Jump to ratings and reviews
Rate this book

Say No to Love

Rate this book
Dewi’s first day at the office didn’t go too well. Her welcome party as the new secretary at Helman Communications was a real mess. She got a pretty cruel practical jokes from Wisnu, the chairman of Helman Commu, her boss. Depressed and frustrated from her own problems lately, Dewi gone completely mad. She gone berserk at Wisnu, tossing around his office equipments and even expelled him from his own office.
Realizing that his practical jokes have made Dewi angry, Wisnu then apologize by sending her dozens of flower. And realizing that her rage was somewhat overreacted, Dewi forgive him. They then manage to repair their professional relationship and get down to their daily routine jobs at the office.
But the odd starting point of their first meeting brought them into one unusual closeness they’ve never thought before. Not only they perfect for each other as employer and secretary, they then become best friends off the office. Dewi even blended very well into Wisnu’s family.
Soon afterwards, rumors and gossips began to spread widely about their close relationship. Everyone believe they love each other and should go on a date. But both of them agreed to turn down such idea since they do not have, feel, or share that romantic passionate feeling called love.
Besides, they had their own love story too. Wisnu with a popular music star named Tatiana Arief, and Dewi with Daus, her longtime boyfriend for the past two years.
But right after their stories collapsed and they realized that nobody stands against them anymore, both Dewi and Wisnu start to think about their own chance. Would they still need that romantic passionate feeling to unite as a couple while they perfectly knew that they are truly fit and perfect for each other?
Do we still need love? And can we say no to love?

209 pages, Paperback

First published January 1, 2007

13 people are currently reading
128 people want to read

About the author

Wiwien Wintarto

23 books35 followers
I was born on May 4, 1971, on a small village called Gedongan in Magelang County, the province of Central Java, Indonesia. Following the footsteps of my father who is a comicbook artist and cartoonist, I want to be a comicbook artist and a cartoonist too. Then, something happened that change my life completely.
In 1985, I became a member of Perpustakaan Keliling or Mobile Library, a service provided by the Local Government Public Library Office of Semarang to urge young people to read. The Mobile Library comes in a small truck fully loaded by books, especially teenage romance novels, children storybook, and detective novels. It arrives in my neighborhood once a week every Wednesday at 3 PM.
Through the Mobile Library I read books by Agatha Christie, Enid Blyton, and Indonesian legends such as Arswendo Atmowiloto and deeply impressed by them. Soon after, I switch my future dreams from comicbook and cartoon into literature and fiction. Then I swore myself to dedicate my life as a novelist like those big names.
I started my writing career as a freelance writer at Cempaka Minggu Ini family tabloid in 1992. Five years later I became an editor at Dharma news tabloid and in Tren teens tabloid in 2001. My first big break on publishing world came exactly 20 years after I enrolled to become the member of the Mobile Library. In 2005, I published my first novel, Kok Jadi Gini?Kok Jadi Gini, literally means How Come It Could be Like This in English.
To this day, I’ve written five novels which are all published by PT Elex Media Komputindo and 2 more which are published by Gramedia Pustaka Utama, both in Jakarta. Now I write novels and work as an editor at Gradasi teens magazine since August 2007.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
44 (11%)
4 stars
84 (21%)
3 stars
162 (41%)
2 stars
79 (20%)
1 star
18 (4%)
Displaying 1 - 30 of 67 reviews
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
December 9, 2024
salah satu metropop paporit, kenapa? karena saia pengen banget nulis kayak buku ini. Cerita yang gak ada tokoh antagonisnya. Jauh dari adegan pelatat-pelototnya sinetron. Garing donk? Saia justru ngerasa damai dan lancar banget bacanya.

=====
re-read #BacaPakeKuping via Storytel
Profile Image for Autmn Reader.
877 reviews88 followers
April 30, 2022
Ngikutin kisah Dewi-Wisnu itu seru. Cute meet-nya unik dan bikin ngakak. Aku pas bagian awal2 dengerin pake audiobook di Storytel kan, trus nggak kuat ngakak banget ya Allah, mana lagi di motor lagi. Narasinya tuh ngakir banget enak. Aku juga suka hubungan Wisnu-Dewi yang sehat, conflict free, saling mengayomi satu sama lain, dan ya saling mengerti. Ada bumbu2 here and there kayak Reva, Daus, sama Tatiana, dan bkin cerita ini lebih terasa 'nyata' gitu, lho.

