Kusumastuti's Blog - Posts Tagged "3"
Ilustrasi - Tantangan Membuat Novel Sesuai Sejarah Aslinya
Salah satu tantangan membuat serial novel 3 Sahabat adalah menciptakan suasana seperti sejarah aslinya tanpa membuat pembaca bosan. Untuk itu, selain ceritanya sendiri, hal yang juga penting adalah ilustrasi.
Akan janggal, misalnya, jika seorang manusia dari abad lampau punya mobil atau kompor modern. Akan aneh juga, misalnya, orang Mesir Kuno memakai baju besi ala ksatria eropa.
Untungnya, saya mendapatkan editor yang maha sabar, Mbak Rani, Mas Toto, Mas Danu, juga ilustrator yang luar biasa berbakat, Mas Iwan dan Mbak Lisa, untuk mendengarkan, membaca, melihat segala macam gambar referensi dan keterangan/penjelasan yang saya berikan, sebelum/dikala ilustrasi dibuat.
Contohnya proses pembuatan Ratu Nefertiti, yang ada hanyalah patung dada beliau dan gambar-gambar pahatan di kuil-kuil.
Atau perahu orang Mesir Kuno, juga dari gambar-gambar di papirus dan torehan di dinding kuil.
Selain itu kami juga tidak ingin membuat pembaca bosan. Misalnya, bagaimana menyajikan peta tapi tidak hanya sebagai peta yang tidak akan dilirik pembaca? Hasilnya, sang peta dijadikan bagian dari gambar adegan di buku.
Paling rumit adalah proses pembuatan cover. Seperti yang sudah pernah saya ulas, tadinya kami sudah mendapat cover finish. Ade jatuh dari kursi sang pharao. Lalu banyak pendapat dari pembaca yang menanyakan, dimana Rani dan Gunawan ? Kan namanya 3 sahabat ?
Akhirnya kami pun mengubah cover menjadi cover yang sekarang dengan ketiga sahabat di depannya. Berikut prosesnya:
Akhir kata, terima kasih kepada seluruh team Erlangga, para editor, para ilustrator dan tentunya para pembaca. Tanpa kalian semua, tantangan membuat novel yang berdasarkan sejarah yang benar terjadi ini tidak akan terwujud.
Gambar-gambar dapat dilihat di: http://utias.multiply.com/journal/ite...
dan
http://www.facebook.com/pages/Kusumas...
Akan janggal, misalnya, jika seorang manusia dari abad lampau punya mobil atau kompor modern. Akan aneh juga, misalnya, orang Mesir Kuno memakai baju besi ala ksatria eropa.
Untungnya, saya mendapatkan editor yang maha sabar, Mbak Rani, Mas Toto, Mas Danu, juga ilustrator yang luar biasa berbakat, Mas Iwan dan Mbak Lisa, untuk mendengarkan, membaca, melihat segala macam gambar referensi dan keterangan/penjelasan yang saya berikan, sebelum/dikala ilustrasi dibuat.
Contohnya proses pembuatan Ratu Nefertiti, yang ada hanyalah patung dada beliau dan gambar-gambar pahatan di kuil-kuil.
Atau perahu orang Mesir Kuno, juga dari gambar-gambar di papirus dan torehan di dinding kuil.
Selain itu kami juga tidak ingin membuat pembaca bosan. Misalnya, bagaimana menyajikan peta tapi tidak hanya sebagai peta yang tidak akan dilirik pembaca? Hasilnya, sang peta dijadikan bagian dari gambar adegan di buku.
Paling rumit adalah proses pembuatan cover. Seperti yang sudah pernah saya ulas, tadinya kami sudah mendapat cover finish. Ade jatuh dari kursi sang pharao. Lalu banyak pendapat dari pembaca yang menanyakan, dimana Rani dan Gunawan ? Kan namanya 3 sahabat ?
Akhirnya kami pun mengubah cover menjadi cover yang sekarang dengan ketiga sahabat di depannya. Berikut prosesnya:
Akhir kata, terima kasih kepada seluruh team Erlangga, para editor, para ilustrator dan tentunya para pembaca. Tanpa kalian semua, tantangan membuat novel yang berdasarkan sejarah yang benar terjadi ini tidak akan terwujud.
Gambar-gambar dapat dilihat di: http://utias.multiply.com/journal/ite...
dan
http://www.facebook.com/pages/Kusumas...
