“Sebab ciuman adalah bukti kewujudan cinta. Kamu terpikat kepadaku kerana wajah ini, maka dia meminta bibirku untuk kamu cium. Jika hati yang membawa cintamu kepadaku, maka kamu pun harus mencium hatiku. Pilih mana?”
***
Itulah petikan perbualan antara Iqbal, tokoh utama dalam novel ini, dan Zaenab, gadis yang merupakan perwujudan dari jamaliah Ilahi. Sebagai pemuda metropolis, Iqbal berjuang mengakhiri masa lalunya yang kelam, dan secercah cahaya Ilahi memasuki relung-relung hatinya, dan membawanya ke alam pesantren.
Tetapi ternyata, perjalanan ini memunculkan amuk pergolakan di dalam hatinya. Baru sahaja dia mulai belajar berwuduk, membaca al-Quran dan bersembahyang, tetapi dia terpelanting ke lembah perdebatan, yang pada lahirnya memang dengan sahabat-sahabat senterinya, tetapi pada hakikatnya adalah antara Iqbal dengan dirinya sendiri.
Baginya, hatilah yang perlu mendapat cahaya Islam, menerangi jiwa. Iqbal berusaha memasuki Islam melalui jalur hatinya, dan ternyata jalur itu membawa bersama benih-benih cinta kepada Zaenab, seorang santeriwati di pesantren itu. Tetapi, masih ada dua gadis lain sedang menunggu cintanya: Priscillia, seorang gadis dari keluarga Kristian yang taat dan mendapat berbagai kekerasan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya kerana telah memilih memasuki hidayah Islam; sedang gadis yang seorang lagi adalah pelajar sebuah SMA yang dipaksa menikahi orang yang tidak dicintainya, bahkan tidak dikenalnya. Iqbal justeru banyak belajar tentang keagungan Islam dari sebuah keluarga pengemis yang menumpangkannya di teratak mereka ketika dia lari dari pesantren kerana perseteruan-perseteruan fahaman agama yang sangat tajam.
Novel spiritual ini menjadi kesaksian (syahadat) perjalanan cinta seorang anak kota dalam tempias wajah Ilahiyah yang sarat aroma spiritual dan pertarungan ragam tradisi
Sebenernya agak males juga liat cover, judul, nama pengarangnya yang mirip sama AAC (yah sebenernya memang jelas2 ngekor AAC sih..) perhatikan juga cap best seller di depannya dan banyaknya buku ini naik cetak...ck..udah kebayang dalemnya...hehe
tapi karena hanya ada 2 buku di rak kakak saya yaitu: crayon sinchan 15 dan buku ini, mau ga mau milih buku ini kaerna pilihan pertama juga sudah keburu disamber sama anak-kyu...(ga beruntung, ih!)
Ceritanya sendiri ga jelek-jelek amat, selain 3 hal yang saya sebutkan di atas, ternyata isinya lumayan aja... mengenai pencarian hidayah seorang anak metropolis (tapi keliatan deh, penulisnya agak gagap menggambarkan seorang anak metropolis...hehe)..
ceritanya gini, suatu hari, Iqbal, tokoh sentral dalam kisah ini (kaya, gaul, pinter dan tampan (udah pastilah itu...halah) tiba-tiba merasa dirinya berdosa karena jauh dari Allah. Kejadiannya dipicu oleh layunya setangkai bunga anggrek kesayangannya tanpa ada seorangpun yang dapat menjelaskannya. Lalu kaerna kesal, ia keluar rumah, mabuk2an dan saat pulang mabuk, ibunya mencoba bertanya, kenapa jadi begini? tapi karena sedang kesal, Iqbal malah mendorong ibunya yang sedang berada di tangga itu. Jatuhlah ibunya. Pendarahan otak.
