Buddy Read: Look to Windward (05 October 2020)

[Anny]

Finally, a book in Culture series about the infamous Idiran war. Looking forward to reading it!

[Barry]

Reserved.

[Barry]

Kayanya gue bakalan mulai duluan. Hopefully bagus nih. Akhir2 ini sering dpt buku sf yg kurang memuaskan.

[Anny]

Haha, gue mmg kecewa ma Lady Astronaut seriesnya, tp Wandering Earth nya not bad lah. Meskipun ga sekelas Ted Chiang tp not too bad lah.

Gua mulai kemarin, sampe chapter 3 masi introduction lah. More non humanoid species (like!). Trus dikatakan bahwa meledaknya 2 twin star ini sebagian salahnya Culture.

(view spoiler)[Karena sebelum peledakan itu, Idiran nya uda sue for peace tp Culture masi insist on unconditional surrender. Akhirnya no peace dan peledakan yg mematikan billion lives.

Dalam konteks ini sebetulnya seberapa salahkah si Culture ini? Yg melakukan gigagenocide mmg si Idiran tp arguably itu karena Culture ga kasi mereka jalan keluar jg. (hide spoiler)]

[Ds]

It's interesting that this book was dedicated to the Gulf War veterans. Penasaran kenapa ya.

Dah mayan lama sejak gw terakhir baca buku nya si Mas Iain. Gw inget dulu pernah nonton segment BBC Scotland yg meliput tentang karir dia en ngebahas juga tentang kondisi dia yg sedang sakit parah waktu itu. He seemed like a decent person.

[Barry]

Ch 3 juga

Wait, gue agak bingung dengan background perangnya. (view spoiler)[Caste War ini beda dengan Idiran War kan? Kejadian supernovae itu terjadi pada saat Idiran War kan? (hide spoiler)]

@ Ds
Kalau yang gue tangkap yah si Iain Banks ini anti-war, atau pacifist sih. Harusnya sih berhubungan dengan effect buruk dari peperangan yah? Kayanya beberapa themenya di buku2 lainnya juga mengarah ke sana.

Selain itu kayanya themenya mungkin berhubungan dengan peran the Culture sebagai sebuah civilization yang lebih advanced daripada lainnya yang suka ikut campur mencoba mengarahkan arah perjalanan sebuah civilization lainnya. Kayanya kritik ke peran US pas selama Gulf War maybe?

[Anny]

Barry wrote: "Ch 3 juga

Wait, gue agak bingung dengan background perangnya. [spoilers removed]

@ Ds
Kalau yang gue tangkap yah si Iain Banks ini anti-war, atau pacifist sih. Harusnya sih berhubungan dengan eff..."

Caste War (view spoiler)[ini harusnya mmg beda dari Idiran war. Kalo yg gue tangkap, Caste War ini adalah civil war between Chelgrian species. Yg pro-segregation/caste ma yg anti. Kaya USA civil war lah, pro-slavery vs anti-slavery gt lah (cuma ini lebih slavers vs slaves). Termasuk recent juga sih, baru terjadi 3000 tahun yg lalu. Culture katanya ikut campur tangan juga, mestinya di pihak anti-caste sih (equality and freedom for all gt). (hide spoiler)]

Culture sih jelas representing pro-equality pro-freedom stance, yg belum tentu anti-war karena mereka willing to go to war with other civilizations yg menurut mereka inequal? (walau mereka lebi suka campur tangan secara halus seperti di buku 1). Plus mereka jg memilih go to war dengan Idiran yg prinsipnya bertentangan. dengan mereka.

Big questionnya di buku ini rasanya adalah apakah Culture memiliki moral superiority untuk mencampuri urusan civilisations lain? Dan apakah hasilnya memang menjadi lebih baik untuk semua?

[Ds]

Tapi Culture bukan nya sejenis utopia gitu ya? Gw dah rada lupa sih konteks nya gimana. Anyway, kenapa ya nama pesawat2nya aneh2 banget, lol. Cheeky ga jelas.

[Anny]

Culture digambarkan sebagai perfect utopia sih. Manusia ga perlu kerja, unlimited resources, semua diatur oleh machines/minds. Basically manusia2 uda di baby sit dari lahir sampe mati oleh machines. Dan Minds ini digambarkan sebagai perfect being, supremely intelligent and benevolent, taking care their foolish imperfect humans (pets maybe?).

