Kastil Fantasi discussion

304 views
FikFan Lokal > Supernova

Comments Showing 51-73 of 73 (73 new)    post a comment »
« previous 1 2 next »
dateUp arrow    newest »

message 51: by Klaudiani (new)

Klaudiani (dian_k) | 481 comments Errr ... Dee udah lama pindah ke Jakarta sejak dia pisah sama Marcel. Sekarang tinggal di sekitar Jakarta Barat deh :P


message 52: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
*ketinggalan berita*

err... berarti dia mulainya di sekitar Jakarta Barat deh... xD


message 53: by Klaudiani (new)

Klaudiani (dian_k) | 481 comments Fredrik wrote: "*ketinggalan berita*

err... berarti dia mulainya di sekitar Jakarta Barat deh... xD"


Wadezig.
Kalo Dee mampir ke sini dan baca ini aq mau pura-pura gak kenal Fred ah, malu :)))


message 54: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
Klaudiani wrote: "Kalo Dee mampir ke sini dan baca ini aq mau pura-pura gak kenal Fred ah, malu :)))"

gak pa-pa, yang penting aku kenal Dee... xP #eaaah *plak


message 55: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
guys,
untuk melengkapi fitur buku "currently reading" di forum, kita rencananya akan mengadakan wawancara/tanya-jawab dengan Dee lhooo! *horeee!*

jadi kalau temen-teman ada yang mau nitip pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan menulis dan karya-karyanya ybs, boleh silakan di-post di sini sebanyak apa pun (atau PM ke gue),
tapi tolong jangan nanya sesuatu yang pribadi yaa (misalnya nomor pin bb atau ukuran sepatu, xD)

pertanyaan2 yang masuk (kalau ada) nanti akan di-sortir lagi dan dilengkapi ke daftar pertanyaan standar tanya jawab fitur

thanks ;)


message 56: by Calvin (last edited May 13, 2012 10:05PM) (new)

Calvin | 82 comments beneran nih? BENERAN? Dee udah oke?

btw pertanyaan gue akan gue pm ke fred aja


message 57: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
iyaaa, semoga ybs inget dan gak terlalu sibuk xD


message 58: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
udah kelar bikin repiu-nya juga... fiuh... :D

kita akan jalan-jalan ke mesopotamiaaa~! lalalaaa...
*annoying mode
xP


message 59: by Awi (new)

Awi Chin (adorkableracer) | 158 comments Hmmm supernova
Pertama baca KPBJ pas SMA dan gak abis
Terus berbulan-bulan lalu dan tetep gak habis.
KPBJ is not really my cup of tea

Tapi Akar dan Petir cukup enjoyable kok.


message 60: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
KPBJ dulu terpaksa gue fast forward, hahahaa

soalnya semua catatan kaki itu amat sangat mengganggu dan entah kenapa gue gak bisa menikmati kisahnya, tentang kedua penulis itu, tentang Diva...

cuma ada 1 hal yang menarik perhatian gue, yakni dongeng tentang Kesatria, Puteri, dan Bintang Jatuh itu sendiri :D


message 61: by Calvin (new)

Calvin | 82 comments guys, ada yang datang acara booksigning di GI jam 18-19 nanti?


message 62: by Fredrik, Momod Galau (last edited May 24, 2012 07:42PM) (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
gue gak bisaaa, kerjaaaa
sigh... kenapa bukan weekend aja sih... T__T

btw, harus poto2 sama Dee ya, vin! *malak :D


message 63: by Klaudiani (new)

Klaudiani (dian_k) | 481 comments Gak bisaaa, gak bakal tepat waktu ke GI T---T

Tapi udah pernah foto bareng yaayy ^^


message 64: by Feby (new)

Feby (anggra) | 737 comments Geh! Kenapa harus di saat saya dinas... ._.


message 65: by Calvin (new)

Calvin | 82 comments ada lagi 1 juni di central park kalau ga salah. yang mau tanda tangan barang selain partikel harus ngantri setelah sesi tanda tangan partikel beres.


message 66: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
After a long and winding road (halah),

Kastil Fantasi presents...

