah Obati dan Lawan Diabetes' yang digelar oleh Sun Life Financial Indonesia. Dan ternyata saya memang peserta paling jauh datang ke acara yang digelar di Cafe XXI PLaza Indonesia, akhir pekan lalu.
Saat ini, diabetes menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi fokus dunia. Bahkan WHO mengeluarkan rencana aksi Pencegahan dan Pengendalian PTM 2013-2025, salah satunya adalah menghentikan pertumbuhan jumlah diabetes dan obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko penyebab diabetes.
Bu Lili mengeluarkan jurus 'CERDIK' untuk mengurangi angka diabetes di Indonesia. 'CERDIK' merupakan akronim dari enam aktivitas yang harus segera dilakukan. Apa saja?
Cek Kesehatan Secara Rutin

Saya pun demikian. Cek ke dokter saat gejala diabetes mulai saya rasakan. Bolak-balik ke kamar mandi di malam hari dan gusi yang bengkak pindah-pindah membawa saya ke dokter. Dari pemeriksaan laboratorium barulah diketahui gula darah saya tinggi.
Menurut Bu Lili, banyak penduduk yang tidak sadar kalau menderita PTM, termasuk diabetes. Bahkan 2/3nya tidak menyadari atau tidak tahu. Tidak heran jika PTM sering disebut pembunuh diam-diam. Karenanya disarankan agar memeriksa tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol secara teratur.
Sebelum ini saya sudah didiagnosa hipertensi. Biasanya saya kontrol tidak teratur atau hanya mengunjungi dokter ketika tekanan darah saya tinggi. Tapi sekarang saya rutin kontrol ke dokter untuk hipertensi dan gula darah dengan jarak dua minggu sampai sebulan sekali.
Di rumah saya menyediakan alat ukur gula darah digital dan tekanan darah untuk kontrol dan catatan laporan kesehatan yang saya serahkan saat ke dokter. Kendati catatan saya baik, saya tetap kontrol ke dokter agar dokter bisa memberi masukan lainnya buat saya.
Enyahkan Asap Rokok dan Jangan Merokok

Rokok ternyata mengandung nikotin yang akan tertinggal dalam darah dan selanjutnya disinyalir akan merusak insluin pada organ pankreas. Jadi jauhi rokok dari sekarang.
Rajin Beraktivitas Fisik

Sejak keluar rumah sakit pasca proses menurunkan gula darah. saya sudah melakukan hal ini secara rutin setiap habis shalat subuh yakni jogging mengitari komplek selama 30-60 menit. Semisalnya saya harus berangkat dinas ke luar kota saat subuh, saya biasanya melakukan aktivitas jalan kaki saat istirahat di rest area ataupun tida menggunakan lift.
Diet Seimbang

Selain itu disarankan lebih banya makan sayur dan buah. "Kalau bisa sebelum makan ya makan buah dulu. Biar kenyang oleh buah," saran Bu Lili. Kurangnya konsumsi buah dan sayur juga merupakan faktor risiko perilaku penyebab terjadinya diabetes/
Istirahat yang Cukup

Saya mendapat wejangan dokter saya soal istirahat ini sebaiknya dilakukan dua jam setelah makan malam dan jangan begadang. Pukul sepuluh malam dsarankan sudah tidur.
Kelola Stress

Saya juga merasakan betapa kesehatan fisik saya terganggu ketika mulai stres oleh urusan pekerjaan maupun keluarga. Bahkan penyakit kecil bisa berdatangan, termasuk sakit kepala.
Dengan cara CERDIK di atas penyakit diabetes bisa dibantu dicegah. Saya sendiri yang sudah melakukannya secara disiplin selama empat bulan terakhir pun sudah merasa manfaatnya. Kadar gula darah saya normal sekitar 100 saat puasa terlebih dahulu, dan di bawah 160 saat sewaktu. Bahkan bonusnya, berat badan saya turun dari sekitar 91 kg kini menjadi 80 kg. Kalau saya saja bisa, Anda tentu bisa dong.
Published on October 05, 2016 00:18
September 28, 2016
Layak Dikunjungi, 10 Kolam Hotel Paling Menakjubkan di Asia

