Sci-Fi Indonesia discussion

This topic is about
Hyperion Cantos
Diskusi Buku
>
Buddy read: Hyperion - The Fall of Hyperion
date
newest »


Supaya April bisa Buddy Read-nya sesuatu yang baru, bukan dari seri yang sama :)

Impresi:
The Priest: Kelihatan memang Dan Simmons skill nulisnya yang bagus. Dari awal-awal deskripsi suasana di rawa-rawa tempat awal The Consul dipanggil, ke pemandangan di Treeship, lalu terus sampai Father Dure di tengah-tengah Flame Forest waktu Tesla Tree meledak-ledak. Keren abis. Keanehan, keseraman Bikura juga menarik. Apalagi waktu Father Dure ngebayangin satu bikura menggelembung jadi dua untuk menghidupkan kembali dan memenuhi jumlah Bikura. Gak perlu dibalut sci fi, juga memang skill nulisnya terasa banget ada. Salut.
The Soldier: Menarik. Simulasi perangnya membangkitkan gairah imajinasi. Juga dengan jihad-jihad terorisme futuristik itu. Asoy. Aksi-aksi Kassad dari kapal sampai kopulasi dengan monster itu juga narasinya ketat menegangkan mengesankan.
The Poet: Satyr! Ide ide dan pandangan Martin yang sengak sengak sok tahu itu asik banget diikutin. Hilarious juga waktu dia kena stroke mau ngejelasin visinya tapi yang keluar malah shit goddamn fuck hahahahaha.
The Scholar: Sedih. Nyaris nangis saya.
The Detective: Membosankan. Tapi konsep cybrid dan bahasan AInya jadi distraksi yang asik sih.
Belum lanjut. Masih males.

Kayaknya minggu depan gue mau mulai baca Fall of Hyperion. Semoga masih inget detil2nya.

Gak suka sama Kassad sekarang. Dubious consent my ass.
Lamia less boring
Severn's POV is interesting, love the VIP debates, the wars and so on.
Semoga tetap fast paced sampai akhir.

Terus terang bagian si Lamia ini gue bacanya skimming aja, terlalu mirip sama web whatever travel dia bareng Johnny di buku pertama yang bikin ngantuk. Ummon ini ngomongnya mengingatkan gue sama The Weaver di Perdido Street Station - ngomong dalam free verse poetry - tapi sepertinya kepanjangan babblingnya sampe gue bosan haha
60% so far.
(view spoiler)

But, (view spoiler)

Anyway, dah kelar. Mau buat reviewnya tapi masih bingung.
Yang jelas lebih bagus buku pertama sih. Yg ini halfway udah mulai ajaib. Terlalu banyak subplot yang ga menarik buat gue, dan rasanya banyak scene yang sebenernya bisa ditulis jadi 3 halaman tapi malah jadi beberapa chapters. Konflik utamanya sebenernya simpel tapi ntah kenapa pas gue baca kerasa bloated gitu. Ntah berapa kali baca kalimat "The Tomb is opening" tapi ga ada kelanjutannya. Worldbuildingnya menarik dan jadi salah satu alasan gue rela nerusin ke buku kedua tapi ada beberapa saat dimana gue mikir omg please stop with all these descriptions and get on with the plot! Dan tentunya overlengthy travelogue apalagi dalam datacore. Great concept, poor execution.
Pas baca bagian (view spoiler)
At then end, rasanya baca buku ini kayak lari marathon tapi pake nyasar kemana2 jadi pas finis udah mati rasa.
Oh well, at least I can say I read it. *shrugs
gw pernah baca reviewer lain yg opininya mirip dgn Silvana: H bagus; FOH banyak kecap.
tidak salah opini ini.
tidak salah opini ini.

(view spoiler)

Thanks, really helpful.
(view spoiler)

Books mentioned in this topic
Perdido Street Station (other topics)Cryptonomicon (other topics)
The Windup Girl (other topics)
The Dying Earth (other topics)
Cryptonomicon (other topics)
@Silvana mau duluan sih gapapa. Saya cuma bisa iri dengan pembaca-pembaca cepat seperti Silvana. :D
@Mina setuju, Priest's Tale memang untuk grip minat pembaca.
Memang Hyperion itu dipuji karena teknik storytelling.