Jump to ratings and reviews
Rate this book

Utukki: Sayap Para Dewa

Rate this book
Cerita ini dimulai tujuh ribu tahun yang lalu. Ketika manusia mendongak ke langit dan menatap bintang gemintang. Terpesona. Lalu bertanya, "Apakah hidup? Apakah cinta?"

Tujuh ribu tahun yang lalu, di lembah subur Mesopotamia, manusia mencapai peradabannya yang pertama. Mereka membangun kota, menciptakan kepercayaan dan agama, menemukan tulisan, membangun irigasi, menggunakan roda, dan mendongengkan mitos pada setiap keturunan anak manusia.

Tujuh ribu tahun yang lalu,bangsa Mesopotamia Kuno bercerita tentang delapan monster, seorang
pendeta lelaki, dan dewa-dewi, yang karena satu dan lain hal harus menentukan jalan hidupnya dan
menggenapi nasibnya.

Cerita ini bukan mitos. Bukan juga dongeng, fantasi, atau sekadar obrolan minum kopi. Cerita ini adalah cerita abadi sepanjang zaman. Sebuah epos tentang perjuangan, cinta, dan keyakinan, yang telah hidup lebih dari tujuh ribu tahun.

Dari Mesopotamia, tahun 5000 Sebelum Masehi.
Sampai Jakarta, tahun 2000 Sesudah Masehi.

www.gramedia.com

401 pages, Paperback

First published August 1, 2006

19 people are currently reading
156 people want to read

About the author

Clara Ng

72 books299 followers
Clara Ng adalah pengarang sejumlah novel dewasa dan juga buku anak-anak. Ibu muda berbintang Leo ini lahir di Jakarta tahun 1973. Lulusan di Ohio State University jurusan Interpersonal Comunication ini tidak pernah bercita-cita jadi penulis, namun kini karya-karyanya mengalir tanpa henti.
Novel-novel dewasa yang sudah diterbitkan adalah Indiana Chronicle: Blues, Indiana Chronicle: Lipstick, Indiana Chronicle: Bridesmaid, The (Un)Reality Show, dan Utukki: Sayap Para Dewa.
Buku anak-anaknya yang sudah terbit adalah Seri Berbagi Cerita Berbagi Cinta.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
93 (16%)
4 stars
125 (22%)
3 stars
186 (33%)
2 stars
109 (19%)
1 star
40 (7%)
Displaying 1 - 30 of 79 reviews
Profile Image for Indira Iljas.
205 reviews9 followers
July 31, 2010
Hasil WBD 2010

Untuk penyuka novel2 karangan Clara NG, maaf ya saya cuma bisa memberikan 2 bintang.

Awal dapet novel ini jelas ekspektasinya lumayan tinggi, mengingat beberapa teman disini bilang kalau novel karya Clara NG lumayan ok untuk dikoleksi.

O.. iya, 2 bintang yang saya berikan hanya untuk cover yang lumayan ok serta kisah cinta2an antara celia dan thomas.

Untuk jalan critanya ? hmmm... kayaknya saya gak ngasih bintang. Sampai halaman 200 an pun saya masih lumayan bingung + jalan critanya yang ajrut2an maju mundur kayak bajaj. Eh tambah dikit lagi, untuk dewa2nya awalnya lumayan ok tp begitu sampe dewa marduk... oh noooo enggak banget dehhh !!! Sumpah penggambaran dewa marduk disini terlalu lebay, alay, dll,dll.

Karena saya suka dengan segala macem yang berbau kedewaan, mitos, hantu2 kuno, jadi lumayan kecewa dengan penggambaran para dewa di buku ini.

Mungkin klo gak ada dewa2 yang terlibat didalam buku ini, bintangnya bisa nambah.
Profile Image for Biondy.
Author 9 books232 followers
October 1, 2012
Utukki bercerita tentang kisah cinta terlarang antara Enka, seorang pendeta di daerah Mesopotamia beberapa ribu tahun sebelum Masehi, dengan Nannia, anak pasangan Dewa Anu dan Dewi Antu. Kisah cinta mereka harus menjalani ujian waktu dan berlanjut di kehidupan selanjutnya.

Thomas dan Celia adalah reinkarnasi Nannia dan Enka. Cinta di antara mereka kemudian memperoleh ujian dengan keberadaan Dewi Ishtar yang menginginkan cinta Enka. Sanggupkah mereka bertahan dari ujian sang dewi?

Review

Yah, ini dia, kemungkinan bukan review yang populer. Ide cerita Utukki tentang cinta antara seorang manusia dengan seorang monster (yeah, si Nannia itu monster) yang harus menghadapi ujian waktu sebenarnya bagus. Tambah lagi dengan mengangkat mitologi Babylonia, Clara Ng membawa warna tersendiri dalam novelnya kali ini.