Di beberapa bagian kadang aku ngerasa Dewi ini too good to be true sih, Wisnu juga. Karakterisasi mereka ini sebenernya lebih terasa dua dimensi aja, yak, menurutku. Aku pribadi nggak bisa liat layer mereka, jadi at some point, mereka itu ya karakter yg boring, lame, dan nggak ada yang menarik. Aplagi di sini Dewi keknya sempurna banget.

Aku juga rada off sama hububgan Jeff-Dewi, kayak... Buat apa? Secepat itu?

Tapi build up hubungan Wisnu-Dewi tuh ya bagus, makanya pas endingnya segitu aja, aku tetep ngerasa emang pas aja. Karena dari awal ya udah dapet sama chemistry mereka.
Profile Image for Leila Rumeila.
965 reviews26 followers
November 4, 2022
Actual 2.5⭐
Engga ada konflik.
Karakter2nya kaya malaikat, tanpa cela. Alih2 bikin gue amazed, malah gue dibuat meringis tiap denger betapa "lengkap"nya si Dewi ini sebagai wanita lajang.

Tapi biarpun demikian, gue engga merasa bosen, pun engga merasa enjoy juga bacanya. Betul2 mixed feeling sama buku ini!

*Listened the audiobook by Storytel*
Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
February 29, 2012
Huahahaha
Gue langsung ketawa selesai baca novel ini.
Stress itu wisnu sama dewi.

Untuk alur cerita bagus, menggalir walaupun gak terlalu dalam. Bacaan ini sangat cocok untuk sekali duduk. Tapi melihat bukunya yg cukup tebal terserah pembaca mau berapa kali duduk untuk membacanya. Kalau saya sih sekali duduk saja :)

Tidak ada peran antagonis, dewi dan wisnu seperti sahabat yang tak lama ketemu walaupun perkenalan resmi mereka menuai kesalahan sampai wisnu harus meminta maaf kepada dewi.

Di dalam novel ini banyak sekali amanatnya. Seperti menecari arti pasangan hidup. Ternyata faktor cinta tidak mencukupi untuk menikah. Banyak lagi yang bisa di ambil dari novel ini.

Sekian, terima kasih :)
Profile Image for Ainay.
418 reviews77 followers
February 21, 2019
Dulu baca tahun 2017, baru sekarang kelar baca lagi. Ternyata, aku masih suka. Ini tipe-tipe office-romance yang kusuka. Di tengah terjangan office-romance yang menggebu bahkan sampe buka-buka kancing antara bos-bawahan, Say No To Love menawarkan kisah cinta yang manis dan sama sekali nggak murahan.

Tokoh-tokohnya (kayaknya) masih relevan sama bujangan-bujangan dewasa sekarang. Nyari jodoh itu jangan hanya mengandalkan cinta, tapi kecocokan dan kenyamanan yang harus diutamakan.

Tapi baru kusadari di sini bahwa memang baik Wisnu dan Dewi agak terlalu tiba-tiba menyadari perasaan "lebih" antara keduanya. Tapi nggak apa-apa, yang terpenting adalah proses menuju ke situnya seru dan menghibur.
Profile Image for Viktoria.
135 reviews1 follower
October 13, 2011
Sebenernya intinya udah ketebak, a secretary who fell in love with her boss. Juga konflik di dalamnya, dan keyakinan mereka bahwa love sucks.

Hm... kurang greget ya. Tipikal ceritanya kayak teenlit, cuma bedanya tokoh-tokohnya udah pada kerja, gak lagi duduk di bangku SMA. Juga kepedulian Wisnu sama si Dewi sang sekretaris tampak berlebihan. Benarkah? Entahlah, itu menurut saya.

So... A boss & his secretary are truly fated to have an affair! XD



This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Valentines Risma.
70 reviews8 followers
April 13, 2021
Buku pertama yang aku baca di 2021. Cerita yang lumayan klise tentang keseharian bawahan dan atasan yang lama-lama menjurus ke arah serius.

Tapi, aku malah gak merasakan kedua tokoh ini saling suka. Hubungan mereka justru seperti dua sahabat yang dijodoh-jodohkan terus oleh lingkungannya, padahal merekanha sendiri sama sekali seperti enggak ada rasa satu sama lain, bahkan sampai akhir novel.

