What do you think?
Rate this book


279 pages, Paperback
First published November 1, 2012
"Lo tahu nggak kenapa gue bilang tempat ini sebagai tempat kebahagiaan semu?" "Karena menurut gue, orang - orang yang sedang menaiki wahana ini sebenarnya sedang setengah mati ketakutan. Mereka sebenarnya sedang setengah mati ketakutan dan berusaha menutupinya dengan tawa."
"Gue selalu percaya permintaan itu akan dikabulkan kalau dia bisa terbang semakin tinggi, nggak tahu kenapa. Mungkin kalau dia semakin tinggi, dia akan semakin mudah didengar. Karena nggak mungkin gue harus terus-terusan naik pesawat setiap kali punya permintaan, jadi jalan lainnya adalah dengan asap."
"Dengan tetap menyisihkan malam penuh kabut lainnya, kabut mengerikan, yang juga dari sepuluh tahun lalu. Alasan sebenarnya kenapa gue membiarkan Adith membuat sumpah konyol itu, dan alasan kenapa gue menyetujuinya sekarang."
"Kadang, saat kita nggak mampu melepaskan orang yang terlalu kita cintai, berarti kitalah yang harus pergi. Mungkin membalikkan badan dan berlalu lebih mudah dibanding berdiri diam menatap punggung seseorang (atau dalam kasus gue, menatap batu nisan) yang berjalan menjauh."

And it's not theirs to speculate
If it's wrong and
Your hands are tough
But they are where mine belong and
I'll fight their doubt and give you faith
With this song for you