Akibatnya Iqbal menyesal, ia mencoba shalat , tapi ternyata ia tak bisa shalat, ia ingin berdoa, tapi ia tidak tau caranya, maka kemudian ia bertekad menemukan pencerahan religius dengan cara menyambangi sebuah pesantren salaf rekomendasi ibunya yang letaknya sangat terpencil di Jawa Timur. Namun sesampainya di sana, ia malah sama sekali tidak disuruh mengaji atau belajar shalat, melainkan disuruh menimba air untuk kurun waktu yang tidak tentu (mengingatkan saya pada kisah pendekar ulat sutera di tahun 80-an, cuma bedanya disini ia tidak diejek oleh rekan-rekan pesantrennya). Suatu ketika ia merasa tidak puas, menghadap ke kiyai sepuh untuk mulai diajari Quran dan shalat, eeh..sang kiyai tanpa bicara apapun malah menyuruhnya menimba air untuk 2 bulan lagi...
kekecewaan berbuntut pada kejengkelan hingga suatu peristiwa yang menyebabkannya pergi dari pesantren itu. Lalu Iqbal kabur dari pesantren ke kota Solo, berkenalan dengan seorang mahasiswi UKSW bernama Priscillia, seorang keluarga pengemis dan seorang gadis aktivis mesjid bernama Anbar. Ternyata disinilah ia malah belajar banyak tentang Islam, terutama dari buku-buku yang dibelinya dan dari lingkungan disekitarnya.
yah gitu deh ceritanya...Priscillia masuk Islam, Iqbal kembali ke Pesantren dan bertemu dengan pujaan hatinya yang bikin dia mbeling seperti Majnun, dan akibat ke-mbelingannya itu dia harus meninggalkan Pesantren.
Terus ya berlanjut ke buku keduanya deh.
Di buku ini ada banyak sisipan ayat-ayat Quran yang amazingly diutarakan oleh Iqbal yang baru belajar Islam selama 10 hari. Dalam 10 hari itu ceritanya Iqbal langsung bermetamorfosis menjadi ahli dalam Islam. Bahkan, rekan satu pesantrennya ada yang mau belajar agama padanya, yang, tentu saja ditolak Iqbal dengan rendah hati ..(dezigggh!!)
Oya ada juga bagian Iqbal masuk penjara karena difitnah teroris, lalu digebuki polisi. tapi di dalam penjara ia malah mengubahnya penghuninya jadi insyaf semua..
Wah, lebih hebat dari Fachri deh si Iqbal ini...hehehe...
saya perhatikan ada beberapa buku terbitan Diva Press yang pake gambar mata perempuan bercadar yang sama, dan guess what, semua ujung judulnya ada kata "cinta" nya...oalaaah...
oya satu lagi, buku ini juga banyak menggunakan kata-kata : "nich", "dech"...amplop..editornya jadul banget...
sebenarnya sebelum saya membaca novel ini saya bersikap sedikit pesimis terhadap pengisian yang akan diutarakan oleh novel ini.sungguhpun saya belum membuka pun halaman pertama novel ini tetapi saya telah menjangkakan bahawa novel ini cuba untuk meniru karya mantap Habiburrahman el Shirazy (ayat-ayat cinta, ketika cinta bertasbih)
Namun tanggapan yang saya lakukan itu amatlah salah dan saya kemudian berasa sedikit bersalah atas tanggapan serong yang telah dibuat.
MasyaAllah,sesungguhnya novel ini amatlah mantap dan bermanfaat.terutama bagi insan yang sedang berjinak2 untuk mengenali Islam dengan lebih dekat. juga berguna untuk setiap remaja muslim yang sekarang ini dihidangkan dengan pelbagai hiburan berunsur hedonisme yang ternyata melalaikan.
novel karya Taufiqurrahman Al-Aziziy ini adalah berbentuk trilogi dan Syahadat Cinta adalah novel yang pertama di dalam koleksi trilogi tersebut.
Novel ini secara asasnya menceritakan berkenaan seorang pemuda, Iqbal Maulana yang mencari cahaya Islam selepas menyesal di atas perbuatan maksiat dan munkar yang telah dilakukannya selama ini. keinsafannya itu bertitik tolak daripada rasa bersalahnya terhadap ibu yang telah diderhakai secara tidak sengaja. kemudian, untuk mencari cahaya baru untuk hidupnya itu, Iqbal telah mengambil keputusan untuk menuntut di sekolah pondok bernama Sekolah Pondok Tegal Jadin di Daerah Solo.