Culture is the best in naming ships! *thumbs up*

[Barry]

Wah, lagi agak sibuk 2-3 hari belakangan nggak terlau banyak bacanya. Baru sampai Ch 6.

Actually, untuk namanya shipnya di buku ini kurang berkesan yah dibandingkan buku2 lainnya.

Interlude Airespher (view spoiler)[
Menurut gue salah satu element yang bagus dari buku2 the Culture adalah aliensnya. One of the best nih si Behemothaur ini. Gue ngebayangin semacam gigantic whale yang bisa hidup di angkasa? Gue agak bingungnya apakah mereka terbang di dalam atmosphere sebuah planet atau kaya spaceship, bisa hidup di space? Soalnya ditulis kalau mereka hidup jutaan tahun dan bisa berkeliling di seluruh galaxy ...

Tapi masih belum tau sih relevansi dengan Idiran War/Caste Warnya seperti apa. (hide spoiler)]

[Ds]

Nanya dong, buddy read gini ada time limit ga sih? Gw soalnya baru ketimpaan kerjaan di kantor jd most likely ga bisa intensive baca nya. Gw masih chapter 8 lol.

@Barry
Iya, untuk aliens-nya mayan imaginative.

Mnrt gw, in general, sci-fi itu writing nya suka rada jelek sih. Sedikit banget yg style-nya literary yg gw suka. Mas Iain ini not bad, ga terlalu lebay terlalu descriptive yg malah bikin plot nya ngilang, tapi adequately verbose. Dia juga bukan tipe OTT inclusive yg buat gw malah bikin off putting karena maksa banget.

[Barry]

Nggak ada batasan. Sesuai dengan kemampuan dan waktu baca aja kok, no worries.

[Barry]

Ch 11

Caste War (view spoiler)[
Eh, gue pikir perangnya berlangsung lama banget, ternyata hanya sekitar 50an hari ... Tapi kesannya devastating sekali yah dampaknya terhadap kehidupan para Chelgians.

Tapi kok gue merasa agak aneh yah kenapa kesannya the Culture bent over backwards untuk mengakui kalau mereka salah telah ikut campur berusaha mengarahkan arah kehidupan di Chelgian? Kalau di buku2 lainnya kayanya the Culture melalui Special Circumstances kesannya seperti CIA, deny deny deny kalau ada yang salah. (hide spoiler)]

Major Quilan (view spoiler)[
Penasaran sih apa sebenarnya tujuan missionnya yang katanya adalah misi bunuh diri. Apakah cuman untuk membunuh Ziller? Tapi apakah kalaupun dia berhasil (seperti yang Hub bilang, quite unlikely kalau Ziller bisa sampai meninggal beneran), apakah berarti Hub bakalan langsung membunuh Quilan? Gue rasa the Culture nggak bakalan secepat itu langsung membunuh Quilan.

Tapi gue juga merasa kalau misi sebenarnya bukan (hanya) membunuh Ziller. Ok, Ziller adalah seorang pemberontak yang dijadikan ikon oleh the Equalitionists sebelum dan pada masa the Caste War. Tapi kalau nggak salah kan kondisi sekarang di Chelgian setelah perang tersebut lebih equal daripada sebelumnya? Dan juga kalau si Colonel yang jadi hospital-matenya Quilan pada saat recovery benar, berarti keduabelah pihak menganggap the Culture sebagai musuh sebenarnya. Or, setidaknya sebagai pihak yang harus bertanggung jawab sepenuhnya atas terjadinya the Caste War.

Tapi kalau misinya ada berhubungan dengan menghancurkan sesuatu yang berhubungan dengan the Culture, apakah bisa? Hub juga bilang kalau kemampuan scanning the Culture sangat canggih sehingga bisa mendeteksi bom dalam bentuk apapun. Tapi apakah the Culture sudah tau kalau ada additional personality construct yang ditanam di dalam otaknya Quilan? (hide spoiler)]

At last di Ch11 banyak banget interesing and absurd ship names. Favorit gue : Lapsed Pacifist dan Momentary Lapse in Sanity lol.

[Anny]

Barry wrote: "Wah, lagi agak sibuk 2-3 hari belakangan nggak terlau banyak bacanya. Baru sampai Ch 6.

Actually, untuk namanya shipnya di buku ini kurang berkesan yah dibandingkan buku2 lainnya.

Interlude Aire..."

Gue baru sampe chapter 10.

