What do you think?
Rate this book


94 pages, Paperback
First published June 1, 2013
mawar itu tersirap dan hampir berkata jangan ketika pemilik taman memetiknya hari ini; tak ada alasan kenapa ia ingin berkata jangan sebab toh wanita itu tak mengenal isaratnya – tak ada alasan untuk memahami kenapa wanita yang selama ini rajin menyiraminya dan selalu menatapnya dengan pandangan cinta itu kini wajahnya anggun dan dingin, menanggalkan kelopaknya selembar demi selembar dan membiarkannya berjatuhan menjelma pendar-pendar di permukaan kolam
“Saya sebuah rumah seluas 150 meter persegi, hampir semuanya ditanami bangunan, kecuali tiga kali enam meter persegi di depan. Mungkin dimaksudkan sebagai semacam taman kecil nantinya. Entah bagaimana, dulu-dulunya ada keluarga yang ingin membangun rumah, yang ingin melahirkan saya—begitu istilahnya kira-kira bagi Saudara.”
sepasang sepatu tua tergeletak di sudut sebuah gudang, berdebu
yang kiri terkenang akan aspal meleleh, yang kanan teringat jalan berlumpur sehabis hujan – keduanya telah jatuh cinta kepada sepasang telapak kaki itu
yang kiri menerka mungkin besok mereka dibawa ke tempat sampah dibakar bersama seberkas surat cinta, yang kanan mengira mungkin besok mereka diangkut truk sampah itu dibuang dan dibiarkan membusuk bersama makanan sisa
sepasang sepatu tua saling membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka pahami berdua