What do you think?
Rate this book


284 pages, Paperback
First published July 11, 2013

Karena bagi Andi, sejak Sadina hadir dalam hidupnya, bahagia dan mendertia menjadi begitu sederhana.
“Ketika gue melukis, gue nggak pernah bisa tidur sebelum gue memastikan lukisan gue sempurna. Tapi, di galeri, di tangan kritikus, di tangan kolektor, semuanya berbeda. Lukisan yang menurut gue udah sempurna menjadi nggak sempurna. Mungkin karena beda penafsiran, beda prinsip dalam teknik, bahkan bisa jadi sekedar beda selera. Akhirnya nggak ada lukisan yang sempurna. Nggak ada karya yang sempurna Sama aja, dalam hidup nggak ada orang yang sempurna. Kalaupun ada, ya sempurna versi gue, sempurna versi lo. Beda-beda.”