Arif Abdurahman's Blog: Kearipan, page 130
April 11, 2017
Dunia Telah Berubah dan Meninggalkan Saya di Sini
Apa yang kau rasakan saat menonton kota tempat tinggalmu dibom hidrogen? Pukul tujuh malam lewat lima belas, saat bom itu dijatuhkan, saya sedang makan mie kuah di warung pinggir jalan di Caringin Tilu. Berdua bersama pacar saya. Gerimis masih turun. Susah harus milih lihat Kota Bandung atau kamu, gombal saya, sama-sama cantik, sih. Dia tersenyum. … More Dunia Telah Berubah dan Meninggalkan Saya di Sini

Published on April 11, 2017 00:30
April 5, 2017
Nu Lian, Jorge Luis Borges
Di Cambridge, bulan Fébruari 1969, kajadianna téh. Teu hayang nginget-nginget harita mah, sabab hariwang ku pipikiran sorangan, deuk dipopohokeun wé. Kari-kari ayeuna, sanggeus sakitu taun lilana, katimbang yén upama ku kuring didongéngkeun dina koran, tangtu baris kabaca ku balaréa minangka carita, tur sugan wé bakal jadi carita keur kuringna gé deuih. Ari nu kaalaman téh éstu … More Nu Lian, Jorge Luis Borges

Published on April 05, 2017 00:47
March 13, 2017
Garuda, Jorge Luis Borges
Wisnu, dewa kedua dari tiga serangkai yang mengepalai panteon Hindu, selalu menunggang naga besar yang mendiami lautan atau di atas punggung Garuda. Wisnu digambarkan berwarna biru dan berlengan empat, masing-masing tangannya memegang gada, kerang, planit, dan teratai. Garuda adalah setengah burung hering dan setengah manusia, dengan sayap, paruh, dan cakar di satu bagian dan tubuh juga kaki … More Garuda, Jorge Luis Borges

Published on March 13, 2017 18:19
March 8, 2017
César Aira yang Luar Biasa
Jika ada satu penulis kontemporer yang menentang klasifikasi, dia adalah César Aira, seorang Argentina dari sebuah kota di provinsi Buenos Aires yang disebut Coronel Pringles, yang harusnya, saya kira, merupakan tempat yang betul-betul nyata, meskipun bisa juga itu sesuatu yang diada-ada oleh si anak emas itu, yang telah memberi kita secara superlatif potret jelas seorang Bunda … More César Aira yang Luar Biasa

Published on March 08, 2017 22:21
March 3, 2017
Tanpa Dia, Etgar Keret
Apa yang kalian lakukan di hari saat wanita yang telah mengisi hidupmu meninggal? Aku pergi ke Yerusalem dan kembali pulang. Ada kemacetan lalu lintas yang mengerikan; ada pembukaan festival film. Dari pusat kota ke jalan tol butuh lebih dari satu jam. Aku menumpang berkendara bersama seorang pengacara muda dan jago di salah satu seni bela … More Tanpa Dia, Etgar Keret

Published on March 03, 2017 21:15
February 26, 2017
MV Reaction atau Bagaimana Cara Merayakan Sesuatu yang Enggak Penting-Penting Amat
Baca dua ratus buku setahun sebenarnya bukan sesuatu yang wah. Secara matematis, seperti dalam pos How to read 200 books a year, ini perkara yang sangat mungkin. Bahwa dalam waktu yang kita habiskan di media sosial setiap tahunnya, kita sudah bisa baca sampai 200 buku. Tapi di zaman polusi notifikasi hari ini, tentu sulit. Kenapa … More MV Reaction atau Bagaimana Cara Merayakan Sesuatu yang Enggak Penting-Penting Amat

Published on February 26, 2017 06:34
February 16, 2017
Depresi Bareng Sylvia Plath, Yuk!
11 Februari 1963. Di tengah musim dingin paling dingin sepanjang seratus tahun di London, Sylvia Plath mati. Mematikan diri, tepatnya. The Bell Jar, novelnya yang rilis bulan sebelumnya, enggak terlalu dapat sambutan bagus. Di lain pihak, suaminya Ted Hughes yang seorang penyair makin terkenal di kancah dunia sastra dan berencana mengajak wanita simpanannya untuk liburan di … More Depresi Bareng Sylvia Plath, Yuk!

Published on February 16, 2017 23:10
February 14, 2017
Sekamar Bersama Penyair dan Novelis
Si penyair masuk diam-diam ke kamar si novelis, sementara si novelis sudah tertidur, tidur yang nampak menjemukan seperti sebuah bau yang melewati hidungnya. Si penyair berdiri di ambang pintu, memperhatikan, menyandarkan diri di kusen pintu. Dia menyukai teman sekamarnya. Tapi bukan suka yang begitu. Pukul empat pagi dan mengapa si penyair masih terjaga? Tidur adalah … More Sekamar Bersama Penyair dan Novelis

Published on February 14, 2017 08:41
February 8, 2017
Sang Juru Luka, Walt Whitman
Terjemahan puisi The Wound Dresser karya Walt Whitman. Bapak Penyair Amerika ini pernah bekerja menjadi perawat sukarela selama tiga tahun saat Perang Sipil Amerika, dan pengalamannya dalam merawat si sakit dan menghadapi beragam kematian itu dituangkan salah satunya dalam puisi ini. 1 Seorang pak tua menunduk saat aku muncul ke arah wajah-wajah baru, Menengok tahun-tahun yang lampau … More Sang Juru Luka, Walt Whitman

Published on February 08, 2017 09:32
January 25, 2017
Aku Akan Mendatangimu Seperti Salju Pertama
“Merokok membunuhmu,” katanya, lalu menyodorkan kresek putih berlogo Alfamart. “Patah hati, juga.” “Hah?” “Dicampakkan perempuan yang kau sayangi, kemudian mengurung diri di apartemenmu. Menulis tanpa henti. Terus merokok dan minum kopi. Tanpa tidur. Terus meratap. Untuk kemudian mati dengan mengenaskan, dan saat itulah aku akan berjumpa lagi denganmu.” Gaya bahasanya begitu formal, seakan sedang mengutip … More Aku Akan Mendatangimu Seperti Salju Pertama

Published on January 25, 2017 08:25
Kearipan
Blog campursari seputar sosial budaya, kesehatan, sastra dan segala kearifan multidisiplin.
- Arif Abdurahman's profile
- 71 followers