Di sekolah pondok itulah bermula episod hidupnya yang tidak pernah gentar dan lemah semangat dalam menuntut ilmu. pelbagai kisah menarik dan menyentuh hati dibincangkan di dalam novel ini sehingga saya tidak mampu untuk menulis kesemuanya. terpulang kepada anda untuk memiliki novel ini jika anda merasakan ia perlu untuk pengisian hati nurani anda,
perdebatan berkenaan islam, perbezaan pendapat, ketidak sefahaman menjadi warna dalam novel ini. Surah-surah al-quran, hadith2 nabi, ijmak ulamak dan sedikit ijtihad pula telah menjadi corak kepada warna-warna yang disediakan.semuanya amat berilmiah dan secara tidak langsung pengetahuan tentang agama islam bertambah dan meningkat sebaik habis membaca novel ini
sesungguhnya anda tidak akan menyesal membeli novel ini. saya jamin. penggunaan bahasa yang indah dan gaya bahasa yang telus dan mudah akan memastikan anda untuk menghabiskan keseluruhan novel itu dalam masa sehari
Syahadat cinta, Buku 1 dari trilogi Makrifat Cinta.... Tentang perjalanan seorang anak manusia Iqbal Maulana yang hidup sangat berkecukupan di Jakarta .....
Isi dari novel ini sebenarnya amat sangat pantas untuk dibaca oleh anak-anak muda yang sedang mencari identitas diri kemana harus melangkah, apa akibatnya, batasan2 dalam pergaulan pria & wanita ..
Fuh.. pembacaan yang memenatkan. Baru saya ingat kenapa saya tinggalkan pembacaan buku ini sewaktu menerimanya dahulu. Hal ini kerana saya tidak bersetuju dengan beberapa perkara di awal bab. Apakah perkara itu? Saya tidak merasa untuk perkatakannya di sini kerana saya tidak mahu tersalah anggap. Lagipun perkara yang melibatkan hukum, saya tidak berani untuk ‘argue’ takut-takut tersalah hukum :)
Tapi, perasaan tidak puas hati itu sedikit terubat apabila berada di tengah-tengah cerita. Sebenarnya, novel ini berkisar mengenai Iqbal Maulana yang merupakan seorang anak orang kaya di Jakarta. dia hanya tahu berseronok sahaja tanpa mahu memikirkan apa-apa tanggungjawab. Dia tidak mahu belajar kerana baginya dia telah punya segala. Tetapi hanya dengan satu perkara sahaja dia tunduk iaitu ibunya. Disebabkan rasa sayangnya kepada ibunyalah yang menyebabkan dia sanggup memelihara taman bunga di rumahnya. Sehinggalah pada satu hari, bunga anggeriknya layu. Habis dimarahi tukang kebun dan orang gajinya tetapi tidak seorang pun mengaku menyebabkan bunga itu layu.
Disebabkan rasa marahnya itu juga menimbulkan bencana kepada ibunya. Dalam keadaan tidak sedar (mabuk), dia telah menolak ibunya jatuh tangga dan ibunya koma. Hanya setelah itu, Iqbal insaf dan ingin berubah. Mujurlah ibunya selamat dan Iqbal memohon untuk belajar ilmu agama. Ibunya menyarankannya kembali ke Solo, kampung halaman ibunya dan belajar agama di sekolah pondok di sana.
Selama dua bulan di sekolah pondok itu, tugasnya hanya mengangkut air untuk kegunaan pelajar-pelajar di situ. Di sini, saya berasa sedikit pelik. Boleh ya menangguhkan mengajar seseorang yang ingin belajar solat dan mengaji al-Quran? Bukankah dua bulan itu satu jangka masa yang lama? Mengapa tidak diajar solat dan dalam masa yang sama boleh sahaja memberi Iqbal tugas mengangkut air? Apa alasan kiyai berbuat begitu? Saya rasa ini bukan kungfu shaolin yang perlu melatih seseorang menjadi sabar dan tahan ujian sebelum benar-benar mempelajari kungfu?.
