Leyla Shuri's Blog, page 2

January 30, 2011

Bibliophilic Stress

If you ask a bibliophile what he/she wants most in life. He/she would simply answer "time". Yes, time to read.
This is a common sigh amongst bibliophiles. I know many of them are working 9-5/7-365. Some studying full-time. Some have to handle 24-7 a line-up of 4-5 noisy, demanding children.

Then I look at myself. I am a stay-at-home mother without her children around. A full time stay at home with the stress on the word "home".
I have a line-up of 10 or more books (lost latest count) waiting for me yet I can't read them.
I see people reading so beautiful titles and I keep telling myself, I HAVE TO FINISH WHAT I HAVE FIRST. Not to be greedy.

Why Oh Why?
Why can't my fingers just fly,
on the pages left so dry,
I have many times try,
letting this fingers just fly,
but alas,
the story melts,
and
the pages...
die.

I AM NOT A HAPPY STAY-AT-HOME READER!

~~~~~
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 30, 2011 07:57

January 27, 2011

Sejarah "Interlok" Leyla Shuri.

Nama saya "Interlok"! Entah beberapa hari kebelakangan ini nama saya disebut-sebut dan ramai orang ingin mendapatkan saya. Selama 40 tahun saya berdiri sendiri di tepi rak ini, berabu dan berkulat.
Tiba-tiba saja saya dan teman-teman senaskhah yang lain cepat lenyap direbut orang. Saya sendiri tidak faham apa yang sedang berlaku.
Pada satu hari, setelah ramai teman-teman senaskhah habis diambil orang, tinggallah saya sendiri lagi di tepi rak buku.
Saya dirantap dan dibalut. Terdengar beberapa orang sedang berbincang hal saya tapi saya tidak faham akan perbualan mereka.
Keesokan harinya, saya dihantar melalui kapal terbang dan diberikan kepada seorang pembaca di pulau jauh. Saya kata jauh sebab saya tinggal di dalam balutan itu selama 8 hari.
Waktu balutan saya dikoyakkan pada 26 Jan. 2011, seorang pembaca dengan senyum mengorak dari telinga ke telinga dan dengan tidak sabar membuka halaman-halaman saya.
Inilah sejarah saya yang akan bermukim di pulau ini bersama kekasih saya. Interlok by Abdullah Hussain
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 27, 2011 00:01

January 13, 2011

Challenge?

Want me to enter the reading challenge?
Actually, I don't read books, but I study every books I read. This means every words, sentence structure, the plot and such. It is a very, very slow process.
I cannot challenge myself. I know I cannot go over 25 books a year. So, I don't set any standard.
I didn't get good grades in English Literature during A level by speaking English or going to tuition center. I got it by studying every lines in all the books I read.
I still have this habit but now I add Malay books to this tedious process.

Good luck to those who take up this challenge but I'm out of the game :-)
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 13, 2011 04:53

October 26, 2010

Bio-ethanol @ PSSK



Ethanol sebagai bahan bakar altenatif akan mengganti gas. Japun sudah berjaya menghasilkan bahan ini untuk penggunaan domestik. Sumber-sumber alam untuk mendapatkan ethanol tidak sukar memandangkan Jepun memang negara pertanian dari awal sejarah.
Bahan-bahan yang boleh menghasilkan enthanol termasuk jagung, kentang, rumput, tebu, bunga matahari, keledek, balak, gandum dll.

Kenapa saya mengeluarkan topik ini?

Inilah salah satu persoalan yang dikemukakan dalam novel Pulut sakura, Serunding Kasih.


******************
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 26, 2010 23:42 Tags: ethanol

October 18, 2010

Tama, kucing kesayangan



Ini kucing baka American short-hair. Jenis kucing ini banyak terdapat di rumah-rumah orang Jepun. Raut wajah jenis kucing ini sebiji seperti anak harimau dan susuk badannya yang besar.
Jenis kucing ini juga yang menjadi watak utama berlakon di dalam wayang klasik Breakfast at Tiffany's.

Saya pernah memelihara dua ekor jenis ini (pada masa yang berlainan). Seekor berwarna seperti gambar di atas dan seekor lagi berbulu kelabu. Kedua-dua kucing itu sudah mati. Seekornya mati akibat diracun atau termakan racun (mulutnya berbuih pada waktu dijumpai sudah mati di belakang rumah). Seekor lagi dilanggar kereta di jalan depan rumah. Kucing itu sebenarnya tidak menyedari bahaya di jalan raya. Dia tidak berganjak sehingga kereta melanggarnya.

Pengalaman saya dengan kucing-kucing itu memanggil saya untuk mengabadikan mereka di dalam catatan Pulut Sakura, Serunding Kasih.

************
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 18, 2010 19:27 Tags: american-short-hair-cats, pulut-sakura-serunding-kasih