Masalahnya, saya gak demen sama eksekusinya.

Ada beberapa terjengkang moment yang saya alami. Yang pertama soal Thomas yang tiba-tiba digambarkan mengeluarkan tenaga dalam sewaktu Celia diculik oleh Ishtar.

Melihat si Thomas bisa memakai tenaga dalam, saya hanya bisa bereaksi...

Photobucket

Ini anak kenapa bisa tenaga dalam!? Baca ke belakang dikit... Oooh... Dia emang latihan tenaga dalam dengan Suhu-nya toh... Ngomong dong. Habis di depan dibilangnya bela diri sih. Saya kan pikirnya semacam karate gitu, gak ada hubungan sama bisa ilmu tenaga dalam.

Terjengkang moment nomor 2 datang dari Nannia, yang hidup sekian ribu tahun sebelum masehi, settingnya di daerah Mesopotamia, dan dia bicara dengan gaya ABG zaman sekarang... Eh...

Photobucket

Itu tuh rasanya kelempar dari setting geto deh, tahu gak sih lo?

Sebenarnya sih penggunaan bahasa ala ABG itu mungkin dimaksudkan sebagai penanda gaya Nannia, tapi gimana yah. Settingnya itu loh, gak klop dengan bahasanya. Jadi untuk saya rasanya aneh aja.

Soal bahasa gaul ini saya juga sempat kejengkang (lagi) pas Dewa Ea bicara menggunakan Inglish (Indonesia-English) pada Dewi Ishtar. Itu terasa OOC banget. Apalagi dia digambarkan sebagai dewa yang berbicara dengan gaya formal. Apakah mungkin disengaja untuk efek komedi? Entahlah.

Untuk POV, Mbak Clara Ng mengambil POV omnipresent. Dia bergerak bebas dari satu tokoh ke tokoh lain, dari satu waktu ke waktu lain. Gaya ini diolah dengan cukup baik di tangan penulis. Perubahan antar karakter jelas dan saya bisa mengikuti tiap alurnya dengan baik. Cuma saya rada bingung dengan keberadaan tokoh Adam dan Naeva.

Adam dan Naeva buat saya tokoh yang sebenarnya tidak perlu ada. Mereka toh cuma dijadikan sumber informasi tentang mitologi Babilonia bagi pembaca. Informasi itu sebenarnya bisa dimasukkan lewat tokoh Thomas yang, di bagian dua, memegang gelar Master of Arts sejarah di bidang Myth and Folklore.

Saya juga bingung dengan Dewa Ea dan Marduk. Alasan mereka menolong Celia sebenarnya apa? Saya kurang bisa menangkap motifnya.

Marduk kemungkinan hanya karena dia senang melanggar aturan. Itu pun alasan yang sebenarnya bikin saya kurang sreg. Saya lebih suka kalau dia punya agenda pribadi selain hanya karena ingin iseng dan membuat ulah.

Lalu Dewa Ea, ini dewa kebijaksanaan ngapain lagi ikut campur? Hanya karena dia dewa yang suka mendengar keluh kesah manusia dan mendampingi mereka? Karena dia tidak suka dengan tindakan Ishtar? Kok gak lapor ke Dewa Anu saja? Kalau Dewa Anu sebagai Raja Dunia-Atas tidak ikut campur, berarti sebenarnya tindakan Ishtar masih dalam tahap diperbolehkan. Terus kenapa Ea ikut campur? Tidak bijaksana kan ikut campur masalah Thomas-Celia-Ishtar. Tuh kan, mati karena ikut campur.

Oh well, hal positif yang ada dalam novel ini sih humornya. Ada cukup banyak humor yang menghibur di sepanjang novel. Tapi bahkan dengan banyaknya humor itu, saya tetap kurang sreg sama novel ini.

