Salim Akhukum Fillah's Blog: Salim A. Fillah Berbagi Makna, page 55
July 1, 2014
Tiada Daya, Maka Berjaya
Maha Suci Dzat yang menjadikan; Berhina padaNya sebagai kemuliaan Berfaqir padaNya sebagai kekayaan Tunduk padaNya sebagai keluhuran Dan bersandar padaNya sebagai kecukupan.. Lelaki itu pergi dengan marah. Mari kita fahami betapa berat tugas dakwahnya di Ninawa, betapa telah habis sabarnya atas pembangkangan kaumnya. Malam dan siang, pagi dan petang; diajaknya mereka meninggalkan berhala-berhala tak bernyawa dan perbuatan-perbuatan tak ...
Published on July 01, 2014 14:08
June 19, 2014
Cicak di Dinding dan Keyakinan Utuh
Barangsiapa memperbagus hal-hal tersembunyinya, niscaya Allah jelitakan apa yang tampak dari dirinya. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah baikkan hubungannya dengan sesama. Barangsiapa disibukkan oleh urusan agamanya, maka Allah yang kan mencukupinya dalam perkara dunia. -‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz- Seandainya kita adalah seekor cicak, mungkin sudah sejak dulu kita berteriak, “Ya Allah, Kau salah rancang dan keliru cetak!” Sebab ...
Published on June 19, 2014 23:02
June 11, 2014
Senyuman Langit
Inilah kota berjuluk sepotong Syam yang jatuh di Hijjaz; ialah Thaif, di tahun kesebelas kenabian. Sungguh penduduk kota ini sama sekali tak sesejuk cuaca negerinya, bahkan mereka lebih garang dari angin gurun Tihamah. Inilah Sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang telah ditolak oleh tiga bersaudara putra ‘Amr Ats Tsaqafi, pemimpin Thaif, tetap berupaya menyampaikan risalahnya. Maka orang-orang yang takut ...
Published on June 11, 2014 22:39
April 8, 2014
Cinta Bersujud di Mihrab Taat
Julaibib, begitu dia biasa dipanggil. Sebutan ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri jasmani serta kedudukannya di antara manusia; kerdil dan rendahan. Julaibib. Nama yang tak biasa dan tak lengkap. Nama ini, tentu bukan dia sendiri yang menghendaki. Tidak pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan yang mana bundanya. Demikian pula orang-orang, semua tak tahu, atau tak ...
Published on April 08, 2014 02:27
March 3, 2014
Yang Lebih Menakjubkan dari Mukjizat
Inilah Madinah, pekan-pekan menjelang Perang Ahzab. Pada hari-hari itu, sebagaimana diceritakan oleh Jabir ibn ‘Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu, jatah makan untuk setiap penggali Khandaq di kota Madinah adalah sebutir kurma, seteguk air, dan tepung yang diadoni minyak panas. Seberapa banyak tepung itu? “Jika tangan kami terbasuh air kemudian dimasukkan ke dalam kantung persediaan tepung”, ujar Jabir, “Maka tepung yang menempel di ...
Published on March 03, 2014 20:05
February 20, 2014
Tiga Gunung: Prolog ‘Lapis-lapis Keberkahan’
Dua gunung yang pertama; Akhsyabain julukannya. Seperti sebutan itu pula wujudnya; dua yang kokoh, pejal, dan keras. Bagai mempelai pengantin, keduanya menjulang tinggi dengan gagah dilatari pelaminan langit. Cahaya mentaripun melipir ketika bayang-bayangnya jatuh di hamparan pasir. Dinding gunung-gunung ini cadas berrona merah, menyesak ke arah Thaif dan Makkah. Angin gurun yang sanggup menerbangkan kerikil, seakan tak mampu mengusiknya walau ...
Published on February 20, 2014 20:11
February 6, 2014
Sudut Pandang dan Kesetiaan
Anshar berarti penolong. Dan kaum Anshar adalah penolong yang paling menakjubkan. Perang Hunain baru saja berakhir. Duabelas ribu pasukan yang semula berbangga dengan jumlahnya, berantakan tercerai berai ketika dikepung di celah sempit. Gemuruh berjatuhannya batu, luncuran tombak, hujan anak panah, serta hingar-bingar teriakan perang suku Hawazin dan Tsaqif menderu mengerikan, menyisakan tak lebih dari 40 orang di sisi Rasulullah. “Aku ...
Published on February 06, 2014 23:40
January 14, 2014
Dua Bendera
“Syukurilah kemampuan kalian membalas kejahatan”, demikian kata Sayyidina ‘Ali, “Dengan memaafkan.” Suatu hari 2 bendera berkibar di gunung Abu Qubais. Di atas untanya Sang Nabi duduk dengan kepala tertunduk, ”Fasabbih bihamdi Rabbika wastaghfirh..” Matanya menitikkan bening yang syahdu. Allah memenangkannya hari ini. Dan kedua bendera itu berkibar. Di salah satu sayap ada Sa’d ibn ’Ubadah, membusung dada penuh kebanggaan. Tatapan ...
Published on January 14, 2014 19:50
December 8, 2013
Dua Telaga {Prolog untuk Dalam Dekapan Ukhuwah}
Telaga itu luas, sebentang Ailah di Syam hingga San’a di Yaman. Di tepi telaga itu berdiri seorang lelaki. Rambutnya hitam, disisir rapi sepapak daun telinga. Dia menoleh dengan segenap tubuhnya, menghadap hadirin dengan sepenuh dirinya. Dia memanggil-manggil. Seruannya merindu dan merdu. “Marhabban ayyuhal insaan! Silakan mendekat, silakan minum!” Senyumnya lebar, hingga otot di ujung matanya berkerut dan gigi putihnya tampak. ...
Published on December 08, 2013 17:20
December 4, 2013
Cinta Penawar Luka
Mari sejenak mendampingi seorang Ibu yang melahirkan. Makhluq Allah yang mulia ini nyawanya berada di ujung tanduk. Serangan rasa nyeri luar biasa menyergap ketika rahim mulai berkontraksi. Makin lama kian sering dan kian menyakitkan. Otot-otot serasa dikejangkan dan tulang-tulang seperti dibetoti. Puncaknya, ketika sang bayi sudah saatnya menghirup udara dunia, maka yang dirasakan sang Ibu adalah perobekan luas, luka jerih ...
Published on December 04, 2013 19:19


