FAQ Inteligensi Embun Pagi
Supernova episode ke-6, Inteligensi Embun Pagi (IEP), disebut sebagai episode penutup untuk serial yang sudah berjalan selama lima belas tahun sejak rilis pertamanya pada tahun 2001. Bagaimana perasaan Dee ketika serial Supernova akhirnya tiba di ujung perjalanan?
Rasanya campur-campur. Senang, puas, haru, sedih, tegang. Berhasil menyelesaikan sebuah novel serial bagi saya adalah pencapaian tersendiri, untuk itu saya merasa senang dan puas. Saya juga terharu dan sedih karena ternyata tidak semudah itu “berpisah” dengan sebuah cerita yang telah bersama saya lima belas tahun lebih. Pada level tertentu, saya merasa sudah punya hubungan batin kuat dengan karakternya, dengan semesta cerita yang saya ciptakan, dan akhirnya saya harus menarik batas usai. Ada juga perasaan tegang dan deg-degan yang lebih dikarenakan oleh rasa penasaran akan reaksi pembaca ketika membaca IEP nanti.
Kenapa serial Supernova harus ditamatkan di IEP? Tidak ada kemungkinan berlanjutkah?
Sebetulnya saya tidak menutup kemungkinan keberlanjutan cerita. Namun, tidak lagi dalam bingkai Supernova. Serial Supernova memang akan saya sudahi di IEP. Kalau sampai cerita para Peretas berlanjut, entah kapan, bingkainya akan berbeda. Tidak lagi Supernova.
Jeda dari episode ke-4 (Partikel) hingga ke IEP, bisa dibilang cukup konsisten jaraknya. Partikel rilis April 2012, Gelombang rilis Oktober 2014, dan IEP rilis Februari 2016. Apakah ada semacam desakan untuk buru-buru menamatkan IEP, baik dari pembaca, penerbit, maupun Dee sendiri?
Tidak ada tuntutan dari penerbit. Kalau dari pembaca, ya, pasti selalu saja ada saran, imbauan, opini, dan sebagainya. Tapi, patokan saya untuk berkarya selalu lebih ke diri sendiri. Saya tidak memburu-buru agar IEP cepat selesai, tapi saya berkomitmen untuk tidak mengerjakan proyek kreatif apa pun di luar Supernova. Jadi, otomatis begitu satu buku kelar, masa promonya juga kelar, saya langsung memulai lagi proses penulisan buku berikut. Kecepatan saya menulis sebetulnya tidak berubah, tidak jadi lebih cepat juga. Yang lebih menentukan adalah fokus dan prioritas. Prioritas saya selama lima tahun terakhir memang menamatkan Supernova.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggarap IEP hingga selesai?
Hingga draf pertama, kurang lebih saya menghabiskan sembilan bulan. Ditambah proses menyunting dan menulis ulang beberapa bagian, kurang lebih totalnya satu tahun.
Judul “Inteligensi Embun Pagi” terdengar unik dan menarik. Ada alasan tertentu mengapa memilih judul itu? Apakah judul tersebut sudah ditentukan sejak lama?
Saya mempublikasikan judul Inteligensi Embun Pagi sejak tahun 2002, dari terbitnya Akar. Pada saat itu, alasan utama memilih judul tersebut lebih karena intuisi. Waktu kuliah, saya sempat punya sebuah buku puisi berjudul The Intelligence of the Clouds. Judul itu memikat saya. Saya sendiri percaya bahwa alam ini, sesederhana apa pun manifestasinya, ada inteligensi luar biasa yang menggerakkan kehidupan. Termasuk pada hal sesederhana embun pagi. Akhirnya terpilihlah judul itu. Inteligensi Embun Pagi. Selain maknanya, saya suka bunyinya. Seiring dengan perkembangan cerita Supernova bertahun-tahun kemudian, plot yang saya bangun akhirnya juga mendukung judul tersebut. Kesimpulan saya, it’s just meant to to be.
Berbeda dengan kover-kover Supernova sebelumnya yang identik dengan warna hitam, kover IEP muncul mengejutkan dengan warna putih. Bisa tahu alasannya?