The Interview

Enjoy! :D

======

Dewi Lestari yang kita kenal dengan nama pena “Dee” telah menerbitkan sejumlah karya yang mewarnai kesusastraan lokal dalam satu dekade terakhir.
Berakar dari kegiatan menulis untuk buletin sekolah dan membuat cerpen untuk dilombakan, Dee mengawali karier kepenulisannya dengan novel debut Supernova: Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh pada tahun 2001. Karya yang fenomenal ini kemudian berkembang menjadi sebuah serial yang telah dicetak ulang sampai puluhan kali, bahkan diterbitkan dalam bahasa asing.

Partikel

Supernova: Partikel, buku keempat serial Supernova, terbit pada bulan April tahun 2012 ini.
Buku yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka ini berkisah tentang kehidupan Zarah dan pencariannya, selain melanjutkan kisah Bodhi dan Elektra dalam keping terakhirnya.
Buku ini kembali menyajikan nuansa fiksi sains seperti yang pernah dipaparkan dalam buku pertama, meski dengan tema yang berbeda. Partikel juga mempertemukan pembaca kembali dengan elemen-elemen metafisika dan spiritualisme yang menghiasi keseluruhan serial Supernova.
Ada kekuatan semesta yang masih menjadi misteri bagi manusia. Pencarian Zarah, pada hakikatnya, menjadi pencarian kita pula.

Forum Kastil Fantasi berkesempatan mengadakan tanya-jawab eksklusif dengan Dee beberapa waktu lalu.
Selamat menyimak, KasFaners! ;)

======

KasFan (KF): Hai, Dee. Apa kabarnya? :)

Dee (D): Baik. Masih tengah menjalankan tur booksigning keliling Indonesia. :)

KF: Sebelum masuk ke pembicaraan utama tentang Partikel, baiklah kita kembali sejenak ke serial Supernova itu sendiri.
Kalau boleh tahu, sewaktu dulu pertama kali menulis serial ini, apa yang ada dalam bayangan Dee mengenainya?

D: Singkat kata, berbagi apa yang menjadi ketertarikan sekaligus penelusuran pribadi saya. Magnet utama saya dalam menulis adalah spiritualitas. Tema tentang pencarian jati diri dan kontemplasi akan makna kehidupan, keilahian, dan cinta, adalah sesuatu yang menarik buat saya. Dan saya ingin berbagi itu.

KF: Apakah ada ekspektasi tertentu saat itu?

D: Tidak ada ekspektasi saat kali pertama menerbitkan Supernova, sejujurnya saya menulis Supernova hanya untuk menghadiahi diri sendiri kado ulang tahun ke-25. Ada yang baca syukur, enggak juga nggak apa-apa.

KF: Michael, seorang pembaca dari Jakarta, menitipkan pertanyaan seperti ini: “Menurut Dee, genre serial Supernova ini apa?”

D: Tidak tahu. Bagi saya, fiksi atau sastra saja sudah cukup. Saya sendiri tidak terlalu sependapat jika Supernova disebut sci-fi. Benang merah serial Supernova bukan terletak pada sains-nya. Buktinya, di Akar dan Petir, hal tersebut hampir tidak muncul. Yang menjadi benang merah justru penelusuran spiritualnya. Tapi saya merasa, orang-orang menyebutnya sci-fi sebagai simplifikasi saja, atau pengamatan parsial berdasarkan beberapa episode Supernova saja.

KF: Sisi sci-fi Supernova memang kembali mencuat di novel keempat, Partikel, apalagi setelah ada sekelumit pembahasan mengenai unsur kisah yang berasal dari luar angkasa.
Nah, berkaitan dengan novel Partikel sendiri yang melanjutkan serial ini, apakah ada pesan khusus yang ingin disampaikan Dee? Pesan moral misalnya?

D: Saya bukan penulis yang suka dengan pesan moral. Saya tidak suka bacaan yang disisipi pesan-pesan moral. Saya suka bacaan yang membuat orang terusik, bertanya, mencari, merenung, dan bukan pasif menerima. Demikian juga ketika saya menulis Supernova, termasuk Partikel, saya tidak berniat memberikan pesan moral, melainkan mengungkapkan banyak pertanyaan tentang asal-usul manusia, relasi manusia dengan lingkungan, dan seterusnya. Bagaimana pembaca menyikapinya, menurut saya itu akan tergantung keingintahuan mereka sendiri, dan saya tidak punya kendali atasnya.