Hotel atau resort berkolam renang kini menjadi pilihan utama saat seseorang memutuskan untuk berlibur di luar kota. Namun, belum tentu hotel yang memasang tarif mahal, bintang lima dan populer, memiliki kolam renang yang keren. Pengalaman saya, beberapa hotel bintang lima justru kadang menyepelekan fasilitan kolam renang. Apalagi hotel-hotel di kota besar dan target pasarnya adalah pebisnis.
Untuk hotel atau resort di tempat wisata, memiliki kolam renang yang menarik tidak bisa ditawar lagi. Apalagi persaingan bisnis hotel maupun resort di daerah wisata lebih ketat. Jika kita melakukan perjalan di Asia dan ingin tinggal di hotel yang memiliki kolam renang menakjubkan, majalah Prestige sudah membuat list 10 kolam renang menakjubkan. Saya menganggap pilihan tersebut sangat cocok dengan selera pribadi.
Kolam renang hotel dan resort apa saja, ya?

Library Hotel di Koh Samui, Thailand, memiliki kolam renang dengan air seperti genangan darah. Sangat kontras dengan warna biru di dekatnya. Warna merah air kolam disebabkan penggunaan keramik kolam yang membentuk mozaik terdiri dari warna merah, jingga, dan kuning.

Hanging Gardens of Bali, di Ubud, Indonesia, dianggap unik lantaran tamu hotel yang berenang seolah berada di pucuk-pucuk pepohonan hutan di bawahanya. Bahkan air yang dibiarkan meluap ke pinggir kolam seperti danau alam di daerah pedalaman. Sungguh suasana alami yang mengasyikkan.

Pangkor Laut Resort, Malaysia, terletak sebuah pulau pribadi, tempat ini menawarkan para tamu suasana sepi sendiri tanpa siapapun di sekitarnya. Cocok bagi yang ingin kabur darai segala bentuk kegalauan. Kolam renangnya tampak dengan tepi pantai. Bahkan sepintas antara kolam dan laut benar-benar menyatu.

Anantara Golden Triangle Elephant Camp & Resort, Thailand berada di tengah hutan perbatasan tiga negara. Dari kolam renang ini, tamu resort bisa melihat bukit perbatasan dengan Myanmar dan Laos. Karena untuk mencapai tempat ini juga bersusah payah, dipastikan begitu sampai langsung ingin menyelam ke dalamnya.

The Lalu Sun Moon Lake, Yuchi, Taiwan membuat orang yang biasanya enggan berenang karena ramai, akan jadi betah. Pasalnya kolam renangnya merupakan yang terbesar di Taiwan. Atmosfir sekitarnya juga menciptakan suasana zen yang menenangkan.

The Oberoi Udaivila, Udaipur, India memiliki kolam renang yang menawarkan kemewahan bangsawan dan raja-raja India pada masanya. Kolam renangnya semakin terasa menakjubkan karena berdekatan dengan Danau Pichola yang cantik.

Rosewood Beijing, China memiliki kolam renang bergaya Asia Tenggara yang teduh dengan penutup kaca di atasnya. Sangat cocok buat yang sedang berada di kota padat beijing dan ingin menyepi di kolam renang cantik.

Parkroyal on Pickering, Singapura benar-benar memiliki oase di jantung kota yang sangat modern. Kolam renang hotel ini dikelilingi cabana warna-warni nan kreatif. Sangat digemari para tamu hotel untuk berfoto terutama di malam hari.

The Okura Prestige Bangkok, Thailand memiliki kolam renang di lantai 25 dan secara dramatis menjorok ke sisi hotel. Tamu bisa langsung melihat pemandangan kota bangkok di bawahnya. Tapi tentu saja tidak cocok buat mereka yang takut ketinggian.