Cara penulisan dan flow cerita novel ini enak banget. Santai dan rapi meskipun di seperempat akhir agak membosankan.
Profile Image for Seffi Soffi.
490 reviews142 followers
January 13, 2019
1/100

3.4 🌟

Aku suka sih sama sikapnya Dewi, gahar dan gokil. Masa si Boss Wisnu aja sampe jiper. Tapi ya untungnya segera berakhir ya, kalau nggak kebayang properti kantor harus ganti. Ceritanya menarik, tapi alurnya terlalu lambat :(

Oh yaa ini ada sekuelnya juga setelah 10 tahun, tapi kayaknya aku belum mau baca ah sekuelnya. Nanti aja.
Profile Image for Alya.
77 reviews7 followers
March 18, 2020
What a fun read! Kalau butuh bacaan ringan, buku ini pas banget jadi pilihan!!! Suka sama karakter Dewi di sini. Tingkahnya menghibur banget dan bikin iri karena dia gampang banget temenan sama orang baru! Terus suka juga interaksi Dewi sama (Pak) Wisnu yang akrab macem temen lama!
Profile Image for naga.
448 reviews90 followers
July 25, 2020
tbh baca ini enak banget. ceritanya ngalir aja dan gak terlalu ada konflik berat kayak metropop biasanya. walaupun terkesan "idih ini gak mungkin terjadi" sebenernya i think it actually happened irl, just not that much. i had fun time reading this
Profile Image for Jenny Masniari.
24 reviews2 followers
June 27, 2008
metropop yg satu ini krg greget..ga dalem..sebel aja..perasaan mereka bedua kurang diexplor....tiba2 aja mereka kayanya sadar wishnu dan dewinya kalo mereka sama2 cinta..yg aq ga suka..masa sihhh ada newbi di ktr dan dia brani2nya maki2 bos besarnya....ga masuk akal d..sampe banting2 gtu.....jadi males dari stu bacanya...sori yahh..tapi itu yg aq rasain
Profile Image for Alya N.
306 reviews12 followers
March 11, 2022
Saya nggak tahu kenapa novel ini kurang dapat respon bagus dari pembaca Indonesia.

Melihat dari rating Goodreads, Say No To Love bahkan hanya mencapai kisaran angka 3,1. Sebuah angka yang menurut saya masih kurang untuk cerita seseru ini.

Jujur memang awalnya saya sempat merasa skeptis membaca Say No To Love. Hal ini dikarenakan saya pernah baca karya Wiwien yang lain, yaitu The Sweetest Kick Off dan rasanya memang hambar banget. Mengecewakan. Tapi ketika saya baca blurb di belakang buku, saya agak tertarik karena premis Say No To Love berputar pada office's life dan sedikit bumbu persahabatan jadi cinta. Tapi mengingat pengalaman saya membaca karya penulis sebelumnya, saya melandaskan ekspektasi saya pada angka nol.

Eh tahunya, buku ini sukses membuat saya terlarut pada cerita yang disuguhkan. Saya suka bagaimana penokohan female and male lead character-nya digambarkan. Tokoh utama prianya, Wisnu Megantoro, adalah seorang CEO company besar yang jauh dari sinopsis cerita-cerita Wattpad kekinian sekarang. Berbanding terbalik. Ia tampan, cenderung kalem dan nggak banyak tingkah, serta sederhana. Tokoh utama perempuannya, Dewi Eriandari, juga bukan perempuan menye-menye bin pasrah seperti cerita-cerita Wattpad masa kini. Ia tegas, fearless, dan knows what exactly she wants. Ditambah pula saya suka konflik yang disusun, sederhana, nggak rumit, sangat make sense. Premis utama topiknya bercerita tentang bagaimana antara kehidupan tokoh utama yang saling beririsan di kantor, tapi menemukan banyak kesamaan di luar kehidupan kantor sehingga akhirnya menjadi support system buat satu sama lain. Masih jauh dari interaksi romansa sebelum akhirnya hubungan bertumbuh dengan pelan tapi pasti.

Dan yang paling utama saya suka gaya penuturan penulisnya. Gimana ya saya menggambarkannya? Gaya penulisan cerita ini tuh tipikal yang ringan (khas metropop) tapi berbobot. Dialog-dialog antar tokoh serta narasi-narasi yang dituliskan sangat witty menurut saya.

Satu poin tambahan lagi adalah buku ini diterbitkan pada kisaran tahun 2007-an. Jadi bayangkan saja deskripsi latar tempat, waktu, suasana, yang masih di tahun 2000-an. Tokoh utamanya pun jelas adalah generasi 90-an.