Akhirnya Iqbal menemui Kiai Subadar dan bertanyakan hal ini. Tanpa sempat Kiai Subadar menjawab persoalan Iqbal, muncul Kiai Sepuh (bapa Kiai Subadar dan ketua di sekolah pondok ini). Lantas dia menyuruh Iqbal menambah lagi dua bulan untuk mengangkut air. Opss.. soal Iqbal ingin belajar solat dan ilmu agama tidak disentuh. Selepas pulang dari rumah Kiai, Iqbal terasa ingin memberontak dan bersama tong air yang biasa dipikulnya, dia ke tempat sumber air. Sedang dia berperang dalam hatinya, tiba-tiba dia disergah oleh seorang perempuan. Apa lagi, dengan rasa terkejut, dia memarahi kembali budak perempuan itu sehingga terucap perkataan yang tidak sepatutnya. Rupa-rupanya dia ialah puteri Kiai Subadar bernama Aisyah @ dipanggil Neng Aisyah.
Perkara inilah yang menyebabkan Iqbal lari meninggalkan sekolah pondok ini buat sementara waktu kerana ketakutannya menghadapi Kiai Subadar dan malu kepada Aisyah. Tetapi banyak hikmah Iqbal meninggalkan pondok ini buat sementara waktu.
Bermulalah episod ‘baru’ dalam dirinya yang tidak diketahuinya akan berlaku sedemikian. Perkenalannya dengan keluarga pengemis, tinggalnya dia bersama mereka (Makcik Jamilah, anaknya Irsyad dan Fatimah), berjayanya dia belajar mendirikan solat, mengaji al-Quran, mendalami ilmu agama, berkenalan dengan gadis Kristian (Priscilia), sehinggalah membawa kepada tangkapan ke atas dirinya yang dianggap ‘terrorist’. Pengalaman di penjara tentu sukar dan tidak pernah terbayang oleh dirinya. Tetapi di sini jugalah Iqbal memperoleh pengalaman yang cukup berharga. Dia berasa semakin dekat dengan Allah. Tambahan lagi, dia seolah-olah membawa cahaya kepada banduan lain.
Selepas melalui pelbagai kesukaran, Iqbal berjaya bebas dari penjara dan ini membuktikan dia benar dan lebih dari itu, hati yang ikhlas dan tulus mengharap keredaan Allah menjadi kunci utama. Selepas dibebaskan, satu peristiwa menggembirakan berlaku. Priscilia memeluk agama Islam! Dia mengucap syahadah di rumah buruk Makcik Jamilah disaksikan mereka sekeluarga, Iqbal, dan beberapa orang jemaah dari masjid. Alhamdulillah.
Selepas itu, Iqbal akhirnya kembali ke sekolah pondok. Dia berjaya memohon maaf dari Aisyah walaupun melalui 3 syarat. Iqbal dan Aisyah semakin rapat dan mereka pernah berdua-duaan sahaja membincangkan pelbagai perkara. Tetapi mereka tidak melakukan perkara yang melampaui batas moral. Namun, telah menjadi pantang-larang di situ bahawa pelajar puteri dan putera tidak seharusnya berjumpa. Maka, atas kesedaran ini, mereka berdua tidak lagi berjumpa.
Malangnya, hal ini telah menjadi punca awal berlakunya pelbagai masalah dan dugaan yang menimpa Iqbal. Dalam novel ini, Iqbal jatuh cinta pada Zaenab, seorang pelajar puteri di situ. Sudah pasti perkara ini menimbulkan masalah yang besar. Kehadiran Priscilia yang tidak terduga juga menjadi penyebab Iqbal dihalau keluar dari sini. Hm.. saya terfikir-fikir lagi kata-kata Ihsan ketika menasihatkan Iqbal mengenai cinta..
Kiai Sepuh dan Aisyah mengiringi Iqbal keluar dari sekolah. Kiai bertanya kepada Iqbal apa yang akan terjadi kepada Lia (Priscilia) dan Zaenab. Iqbal tidak tahu menjawabnya. Sekarang ini Lia juga nampaknya seperti mengharapkan Iqbal. "Mengapa tidak diambil kedua-duanya sekali?" Lebih kuranglah pertanyaan kiai. Uiks..ambil 2 isteri dalam 1 masa. He.. Saya pun tak pasti adakah Iqbal mahu :) Kiai akhirnya menyuruh Iqbal datang semula selepas 3 tahun untuk mengambil puteri-puteri itu. (Mungkin ada sambungannya dalam dua buah novel lagi).