So far nama2nya mmg ga seyahud buku2 lain. Fav gue Lightly Seared on Reality Grill, tp uda lupa dari buku yg mana :P

Interlude Behemotheur ini gue enjoy jg sih, (view spoiler)[tp apa relevansi nya dengan plot kita? Gue khawatir authornya seperti biasa habisin terlalu banyak waktu untuk eksposisi nyari ga bakal ada banyak space yg tersisa buat proper unfurling of the actual plot. Ini mmg jg hal yg sering terjadi di buku2 lain sih. Almost 75% on very long prologue and side-story dan actual plot nya cuma kebagian 25%. One of the glaring weakness of Culture books imho. (hide spoiler)]

Caste war (view spoiler)[walau cuma bentar tp devastating banget soalnya basically it rips apart their social structure, orang2 yg biasanya hidup di sekitarmu tiba2 jadi musuh. Closest example on earth would be Rwanda genocide maybe. (hide spoiler)]

Culture (view spoiler)[menurut gue harusnya bukan tipe yg ga akan mengakui kesalahan mereka (kalau memang salah). Minds rasanya above such petty ego lah. Cuma entah kenapa Culture bisa spectacularly wrong (dan gagal mengantisipasi worst case scenario) juga terasa janggal mmg. (hide spoiler)]

Mission (view spoiler)[gua malah lebih tertarik ma satu chapter yg ttg female Chelgrian yg katanya bukan Chelgrian tp Culture's weapon of terror?! Entah apa maksudnya chapter itu. Hint of even bigger conspiration by Minds? Gue jg tertarik ttg Chelgrian-Puen yg declare bahwa war deads ga akan masuk heaven sampe vengeance is achieved. Dan kenapa one dead Ziller itu cukup untuk meng avenge millions Chelgrians dead? (hide spoiler)]

[Barry]

Selesai.

Caste War (view spoiler)[
Memang kalau dari segi sosialnya akan sangat devastating sih. Mungkin seperti the French Revolution di mana orang2 biasa tiba2 menjadi sama derajatnya seperti para bangsawan. Sangat devastating sih bagi para bangsawannya.

Tapi unfortunately, kayanya sampai akhir nggak dijelaskan secara detil apa sih kesalah yang dilakukan oleh the Culture. (hide spoiler)]

Mission (view spoiler)[
Gue malah kepikirannya spesifik si Hub yang men-setup semuanya. Awalnya gue mikirnya apakah mungkin Hub jadi "gila" dan sangat bersalah atas perannya di Idiran War. Jadinya dia mao kaya atone buat kesalahannya dengan menghancurkan Massaq Orbital. Tapi dengan cara menggunakan Chelgian agents agar nggak ketawan.

Tapi kalau gue baca sampai akhir kayanya sih bukan Hub. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau ada beberapa fraksi dari the Culture yang membuat plot dengan menggunakan Major Quilan dan the Chelgians.

Atau mungkin ini kerjaan dari the Idirans itu sendiri? Apakah the Idirans sendiri masih exist setelah the Idiran War berakhir?

Tapi yang pasti gue merasa chapter terakhirnya cukup beautifully written sih. Cukup kerasa sih bagaimana Hub berusaha untuk survive walaupun dibebankan oleh ingatan buruknya dari orang2 yang mati waktu di Idiran War. Tapi kalau begitu kenapa dia mao jadi Hub untuk Massaq Orbital? Karena itu dia berusaha meng-redeem dirinya sendiri dengan menjadi Hub di Massaq Orbital agar dia bisa membuat hal2 baik dengan menjaga keselamatan orang2 yang tinggal di sana. Dan juga menunjukkan betapa parahnya dampak2 dari the Idiran War kepada the Culture melalui musiknya Ziller.

Tapi kenapa kemudian dia bunuh diri bersama Quilan? Apaka dia merasa fungsi dia di the Culture sudah cukup segitu saja? Apakah menurut dia dengan menyelenggarakan konser musik dari Ziller berarti dia sudah cukup memberitahukan kepada semua penduduk the Culture tentang dampak negative dari perang? Gue kok merasa the Hub kaya sold himself short. Masih banyak yang bisa dia lakukan sebagai Hub untuk mengajarkan dampak negatif dari perang kepada the Culture. Masih banyak hal2 baik yang bisa dia lakukan sebagai Hubnya Massaq Orbital.