IEP sesungguhnya merupakan intro dari hadirnya seorang tokoh baru. Jadi, pemilihan warna putih untuk kover IEP bukan karena alasan estetis atau desain grafis, melainkan kesesuaian dengan konteks cerita. Lebih spesifik lagi, kover IEP adalah putih mutiara (ada efek semburat pelangi) yang merepresentasikan karakteristik tokoh baru itu.
Berbicara tentang tokoh. Banyak pembaca yang sudah merasa terikat dengan karakter-karakter Supernova. Apakah mereka akan muncul lagi di IEP? Ataukah karakter baru yang bakal menonjol?
Sejak episode 2 (Akar) sebetulnya sudah saya indikasikan bahwa semua tokoh akan bertemu dan berkumpul. Titik temunya di Indonesia. Jadi, bisa dipastikan empat tokoh utama; Bodhi, Elektra, Zarah, dan Alfa; akan bertemu. Yang mungkin menjadi kejutan adalah tokoh-tokoh sekunder yang kemudian mencuat menjadi bagian dari jajaran tokoh utama. Akan ada juga tokoh-tokoh pendukung dari berbagai episode yang kembali hadir di IEP.
Salah satu ciri Supernova adalah variasi lokasi cerita/setting yang biasanya mengambil tempat di banyak negara. Bagaimana dengan IEP kali ini? Apakah hanya akan terfokus di Indonesia, atau ada setting lain?
Saya memang sudah menentukan bahwa puncak cerita akan terjadi di Indonesia. Jadi, di IEP, pembaca akan menemui berbagai setting yang sudah familier, seperti Elektra Pop, rumah Batu Luhur, dan seterusnya. Akan ada beberapa adegan yang mengambil setting di luar Indonesia, tapi tidak banyak.
Mengingat begitu banyak pertanyaan dan misteri yang belum terjawab di buku-buku sebelumnya, IEP menjadi buku yang amat dinanti pembaca Supernova. Dari segi jalan cerita, apa yang bisa diantisipasi oleh pembaca dari episode terakhir ini?
Bisa dibilang IEP adalah kumpulan jawaban dan kumpulan konflik. Akan terungkap identitas tokoh-tokoh utama yang sesungguhnya, akan dijelaskan konstelasi Peretas-Sarvara-Infiltran dengan mendetail, dan karena ini akan menjadi pertemuan yang komplet, dinamika dan gesekan antara para tokoh itulah yang menjadikan plot IEP sarat drama. Bagi saya pribadi, IEP adalah buku saya yang paling seru.
Apakah Dee sudah punya gambaran cerita IEP sejak dulu dan bagaimana serial Supernova akan diakhiri?
Saya punya gambaran kasar, tapi baru setelah mulai menulis Partikel saya memetakan ulang cerita Supernova hingga IEP. Pada saat itu, gambaran tersebut semakin jelas, hanya belum detail. Ketika mulai proses menulis manuskriplah baru saya betul-betul mencoba membuat pemetaan yang detail. Pengalaman saya menunjukkan bahwa cerita itu tidak bisa sepenuhnya “dikendalikan” lewat peta ataupun kerangka. Dalam prosesnya, pasti akan ada unsur spontanitas. Cerita bertumbuh secara organik. Namun, pemetaan tetap perlu agar cerita punya jalur. Itu juga akan berdampak pada sistem kerja kita, dengan adanya perencanaan kita bisa menulis secara efektif.
Satu lagi ciri Supernova dan juga Dee adalah perihal riset. Banyak yang penasaran dan mengagumi bagaimana Dee melakukan riset, khususnya untuk serial Supernova selama ini. Bagaimana dengan IEP, adakah riset menarik atau menantang tentang topik unik lainnya?
Topik menarik di IEP adalah topik hyperspace, hyperbeings, zero point, serta hubungan medan magnet Bumi dengan kesadaran. Saya tidak menyediakan waktu khusus lagi untuk riset karena topik-topik ini sebetulnya sudah lama menjadi minat saya.
Konon, Dee sangat total dan terlibat dalam produksi buku, termasuk ikut menciptakan simbol-simbol di Supernova. Apakah benar?