Bagi saya, buku ini page turner. Saya nggak bisa berhenti membaliknya sampai ke halaman terakhir. Sangat menyenangkan menyaksikan kisah kedua tokoh utama, dari lembar ke lembar.
Profile Image for Ana  Fitriana.
160 reviews31 followers
January 7, 2018
3,7🌟/5🌟
Mau ngasi 4, tapi buat aku endingnya masih agak ngambang. Mungkin inilah bedanya penulis cowok dan cewek yaaa, kalo cewek yg nulis, bisa dipastikan endingnya dibikin lebih jelas. KARENA CEWEK BUTUH KEJELASAN, BANG!!(zediinggg)😄
Tapi membaca novel ini menyenangkan. Aku ngakak parah di 2 bab pertama. Gelooooo emang si Wisnu, tapi lebih gelo Dewi. hahahahahah, tuuh aku masih ketawa kalo ingat tragedi ploncoan itu.
Note untuk mas wiwien, aku penasaran di hlm 139, di scene Rani merengek minta Dewi memasak rawon untuknya.

Dewi tergelak. "Tapi aku baru bisa bikin sore hari, sesudah aku pulang kantor. Dan saat aku mulai, kamu harus sudah ada di sini untuk membantuku. Kalau nggak, the deal is off!"
"Oke. Sorenya aku pasti ke sini. Kalau perlu aku akan jemput kamu pulang, jadicnanti kita sekalian bisa belanja kalau masih ada yang kurang. KEBETULAN BESOK JADWAL KULIAHKU NGGAK SAMPAI SORE. Si Bos enaknya diajakin sekalian nggak?"
(ini jawaban RANI)
yang aku bingung, ini typo atau memang nyata yg terjadi#HALLAAHH#
Rani kan kuliah di Binus, Jakarta. Saat itu dia lagi bolos seminggu kan di Semarang. Lalu, apa senin pagi dia balik ke jkt, lalu sorenya terbang lagi ke Semarang sekadar untuk mencicipi rawon buatan Dewi?
aku mikirnya antara typo, atau memang "yaaahh orang kayah mah bebas"😄😄
Mohon pencerahannya. *bungkuk dalam-dalam*

Selain itu, seperti aku bilang, isinya menyenangkan. Nggak ada tokoh antagonis yang bikin nyeriii usus atau meningkatnya adrenalin krn ikut2an emosi dan menyumpah2. Meski memang to good to be true ya, tapi percaya aja, di dunia yang luas dan keras ini, masih tersimpan orang-orang baik hati. So, kenapa kamu nggak ikutan aja seperti saya. Duduk manis, baca bukunya lalu lupakan sebentar dunia luar sana yg semrawut.
Profile Image for Yacita Aditya.
230 reviews2 followers
July 6, 2019
Lucu dan unik ni ceritanya.
Lucu krn dialog2 yg terjadi antartokoh beneran lucu.
Unik krn bercerita ttg bos dan sekretaris yg sama2 menderita karena pengalaman cinta masing2 dan ujung2nya malah saling berikrar klo "love is suck", tapi pada akhirnya harus menyerah pada perasaan "i need you" satu sama lain. Catet ya! I need you BUKAN i love you!
.
.
Klo bicara chemistry, Wisnu dan Dewi ga terasa chemistry-nya seperti sepasang kekasih. Malahan yg tampak memang chemistry sebagai sahabat. Mengingat judul cerita ini yg say no to love, Wisnu dan Dewi sukses lah mewakili harapan judul tersebut
.
.
Yg bikin cerita ini beda dgn kisah roman lainnya krn banyaknya unsur logika yg bermain di cerita ini. Contoh, saat Dewi patah hati ya ga perlu lama2. Cukup nangis seharian lalu ketemu dengan si mantan buat jelasin segalanya trus kelar deh urusan hati. Simple banget, 'kan? Padahal klo ngikutin hati, mana ada putus cinta semudah itu menjalaninya. Yg ada, makan waktu berbulan2lah, hehe. Gitu juga waktu Wisnu atau Reva ditolak ama cewek gebetannya, no hard feeling. Lempeng2 aja. Klo cowok bisa dimakluminlah tapi klo cewek? Tak mungkiiiiiiin
.
.
Jadi penilaian akhirnya, cerita ini bagus kok. Ga banyak drama. Dialognya lucu2. Tokoh2nya juga human sekali. Yg bikin risih itu malah moda transportasi Wisnu yg w-o-w. Tu orang kaya beneran atau pegimane ye? Ke mana2 suka pake jagur soale, hahaha
Profile Image for Ika Merdekawati.
77 reviews3 followers
August 26, 2020
"Cinta harus tahu diri. Nggak bisa seenaknya aja dia ngatur-atur dan arahin hidup kita sesuka dia."