Indigo Hotel, Hongkong memiliki kolam renang modern yang menjorok ke luar. Saat menyelam, para tamu bisa melihat langsung pemandangan kota Hongkong. Tentu saja mesti memiliki nyali untuk berenang di sini.
Mana yang paling menarik buat Anda?
(Foto2: prestigeonline)
Published on September 28, 2016 18:35
September 27, 2016
11 Benda Ini Sering Tertinggal di Hotel

Mengaku saja, pernah nggak ketinggalan barang di hotel? Saya pernah, dan sering. Beberapa teman saya juga mengaku pernah dan melakukannya berulang kali. Bahkan ada teman yang setiap menginap di hotel, bisa dipastikan dua atau tiga barangnya tertinggal.
Bisa jadi barang itu tidak berharga atau di bawah harga handphone kita. Sebab biasanya saat meninggalkan kamar hotel yang paling kita ingat hanyalah yang mahal-mahal. Meskipun demikian, tetap saja ada rasa menyesal saat tahu bahwa kita ketinggalan barang itu. Apalagi saat kita sudah berada di rumah yang jauh dari hotel.
Ini dia sebelas barang yang sering ketinggalan menurut survey kecil-kecilan kepada 20 teman saya yang traveler.
Sikat gigi
Ogah dengan bentuk sikat gigi di hotel yang bulunya keras, umumnya kita sering membawa sikat gigi favorit sendiri. Karena biasanya disimpan di gelas yang ada di kamar mandi, saat menyapu pandangan kerap terlewat mata.
Charger
Terburu-buru karena harus mengajar pesawat, sehngga kurang detail memerhatikan barang yang dikeluarkan dari koper adalah penyebab tama orang sering ketinggalan charger. Maklum, charger biasanya masih menancap disteker, jadi tidak terperhatikan.
Kacamata
Baik sunglasses maupun kacamata baca cenderung disimpan sembarangan di kamar hotel saat tidak dipakai. Mainlempar begitu saja dan masuk ke kolong meja atau ranjang. Bahkan kadang meyelip di ranjang. Saat merapikan barang ke koper tidak terlihat. Jadinya tertinggal.
Buku
Benda satu ini paling sering tertinggal di kolong ranjang karena jatuh atau terselip, juga karena disimpan di dalam laci meja.
Topi
Namanya sudah di dalam kamar biasanya topi dibuka. Menyimpannya kadang sembarangan jika tidak ada gantungan topi. Dan inilah yang biasanya bahaya, karena bisa saja topi itu tertutup bed cover sehingga tak terlihat.
Make up
Traveler cewek biasanya agak kurang teliti dengan peralatan make-up. Nggak heran kalau perlengkapan rias mereka sering tercecer di kamar hotel saat melanjutkan perjalanan.
Sepatu
Bawa sepatu, yang satu basah, dijemur. Akhirnya malah kelupaan dan tertinggal di kamar hotel.
Mainan
Ke hotel bareng anak-anak, siaps-siap saja ketinggalan mainan mereka. Pasalnya, anak-anak kurang telaten dengan mainan mereke sendiri.
Googles
Kacamata selam alias gooles terbilang sering ketinggalan kalau tidak buru-buru masuk koper. Apalagi biasanya digantung di gantungan di kamar mandi yang ada di balik pintu. Kadang nggak kecek lagi.
Celana renang
Kasusnya hampir mirip sepatu. Karena basah, dijemur di teras hotel, lalu lupa membawanya saat pulang.
Steker Sambungan
Biasanya ini ketinggalan bersama charger. Tapi karena stekr sambungan nggak cuman buat charger HP, juga saat mengetik menggunakan laptop, lebih sering kehilangan. Apalagi jika dikamar hotel colokannya minim sedangkan yang pakai banyak.
Nah, biar nggak ketinggalan barang, sebaiknya packing sebelum meningalkan hotel dilakukan dengan santar alias jangan tergesa-gesa. terutama jika jenis treveler yang banyak bawa barang bawaan.
Published on September 27, 2016 03:01
September 26, 2016
Kaya Raya dengan Bonsai

Bisnis tanaman hias memang terus menggeliat di tanah air. Salah satunya adalah tanaman bonsai. Dari tahun ke tahun, pecinta tanaman ini terus berambah. Ajang lomba dan pameran pun makin diminati Masyarakat.