KF: Partikel menceritakan tentang tokoh Zarah yang mengalami berbagai peristiwa yang membawanya berpetualang ke berbagai pelosok dunia dalam pencariannya. Apakah Zarah adalah tokoh fiktif?

D: Iya.

KF: Karakter Zarah ini sendiri sepertinya berakhir dengan cukup mendua dalam hati pembaca karena ada yang menyukainya dan ada juga yang merasa risih dengan beberapa keputusan yang diambil oleh Zarah ya.
Bagaimana dengan Dee sendiri, siapa karakter terfavorit Dee di Supernova: Partikel?

D: Saya paling suka dengan Firas. Dia mewakili orang-orang yang terpinggirkan di masyarakat, yang karena kecerdasan dan rasa ingin tahunya, mengakibatkan ia menjadi sosok yang tidak konvensional, akibatnya ia terlihat begitu kontras dengan lingkungannya. Saya juga sangat menyukai Zachary Nolan, ia adalah sosok yang bisa menjadi sahabat saya di dunia nyata.

KF: Apakah ada adegan atau plot yang menjadi favorit Dee?

D: Adegan yang sangat meninggalkan kesan bagi saya adalah kelahiran Adek. Adegan itu sangat mencekam saya, dan itulah kali pertama saya meneteskan air mata dalam proses menulis Partikel.

KF: Sosok Adek dan Firas berkaitan erat dengan masa kecil Zarah di Batu Luhur, dan mau tidak mau semuanya sangat terpengaruh dengan keberadaan Bukit Jambul yang mistis. Bukit Jambul mungkin merupakan salah satu lokasi yang paling meninggalkan kesan dalam hati pembaca setelah membaca buku ini .... Apakah mungkin keberadaan Bukit Jambul terinspirasi setelah Dee menonton Tintin? xD

D: Sama sekali tidak. Dengar dari mana, ya?
Bukit Jambul secara fisik saya ambil dari sebuah bukit yang sering saya lewati di perjalanan Bandung-Jakarta. Di kilometer 90-an Tol Cipularang, ada sebuah bukit yang berbeda sendiri dari bukit-bukit sekitarnya. Pohonnya tua dan besar-besar. Saya sering mengamati dan penasaran, bagaimana bisa dia beda sendiri? Kenapa tidak dijadikan ladang seperti bukit sekitarnya? Lalu, saya menamainya dalam hati: Bukit Jambul. Itulah yang kemudian saya ambil. Sementara untuk fenomena Bukit Jambul di dalam Partikel itu sih murni imajinasi, saya ciptakan untuk kebutuhan plot.

KF: Aah, rupanya tidak ada hubungannya. :D
Beralih ke gaya bahasa yang dipakai Dee, sepertinya ada semacam kekecewaan dari sejumlah penggemar serial Supernova yang menunggu-nunggu kembalinya gaya narasi yang khas Dee di buku pertama, meskipun tidak dapat dipungkiri kalau ada juga yang menyukai perubahan gaya bahasa ini.
Nah berkaitan dengan hal ini, ada titipan pertanyaan dari Fred, seorang pembaca di Jakarta, begini: “Saya beranggapan kalau perubahan gaya kepenulisan di tiap-tiap buku serial Supernova adalah karena sengaja untuk menyesuaikan dengan gaya narasi tokoh utama yang menjadi sentral dalam tiap-tiap buku, misalnya Partikel ditulis dalam gaya narasi Zarah, Petir bergaya narasi Elektra, dst. Apa pendapat Dee tentang hal ini?”

D: Pengamatan yang sangat tepat. Untuk konsep serial Supernova, dan gaya penulisan saya secara umum, adalah berserah pada karakter. Mereka yang maju. Bukan saya. Dan konsekuensinya adalah, saya bercerita lewat suara mereka, gaya mereka, preferensi mereka. Bukan Dewi Lestari. Makanya setiap episode berbeda-beda.