Benar. Mungkin karena saya berangkat dari self-publishing, jadi saya biasa mengurusi segala hal sendirian. Saya juga sensitif perkara desain, saya bisa sangat cerewet soal itu. Untungnya saya punya desainer pegangan, Fahmi Ilmansyah, yang sudah “satu frekuensi” jadi dia mudah dan terbiasa menangkap serta menerjemahkan maksud saya. Kami kerja bareng sudah hampir empat belas tahun.
Dengar-dengar, IEP memecahkan rekor jumlah Dee menandatangani buku. Benar demikian? Boleh tahu berapa buku yang di-TTD?
Untuk pre-order IEP ini angkanya memang jauh lebih besar dibandingkan buku-buku sebelumnya. Waktu Gelombang, saya menandatangani 2000-an buku dan itulah rekor pribadi saya saat itu. Di IEP saya menandatangani 10,000 buku, plus 3000 buku lagi untuk edisi box set. Jadi, total 13,000-an buku. Jumlah itu pun hanya untuk diserap di tahap pre-order yang kebanyakan toko buku oline.
Bagi pembaca baru yang belum kenal Supernova sebelumnya, mungkin bisa dijelaskan apakah untuk mengikuti serial ini pembaca harus membaca berurutan dari buku satu sampai enam?
Supernova 1-5 bisa dinikmati jalan ceritanya tanpa harus dibaca berurutan. Untuk Supernova 6, baiknya memang membaca Supernova 1 sampai 5 lebih dulu untuk bisa mengikuti cerita. Namun, dalam proses penulisan IEP, saya memutuskan untuk tetap memberikan sedikit pengantar bagi setiap karakter. Jadi, yang belum baca Supernova sama sekalipun masih tetap bisa menangkap gambaran umum tentang latar belakang masing-masing karakter.
Apakah sudah menyiapkan proyek buku berikutnya setelah Supernova? Bisa dikasih bocoran?
Dari perspektif saya sebagai penulis, saya sudah menulis maraton sejak 2011 waktu memulai manuskrip Partikel hingga 2016 di manuskrip IEP. Saya hanya jeda di masa promosi, setelah itu mulai masuk “gua” lagi untuk manuskrip berikutnya. Jadi, sekarang saya ingin istirahat dulu, break minimal setengah tahun dan tidak mengikatkan diri ke proses kreatif intensif apa pun. Sudah ada rancangan buku yang potensial untuk digarap, tapi saya tidak mau langsung mengerjakan.
Apa kira-kira kesulitan terbesar, atau adakah kekhawatiran tertentu saat menyelesaikan Supernova IEP?
Pada dasarnya menulis fiksi itu tantangannya serupa, apa pun temanya. Yang paling penting dalam menulis fiksi adalah menyusun rangkaian cerita sedemikian rupa hingga grafiknya menarik dan mengikat, lalu menghidupkan karakter sebagai pengusung cerita. Itu selalu menjadi tantangan dalam pembuatan sebuah karya fiksi. Supernova IEP juga sama. Tantangan yang spesifik mungkin lebih soal kehati-hatian mensinkronkan cerita-cerita sebelumnya sehingga tidak ada yang kontradiktif, dan menjaga setiap karakter tetap konsisten dan punya ciri pembeda. Butuh penyesuaian buat saya keluar dari sudut pandang orang pertama (yang terjadi dari buku Akar sampai Gelombang), dan pindah menjadi sudut pandang orang ketiga di IEP. Tapi setelah terbiasa, akhirnya mengalir dengan sendirinya.
Bagaimana dukungan keluarga dan lingkungan kepada Dee sepanjang proses penulisan serial Supernova?
Merekalah pilar saya yang paling utama. Ketika saya mulai berkomitmen untuk mengerjakan satu karya kreatif, meski saya mengerjakannya sendirian, keluarga saya tetap terkena dampaknya. Bukan sekali dua kali Reza harus rantangan gara-gara saya menulis, saya juga jadi nggak bisa mendampingi anak-anak dengan maksimal. Dengan cara mereka masing-masing mereka berusaha mendukung dan bertoleransi dengan pekerjaan saya. Kehadiran mereka seperti jangkar yang menyeimbangkan, sekaligus penyemangat buat saya berkarya.
newest »
mba dee, aku pengen order paket supernova 1-6.. bisa gak yah? tolong di jawab yah. aku susah ngumpulin serinya kalo mesti keliling bookstore. thanks.


