Jump to ratings and reviews
Rate this book

Ketika Mas Gagah Pergi

Rate this book
Kumpulan Cerpen dari Helvy Tiana Rosa ini ditulis tahun 1990-an dan diterbitkan pertama kali tahun 1997 oleh Pustaka Annida, mengilhami lahirnya genre baru yakni sastra islami kontemporer.

Pada cetakan kedua ini ditambah bonus novellet Gadis Bening yang bersetting Timor-Timur.

190 pages, Paperback

First published January 1, 1997

72 people are currently reading
1382 people want to read

About the author

Helvy Tiana Rosa

72 books949 followers
Helvy Tiana Rosa is widely recognized for her works in Indonesian literary and for her relentless efforts to encourage people, especially the young, poor and women, to write and publish their own works.

She was born in Medan, 2 April 1970 and had a bachelor and master degree of literature from Letters Faculty of University of Indonesia. She wrote more than 50 books, like Juragan Haji (The Juragan Hajj, 2014), Tanah Perempuan (The Woman’s Land, 2009), Segenggam Gumam (A Graps of Murmur, 2003), Mata Ketiga Cinta (The Third Eyes of Love, 2012) and Ketika Mas Gagah Pergi (When Mas Gagah Leaves, 1997). Some of her works were already translated in English, Japanese, Arabic, Swedish, German, French, and so forth. She was frequently invited to speak and read her works both in Indonesia and abroad, like Malaysia, Brunei, Singapore, Thailand, Hong Kong, Japan, Egypt, Turkey, and USA.

In 1990 she established Teater Bening as a director and script writer for the play performances. She was the former editor and the Chief Editor of Annida Magazine and later she involved intensively to help the emergence of writers from different social backgrounds in many cities in Indonesia and abroad through Forum Lingkar Pena (FLP) which was founded by her in 1997. Koran Tempo named her as Lokomotif Penulis Muda, A Locomotive of Young Writers, and The Straits Times named her as a pioneer for contemporary Indonesia Islamic literature (2003).

Helvy received more than 40 awards of national level in the field of writing and community empowerment, like A Literary Figure from Balai Pustaka and Majalah Sastra Horison (2013), A Figure of Books of IBF Award from IKAPI (2006), A Literary Figure of Nusantara Islamic Literary Festival (2016), A Literary Figure of Eramuslim Award (2006), Ummi Award (2004), Nova Award (2004), Kartini Award as one of The Most Inspiring Women in Indonesia (2009), and SheCAN! Award (2008). Her poem Fisabilillah was The Winner of Iqra Poetry Writing Competition of National Level in 1992, with the juries: HB Jassin, Sutardji Calzoum Bachri and Hamid Jabbar. Her short story Jaring-Jaring Merah was appointed as one of the best short stories of Sastra Horison Magazine in one decade between 1990 and 2000. Bukavu (LPPH 2008) was a nomination of Khatulistiwa Literary Award in 2008 and she became The Most Favourite Poet, and her work Mata Ketiga Cinta was chosen as as The Most Favourite Poetry Book of Indonesian’s Readers from Goodread Indonesia in 2012. She was arwaded an honour of Anugerah Karya Satya Lencana from the President of the Republic of Indonesia (2016).

She became a member of Jakarta Arts Council (2003-2006) and as the Founder and the Advisor of Bengkel Sastra Jakarta and also as a Member of The Southeast Asia Board of Literature (2006-2014). Now, she is a vice chair of Islamic Culture and Art Development Commision, The Council of Islamic Scholars of Indonesia, and a Member Social and Art Commision, The Council of Islamic Women Scholars of Indonesia.

Helvy then was listed in 33 Tokoh Sastra Paling Berpengaruh di Indonesia (33 People of The Most Influencial Literary Figures in Indonesia) written by Jamal D. Rahman et al (Gramedia, 2014). For nine years, from 2009 to 2017, She was also chosen out of 20 Indonesian people who were listed in 500 People of The Most Influencial Moslem Figures in the World, as research result conducted by Royal Islamic Strategic Studies Centre, in Jordan with several high rank universities in the world.

Recently, she took charge as a producer for two movies based on her novel 'Ketika Mas Gagah Pergi." The first movie was released in 2016 under the same name. The sequel 'Duka Sedalam Cinta' is planned to be released in 2017.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
871 (42%)
4 stars
620 (30%)
3 stars
421 (20%)
2 stars
86 (4%)
1 star
46 (2%)
Displaying 1 - 30 of 155 reviews
Profile Image for Helvy.
Author 72 books949 followers
August 17, 2011
Ini adalah kumpulan cerpen pertama saya. Berisi belasan cerpen yang semua ditulis antara tahun 1993-1996 di majalah fiksi remaja Annida.