Saya dapati Iqbal sememangnya seorang yang lebih baik daripada rakan-rakannya di sekolah pondok ini. Dia tidak menerima bulat-bulat apa yang dipelajari sebaliknya berfikir untuk lebih memahami ajaran agama yang diterima. Malangnya, pemikirannya ini tidak selari dengan pemikiran pelajar-pelajar lain di situ. Berlaku pertentangan antara kata-kata mereka dengan hujah Iqbal.. Entahlah, saya mengakhiri bacaan buku ini dengan sedikit rasa tidak selesa.. Sebabnya saya seperti emosi sedikit dalam membacanya. Membaca dalam keadaan tidak suka akan beberapa perkara. Nampaknya macam saya pula berada dalam cerita ini. Dan saya masih berfikir adakah saya ingin meneruskan pembacaan novel ke-2 dan ke-3 dari trilogi ini? (",)
"maukah engkau menciumku" "masya Allah, kenapa?" "Sebab ciuman adalah bukti keberadaan cinta. kau terpikat kepadaku karena wajah ini, maka dia meminta bibirmu untuk mencium. Jika hati yang membawa cintamu kepadaku, maka engkaupun harus mencium hatiku.pilih yang mana?"
Itulah sedikit petikan percakapan antara iqbal dengan Zaenab seorang santriwati. Trilogi Novel Ma'rifat cinta karya Taufiqurrahman Al-Azizy terdiri dari Syahadat Cinta, Musafir Cinta dan Ma'rifat Cinta. Novel syahadat cinta menceritakan tentaang seorang anak muda (Iqbal) yang metropolis mendapatkan hidayah untuk merubah hidup nya yang lebih islami. Orang tua Iqbal menyuruh Iqbal untuk mendalami ilmu agama di Pesantren. Dalam perjalanannya menuju pesantren, iqbal bertemu dengan Prisilia, seorang gadis dari keluarga kristen yang taat, yang pada akhirnya dia memilih islam, sehingga ia mendapatkan kekerasan dari keluarga dan sahabtnya. kemudian Iqbal bertemu dengan gadis lain (Khaura), seorang gadis SMU yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan lelaki yang tidak di cintai nya. dan di pesantren Iqbal bertemu dengan gadis berkerudung biru (Zaenab). kelak, pada siapakah iqbal menentukan pilihan hati nya ?? namun iqbal justru lebih banyak belajar islam dari sebuah keluarga pengemis yang menampungnya saat ia kabur dari pesantren... Novel yang cukup bagus dibaca untuk muda mudi zaman sekarang.
sbetulnya bagus..penulisannya bagus, bahasanya enak tuk diikuti, meski tebel tapi ttp nikmat dibaca..
tapi ga dipungkiri dari sebagian [kecil?:] yang menganggap bahwa buku ini 'agak' copy cat dengan penulisan novelnya AAC, which is di bagian antara iqbal dengan priscillia.. hanya aja bumbunya yang beda [pedes, asin, apa manis..??:]
dan ada sisi2 yang mel kurang sreg. Slain dari penulisan karakter yang 'berlebihan'alias kurang masuk akal [bahasa2nya bagus tapi ga disesuaikan dengan karakter:] it's all because of penulisannya yang mengaitkan dengan hukum fiqih yang ana ga stuju? hmm,ini kan urusan sensitif... apa aja ya? ntar deh mel coba tulis di review...
tapi diluar itu, ttp lah acung jempol tuk penulis indonesia!
awalnya mau kasih rating 3 jiahh...dah kaya pembaca bener aja ni tapi ya sudahlah, empat kayaknya cocok berdasarkan penilaian pribadi saia. Ceritanya lumayan bagus, tapi yg lebih berkesan, karena ini adalah novel yg pertama saia beli (setelah sebelumnya sangat jijik dgn yg namanya novel dan segala yg berbau buku) dan dari novel inilah perjalanan saia berlanjut pada novel2 berikutnya haiah, malah curhat ^_^
saking boringnya gue sampe ga sanggup buat nyelesaiin novel ini. untuk ngasih 1 star aja gue ga sanggup.
Yang bikin tambah males.. kayanya tiap kali si pemeran utama naik kendaraan umum, pasti selalu dideketin cewe cantik untuk diajak kenalan. diiih.. maless bangeet.. khayalan tingkat tinggi.