Sebenarnya hubungan antar Bos dan Sekertaris itu sudah rahasia umum, ya. Punya sekertaris perempuan, bisa jadi bulan-bulanan staf se-kantor. Apalagi kalo sekertarisnya cantik dan gampang bergaul sama orang, sudah klop cibirannya 😁

Mendapatkan Bos yang friendly seperti Wisnu, adalah impian semua staf di semua perusahaan, terlebih karakater Dewi sangat di cari oleh sebagian kaum pria, yang mudah menjadi pendengar yang baik dan teman nongkrong ke mana saja.

Cerita ini termasuk datar, menurut saya. Nggak ada konflik yang mencengangkan, datar aja gitu. Mulai dari awal sampai 2 bab terakhir, semuanya biasa saja, apalagi sikap Wisnu yang tidak terlalu menggubris kehadiran Dewi, begitupun juga sebaliknya. Penambahan tokoh, Jeff, dalam cerita hanya merusak antara Dewi dan Wisnu, karena sejak awal yang paling dominan menonjol itu ya Wisnu dan Dewi.

Untungnya lagi, endingnya sesuai perkiraan. Jadi, tidak terlalu datar di ending cerita. Ada klimaks yang feel-nya dapat ke pembaca. Padahal penulisan ceritanya itu sangat apik dan jelas. Menurut saya, cerita ini harusnya diperpanjang lagi, biarkan si tokoh utama merasakan konflik dengan si tokoh ke dua, baru mengakhiri cerita.
Profile Image for Siska.
92 reviews
October 2, 2019
Meskipun baru baca sekarang setelah sekitar 12 tahun buku ini diterbitkan, seperti biasa aku berasumsi bahwa akan ada gap yang cukup besar berkaitan dengan teknologi dan kawan-kawannya. Termasuk dengan cara penulisan atau apapun itu. Tapi rasa sok tahu aku itu dibantahkan kembali. Memang di bagian awal aku merasa seperti konyol dan dipaksakan. Jujur di bagian awal itu kurang mengena di hati dan terkesan kurang masuk akal. Tapi ini kan dunia fiksi, apapun bisa terjadi bukan?

Sedikit terganggu dengan beberapa kosakata yang agak jarang aku temui, tapi berarti aku belajar kosakata baru dari bukh satu ini.

Selebihnya, aku dibuat terpukau dengan alur dan jalan ceritanya. Seperti dibuat penasaran dan terkesima. Aku akui meskipun sudah 12 tahun secara garis besar kisah ini dituliskan dengan sangat menarik terlepas dari bagaiman awal pertemuan kedua tokoh utama. Bahkan gap berkaitan dengan teknologi itu juga tidak terasa jadi masih nikmat untuk dinikmati.

Tadinya aku berpikir akan kasih rate yang kecil tapi setelah selesai membaca, aku kembali menyayangkan bagian awal yang membuatku nggak bisa memberikan lima bintang. Bravo untuk kakak penulis.
Profile Image for Laura Yuwi.
199 reviews12 followers
February 26, 2022
Duh adem banget baca Novel ini. Sukaaa banget. Rata² Novel yg menceritakan atasan sm bawahan itu pasti mereka bertengkar di awal², saling sensi²an. Tp di Novel ini bertengkarnya cuma di awal karna diprank aja. Sebenernya aku sbg pembaca jg kena prank sih di awal. Aku kira si Wisnu itu tipe boss yg jahat, suka merendahkan orang, kasar mulutnya. Ternyataa oh ternyataa....... Wisnu & bapaknya malah tipe boss idaman semua karyawan gak sih?! Manis banget perlakuan mereka ke bawahan. Mana ada atasan yg bukain pintu buat bawahannya coba. Oh dan poin plus yg aku suka dari Novel ini adalah di hal. 95-96 ada info ttg penyanyi jazz. Aku sbg pecinta jazz setelah membaca nama² tsb tentu saja langsung search di YouTube. Hahahaha.
Setuju banget sama kalimat Pak Helman yg bilang "Lagu² jazz instrumental bikin kita rileks. Pikiran pun jadi fresh..." (hal. 96). Menurutku tokoh² Novel disini easy-going smua, kecuali si Daus, pacarnya Dewi yg posesif itu.
Btw, kalo kalian udah baca Novel ini harus lanjut baca "Say No To Me"
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book261 followers
May 6, 2022
Pertemuan pertama antara Dewi dan Wisnu termasuk tidak biasa, melibatkan insiden bayar ongkos bis kota, sampai perploncoan karyawan baru yang berakhir ricuh. Tapi setelah itu hubungan keduanya sangat baik. Dengan status asli bos dan sekretaris, dan status tambahan best friend. Antara Dewi dan Wisnu terasa klik, apapun bisa mereka obrolkan. Bukan hanya itu. Dewi bisa memikat kedua orang tua Wisnu lewat kesukaannya terhadap jazz dan kepandaiannya memasak rawon.