On the other hand, gue juga mengerti betapa tertekannya hidupnya si Hub. Berhubung dia punya perfect memory, seperti yang dia bilang dia masih ingat semua detil detik2 orang2 tersebut meninggal di Idiran War. Nggak kebayang sih betapa harus berjuang dia untuk setiap hari tetap menjalani kehidupan "normal". (hide spoiler)]

Quilan (view spoiler)[
Satu yang gue kurang mengerti atau setuju dari plotnya di buku ini. Mengingat background dari Major Quilan, gue kok nggak merasa dia cocok sebagai orang yang ditunjuk untuk misi ini. Ok, dia memang dari bangsawan dan dia masuk ke dalam kubu Traditionalists selama the Caste War. Tapi kalau dia seantipati itu untuk hidup, kenapa dia kesannya dengan mudahnya setuju untuk mengambil misi ini, padahal dia sadar kalau dia akan membunuh 5 miliar orang yang bersalah. (hide spoiler)]

Overall sih masih Banks banget yah. World-buildingnya fantastic dan men-detil sekali. Bahkan ada beberapa detilnya yang gue skip2 sih. Gue sangat suka aliens2 yang ada di buku ini. Behemothaur, Chelgians, Homomdran, semuanya menarik dan unik. Dan gue rasa ini salah satu buku yang banyak menceritakan kehidupan "normal" di sebuah Orbital.

Dari segi plot memang cukup minim. Tapi lebih adalah daripada beberapa buku lainnya. Walaupun inti dari buku ini ada di 2-3 chapters terakhir, yang menurut gue sangat well-written sih dari segi emotionalnya. Tema2 yang diangkat sangat mengena dari pengalaman pribadinya Hub dan Quilan.

Overall, gue rasa ini buku the Culture yang paling gue suka ke-2 setelah Use of Weapons.

[Anny]

Barry wrote: "Selesai.

Caste War
Memang kalau dari segi sosialnya akan sangat devastating sih. Mungkin seperti the French Revolution di mana orang2 biasa tiba2 menjadi sama derajatnya seperti para bangsawan. S..."

Done juga.

Caste War (view spoiler)[soal kesalahannya Culture basically ga mengantisipasi terjadinya revenge killing by the lower castes setelah mereka menang dan mendapatkan (sebagian) hak2 mereka. Kalo di Earth kira2 seperti setelah US Civil Wars, North menang dan slaves dibebaskan dan diberi hak sebagai citizen, tapi tiba2 terjadi uprising dan para slaves mulai membunuhi whites nya. Karena sama sekali ga terduga Culture uda menarik semua ships dan personelnya jadi mereka powerless untuk intervensi dan menghentikan perangnya. Jadi gua rasa complaintnya Chelgrians memang valid banget sih, Culture seenaknya intervensi society mereka dan saat terjadi kekacauan mereka ga bisa mencegahnya. The onus is on Culture definitely. (hide spoiler)]

Mission (view spoiler)[sebelum final chapter gue kira Culture bakal mengorkestra the mission, membuat seolah2 misinya sukses (fake hub death and lost souls) untuk meng-appease Chelgrians. Itung2 bayar dosa mereka ke Chels. Tapi gue lupa kalo Culture punya sacry reputation, mereka cuma Mr.Nice Guy until you cross the line. Afterwards, their revenge would be swift and gruesome (like the EDust demonstrates). (hide spoiler)]

Hub (view spoiler)[dan Quilan sama2 mengalami PTSD. Hub karena twinnya mati dan massacring orbitals. Quilan karena Worosei. Keduanya basically ga mau hidup tapi ga mau bunuh diri. Karena itu Quilan volunteer buat suicide mission dan Hub basically memilih mati saat ada kesempatan. Komentar Hub bahwa dia sebetulnya bisa mengubah dirinya supaya ga kena PTSD tapi bahwa dengan demikian ga akan jadi 'dia' lagi terasa konyol buat gue. Itu seperti orang yg depresi mengatakan bahwa kalo dia diobati dan ga depresi lagi maka dia sudah bukan dirinya lagi. *shrugs* Mestinya mereka butuh psikiater bukannya glorified death. (hide spoiler)]

Uegen (view spoiler)[interesting juga bahwa Uegen akhirnya malah survive and live through a Grand Cycle (big bang and recreation of universe gua assume), into an era di mana bahkan Culture uda ga ada lagi. Agak sedih juga jadinya mengetahui bahwa in the end Culture juga akan disappear (entah destroyed ato sublimed). (hide spoiler)]

Overall gue enjoy banget buku ini, much better than some other Culture books. Karakter2nya juga mostly endearing, unik dan innovative, refreshing untuk dibaca.