KF: Semoga jawaban itu bisa menjawab kekhawatiran para penggemar. ;)
Masih dari Fred, sekalian saja, mungkin pertanyaan dari hampir semua penikmat serial Supernova: “Kalau boleh tahu, kenapa Petir tidak mendapatkan surat dari Supernova ya? xD”

D: Masih rahasia. Akan diungkap belakangan. Ditunggu saja. :)

KF: Membicarakan tentang sumber referensi yang sangat berperan penting dalam membangun dunia Supernova, sumber dari mana yang paling menjadi favorit Dee?

D: Metode favorit saya adalah wawancara dan observasi langsung ke lapangan. Baru riset pustaka. Namun, tidak banyak juga kesempatan wawancara atau observasi langsung yang saya miliki. Akhirnya, hampir semua riset yang saya lakukan, khususnya untuk Partikel, adalah melalui riset pustaka.
Yang juga sangat membantu adalah menonton video, belakangan itu yang saya sering lakukan. Karena kita tidak cuma membaca data, tapi melihat wujud visualnya, jadi nuansanya lebih kaya.
Salah satu yang paling berkesan selama riset Partikel adalah ketika saya bertemu dengan karya-karyanya Paul Stamets tentang fungi, dan juga menonton video-video presentasinya. Selain itu, bisa berkenalan dengan Dr. Birute Galdikas yang bukunya benar-benar menjadi panduan saya untuk menuliskan babak Tanjung Puting.

KF: Bagaimana dengan inspirasi dari penulis lain atau buku? Michael, pembaca dari Jakarta, juga menitipkan pertanyaan ini: “Adakah penulis atau buku tertentu yang mempengaruhi penulisan Supernova: Partikel?”

D: Untuk Partikel saya lebih banyak membaca buku nonfiksi, untuk keperluan riset. Jumlahnya banyak, tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Antara lain adalah karya-karyanya Graham Hancock, Andrew Collins, Paul Stamets, Birute Galdikas, Albert Hoffman, Daniel Pinchbek, dst. Sudah saya tulis di Kata Pengantar.
Secara penulisan, tidak ada yang spesifik. Namun, saya banyak belajar dari beberapa novel luar genre suspense, saya mengamati cara mereka menyusun plot. Sedikit banyak itu mempengaruhi saya dalam penulisan Partikel.

KF: Sebagai tambahan, Michael juga menanyakan, “Saat ini, Dee sangat dipengaruhi oleh penulis siapa?”

D: Fiksi, maksudnya? Tidak ada yang jelas. Karena jarang baca fiksi, saya tidak bisa menunjuk penulis atau buku yang saat ini sangat berpengaruh untuk saya. Nonfiksi sih, banyak. Antara lain yang tadi sudah saya sebutkan di atas. "Dipengaruhi" di sini maknanya adalah saya tertarik dengan apa yang mereka ungkapkan dalam karyanya.

KF: Omong-omong, selain menulis, apa kegiatan sehari-hari Dee yang lain sekarang ini?

D: Sekarang saya sedang nggak menulis. Saya malah sedang beristirahat. Memberikan benak saya rihat setelah menulis intensif hampir setahun. Jeda seperti ini bagi saya penting. Seperti baru melahirkan anak, fisik kita pun harus istirahat total dulu agar bisa pulih seperti sediakala. Demikian juga yang selalu saya lakukan sehabis menulis buku. Saat ini saya sedang menjalankan tur booksigning keliling Indonesia. Ada 15 event yang akan berjalan hingga bulan September. Sekarang baru setengahnya.

KF: Bagaimana cara Dee membagi waktu untuk menulis? Apa ada tips mengenai ini untuk teman-teman yang ingin mulai menulis juga?

D: Tidak ada tips khusus untuk membagi waktu. Saya pun menjalaninya dengan trial and error. Punya deadline akan sangat membantu kita agar disiplin dan punya target waktu yang jelas. Setelah ada deadline, manajemen waktu akan terbentuk dengan sendirinya. Ada yang mungkin menulis harian, atau menulis tiap akhir pekan, bebas saja. Sesuaikan dengan ritme dan aktivitas harian kita. Saya sendiri menggunakan patokan jumlah halaman. Ada jumlah tertentu yang harus saya penuhi setiap harinya.

