Raditya Dika is an Indonesian comedy writer. His first book was a collection of his humorous blog entries, entitled Kambingjantan: Catatan Harian Pelajar Bodoh (Malegoat: Diary of a Stupid Student).
His second book chronicles his unbeliavebly jinxed love life, entitled Cinta Brontosaurus (Brontosaurus Love). Published a year following the success of his previous work. His latest books, bearing the title Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (Radikus Makankakus: Not Your Ordinary Animal) & Babi Ngesot (Sliding Pig) follows the tone of his previous works.
All of his books targets the stupidity and self-depreciating ridiculousness of a boy trying to get to adulthood, along with the absurdity of everyday life.
Currently he's working as director and editor-in-chief Bukune Publishing House.
Well, saya punya buku ini dari lama tapi baru sekarang dibaca.
Agak lucu kalo dibaca sekarang, karena menurut saya fenomena 'Raditya Dika' sudah lewat cukup lama. Tapi memang sih, Kambing Jantan adalah sebuah gebrakan untuk dunia perbukuan Indonesia. Jadi wajar aja kalau hampir seluruh pemuda-pemudi Indonesia tergila-gila sampai akhirnya melahirkan buku ini.
Cukup menarik tapi kalau dipikir-pikir agak terlalu 'maksa'. Not my favorite, but still, I enjoyed it.
Buku dari hasil ajang kontes Aku dan Buku Radith-ku ini isinya kumpulan orgil, dan gue baru menyadari pembaca buku Bang Radit ini kebanyakan orgil, termasuk gue. Pemenang kontes ini yaitu mas-mas dengan buku Bang Radit dipakai sebagai bra bikin gue ngakak, anjrit beneran lucu loh ekspresinya 😭
Tulisan pembaca di sini mengingatkan gue ketika gue mulai gemar menulis pas SMP.
Semoga semakin banyak karya menghibur yang menampilkan hal-hal tidak normal. Postinganku soal bukunya di igs juga diliat Radit langsung. Meski niatku supaya dia tau aja, aku malah lumayan senang.
Buku ini lumayan buat nambah koleksi miring di rak buku. Raditya Dika memang sudah membuat dunia komedi yang sedikit berbeda, Anti-Mainstream menurut saya juga. Idenya dalam buku ini segar, si Radit hanya ingin menjaga hubungan baik dengan para pembacanya, bahwa Penulis pun tidak seperti pencitraannya dulu, yang antisosial, mojok di kafe sendirian sambil kembangkan idenya atau yang snob berat. Diadakan lah kontes mengupload foto pembacanya sambil "nentengin" buku si Radit.
Saya pikir ide tersebut keren dan well, it's quite fun. But, making a book by that, i don't think so. Maaf, saya pikir cukup di webnya saja buat nge-fun seperti itu. Seorang Raditya Dika tidak perlu lagi butuh pengakuan bahwa buku Dia eksis atau lucu atau anti-mainstream, lah seada apanya Dia keren kok, sumpah!. Saya sendiri koleksi bukunya lengkap mulai dari yang paling tipis (buku ini), sampai yang agak tebal (Manusia Setengah Salmon). Apalagi dalam buku ini, rekan-rekan dari Gagasmedia yang berusaha "menceritakan" foto-foto kiriman pembaca, bukan sepenuhnya oleh para pembaca, which is nguras otak pastinya ya.
Saya cukup berasa "ngeh" entah di halaman berapa itu, ada foto cewek ngangkang atau duduk tidak jelas di WC sambil melihat penuh konsentrasi ke arah kakus (maaf) nentengin buku-buku KJ or else. Seperti aksen Radit, Itu dipikirannya apa coba? Ngelucu? Please, think again it.
Buku ini merupakan buku Non-Fiksi Komedi karya Raditya Dika dan teman-teman sepermainannya. Isi buku ini menceritakan tentang proyek yang memperlihatkan bahwa penulis dan pembaca bermain bersama. Tolong, Radith Membuat Saya Bego! Adalah kumpulan tulisan Raditya Dika bersama teman-teman sepermainannya lewat kontes “Aku dan Buku Radith-ku” yang dibuat di www.radityadika.com. Konsep si Raditya Dika adalah membuat kompetisi sederhana untuk para pembaca mengapresiasikan tulisan mereka melalui websitenya untuk mengirimkan foto aksi dan tulisan peserta kontes yang aneh, unik serta gila menggunakan buku-buku hasil karangan Raditya Dika seperti Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus dan Radikus Makankakus.
Buku yang saya beli karena waktu itu nggak sengaja ketemu sama Raditya Dika di Citra Land Mall. Saya langsung nyari satu bukunya terus lari-lari ke meja kasir supaya bisa minta tanda tangan beliau (saya udah beli semua bukunya, kecuali yang ini waktu itu). Bangga banget bisa ketemu langsung... Tapi, sayangnya buku dan tanda tangan berharganya udah hilang saking sombongnya saya pamer-pamerin ke temen-temen dulu. :")
Umm... Ngomongin soal reviewnya... Apa ya? Ini sebenarnya buku yang dibuat sama orang-orang kurang kerjaan... Hehe. Maap. Yah, ada beberapa foto yang bisa bikin saya nyengir kecil sih. Mmm... Udah deh. Gitu aja...
Tolong, Radith Membuat Saya Bego merupakan kumpulan cerita dari Raditya Dika bersama para pembacanya. Jadi lewat websitenya, dia mengadakan semacam kompetesi untuk siapa saja yang membaca bukunya agar mengirimkan foto mereka bersama dengan salah satu bukunya. Surprisingly, yang mengirimkan foto terhitung cukup banyak, dan alhasil foto-foto mereka beserta sedikit cerita mengenai foto-foto mereka yang gila-gilaan pun diterbitkan dalam buku Radith dan teman-teman sepermainan, yang berjudul "Tolong,Radith Membuat Saya Bego".
This is the third book by Dick-A that already done I read! Honestly, agak garing sih, tapi 2bintang untuk ide kreatif nya penerbit yang nerbitin buku ini, berasal dari ajang lomba kecil-kecilan bareng blok Dika berujung jadi sebuah karya. Yey, pasti para penggemar Dika, pada senang kekagumamn mereka dapat apresiasi. Suka foto-fotonya yang lucuuuu, gilakkkk, bodohhh, dan begoooo. Sama. Sama kayak penulisnya :-)
Lucu, sih. Kenapa ada "sih"-nya? Ya, semua orang pasti ada yang suka dan gak suka. It's normal. Honestly, yang bikin aku gak sukanya ya beberapa foto yang aneh-bin-ajaib-bin-kok-mau-aja-dishare-ke-masyarakat-luas HashtagFrontal. Tapi tetep, yang bikin sukanya karena Kak Raditya Dika yang buat. He's the man. Salam buat yang ngejepit lehernya di kloset duduk, ekspresimu mengalihkan duniaku (?)
mungkin dari sekian banyak buku radith, hanya ini yg tidak menarik minat saya utk menyelesaikanya sampai habis. padahal jumlah halamanya paling sedikit
"whadefak...wadefaakkk..wadefaaakkkk" ini adalah sepenggal kecil banget dari bagian yang ada dalam buku. Dan cerita tentang wadefak inilah yang jadi favorit saya. hahaha...