Tahukah, berapa kisaran harga bakalan tanaman bonsai? Tentu saja bervariasai tergantung jenis tanaman dan keunikannya. Apalagi jika tanaman itu untuk ekspor. Harganya bisa puluhan kali lipat dibandingkan harga di Indonesia. Tidak cuman bonsai yang sudah jadi. Harga bakalan bonsai pun sudah relatif tinggi, seperti cemara udang, cemara duri, black pine, dewandaru atau siantho, ulmus, cantigi laut serut, dan wahong.
Bakalan yang hanya cocok di Indonesia seperti beringin, harganya bervariasi tergantung penampilan tanamannya. Biasanya antara puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Padahal harga bonsai jadinya yang bagus bisa mencapai Rp5.000.000. Bakalan beringin karet yang asalnya berharga sekitar Rp 25 ribu, namun bonsai jadinya mencapai Rp 5.000.000.

Tips agar harga bonsai terjual dengan harga tinggi, baik bakalan maupun bonsai jadi, dengan rajin mengikuti pameran. Banyak orang berani membeli bonsai dengan harga tinggi di pameran. Harga bakalan bonsai dapat meningkat beberapa kali lipat dalam satu pameran. Sedangkan harga bonsai jadinya bisa mencapai 100 kali lipat. Fantastis, kan?
Khusus untuk bakalan, umumnya orang mencari berupa tunggul tanaman hasil buruan dari alam. Harga bonsai tunggul jauh lebih mahal dari bakalan bonsai dari hasil perbanyakan yang berukuran mini dan cocok untuk dibentuk menjadi mame bonsai juga banyak disukai. Mengenai harganya, bakalan bonsai yang berasal dari biji lebih mahal daripada yang berasal dari stek.

Saat saya mengunjungi pemaran bonsai, harga bonsai jadi hampir tidak ada yang dibawah Rp1.000.000. Rata-rata harga termurah di kisaran Rp5.000.000 dan beberapa bonsai yang cantik mencapai harga ratusan juta rupiah. Bayangkan jika di satu pameran bisa menjual sepuluh bonsai saja yang harga Rp.5.000.000 dalam sehari. Jika pameran selama seminggu maka berapa omset yang diraup.
Kunci Utama
Faktor penting saat menanam bonsai adalah tanah yang tepat, jumlah cahaya matahari cukup, serta penyiraman yang benar.
Jika hanya diletakkan di dalam ruangan tanpa sinar matahari, sebagai gantinya bonsai harus mendapatkan cahaya dari lampu neon selama 12-16 jam sehari. Beberapa tanaman bonsai tidak membutuhkan banyak cahaya.

Agar bonsai tumbuh baik, diperlukan campuran tanah khusus untuk bonsai merupakan campuran lempung, pasir, dan bahan organik, seperti kompos.
Untuk penyiraman tergantung pada jenis bonsai, kondisi iklim (basah atau kering), umur bonsai, dan beberapa variabel lainnya. Idealnya, bonsai harus disiram dalam takaran sedang, tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Pastikan air untuk menyiram berada pada suhu kamar agar tidak merusak bonsai.
Jika menyiram menggunakan air keran, biarkan dulu air semalaman untuk mengendapkan kandungan kimia. Siram bonsai dengan sedikit air terlebih dahulu. Setelah tanah basah, siram lagi lebih banyak.

Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari di pagi hari, sebelum bonsai memulai siklus fotosintesis hariannya. Untuk pupuk, gunakan pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium dengan komposisi seimbang. Jangan beri pupuk saat bonsai kering, jadi pastikan untuk menyiramnya terlebih dahulu. Jangan beri pupuk saat bonsai terkena penyakit. Pupuk bukanlah obat.
Meski butuh ketelatenan, perawatan bonsai tidaklah sulit. Selama kebutuhan dasarnya terpenuhi, kita akan mendapatkan bonsai yang eksotis dan siap dijual dengan harga tinggi. Maka siap-siaplah menjadi kaya raya karena bonsai.
Published on September 26, 2016 19:25
September 21, 2016
11 Alasan Ditolak Masuk Akpol di Indonesia

Punya cita-cita mengabdi kepada negara sebagai polisi memang mulia. Untuk yang ingin langsung menjadi perwira polisi, tentu saja syaratnya harus menempuh dulu pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol). Tapi kadang cita-cita itu terhalang karena beberapa kendala.
Berikut adalah persyaratan dasar mengikuti akademi polisi di Indonesia yang harus dipenuhi. Jika tidak, kemungkinan besar cita-cita menjadi taruna-taruni akademi kepolisian akan kandas.
1. Ternyata bukan Warga Negara Indonesia (WNI). Walaupun mungkin wajahnya Indonesia banget, tapi ternyata bukan WNI tidak akan diizinkan mengikuti pendidikan menjadi polisi.
2. Sebelumnya pernah menjadi anggota Polri/TNI/PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI? Siap-siap saja mengubur cita-cita masuk Akpol.
3. Usia terlalu muda atau malah melewati batas. Usia yang disarankan adalah minimal 17 tahun (18 tahun pada saat dilantik) dan maksimal 21 trahun.
4. Nilai hasil ujian akhir nasional (HUAN) sebaiknya di atas 6,5. Baik jurusan IPA maupun IPS.
5. Akpol tidak menerima lulusan kesetaraan program Paket A, Paket B, maupun paket C.
6. Jika lulusan SMA di luar negeri, harus disahkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Tinggi badan tidak kurang dari 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita. Kalau maksimal belum ada batas ketentuan.
8. Jangan pernah mencoba mendaftar sebagai polisi tanpa persetujuan orangtua atau wali.
9. Tertutup kesempatan untuk mereka yang sedang dalam ikatan dinas di instansi lain.
10. Memiliki KTP sesuai tempat pendaftaran Polda yang akan didatangi.
11. Dan tentu saja untuk masuk Akpol harus lulus seleksi tahap daerah dan pusat. Seleksi memberlakukan sistem gugur. Seleksi meliputi administrasi, kesehatan, psikologi, akademik dan lain-lain.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan masuk ke wesbite resmi Polri. Hindari masuk dan mendaftar melalui cara-cara tidak resmi. Jangan percaya dengan bujuk rayu calo serta oknum yang tidak bertanggungjawab. Jika saat masuk saja sudah tidak jujur, bagaimana saat bekerja menjadi polisi nanti.
Published on September 21, 2016 21:40
Lima Modus Penipuan dengan Akun Polisi Palsu

Punya wajah ganteng memang bukan tanpa risiko. Itu yang dirasakan Bripda Anggi Trio Putra dari Polda Sumatera Barat. Pria yang kerap memasang foto-fotonya di akun media sosial Instagram ini beberapa kali mendapat laporan foto-fotonya dibajak untuk membuat akun polisi palsu.
"Bahkan ada korban yang menghubungi saya dan menyangka saya adalah yang telah menipunya. Kebanyakan mereka menjadi korban penipuan di Facebook. Sedangkan Facebook saya sudah tidak aktif," ungkap Anggi.

"Pertama, mereka pura-pura kesusahan karena ada saudara atau orangtua yang sakit dan memerlukan biaya pengobatan yang besar," jelas polisi yang hobi menyanyi ini.
"Kedua, mereka pura-pura kesulitan uang untuk biaya pendidikan dinas, mutasi, dan banyak lagi. Mintanya maksa karena harus buru-buru," tambah Anggi.