KF: Itu mungkin bisa menginspirasi teman-teman KasFaners yang masih berjuang untuk melahirkan karya cetak pertamanya. ^^
Lalu apa proyek menulis Dee setelah Supernova: Partikel? Apakah sekarang tengah melanjutkan ke buku kelima, Gelombang, atau mungkin sedang mengerjakan buku lain?

D: Langsung Gelombang. Target saya sekarang adalah menyelesaikan serial Supernova. Jadi, saya tidak mengambil proyek menulis apa pun hingga Supernova selesai. Dan bukan Cuma proyek menulis saja, biasanya saya rihat total dari berbagai pekerjaan non-menulis, termasuk talkshow, promosi, dll. Benar-benar saya seleksi dan sedikit sekali yang saya ambil.

KF: Semoga penulisannya lancar dan pembaca dapat segera menikmati kelanjutan serial ini.
Baiklah, terima kasih banyak, Dee, atas waktunya! ;)

======

Dee + Partikel
Sumber foto: Internet

Follow akun Twitter Dee: @deelestari

Thanks for reading, all! Jangan lupa beli dan baca bukunya ya! ;)


message 67: by Biondy (new)

Biondy | 773 comments wow! mantep interviewnya XD

*padahal belum baca seri supernova sama sekali :|


message 68: by Awi (new)

Awi Chin (adorkableracer) | 158 comments Ane juga belum baca Partikel, terlalu mahal dan semua tempat penyewaan langganan ane belum punya.
Ada yang mau minjemin?
*Ngarep to the max.


message 69: by [deleted user] (new)

kalau aku dah besar aku pengen kayak kak dee...gak hrs nulis buku juga tp


message 70: by Fredrik, Momod Galau (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
@biondy,
pinjem-pinjem aja di perpus dulu buat nyoba-nyoba xD

@awi,
kayaknya ongkos kirim minjem-nya ke sana nanti malah semahal bukunya deh, hahahaaa :P

@nadira,
jadi ngapain dong kalau gak nulis buku? :)


message 71: by Fredrik, Momod Galau (last edited Oct 22, 2014 08:53PM) (new)

Fredrik Nael (fredriknael) | 2447 comments Mod
Breaking News! (gak juga sih... :P)

Kemarin saya mampir ke TB Gramed dan... Gelombang udah nangkring di rak-rak :v :v :v


message 72: by Calvin (last edited Feb 28, 2016 08:53AM) (new)

Calvin | 82 comments up up.

ini novel akhirnya tamat juga. rasanya pengen gw kubur dalam peti mati sih saking kecewanya dengan eksekusi supernoca 6. kayanya gw pura2 amnesia aja deh dan menganggap supernova 23456 ga eksis. 15 tahun menanti rasanya antiklimaks.

komentar pembaca yang lain gimana ni?


message 73: by Neimah (new)

Neimah Baidani | 2 comments @calvin...,
sama bgt..., awalnya seru.., asik...., pertengahan agak mbingungin.., la ko mbulet yak..? :D
akhirnya.., ha...? gini doang nih...? huhuhu....
cara penuturan dee tetep bagus sih.., tetep favorit lah.., tp di supernova 6 rasanya ko jadi murni fantasi dan...., rasanya terlalu banyak dipengaruhi kisah fantasi yang di komik komik..

tapi jujur.., serial ini tetep jadi favorit ane nih... hehehe...
hal yang menarik di IEP adalah sekuensnya Etra n eMpret hahaha.., tetep kocak.., tetep bikin ketawa.. euy..
trus sesi si reuben n dimas.., fav character... :D meski g setuju dengan pilihan hidup mereka berdua untuk bahagia hahaha...

oya.., karakter pak Kas n Kell jg lucu.., bikin ngakak..
klo ada pertanyaan, km mau jadi peretas yang mana..? ane bakal jawab.., peretas mimpi.., karna yang ngedesain n bangun gugus hehehe.., secara cocok ama passion ane.. hahaha...

yayaya.., dr semua kekecewaan.., ane tetep sukaa... sama ini serial...
ternyata yah... :D


« previous 1 2 next »
back to top