Meski hanya berstatus best friend, semua orang bisa melihat kedekatan mereka. Bahkan Daus, pacarnya Dewi juga menjadi insecure dengan keberadaan Wisnu di dekat Dewi. Kalau akhirnya hubungan Dewi dan Daus merenggang semata-mata karena kesibukan mereka masing-masing, keberadaan Wisnu juga turut mengambil andil.

Saya suka interaksi Wisnu dan Dewi yang memang kental chemistry-nya. Tapi keduanya memproklamirkan bahwa love is suck. Hanya saja keduanya tidak bisa saling berjauhan. Kadang cinta memang tidak perlu didefenisikan sebagai romansa.

Bacaan yang menghibur.
Profile Image for K.
345 reviews1 follower
May 6, 2022
Kurang suka sama cara penulisan si penulis menggambarkan karakter tokoh dan juga latar.

Ya moso iya seorang bos mau aja di monyet, setan setan in sama sekretaris BARU nya lho. Walaupun mungkin penulis pingin membuat suasana lucu, tp malah failed banget di aku. Udah gitu ga konsisten. Di awal memang si bos bilang kesannya kayak 'kt walau bos dan bawahan tp klo di luar kerjaan santai aja yah. Kan sesama manusia', tp santainya si sekretaris kabablasan sampe akhir.. Mau di kantor, lagi kerja tetep aje bawaanya nyante kalo ngomong ama bos. Ga ada tuh hawa2 kerja serius. Si bosnya ga ada bedanya sama temennya dia.

Udah gitu penulis bnyak make kalimat yg ga pas., kayak 'Wisnu ngakak'. Lagi lagi mungkin penulis pingin ngasih liat kalo 'ini situasinya lagi lucu lho'.. Tp meh😒

Plot hole nya trlalu bnyak. Awalnya bilang rambut si cewek panjang sepinggang, trus di pertengahan diganti klo rambutnya cuma sebahu.

2/5🌟
Profile Image for Dian Shinta.
170 reviews
May 15, 2019
[8/70] Say No To Love - Wiwien Wintarto
⭐⭐⭐⭐ (4 out of 5)

Sebentar sebentar. Ini penulis bukunya laki-laki? 😂 Dari awal saya mikirnya perempuan lhoooo. Haha. Nyadarnya pas liat biografi di akhir buku. 😂 Trus.....udah bulan Mei baru 8 buku? Sepertinya kejadian 2 tahun ini akan terulang lagi. Belum bisa baca 70 buku. Hmmm...😕

Ini cerita soal Dewi yang baru dapat kerjaan di kantor baru dan ketemu atasan (laki-laki) baru yang....nyebelin. 😪 Awalnya aja yang nyebelin. Sisanya? Layaknya cerita metropop lainnya tentang kehidupan kota metropolitan ditambah bumbu-bumbu cinta. Cerita di sini ngga ada pemeran antagonisnya. Tapi di awal cerita, tokoh utama perempuannya barbar banget. Ngerusakin banyak fasilitas kantor padahal belum jelas diterima kerja atau ngga. 😂

Ini buku pertama, setelah ini lanjut buku kedua. 👌

#ShinsReading2019 #SayNoToLove #WiwienWintarto
Profile Image for pidaalandrian.
364 reviews5 followers
June 20, 2017
Okeyy ini agak gimana yaa, sebenarnya nggak tega juga sih ngasih 1 bintang, jadinya yaa 2 bintang. Alurnya ceritanya sebenarnya menarik (walaupun udah bisa di tebak bakal seperti apa) jika saja penulis lebih mengeksplor tokoh-tokohnya terutama Dewi dengan Wisnu.