Dua pengarang yang saya kagumi: Soekanto SA dan Ismail Marahimin memberi kata pengantar yang membuat saya geleng-geleng kepala. Saya tidak tahu bahwa buku yang terbit pertama kali tahun 1997 ini bisa membuat mereka memberi komentar yang begitu indah dan seru. Ketika saya tanya satu sampai lima bintang, berapa mereka beri untuk buku ini, Pak Soekanto bilang 4,5 dan Pak Ismail bilang 5. Saya sungguh tersanjung.

Yang membuat saya terharu adalah, dalam seminggu penerbitannya (cetakan I) buku ini langsung terjual 5000 eksemplar. Saya menerima puluhan pucuk surat setiap hari yang menyampaikan beragam kesan mereka tentang buku ini.Rata-rata para remaja dan dewasa menyukainya. Apalagi menurut mereka belum ada buku seperti ini pada waktu itu. Apa yang saya tulis saat itu menurut teman-teman sastrawan menjadi sesuatu yang segar, baru. Meski ditujukan terutama buat remaja, Kuntowijoyo mengatakan cerpen-cerpen di dalamnya "sangat berisi" dan "mencengangkan". Menurut beliau saya berhasil menghidupkan semua tokoh di dalamnya dan itu bisa berdampak terhadap jiwa pembaca.

Banyak orang mengatakan, bahwa setelah buku ini ditulis, ramai pengarang muda lain mencoba menulis yang mirip-mirip seperti ini.

Kini tentu saja, buku ini telah menjadi "klasik" (hehehe), dan karya-karya saya pun sudah jauh berkembang. Seperti artikel Putut Widjanarko tentang saya di Republika, yang menurutnya suka berselancar menentang arus (o ya, Mas?), bertolak dari KMGP ini semoga saya bisa menciptakan arus lain kembali suatu waktu, yag lebih gila dan menderas di nadi pembaca....

Terimakasih untuk yang pernah merasa tumbuh bersama buku ini ;)
Profile Image for Helvy.
Author 72 books949 followers
February 2, 2008
Ini adalah kumpulan cerpen pertama saya. Berisi belasan cerpen yang semua ditulis antara tahun 1993-1996 di majalah fiksi remaja Annida.

Dua pengarang yang saya kagumi: Soekanto SA dan Ismail Marahimin memberi kata pengantar yang membuat saya geleng-geleng kepala. Saya tidak tahu bahwa buku yang terbit pertama kali tahun 1997 ini bisa membuat mereka memberi komentar yang begitu indah dan seru. Ketika saya tanya satu sampai lima bintang, berapa mereka beri untuk buku ini, Pak Soekanto bilang 4,5 dan Pak Ismail bilang 5. Saya sungguh tersanjung.

Yang membuat saya terharu adalah, dalam seminggu penerbitannya (cetakan I) buku ini langsung terjual 5000 eksemplar. Saya menerima puluhan pucuk surat setiap hari yang menyampaikan beragam kesan mereka tentang buku ini.Rata-rata para remaja dan dewasa menyukainya. Apalagi menurut mereka belum ada buku seperti ini pada waktu itu. Apa yang saya tulis saat itu menurut teman-teman sastrawan menjadi sesuatu yang segar, baru. Meski ditujukan terutama buat remaja, Kuntowijoyo mengatakan cerpen-cerpen di dalamnya "sangat berisi" dan "mencengangkan". Menurut beliau saya berhasil menghidupkan semua tokoh di dalamnya dan itu bisa berdampak terhadap jiwa pembaca.

Banyak orang mengatakan, bahwa setelah buku ini ditulis, ramai pengarang muda lain mencoba menulis yang mirip-mirip seperti ini.

Kini tentu saja, buku ini telah menjadi "klasik" (hehehe), dan karya-karya saya pun sudah jauh berkembang. Seperti artikel Putut Widjanarko tentang saya di Republika, yang menurutnya suka berselancar menentang arus (o ya, Mas?), bertolak dari KMGP ini semoga saya bisa menciptakan arus lain kembali suatu waktu, yag lebih gila dan menderas di nadi pembaca....