Ada seorang laki laki yang dulunya adalah seorang pembuk dll, dia bernama Iqbal. Tapi sekarang dia sudah berubah dia sekarang berada di pondok pesantren yang tempatnya terpencil. Disanalah iqbal menuntut ilmu, belajar mendalami agama islam dll. Pada saat dia pergi ke masjid bersama temannya ikhsan dia bertemu dengan seorang gadis berjilbab biru yang berama Zaenab dia sangat cantik,sampai membuat iqbal tidak bisa berjalan dan terpukau akan kecantikannya. Ikhsan menarik iqbal untuk segera masuk ke masjid,tetapi iqbal masih diam dan akhirnya mereka berdua masuk ke masjid. Pagi harinya iqbal pergi ke pondok putri untuk mengambil uang untuk acara milad. Iqbal sebaai ketua dan bendaharanya adalah zaenab. Saat iqbal terdiam dan kebingungan datanglah seorang gadis yang bernama Aisyah dia adalah putri kiai Subadar. Aisyah bertanya kepada iqbal “kenapa kang iqbal disini........pasti mau ketemu sama zaenab ya...........”ujarnya. iqbal pun tersipu malu oleh aisyah,iqbql pun menceritakan tujuan dia datang kesini kepada aisayah.dengan senang hati aisyah membantu iqbal untuk berkenalan dengan zaenab,aisyah menyuruh iqbal untuk membuat syair untuk zaenab. Iqbal menulis syairnya dengan bingung karena dia tidak bisa membuat syair tapi dia berusaha dan akhirnya syair itupun jadi dan langsung diberikan aisyah kepada zaenab. Iqbal menunggu balasan itu dengan hati yang gugup,aisyah datang dan membawa selembar kertas untuk iqbal dari zaenab. Dengan hati yang senang dia membaca surat dari zaenab setelah membaca surat dari zaenab dia berlari lari dengan membawa selembar surat itu. Pagi harinya iqbal pergi ke pondok putri bersama aisyah dengan membawa surat cinta untuk zaenab. Pada saat dia menunggu surat balasan dari zaenab, tiba tiba ada seorang gadis yang datang dengan wajah yang terluka dan menangis dia adalah prisicilia dia adalah orang baru saja masuk agama islam. Dia menceritakan semuanya kepada iqbal tentang kehidupan dia dirumahnya yang disiksa oleh orang tuanya. Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara rombongan orang orang dengan berkata “usir dia.......usir dia.............” iqbal langsung dikroyok, zaenab dan aisyah turun menolong prisicilia yang terluka. Akhirny iqbal di bawa kemasjid sebelum dia di sidang,dalam persidangan itu semuanya menginginkan agar iqbal diusir dari pondok. Dan akhirnya iqbal pergi dari pondok,dan iqbal diantar oleh kiai sepuh dan cucunya aisyah. Dalam perjalanan mereka berbincang bincang banyak termasuk tentang zaenab dan pricilia. Kiai sepuh menyarankan untuk menikahi kedua duanya. Iqbal hanya tersenyum saja,dan dia akan menjemput mereka berdua.
Ada seorang laki laki yang dulunya adalah seorang pembuk dll, dia bernama Iqbal. Tapi sekarang dia sudah berubah dia sekarang berada di pondok pesantren yang tempatnya terpencil. Disanalah iqbal menuntut ilmu, belajar mendalami agama islam dll. Pada saat dia pergi ke masjid bersama temannya ikhsan dia bertemu dengan seorang gadis berjilbab biru yang berama Zaenab dia sangat cantik,sampai membuat iqbal tidak bisa berjalan dan terpukau akan kecantikannya. Ikhsan menarik iqbal untuk segera masuk ke masjid,tetapi iqbal masih diam dan akhirnya mereka berdua masuk ke masjid. Pagi harinya iqbal pergi ke pondok putri untuk mengambil uang untuk acara milad. Iqbal sebaai ketua dan bendaharanya adalah zaenab. Saat iqbal terdiam dan kebingungan datanglah seorang gadis yang bernama Aisyah dia adalah putri kiai Subadar. Aisyah bertanya kepada iqbal “kenapa kang iqbal disini........pasti mau ketemu sama zaenab ya...........”ujarnya. iqbal pun tersipu malu oleh aisyah,iqbql pun menceritakan tujuan dia datang kesini kepada aisayah.dengan senang hati