"Keempat, mereka pinjam duit untuk membeli sesuatu tapi jangka waktu pembelian harus segara. Misalnya motor," lanjut Anggi.
"Kelima, mereka pinjam uang untuk mengajak orangtuanya melamar. Biasanya mereka sedikt memberi ancaman halus akan memutuskan hubungan jika tidak diberi atau dipinjamkan uang. Ada juga yang pura-pura ingin bunuh diri," lanjut Anggi.
Diakui Anggi, agak sulit membasmi para pelaku kejahatan di media soial. "Yang penting sebenarnya adalah para netizen selalu waspada dengan teman di media sosial. Jangan mudah percaya," tandasnya.
Published on September 21, 2016 02:25
August 21, 2016
Hotel Rasa Apartemen di Jakarta Pusat

Saat saya diundaang di sebuah acara di Jakarta selama dua hari, saya langsung melirik nama hotel yang akan saya inapi. Namanya Morrissey. saya langsung teringat Steven Patrick Morrissey, seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Inggris, vokalis dari grup musik The Smiths. Kebetulan di kantor ada satu rekan saya yang ngefans dengan dia.
Ternyata hotel ini nggak ada hubungannya dengan penyanyi itu. Yang jelas letaknya menurut saya sangat setrategis di Jalan Wahid Hasyim Jakarta Pusat. Tepat di dekat pintu masuk jalan jaksa. Nggak begitu sulit mencarinya, kan?


Saya rada kaget ketika masuk ke dalam kamarnya. Sampai-sampai saya telepon room service, jangan-jangan salah masuk kamar nih. Ternyata nggak. Kamarnya memang di luar mainstream kamar hotel yang biasanya berwarna datar dan serba minimalis. Kamar di sini seperti kita masuk ke sebuah kamar apartmen. Ada ruang duduk, kistchen set, dan tentu saja ranjang. Tapi suwer, saya nggak merasa di kamar hotel berada di dalamnya.
Meskipun terdapat kitchen set saya nggak berani coba-coba masak sesuatu di sana. Nyalain kompornya aja saya nggak ngerti dan nggak mau ngerti. Saat lapar ya, makan saja di restoran di bawah. Atau kelayapan sekitar menteng yang bertebaran tempat makan enak.
Yang terpikir oleh saya, seandainya saya dikotrak untuk meneyelsaikan sebuah novel, rasanya enak tinggal cukup lama di kamar Morrisey. Kalau mau irit-irit ada dapur buat masak sendiri. Nerima tamu, malas ke bawah, bisa di dalam kamar karena ada ruang tamaunya.
Di kamar sendiri banyak hal yang bikin betrah. Selain interiornya yang rumah banget, saluran teve jaluran, juga wifi yang kencang. Bahkan kencangnya nggak cuman di kamar, ke temat lain juga wus-wus gitu deh wifinya. Nggak kayak hotel berbintang empat lain yang katanya kencang tapi malah sunyi senyap. Malaslah hari gini nginap di hotel tapi wifinya lemot.





Fasilitas lain yang asyik untuk dinikmati di sini adalah kolam renangnya. Meskipun nggak besar-besar amat, tapi cukup nyaman dan bersih. Apalagi kalau berenang pas lagi suntuk-suntuknya di malam hari ditemani cahaya lampu kota. Kolam renang outdoor ini juga dilengkapi tempat duduk santai dan buat minum dan snacking.
Acara breakfast di sini juga sangat variatif karena kebanyakan tamunya adalah warga asing dan pekerja yang tinggal dalam jangka waktu lama. Jadi makanan oriental dan continental berpadu padan, tinggal pilih sukanya yang mana.
Malam hari saat mau pesan tiket kereta api, saya dengan mudah menemukan Indomart, begitu juga saat ingin membeli krim otot, sebelahnya ada apotik. Benar-benar strategis dan realy recomended hotel untuk ditempati baik jangka pendek maupun jangka lama.
Published on August 21, 2016 18:24
Benny Rhamdani's Blog
- Benny Rhamdani's profile
- 7 followers
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