Terimakasih untuk yang pernah merasa tumbuh bersama buku ini ;)
Profile Image for Ryan.
176 reviews10 followers
March 24, 2008
“Mas, Gita akhwat bukan sih?”
“Ya, insya Allah akhwat!”
“Yang bener?”
“Iya, dik manis!”
“Kalau ikhwan itu harus ada janggutnya, ya?!”
“Kok nanya gitu sih?”
“Lha, Mas Gagah kan ada janggutnya?”
“Ganteng kan?”
“Uuuuu! Eh, Mas, kita kudu jihad ya?” Jihad itu apa sih?”
“Ya always dong, jihad itu…”

Setetes, dua tetes air mataku kian menganak sungai. Kumatikan lampu. Kututup pintu kamarnya pelan-pelan. Selamat jalan Mas Ikhwan!Selamat jalan Mas Gagah!

................

Pada tahun 90-an, genre fiksi cerpen-dakwah seperti ini masih sangat jarang ada. Sehingga KMGP dinilai sangat bagus untuk konteks waktu saat itu. Mengisahkan perubahan dramatis seorang pemuda yang sebelumnya belum begitu mengenal al islam, menjadi mencintainya sepenuh hati, lewat persepsi pandang adiknya.

KMGP menyajikan pesan tentang perubahan totalitas diri yang berefek positif pada lingkungan keluarga, dan masyarakat sekitarnya.



Profile Image for Desi Anita.
Author 1 book18 followers
September 10, 2007
Kumcer ini isinya bagus2 semua. Dulu Desi punya bukunya..
Tp sekarang entah kemana hiks..hiks..

Yg paling Desi suka dr kumcer ini Cerpen yg judulnya 'Lelaki Cahaya'klau ga salah abis dah lama. Apalagi pas ada penggalan2 dr QS. Ar-Rahman nya.. sampe sekarang klau inget masih suka terharu.. hiks..hiks..
Profile Image for Akhi Dirman Al-Amin.
22 reviews6 followers
October 11, 2011
Buku ini yang pada akhirnya menemukan saya pada sesuatu yang entah bernama apa. Mungkin itulah yang dinamakan hidayah. Saya menangis. Sungguh-sungguh menangis dan merenungi perjalanan hidup saya.
yang lebih luar biasa, membaca buku ini membuat semangat menulis saya seperti api bertemu jerami.
Buku ini sungguh luar biasa!
3 reviews
November 30, 2011
Asliii,,,,,, sempet sesak nafas karena sedih pas baca bagian cerita dg judul Ketika Mas Gagah Pergi dari kumcer ini.
Serasa mas gagah itu mas aku sendiri.
Profile Image for Ronidin Sukat.
21 reviews
March 19, 2008

Ini buku yang ditujukan untuk remaja tapi memiliki nilai sastra yang sungguh tinggi. Setiap cerpennya bukan cerpen remaja biasa karena ditulis dengan serius, penuh makna dan tidak klise. Saya ingat buku ini muncul pertama kali tahun 1997 (sebelumnya cerpen2 ini dimuat di sebuah majalah remaja tahun 1993-1995). Buku ini saya kira menjadi salah satu tonggak penulisan karya sastra Islam Indonesia kontemporer. Sesudah ini banyak sekali penulis lain yang mencoba menulis seperti Helvy. Ada yang berhasil, tapi banyak juga yang tak sampai. Buku inilah yang saya kira membawa kita juga sampai pada Ayat-Ayat Cinta, dan mungkin entah akan menjadi spirit bagi buku lain yang lebih baik lagi. Salut sekali pada pengarangnya.
Profile Image for Rahmadiyanti.
Author 15 books173 followers
January 25, 2008
Bisa dibilang ini tonggak tren fiksi Islami. Cerpen-cerpen di buku ini untuk masa itu (10 tahun lalu wuy--dari terbit buku, tapi di majalah Annida tahun 1993), sangat menggugah, menjadi inspirasi banyak orang. Bahkan jadi semacam lokomotif buat para cerpenis lain.
Profile Image for Wenwen Joelianty.
10 reviews
December 1, 2008
sedih critanya, tentang kehilangan seseorang yg disayangi (Kakak) pas di hari ulang tahunnya dan ketika untuk pertama kalinya si adik memakai jilbab dan mau tunjukin ke kakak nya,tapi kakaknya keburu meninggal.. hiks..hiks.. suedih
Profile Image for Sonia Marophahita.
9 reviews2 followers
December 22, 2015
berisi beberapa cerita pendek dengan nuansa islami.
bacaan ringan, tak seberat karya andreas hirata dan anwar fuadi, namun informatif dalam memberikan gambaran kehidupan dan bagaimana sebaiknya dalam bersikap
cocok untuk remaja