aisyah membantu iqbal untuk berkenalan dengan zaenab,aisyah menyuruh iqbal untuk membuat syair untuk zaenab. Iqbal menulis syairnya dengan bingung karena dia tidak bisa membuat syair tapi dia berusaha dan akhirnya syair itupun jadi dan langsung diberikan aisyah kepada zaenab. Iqbal menunggu balasan itu dengan hati yang gugup,aisyah datang dan membawa selembar kertas untuk iqbal dari zaenab. Dengan hati yang senang dia membaca surat dari zaenab setelah membaca surat dari zaenab dia berlari lari dengan membawa selembar surat itu. Pagi harinya iqbal pergi ke pondok putri bersama aisyah dengan membawa surat cinta untuk zaenab. Pada saat dia menunggu surat balasan dari zaenab, tiba tiba ada seorang gadis yang datang dengan wajah yang terluka dan menangis dia adalah prisicilia dia adalah orang baru saja masuk agama islam. Dia menceritakan semuanya kepada iqbal tentang kehidupan dia dirumahnya yang disiksa oleh orang tuanya. Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara rombongan orang orang dengan berkata “usir dia.......usir dia.............” iqbal langsung dikroyok, zaenab dan aisyah turun menolong prisicilia yang terluka. Akhirny iqbal di bawa kemasjid sebelum dia di sidang,dalam persidangan itu semuanya menginginkan agar iqbal diusir dari pondok. Dan akhirnya iqbal pergi dari pondok,dan iqbal diantar oleh kiai sepuh dan cucunya aisyah. Dalam perjalanan mereka berbincang bincang banyak termasuk tentang zaenab dan pricilia. Kiai sepuh menyarankan untuk menikahi kedua duanya. Iqbal hanya tersenyum saja,dan dia akan menjemput mereka berdua.
kelebihan novel: > sangat menggetarkan hati dan jiwa menemukan seorang pemuda metropolis yang memiliki cinta dari sumber hati, bukan nafsu, menafakkuri perjalanan dan alur cerita cintanya kepada sang kuasa yaitu allah swt (sang ilahi) melalui wajah kekasih. > membaca novel ini dapat membawa kita menuju kepada pesona islam yang tidak ekstrim. >sungguh selalu ada keindahan di setiap lembarnya dan cara penulisannya yang sangat indah dan sopan. > novel ini merupakan sebuah kisah cinta dan agama seorang pemuda dari kota yang keduanya bergilak didalam relung hati yang terdalam. > sehingga novel ini dapat memberikan gambaran dan semangat jiwa islami pembaca sehingga dapat mengetahui dan memahami betapa pentingnya agama islam dalam kehidupan kita. > novel ini mencontohkan sebuah perjuangan dan kehidupan luar. kekurangan novel: > novel ini tersusun dengan bahasa yang terlalu indah dan puitis sehingga dapat meragukan bagi sang pembaca,terkadang sulit untuk difahami. > novel ini memberikan kisah percintaan yang dapat ditiru oleh sang pembaca.
sinopsis:
iqbal merupakan tokoh utama yang sering tersebut namanya dalam novel ini. iqbal seorang pemuda yang suka foya-foya dan suka mabuk. iqbal anak orang ternama dan terhormat seorang pengusaha minyak terbesar dan terkaya.karena kekayaannya itulah yang membuat iqbal seperti itu. iqbal akhirnya menemukan arti kehidupannya di sebuah pondok pesantren yang selalu mengekangnya, iqbal menjalani kehidupan yang susah dan sulit untuk ia fahami, namun dari pondok pesantren itulah kisah kehidupan iqbal yang berbaukan islami. iqbal selalu bertanya-tanya tentang islam maupun ilmu agama. iqbal mempunyai banyak pertanyaan soal islam. iqbal akhirnya menemukan sebuah petunjuk yang dimana itu merupakan sebuah jawaban awal dari semua rasa penasarannya tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk meneruskan perjalanannya, menjajakkan kakinya untuk mencari setiap detail tentang agama islam sampai ia bertemu dengan 2 orang gadis yang ingin meraih cintanya, namu iqbal harus ingin melangkahkan kakinya sejenak untuk menemukan sebuah kebenaran.