Sorry, cuma bisa ngasih 1 bintang. Saya masih lebih suka bukunya Clara Ng yang Malaikat Jatuh dan Cerita-Cerita Lainnya ketimbang novel ini.
Profile Image for Puji Widiastuti.
2 reviews
February 26, 2012
Ini buku karya kak Clara Ng yang pertama saya baca. Awalnya saya ragu untuk meneruskan membacanya. Karena di awal cerita bagi saya cukup membuat saya menguap beberapa kali. Juga karena yang saya ditemukan di awal cerita berbeda dengan perkiraan saya yang langsung berjubel dengan makhluk-makhluk bersayap.
Tapi saat masuk ke bagian Thomas dan Celia, mulai membuat saya tertarik. Saat Isthar bangkit dan menculik Celia ke dunia atas. Mulai dari situ saya mulai tertarik ke dalam buku ini. Terlebih saat Celia melihat masa depan Thomas yang ditunjukkan oleh Isthar. Kaget rasanya membayangkan jika menjadi Celia. Kak Clara Ng mampu membuat saya merasakan tiap emosi yang di rasakan oleh tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Merasakan ketabahan luar biasa dari Celia dan Thomas, merasakan cinta buta dari Isthar.
Selain itu, kak Clara Ng berhasil membuat saya merasa terombang-ambing di tiga dimensi waktu yang berbeda. Dimensi waktu Enka-Nannia, Thomas-Celia, Adam-Naeva. Dan hebatnya lagi, saya tidak merasakan disorientasi saat melompat dari waktu yang satu ke waktu yang lainnya.
Hanya satu yang terasa janggal. Yaitu bahasa dewa yang ada di sana. Kenapa Marduk dan Nannia bisa berbahasa se-santai itu? karena menurut saya, Bahasa dewa biasanya agak njlimet, berat dan tidak se-santai itu.
Walau demikian, saya tetap menyukainya. Menyukai sensasi yang ditimbulkan saat membiarkan imajinasi melayang menggambarkan tiap kata yang di tulis di buku itu.
Jempol!
Profile Image for Calvin.
Author 4 books153 followers
July 31, 2014
novel ini sebenarnya cukup enjoyable untuk kategori urban fantasi yang berdasarkan mitologi mesopotamia. dialog2nya santai ringan... dan terkadang salah tempat, terutama pada saat dewa-dewa sumeria berbicara. agak aneh rasanya membaca dewa2 tersebut berbicara dengan dialek modern, slank, dan terkadang menyelipkan bahasa inggris di beberapa kalimat. jujur saja, ini sangat mengganggu dan membuat novel ini terkesan seperti sebuah parodi ketimbang novel romansa berbasis mitologi.

untuk alur ceritanya kreatif, karena menggunakan plot twist tidak biasa dimana karakter2 utama di era modern memiliki kelamin berbeda dengan kehidupan mereka di saat sekarang.

klimaksnya sendiri dahsyat karena kedua makhluk yang terikat cinta 7000 tahun ini berhasil mengalahkan takdir mereka yang harusnya berakhir tragis.

jujur, andaikan percakapan para dewa-dewa di novel ini lebih formal lagi dan tidak menggunakan bahasa gaul, saya akan memberikan 4 bintang.
1 review
March 6, 2015
Well ini novel Clara Ng pertama yang aku baca. Pada awal membaca saya agak kesulitan memahami maksud dari novel ini, tapi semakin saya tidak mengerti membuat saya semakin ingin membacanya terus. Walhasil saya bisa menemukan alur ceritanya, dan sungguh sangat menarik.

Novel ini berhasil membawa saya seolah-olah berada di tempat seperti yang ada dalam novel ini. Seru, penasaran, dan agak sedikit romantis.

Clara Ng banyak sekali menggambarkan tentang kondisi dalam novel ini, menurut saya lumayan detail juga penggambarannya sehingga saya bisa larut seolah berada didalam novel ini.

Setelah selesai membacanya, saya ingin segera membeli novel Clara Ng yang lain, dan yang terbaru adalah "Tea for Two".

Selamat membaca..
Profile Image for Indri.
87 reviews11 followers
July 27, 2016
Tidak disangka kalau buku ini menceritakan mengenai dewa-dewi, monster dan reinkarnasi. Judulnya memang sudah jelas "Sayap Para Dewa", cuma ternyata dewa yang dimaksud benar-benar dewa.
Kisah ini dimulai dari pertemuan Thomas & Enka, hingga mereka dipisahkan oleh dua dunia, menjalani berbagai rintangan agar bisa bersatu kembali dan menjalani sejarah yang sudah ditetapkan untuk mereka berdua. Ada sedikit komedinya juga disini, sebagaimana dewa yang dalam anggapan umum adalah bijaksana, berwibawa namun disini bisa bercanda & berbicara dengan bahasa yang "slengean."
Aku suka ide cerita ini karna jarang menemukan buku yang menjadikan dewa-dewi sebagai tokoh cerita. Hanya saja alurnya lambat jadi agak bosan.
Profile Image for rebelsofie.
41 reviews2 followers
February 22, 2010
Aku suka buku ini cerita para dewa yang begitu 'nyeleneh' diluar kewajaran. Daaann satu lagi yang selalu khas dalam setiap tulisan Clara Ng adalah setting dan plot cerita yang tidak beraturan, tetapi tetap bisa dinikmati.

Tokoh favorit dalam buku ini: Marduk... heheheee masa dia sempet bengong pada saat mendirect Celia melawan Utukki, karena matanya sibuk memperhatikan monster cewek seksi yang lewat di depannya hwahahahahaha (ketawa guling guling), dewa gitu looohhh...