18 reviews
November 20, 2008
Pertama kali membacanya masih dalam bentuk cerpen di majalah annida. Sejak saat itu langsung suka dengan penulisnya dan terus berburu & menanti cerita2 berikutnya
Profile Image for M. Sahid Sundana.
10 reviews4 followers
February 21, 2009
Buku yang awalnya hanya kudengar judulnya,,dan ketika aku kuliah di UNJ akhirnya daku bertemu dengannya. Buku ini termasuk pelopor sastra islami Indonesia...
Profile Image for Iir Ernawati.
6 reviews
Read
May 29, 2010
gara-gara mas gagah,banyak muslimah yg mendapat hidayah untuk menutup aurat...panen pahala buat mbak helvi...amin
Profile Image for Videlastro .
430 reviews
October 23, 2010
God!!! This is the best Novel That I ever Read... I always dropped my tears every I read this book... Love this book so Much!!! ^^
10 reviews
August 14, 2012
ini buku pertama bunda helvy yang saya baca waktu sma. dan setiap kali baca pasti terharu. ingin rasana punya kakak seperti mas gagah.
Profile Image for Annissa Larasati.
91 reviews5 followers
June 1, 2023
Bismillah,

Tiba-tiba tertarik untuk mengambil buku ini dari rak. Pertama kali membacanya, saya masih duduk di kelas 3 atau 4 SD kalau tidak salah ingat. Membaca milik sepupu ketika sedang menginap di rumahnya. Kumpulan cerpen islami pertama, yang sungguh-sungguh membekas dalam ingatan. Mungkin ini yang membuat saya kemudian jatuh cinta dengan cerita-cerita islami yang sedang bertumbuh kala itu.

Bertahun kemudian, saya diberikan buku ini. Oleh seorang kenalan yang tak sengaja bertemu di angkot ketika pulang sekolah di masa akhir SMA. Sedikit berbincang, ternyata kami tetangga beda RT. Saya lupa bagaimana persisnya, sepertinya kami sempat mengobrol perihal buku bacaan, dan saya katakan buku ini salah satu favorit saya.

Maka semalam, saya coba untuk membacanya kembali. Setelah hampir berpuluh tahun sejak pertama kali. Rasanya masih sama. Sesak, malu, penuh harap. Sudah lama sekali ternyata saya tidak tersentuh kisah-kisah seperti di dalamnya. Kisah-kisah yang mampu membuat saya mengucurkan air mata, bersyukur sekaligus teriris miris, hingga memiliki asa untuk bisa belajar dan berbuat lebih banyak. Kemana hilangnya rasa itu? Tergerus oleh kesibukan dan kealpaan diri. Sehingga tak mampu untuk sejenak jeda memikirkan nasib saudara-saudara sendiri.
Profile Image for ade.
274 reviews16 followers
July 26, 2017
wow! sebuah kumpulan cerpen yang luar biasa keren.. hampir semua kisahnya bagus dan penuh makna.. bener2 membuat saya bercermin dan tertampar


malu rasanya baru membaca novel ini sekarang ketika gaung novelnya sudah berkibar sejak dekade yang lalu.. ah tapi tak apa.. lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

kumpulan cerpen ini ditulis bunda helvy sejak tahun 1992 (cmiiw) dengan beragam budaya yang diangkat.. mulai dari tokoh utama orang Medan, orang Jawa, orang Sunda hingga Maluku..

karena telah ditulis sejak lama, jadi bahasa novelnya cukup unik.. khas sekali bahasa jaman dulu.. tapi bukan berarti tidak asik dibaca.. tetap oke kok.

bunda helvy mengajarkan tanpa menggurui.. itu yang membuat ku suka

dan dari seluruh kisah nya.. paling suka sama Ketika Mas Gagah pergi.. ahh ga sekali saya terharu dan menangis.. indah sekali ceritanya

dan saya menyesal saya tak sempat melihat adaptasi nya di bioskop T.T
Profile Image for rahardini.
5 reviews
March 12, 2019
Tertarik membaca novel ini setelah menonton versi film beberapa tahun yang lalu. Ceritanya sangat menarik dengan tema yang bisa menyajikan cerita dengan bumbu Islami namun tidak berlebihan. Menyampaikan esensi ajaran Islam tanpa terkesan menggurui.
Profile Image for Astuti Mae.
46 reviews3 followers
July 31, 2018
Jaman SMA baca ini amat merindukan sosok pria sholih seperti mas Gagah 😁
Profile Image for Aisha Shiefa.
42 reviews
January 5, 2025
Kumpulan cerpen remaja islami yang menurutku wajib ada di tiap sekolah agar para siswa dapat mengambil hikmah dan pesan moral dalam cerita ini.
Displaying 1 - 30 of 155 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.