about...Iqbal , the young metropolis that never pray and in complete ignorance about the teaching of islam. But eventually he began to pursue the right path, starting when he was feeling guilty about harming his own mother. Because of his remorse, he determined to change and boarding school boarding religion Kyai Siddiq in Tegal Jadin.indonesia. but then, at the boarding school, kyai siddiq,headman at this school, just wanted iqbal to take water from the well for all people necessary until two months. then, this is not what iqbal wanted to she is not getting any lesson and still did not know how to perform solat or read the quran. finally, he went to discuss with kyai subadar(son of kyai siddiq)related to this matter. however without kyai subadar having the time to answer it.. kyai siddiq shown up and he ask iqbal to take water for another two months. iqbal went out and he was so pissed off, Iqbal vent his anger at the well.while,then he surprised with a girl that he does not known named Aisha , daughter of pious Kyiai Subadar , as well as the grandson of Kyai Siddiq and iqbal unintentionally scolded her. Afraid of being scolded by Kyai, then and the presence of a religious feud which is very sharp, Iqbal escaped without a purpose. Until he met Pricilia, kindheart Christian girl . Pricilla help him find a place to stay but iqbal decided just to stay at home mother Jamilah, a kind beggar who lives with her two children, Fatima and smart boy,Ershad . there was when spiritual journey of iqbal expanded, with he received a lot of temptations. However, these trials did not make him resign from his determination to ended up as a true muslim and devout person.. this book continue with another 2 sequel.
i learned a lot from this book and take an important notes of everything is begins with your intention. If you have a good intention, and you are really, really sincere, Allah will make it easy for you!
Dalam buku yang berjudul “Makrifat Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy ini menyajikan sebuah novel Spiritual Pembangun Iman dengan beberapa bagian, dimana setiap bagian itu dengan maksud mencertiakan isi cerita sesuai dengan Judulnya masing-masing. Yaitu mulai dari Kafilah Cinta hingga yang terakhir dan merupakan akhir dari novel Trilogi karnya Taufiqurrahman al-azizy yaitu Janji yang kuat. Akhir sebuah perjalanan cinta seorang Iqbal (Tokoh Utama Novel). Beberapa bagian yang berjumlah 19 bagian ini pada setiap bagian sang penulis telah menyajikannya dengan konflik dan suasana yang berbeda sesuai dengan inti dalam cerita. Kelebihan 1. sastra yang begitu memikat pembaca 2. pilihan kata yang mudah dicerna dan mudah untuk dipahami. 3. sumber ilmu yang jelas penulis cantumkan untuk memperkuat dalil. 4. amanat yang begitu memikat pambaca karena sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari hal yang kecil. 5. cerita yang besertakan konflik yang mengahrukan , menegangkan, dan tak kelak dapat membuat pembaca mencucurkan air mata. Kelemahan 1. Kadang-kadang dalam alur yang kurang jelas dan kurang runtut pembaca menjadi agak jenuh dan bosan tetapi semua akan tersembuhkan dengan sendirinya dengan terus menelaah cerita yang ada.
iqball,.. dia pemuda yg hobi mabuk"an &brandalan banget gituu... tapi,. alhamdulillah, ALLAH masih sayang dengan dia... dia d'beri kesempatan bwt tobat dg menyetujui permintaan ayahnya untuk mondok d'pesantren tegal jadin. Perjalanan hidup penuh dengan liku2 sampai akhirnya..... jatuh cinta dg ZAENAB, seorang bidadari yang mampu menyihir hatinya... endingnya,... gue,. Bingung jg nih aduuuh :-D
Buku ini saya selesaikan waktu saya masih duduk di bangku SMA. Dan ini adalah novel pertama yang bertemakan islami yang saya baca. Jujur, saya suka sekali dengan buku ini, walau pun saya juga sedikit lupa alur ceritanya. Yang saya ingat, yah saya senang sekaligus lega saat menyelesaikan buku ini. By the way, saya tidak suka dengan film-nya.
Buku ini menceritakan seorang anak muda yg sedang mencari jalan pulang. Sepanjang perjalanan pulang ke pangkal jalan, dia belajar sesuatu... ALLAH ada untuk semua
sebelum membaca novel ini, saya sudah terlebih dahulu membaca novel religi lainnya. jadi, buat saya syahadat cinta kurang menarik dibanding saingan lainnya.