"Aku ingin dia pergi,"kata Mr Arnold. "Tapi Herbert telah menemaniku dalam suka dan duka." protes Ms Wiz. "Tikus itu atau aku yang pergi," ancam Mr Arnold.
Seperti tikus masuk perangkap, gelisah dan tak berdaya - begitulah perasaan Ms Wiz mendengar ancaman Mr Arnold, suaminya. Ms Wiz sangat sayang pada Herbert, tapi suaminya benci sihir dan tidak suka di rumahnya ada tikus ajaib yang bisa bicara. Akhirnya Ms Wiz menitipkan Herbert pada sahabatnya, Podge. Celakanya, orangtua Podge malah memanggil pembasmi hama yang siap membunuh Hebert dengan gas dan racun!
Terence Blacker wanted to be a jockey when he grew and up. In fact, he could ride before he could walk, and his childhood hero was the great steeplechaser Mill House (a horse). He lives in Norfolk, England.
Buku dwibahasa alias bahasa indonesia di depan dan bahasa inggris di belakang. Sebenernya ini buku anak-anak, tapi lumayan buat belajar bahasa inggris tingkat intermediate :p Ceritanya sih lumayan aja