The Da Vinci Code, Dan Brown






Untuk urusan buku, genre misteri, detektif, dan thriller bukanlah favorit saya. Begitu pula dengan horor dan science-fiction. Bagi saya, jenis-jenis cerita dalam golongan tersebut lebih seru kalau diikuti dalam bentuk audio-visual alias film. Maka dari itu, ketika pertama kali The Da Vinci Code, novel Dan Brown, pertama kali heboh sekitar sepuluh tahun lalu, saya sama sekali tidak tertarik untuk membacanya. Karena saya tidak tertarik dengan tema yang ia angkat, itu saja. Semakin banyak orang...
 •  2 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 25, 2014 23:10
Comments Showing 1-2 of 2 (2 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Heruka (new)

Heruka Heruka Harus lanjut ke lost symbol sama inferno bang. Btw yang angel and demon udah baca belum?
Semua formula dan plotting keliatan banget sama. Tapi nggak ngebosenin. Risetnya itu yang paling keren.


message 2: by Bernard (new)

Bernard Batubara Haeruddin wrote: "Harus lanjut ke lost symbol sama inferno bang. Btw yang angel and demon udah baca belum?
Semua formula dan plotting keliatan banget sama. Tapi nggak ngebosenin. Risetnya itu yang paling keren."




Inferno udah baca, dan saya suka banget. Hahaha. The Lost Symbol dan Angels & Demons belum. Iya betul, formulanya sebetulnya sama aja. Tapi yaa tetep aja nggak bisa berhenti bacanya. :D


back to top