From the Bookshelf of Classics for Beginners…

To Kill a Mockingbird

Harper Lee

Start date: March 1, 2019

Finish date: March 31, 2019

Discussion: Current Group Read

Why we're reading this: Rereading in March
[close] Rereading in March

Find A Copy At

Libraries

Group Discussions About This Book

Showing 2 of -4 topics — 818 comments total

Current Group Read

The Prince
By ☯Emily , moderator · 3 posts · 32 views

last updated Jun 08, 2019 03:47PM

April 2019: The Crucible
By ☯Emily , moderator · 10 posts · 40 views

last updated May 09, 2019 05:21AM

showing 10 of 32 topics view all »

What Members Thought

Jun 03, 2011 Yuu Sasih rated it it was amazing · review of another edition

Shelves: fiction, culture, family, classic, favorites

"Sampai aku takut akan kehilangan kegiatan ini, aku baru sadar kalau aku belum pernah gemar membaca. Bukankah orang tak pernah gemar bernafas?"

Salah satu quote dari kisah ini yang paling saya suka. Wajar jika novel ini mendapat penghargaan dan menjadi salah satu novel terbaik abad ke-20. Banyak pelajaran moral yang disampaikan dengan cara yang tidak kita sadari. Keluarga Finch, yang menjadi sentral kisah ini, merupakan keluarga dengan sistem pendidikan yang patut dicontoh. Atticus, sevagai seora "Sampai aku takut akan kehilangan kegiatan ini, aku baru sadar kalau aku belum pernah gemar membaca. Bukankah orang tak pernah gemar bernafas?"

Salah satu quote dari kisah ini yang paling saya suka. Wajar jika novel ini mendapat penghargaan dan menjadi salah satu novel terbaik abad ke-20. Banyak pelajaran moral yang disampaikan dengan cara yang tidak kita sadari. Keluarga Finch, yang menjadi sentral kisah ini, merupakan keluarga dengan sistem pendidikan yang patut dicontoh. Atticus, sevagai seorang ayah, sangat bijak dan memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya sesuai dengan usia mereka, sesuai dengan apa yang mereka seharusnya tahu, tanpa pernah berusaha menghindar. Ia juga mengajarkan kedua anaknya bagaimana cara hidup dan bersosialisasi di sekitar orang lain tanpa kehilangan prinsip diri sendiri. Jem, sebagai putra sulung, digambarkan sebagai sosok anak laki-laki yang bertingkah selayaknya anak laki-laki pada usianya. Namun yang bagi saya mengesankan, Jem juga digambarkan sebagai sosok kakak yang dewasa dan tidak agresif seperti kebanyakan anak lelaki seusianya. Ia banyak mengerti hal yang seharusnya dimengerti orang dewasa dan bisa menjadi penghalang adiknya yang justru agresif. Kedewasaannya dan pemahamannya terhadap kehidupan semakin bertambah semenjak kasusnya dengan Mrs. Dubose. Scout, putri bungsu sekaligus narator kisah ini, digambarkan sebagai anak yang sangat cerdas namun masih sering menganggap dunia ini hanyalah hitam dan putih. Ia sering tidak mengerti keputusan yang diambil ayahnya terhadap sesuatu--dan belakangan kakaknya juga melakukan hal yang sama seperti ayahnya, membuatnya makin tidak mengerti. Namun dengan bimbingan ayah dan kakaknya, belakangan ia makin menyadari dunia sekitarnya--walau tetap dengan cara pandang anak umur 9 tahun.

Novel ini wajib dibaca bagi semua orang karena dapat menunjukkan pada kita bahwa bukan hanya mengenai prasangka tidak sadar yang diberikan orang kulit putih kepada orang kulit hitam, tapi juga menekankan bahwa terkadang manusia selalu bergerak dengan dipengaruhi oleh stereotip yang muncul dari pandangan mayoritas, dan meskipun kita tidak mengakuinya sekalipun, hal itu tanpa sadar sering mempengaruhi kita. Dari novel ini akan didapat banyak perenungan tentang norma dan kelas sosial dalam masyarakat.

PS. Ini review terpanjang saya selama ini. It's really worth your penny, trust me. ...more

Like · see review