Sifatdan penokohannya nggak sesuai dengan umur, mereka ini seperti anak-anak nggak ada dewasa-dewasanya. Aku bacanya via Ijak (untung saja). Dan untuk buku ini sendiri antrinya ituu luar biasaaa, sampe harus siapa cepat dia dapat. Dan ternyata bukunya nggak sesuati ekspektasi aku (padahal udah berharap terlalu tinggi).
Profile Image for nasya.
743 reviews
February 11, 2025
Di bagian awal ketika Dewi bales ngamuk ke Wisnu itu udah lucu sih, lucu tapi secara bersamaan kerasa janggal juga. Lucu juga cerita metropop yang biasanya menggambarkan kehidupan budak korporat yang menengah ke atas dan hidup enak (di novel-novel yang sebelumnya aku baca), terus ini ada metropop yang banyak pake bahasa jawa, unik dan lucu. Cuma ya janggal aja sih sama Dewi, nggak lama dia patah hati karena Daus, terus ketemu Jeff, terus sama Wisnu, kayak nggak ada jedanya gitu. Adegan terakhir yang kepergok Bu Nawi juga lucu pisan
Profile Image for ana.
244 reviews41 followers
October 2, 2017
Tertarik baca karena akun Instagram fiksi metropop yang nge-hits itu, posting cover yang menurutku kece berat.

Sukak sama penulisannya yang mengalir. Setiap percakapannya terasa renyah dan alami. Penulisnya bisa banget bikin adegan awal yang bikin penasaran untuk terus mengamati hubungan dua tokoh utama setelah pertemuan pertama yang chaos berat.

Jadi pen baca karya lain dari penulis ini lagiii...
Profile Image for Afifah.
50 reviews29 followers
October 29, 2020
menarik dan menghibur!
meskipun masuk kategori metropop, tapi settingnya gak di Jakarta seperti metropop kebanyakan, jafi ya gak begitu kerasa vibe metropolitannya.
endingnya bisa jadi mudah ditebak. tapi gaya cerita yg seru dan alur yg ngalir selancar air mengalir bikin ngebaca itu enjoy. belum lagi hubungan antar tokohnya nih asik, berasa kaya lagi saksi mata langsung serunya interaksi mereka berdua.
Profile Image for Lisra Yenny.
96 reviews1 follower
June 5, 2021
Menikah tidak hanya mengandalkan cinta, cinta akan hilang seiring datangnya tagihan listrik, PDAM, cicilan2 lainnya. Yg dibutuhkan dalam pernikahan adalah sesorang yg bisa ada saat dibutuhkan, bisa diajak bicara tukar pikiran bekerjasama dlm rumah tangga.
Disamping kisah dewi dan Wisnu, saya kok lebih tertarik sama reva, rasanya novel ini lebih hidup krn adanya Reva. Seperti metropop lainnya novel ini enak dibaca, mengalir aja, ringan.
Profile Image for Yulia Anggraini.
419 reviews
October 4, 2017
udah baca waktu jaman kuliah...hehe... tahun 2008... waktu belajar baca bacaan slain komik serial cantik n belum kenal harlequin... ;p

daan pengen reread lagi ggara liat lanjutanny d OS n kebetuln ketemu d t4 rental langganan... agak kurang puas am endingny... g bikin deg degan n harap2 cemas...
Profile Image for Desti Rachmadyah.
125 reviews4 followers
April 27, 2023
Ngg, aku bingung mau menilai novel ini berapa bintang, heu. Aku suka, tapi ada beberapa hal teknis yang cukup mengganggu. Dan, novelnya cukup slow burn dan "anteng", sementara ... aku suka keributan 🤣 (it's not about the book, it's me).
Profile Image for Ati.
127 reviews
February 16, 2024
Sukaaa banget banget.. Semua alurnya, tokohnya, bahasanya yg ringan, enak dibacanya.. Sampe senyum² sndiri hahaha.. Pokonya semuanya deh, love it.. Ga kerasa, abis cmn dlm 8 jam aja 😂😂.. Very recommended 👍🏻👍🏻👍🏻❤️
Displaying 1 - 30 of 67 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.