Nice story to read when I was on the flight...:p
Profile Image for Nyut.
123 reviews1 follower
December 20, 2023
Dari baca blurbnya kupikir ceritanya bakal semenarik Percy Jackson, karena ada kisah dewa-dewi yang berhubungan dengan manusia. Ide awalnya sebenarnya lumayan, tapi eksekusinya ASTAGAAAAAAA!!! MEMBOSANKAN PARAH!

1. Banyak plot hole yg membuat kisah ini membingungkan.
2. Interaksi antar tokohnya yg sering diselipi semacam humor rasanya gk sesuai sama suasana yg harusnya tegang.
3. Dialog tokohnya rasanya gk sesuai sama karakternya, kaya si tokoh utama perempuan yg harusnya sudah dewasa tapi gaya bicarany yg masih kaya remaja labil.
4. Ada juga tokoh sampingan, Adam dan Naeva, yg sebenarnya tidak penting (bagiku yg udah baca pasti ngerti).
5. Lalu ucapan dewa Anu ke Thomas yg memintanya untuk menunggu 10 tahun, tapi di cerita ternyata cuma 7 tahun. Lha ini juga gunanya nunggu 10 tahun tu apa?
6. Endingnya yg membuatku geli sama dialog antara Thomas dan Celia. Hmmm...

Trus kenapa aku mati2an buat menyelesaikan baca ini?
Entah. Mungkin karena hati kecilku masih ingin untuk mencari sisi menarik dari novel ini, sekecil apapun itu. Ternyata GAK ADA.
Profile Image for Farazona Orega.
14 reviews
May 1, 2021
Manusia tidak seperti Dewa Dewi. Manusia tidak memiliki sayap dan bisa mati kapan saja. Dewa Dewi berbeda, mereka adalah makhluk bersayap dengan kemampuan yang berbeda-beda.

Adalah Dewi Ishtar, Dewi Cinta dan Perang. Dewi yang diturunkan ke Bumi karena jatuh cinta pada manusia. Cinta dan Dewi Cinta membawa takdir buruk untuk seorang manusia dan makhluk bersayap lainnya.

Dewa Anu Sang Penguasa Langit yang menuliskan takdir menyakitkan untuk Enka dan Nannia anaknya. Takdir ini Ia tuliskan sejak 7000 tahun lalu.

---
Semua ini tentang Cinta Abadi ❤
Tentang Cinta Sang Dewi Cinta ❤
Tentang Cinta Sang Manusia ❤
Tentang Cinta Sang Ibu ❤

Cinta, anugrah terkuat dari Dewa Dewi untuk manusia ❤
Cinta, anugrah dari Dewi Cinta untuk Cintanya ❤
94 reviews3 followers
August 17, 2015
Mengawali bacaan awal tahun, saya menyelesaikan sebuah novel berbau mitologi Yunani berjudul Utukki. Lagi- lagi Mbak Clara berhasil menelurkan karya- karyanya yang ‘wah’ menurut saya. Kisah yang terlihat bakalan membosankan ini ternyata bukan berisikan sejarah melulu. Kisah ini kisah percintaan antara Makhluk-Dunia- Atas dengan manusia biasa. Dan seperti karya yang lain, kisah ini juga mudah untuk diikuti. Tidak ribet. Kebetulan novel Utukki ini saya dapatkan waktu ikutan klinik penulisan fiksi Mbak Clara November lalu. Plus dapat tandatangan Mbak Clara juga (terima kasih buat Mbak yang sudah berbagi cerita dan juga penerbit yang mengadakan acara J ).

Cerita ini mengisahkan percintaan Thomas dan Celia, murid SMA, yang (sebenarnya) sudah terjalin sejak tujuh ribu tahun yang lalu, kisah cinta antara Enka dan Nannia. Enka hanyalah seorang manusia biasa sedangkan Nannia merupakan anak dari pasangan Dewa Anu dan Dewi Antu. Nannia merupakan anak terakhir (anak kedelapan) dari Utukki bersaudara sekaligus anak yang paling cantik. Ketujuh saudaranya memiliki wajah yang buruk rupa seperti monster dan disegel oleh ayah mereka, Dewa Anu. Kisah cinta Nannia dan Enka banyak mendapat cobaan. Namun kekuatan cinta membuat mereka tidak berhenti berjuang. hingga tujuh ribu tahun kemudian ketika mereka sudah berubah wujud pun rasa cinta itu tidak pernah hilang.
Cerita ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama setelah prolog dan bagian kedua.

