The Hate U Give (The Hate U Give, #1) in Our Shared Shelf

Mar 22, 2017 Alexa Hamilton rated it it was amazing

Shelves: teenbooks

There are some books that get all the news because they are trendy or the cover is beautiful or it's getting made into a movie. And some of those statements are true about this book--it has been optioned for a movie, I think the cover is perfect and the topic is extremely timely. But that is not why this book is gathering steam, why it's on top of the NYTimes bestseller list again. No, it's because it's really good. Starr's movement back and forth from her community to her private school allows ...more

1 like · Like · see review

Jul 25, 2018 Alicia rated it really liked it

Shelves: to-read-2018

The rare book about an important topic that manages to not he didactic.

1 like · Like · see review

Jul 21, 2020 Shinta_read rated it really liked it · review of another edition

Kita tahu saat ini di Amerika sedang mengalami guncangan yang dahsyat sejak kematian George Floyd. #BlackLivesMatter semakin nyaring disuarakan. Ini buku kedua yang kubaca, yang penulisnya tergerak dari banyaknya (dan tak terungkapnya) kasus pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi kulit putih selama ini. Yang pertama adalah buku fantasi Children of Blood and Bone. Jika CBB mengemasnya dalam bentuk dunia alternatif dan fantasi, The Hate U Give terbaca seperti memoar atau kisah nyata seorang gadi Kita tahu saat ini di Amerika sedang mengalami guncangan yang dahsyat sejak kematian George Floyd. #BlackLivesMatter semakin nyaring disuarakan. Ini buku kedua yang kubaca, yang penulisnya tergerak dari banyaknya (dan tak terungkapnya) kasus pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi kulit putih selama ini. Yang pertama adalah buku fantasi Children of Blood and Bone. Jika CBB mengemasnya dalam bentuk dunia alternatif dan fantasi, The Hate U Give terbaca seperti memoar atau kisah nyata seorang gadis 16 tahun bernama Starr Carter.

"Waktu umurku dua belas tahun, orangtuaku melakukan dua pembicaraan denganku. Pertama, pembicaraan biasa tentang 'burung dan lebah' ... Pembicaraan satunya adalah tentang tindakan yang harus dilakukan jika diberhentikan polisi." hal. 27

Dalam perjalanan pulang dari sebuah pesta, Starr berkendara bersama teman masa kecilnya, Khalil. Mereka tiba-tiba disetop polisi. Yang terjadi kemudian di luar kendali. Khalil ditembak di depan mata Starr oleh si polisi, padahal dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Starr satu-satunya saksi mata, tapi dia masih remaja dan merasa takut akan konsekuensi jika dia angkat bicara. Belum lagi, fakta bahwa dia gadis kulit hitam yang tinggal di ghetto, bersekolah di SMA kelas menengah yang mayoritas berisi murid kulit putih, berpacaran dan berteman dengan anak-anak kulit putih. Dia selama ini seperti menjadi dua jenis Starr yang berbeda. Bahkan cara bicara dan perilakunya pun berbeda saat di lingkungan rumahnya dan di sekolahnya.

Yang sangat aku suka di sini adalah hubungan keluarga Starr yang digambarkan manis sekali. Ayahnya yang punya masa lalu kelam dan ibunya yang tampak lurus-lurus saja. Mereka berdua begitu penuh cinta. Bahkan dalam kondisi keluarga yang tidak ideal, mereka tetap bisa memberi prioritas pada hal-hal yang penting. Disiplin tapi hangat, dengan cara komunikasi antara orangtua dengan anak yang sungguh ideal. Bukan berarti tidak pernah ada masalah, namun cara menyelesaikan masalah itulah yang menarik.

Ada satu hal yang menurutku kurang masuk akal, yakni karakterisasi pacar Starr yang juga masih SMA tapi kok sudah sangat "dewasa dan bijak". Yah, bukannya enggak ada sih remaja seperti itu, tapi too good to be true aja, menurutku. Mungkin kalau galaunya lebih banyak (seperti halnya karakter remaja lain di buku ini), akan terasa lebih wajar.

Oiya, buku ini termasuk dari salah satu "ALA's Most Challenged Book" karena di dalamnya ada pembahasan mengenai seks, pembunuhan, dan narkoba. Jadi, aku rekomendasikan untuk pembaca usia 17+ yang mulai tertarik mengenai isu-isu sosial, sedikit pengetahuan sejarah negara lain, dan juga butuh perenungan tentang apa sesungguhnya arti keberanian dan keluarga. ...more

Like · see review

Apr 12, 2018 Jill rated it it was amazing

LOVE.

Like · see review

Dec 31, 2020 Emily rated it really liked it · review of another edition

Shelves: women_who_write, brain_picker, audio, young_hearted, real_world, authors_of_color

This has been on my list for so long, but I'm ashamed to admit that it took the pandemic and George Floyd's murder to make it an urgent read. I thought Bahni Turpin did a great job in narrating this book, really making it come alive in all of its humor and heartbreak. ...more

Like · see review