The Palestinian is a human being, a tormented human being who has daily questions, national and existential, who has a love story, who contemplates a flower and a window open to the unknown. Who has a metaphysical fear and an inner world utterly resistant to occupation.
"has daily questions, national, and existential" ya gimana gak mikirin ini sih? Mereka ini nggak dianggap ada. Mereka nggak dianggap manusia. Paspor mereka boleh punya, tapi untuk keluar dari sana? Mereka gabisa balik lagi.
Di PBB? Mereka ada tapi bukan sebagai negara. Mereka gak berhak untuk bersuara, apalagi ikut melakukan voting misal ada rapat gencatan senjata (sementara seluruh dunia termasuk penjajah BOLEH)
Mereka cuma dianggap sebagai pengungsi sehingga KALAU mereka ditembak mati, dunia gak bisa melakukan apa²