Pada bagian prolog, kita tidak akan menemukan dewa maupun dewi- dewi yang sedang berdialog di atas langit. Cerita dimulai dengan perkenalan dua tokoh yang muncul di setiap jeda cerita, Adam dan Naeva, namun akan dikaitkan (sedikit) dengan tokoh utama pada akhir kisah nanti. Adam mengambil jurusan sejarah sedangkan Naeva mengambil jurusan jurnalistik. Adam sangat menyukai cerita mitologi. Di setiap kesempatan yang ada, ia akan menceritakan sedikit- sedikit mengenai legenda Bangsa Mesopotamia yang dianggap Naeva sebagai ‘kuliah gratis’.
Bagian pertama.
Cerita dimulai dengan perkenalan Thomas dengan Celia. Thomas yang malu- malu dan Celia yang agak agresif. Juga diceritakan bagaimana Antu melepaskan ketujuh anaknya. Awalnya saya tidak tahu mengapa ada acara teriak- teriakan antara ibu dan ketujuh anak itu. Namun setelah membaca kelanjutannya, baru deh. Ada hubungan yang erat ternyata.
Pertemuan Thomas dan Celia sangat singkat. Keduanya segera berpisah. Thomas kehilangan Celia. Celia terangkat menuju langit. Tinggal di kerajaan Dewi Ishtar. Rasa perih memenuhi hati kedua insan yang saling mencintai. Perlahan mereka mulai mengetahui bahwa kenangan masa lalu membelit mereka. Keduanya terlahir kembali dengan jenis kelamin yang berbeda. Perjuangan cinta berlanjut. Jika Thomas dan Celia berhasil membuktikan bahwa mereka saling mencintai dan dapat melalui rintangan- rintangan yang mereka jalani maka keduanya dapat bersatu. Jika tidak maka keduanya harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka harus berpisah. Waktu yang diberikan sepuluh tahun. Selama itu pula lah Thomas harus selalu mengingat Celia meski mereka tidak pernah bertemu.
Ini bukan perjuangan dua makhluk. Ini cinta segitiga. Ishtar, Dewi Cinta, Kesuburan, dan Perang, mencintai Enka. Karena cintanya yang begitu besar, Dewa Anu membantunya dengan mengubahnya menjadi makhluk mortal. Namun Enka mencintai Nannia dan bahkan tidak menyadari kehadiran Ishtar. Cinta Ishtar bertepuk sebelah tangan. Ia akhirnya menikah dengan pria lain dan melahirkan seorang anak perempuan. Namun pada akhirnya ia harus kembali ke langit dan meninggalkan anaknya. Cinta Ishtar kepada Enka tidak pernah surut. Ia masih tetap berusaha untuk mendapatkan Enka. Hingga sekarang. Ia berusaha memisahkan Thomas dan Celia. Kali ini dibantu oleh Dewi Antu yang menentang mati- matian hubungan putrinya dengan manusia biasa itu.
Bagian kedua.
Tujuh tahun berlalu. Ketika Thomas kembali ke Indonesia, semua orang telah melupakan Celia. Tidak ada yang bernama Celia. Hanya Thomas yang masih mengingat gadis itu. Celia yang tinggal di dunia dewa- dewi masih setia pada cintanya. Dewa Ea, Dewa Air dan Kebijaksanaan, menjadi sahabat Celia yang membantu Celia untuk keluar dari kerajaan Ishtar. Ia jugalah yang mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Thomas.
Kisah ini terasa semakin seru ketika perjuangan sudah mencapai puncak. Bagaimana Celia menghadapi monster Utukki. Setelah Dewa Ea tidak beserta dengan Celia lagi, muncullah Marduk. Ia anak Dewa Ea. Jenaka dan gaul. Marduk lah yang mengajari Celia dan membekali Celia melawan Utukki. Thomas di bumi juga tidak gampang. Ia berperang melawan Antu. Ishtar yang semula berniat menghancurkan Thomas, akhirnya mengerti arti cinta yang sesungguhnya dan berusaha mempersatukan Celia dan Thomas.


Apakah perjuangan Celia dan Thomas akan berbuah manis? Bagaimana akhir dari semuanya? Pada akhirnya...... (baca sendiri ya..he he..)
Semuanya saling berhubungan. Salut untuk Mbak Clara yang begitu lihai menghubungkan dan menggabungkan segalanya. Selalu terlihat alami. Dewa bisa lucu- lucuan dan terlihat sedikit humanis di dalam cerita ini. Marduk versi Mbak Clara adalah Marduk yang gaul dan gokil. Saya paling suka dengan Dewa Ea yang baiknya itu loh. Sedihnya waktu melihat ia harus pergi. Namun kepergiannya tidak sia- sia. Seperti pahlawan yang gugur di medan perang.

Meski ada yang terasa ganjil untuk diterima akal, tapi ya..itulah. Semuanya bisa terjadi. Novel ini saya rekomendasikan bagi teman- teman yang suka membaca novel. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.
Profile Image for Ipeh Alena.
540 reviews21 followers
December 27, 2017
Baru kali ini saya membaca kisah fiksi romantis dengan kombinasi latar Mitologi dari Mesopotamia. Saya malah jadi tahu, kalau nama-nama dewa dan dewi bangsa Mesopotamia ini berbeda dengan nama Mitologi Yunani.

Cukup rumit kisah cinta segitiga yang diangkat di novel ini. Dalam satu adegan akan dibubuhi penjelasan melalui kisah flashback dari ribuan tahun yang lalu. Dan lucunya di sini reinkarnasi salah satunya jadi perempuan dan sosok lain yang menyintai sosok ini tetap menjadi perempuan.


Read More : http://www.bacaanipeh.web.id/2017/12/...
Profile Image for Truly.
2,693 reviews10 followers
November 21, 2020
Mitos Marduk adalah satu mitos yang terbesar dalam segala versi mitos Babylonia. Ilmuwan mencurigai Dewa Marduk mempunyai peran penting, simbol istimewa, dan penceritaan yang berhubungan erat dengan sejarah tata surya kita (hal 248).

Saya mendapatkan uku ini dalam suatu acara melalui bookswap. Tadinya agak ragu, namun karena banyak yang bilang bagus, makanya tetap dipertahankan dalam tas. Ternyata ya lumayan juga.
Profile Image for Noni Marini.
3 reviews
July 25, 2017
Banyak yg ga suka sama cerita di novel ini, tapi penilaian setiap orang berbeda kan? Faktanya ini novel favorit!
Profile Image for Langit Amaravati.
Author 12 books22 followers
October 21, 2013
Mitologi selalu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Sebagian karena sejarahnya, sebagian karena rasa penasaran. Manusia pada dasarnya selalu tertarik untuk mengetahu asal-usulnya, serumit apapun itu. Maka Clara menyediakan sebuah kisah untuk membasuk rasa penasaran itu.

Perjuangan, cinta, pengorbanan, dan perjalanan memahami cinta itu sendiri menjadi tema besar dalam buku ini. Sebuah kisah yang melibatkan dewa dewi mitos Mesopotamia 5ribu SM sampai 2000 tahun setelah Masehi.

Bagaimana karma membelit Celia dan Thomas, bercampur dengan campur tangan Dewa Dewi yang terasa jadi ‘manusia’ di luar kemampuan dan immortalitas mereka. Cerita bergulir di luar konsep ke-Tuhan-an para penganut paganisme, karena ini memang bukan cerita religi, melainkan cerita cinta.
Membuat kisah yang berdasarkan mitos, legenda, dongeng, atau kisah lain yang sudah telanjur menggores sejarah memiliki kelemahan-kelemahan. Pembaca mulai mencari-cari sumber pembenaran dan referensi, sedangkan penulis setengah mati berteriak bahwa bukunya adalah fiksi.
Tidak ada tema baru dalam buku ini sebenarnya; cinta yang yak pada tempatnya, lalu karma, lalu perjuangna, pembuktian cinta, dan sebagainya, dan sebagainya. Tapi cukup menarik karena Clara Ng mengambil mitos sebagai tema besar sekaligus latar.
Namun, kelincahan Clara dalam bercerita tersendat dengan penggambaran latar tempat, emosi tokoh, dan segala penjelasan tentang ‘dunia atas’ yang sebenarnya terasa terlalu berhati-hati.
Aku membaca UTUKKI setelah membaca TIGA VENUS dan JAMPI-JAMPI VARAIYA, dan menemukan perbedaan yang cukup besar dari ketiganya. Membaca UTUKKI seperti menyantap sushi lengkap dengan washabi, terasa asing di lidah sambil celingak-celinguk mencari saus tomat atau cabe yang lebih familiar. Sedangkan membaca TIGA VENUS atau JAMPI-JAMPI VARAIYA lebih seperti menyantap rendang, atau sayur asem, atau masakan lain yang begitu dicecap lidah langusng terasa enak tanpa harus bertanya; ‘rasa apakah ini?’
Well, tapi walau bagaimanapun aku menikmati dialog-dialog Marduk dengan Celia dan Marduk dengan Dewa Ellil. Meski hanya secuil, tapi menurutku yang secuil inilah yang khas Clara.


… mengerti arti cinta sesungguhnya…


Itu yang sedang berusaha dikatakan buku ini. Bahwa cinta itu tidak membelenggu, melainkan membebaskan. Sebebas kita menentukan selera masakan dan bacaan ^_^
Profile Image for Rose 📚🌹.
532 reviews132 followers
January 8, 2013
Tujuh ribu tahun yang lalu, mereka saling mencintai. Setelah melewati berulang kali reinkarnasi, mereka tetap saling mencintai.

Dahulu kala Dewi Antu melahirkan 8 bayi yang ia sayangi. Meskipun Dewi Antu berparas rupawan, sayangnya anak-anaknya tidaklah demikian. Ke-7 bayinya adalah monster-monster yang wajahnya sangat jelek dan menakutkan. Namun, bayi bungsu Dewi Antu sangatlah cantik jelita. Maka ia dinamakan Nannia. Mereka ber-8 adalah para monster Utukki.

Karena parasnya yang cantik, Nannia menjadi favorit semua orang, lain halnya dengan ke-7 kakak-kakak monsternya. Nannia pun diizinkan turun ke bumi sesuka hatinya. Di situlah ia bertemu dengan Enka, seorang manusia berparas tampan dan gagah. Mereka pun saling jatuh cinta. Cinta yang seharusnya tak boleh dijalani. Disamping itu, Dewi Isthar, Dewi Cinta dan Perang pun mencintai Enka. Dia rela turun ke bumi dan menjadi manusia, hanya untuk menghirup udara yang sama dengan Enka,lelaki yang ia cintai, namun hati Enka hanyalah untuk Nannia.

Isthar yakin cinta mereka hanyalah cinta biasa yang akan menguap seiring dengan berjalannya waktu. Tapi hal itu tidak terjadi. Setelah bereinkarnasi, Enka yang ia cintai sekarang adalah seorang remaja bernama Celia dan Nannia bukanlah seorang Dewi lagi, ia sudah bereinkarnasi menjadi Thomas, teman sekolah Celia. Isthar geram melihat semua ini. Akhirnya Dewi Cinta yang seharusnya mempersatukan kedua manusia malah menculik Celia ke Dunia Atas Langit, Isthar berniat memisahkan Thomas dan Celia, dan dia tidak main-main dalam menjalankan rencananya. . . . . .

"Ingatlah Celia dalam ketidaksempurnaanmu sebagai manusia. Ingatlah dia dalam ketidakkekalanmu sebagai manusia. Hanya sepuluh tahun. Sepuluh tahun yang kau butuhkan, Thomas. Bertahanlah. Langit telat menggariskan sesuatu dalam hidupmu. Kau akan menjalaninya sesuai dengan pilihanmu."

Sebenarnya ceritanya bagus, sayangnya terlalu bertele-tele dan bahasa para dewa-dewinya juga tidak enak dibaca. Secara keseluruhan layak dibaca untuk para pencinta fantasi :)
Profile Image for Ferina.
194 reviews33 followers
July 13, 2007
Alkisah, Dewa Anu dan Dewi Antu mempunyai anak-anak yang disebut Utukki. 7 Utukki berjenis kelamin laki-laki dan berwajah sangat menyeramkan sehingga disebut monster. Tapi, Utukki ke 8, berjenis kelamin perempuan dan sangat cantik, dan diberi nama Nannia.

Nannia bersahabat dengan seorang anak laki-laki, bernama Enka. Lama-lama, mereka saling jatuh cinta. Tapi, hubungan mereka tentu saja tidak diperbolehkan oleh para Dewa-Dewi di Dunia Atas-Langit.

Konflik tidak berhenti sampai di situ saja. Ternyata ada Dewi lain yang jatuh cinta dengan Enka, yaitu Dewi Ishtar, Dewi Cinta dan Perang. Ironis banget, Dewi yang bertugas menebar cinta dan kasih sayang, malah berusaha memisahkan orang yang saling menyayangi dan menebar kebencian karena cinta yang tidak kesampaian.

Dan dendam itu masih terus terbawa hingga tahun 2000 sesudah Masehi, ketika Thomas bertemu dengan Celia. Thomas yang pemalu secara tidak sengaja berkenalan dengan Celia. Tapi, tiba-tiba saja, Celia menghilang di depan matanya. Thomas yang punya ‘kelebihan’ bisa berbicara dengan Celia melalui batinnya.

Celia ternyata ‘diculik’ oleh Dewi Ishtar, dan dibawa ke Dunia Atas-Langit. Demi membalaskan dendamnya, Dewi Ishtar ingin memisahkan Celia dan Thomas. Tapi, kenapa harus Celia dan Thomas?

Untuk bertemu dengan Thomas kembali, Celia harus menunggu 10 tahun lagi, dan itu pun, masih ada bahaya yang akan menanti. Dibantu Dewa Ea, Dewa Kebijaksanaan, Celia berusaha melarikan diri dari Dunia Atas-Langit, dan kembali ke Bumi.

Cerita berkembang dengan tidak terduga. ‘Pertempuran’ antara manusia dan Dewa-Dewi mewarnai novel ini. Banyak kejutan yang membuat novel ini jadi menarik.

Komentar akhir: Seru dan unik! Hmmm… ini buku Clara Ng kedua yang jadi favoritku setelah The (Un)Reality Show.
Profile Image for Maharani Hariga.
11 reviews5 followers
December 19, 2012
General plot: ok, cukup kreatif dengan adanya sisipan sidestory Adam dan Naeva yang berfungsi membuka, menutup dan menjelaskan elemen2 peradaban Mesopotamia kuno kepada pembaca awam.

Dialog: dialognya sendiri sebenarnya kreatif, hanya saja terlalu banyak bahasa slang untuk ukuran dewa-dewi jaman peradaban kuno.

Point of view: tidak konsisten, penyebab utama kepala pusing baca Utukki. Dalam satu scene yang dimulai Thomas, bisa2 berganti ke point of view Celia, lalu Thomas lagi dst.

Flow: perkembangan cerita terasa terlalu cepat. Walau memang sudah saling mencintai sejak beribu2 tahun lalu, hubungan Thomas dan Celia yang baru pertama kali bertemu dan ngobrol di setting sekolah internasional yang mana murid dalam satu kelas kurang lebih 20 orang rasanya kurang bisa diterima. Kalau ada background info tambahan tentang karakter2nya akan sangat membantu, misal: apakah Thomas murid baru, bagaimana Celia menyikapi cowok2 sebelum bertemu Thomas, dll. Hubungan mereka jadi terkesan cheesy karenanya.

Background info: minim. Pembaca ingin tahu bagaimana Thomas bisa kenal Si Pendosa, hint2 real yang menunjukkan kalau kakek nenek yang diinterview oleh Naeva adalah Thomas & Celia,dll

Keseluruhan: plotnya kreatif, namun sayang sekali gampang buat orang turn off bacanya karena point of view tidak konsisten dan dialog yang terlalu modern untuk karakter dewa-dewi jaman lampau. Layak dibaca untuk plotnya saja.

Tambahan: Clara Ng berbakat dalam menulis dialog dan merangkai kata2. Namun perlu disortir kalimat2 mana sajakah yang relevan dan irelevan dengan konteks.
Profile Image for Crescentia Shima.
21 reviews
March 22, 2014
"Cinta... adalah kekuatan, kekuatan untuk berani merelakannya pergi, walau itu menyakitkan. Cinta... adalah ketabahan, ketabahan untuk menerima hal-hal yang sangat sulit diterima. Cinta... adalah keabadian, karena cinta itu adalah jantung, pemberi kehidupan." - Dewa Ea

"Thomas adalah sayap... Dan saya adalah sayap satunya lagi... Memisahkan kami berdua, berarti seperti menghancurkan kemerdekaan seekor rajawali." - Celia

Cerita ini keren banget. Mungkin awalnya sedikit membosankan dan membingungkan. Tokoh-tokohnya juga kalau gak dibaca dengan teliti bakal sulit dimengerti, karena satu sama lain itu kaya reinkarnasi gitu, tapi semakin ke belakang ceritanya semakin rame dan ketagihan baca terus. Bahasanya bagus banget.

Di bagian Celia sama Dewa Marduk itu sebenernya kocak menurut saya walaupun ternyata situasinya tuh lagi tegang banget hahaha. So, semua feel dapet banget disini. Tegang, haru, romantis, lucu, dan arti yang mendalam tentang cinta :)

Dari novel ini kita jadi bisa belajar tentang cinta. Ayo bacaaaaaa!
Profile Image for Christina Winata.
12 reviews16 followers
March 16, 2008
Gw penggemar berat clara ng. Buku2 nya bagus dan unik2 ceritanya. Cuma...berat banget nih buat kasih review yg ini.
Gw cuma sanggup baca beberapa lembar pertama sebelum akhirnya ketiduran..hehehe.

Mungkin kalo baca review bukunya, emang buku yg ini lebih unik dari yang lain. Boleh dibilang agak sedikit berfantasi di tengah kehidupan nyata. Tapi gw ga tahan sama penempatan kata2 dan vocab yg dipake. Rasanya kurang pas gitu buat di taruh di cerita legenda. Berat? ga juga..Ringan? Ga juga..jadi tengah2 gitu yg bikin mata rada berat untuk bergerak cepat dengan menggebu2 menghabiskan cerita..duh kok jadi puitis gini yah..hehehe

Kaya makan kue mochi dingin..enak, manis..tapi bakal lebih enak kalo pas ga dingin, lebih legit dan lentur..

Gitu deh..maybe someday, gw bakal balik lagi ke buku ini buat kelarin, kalo gw lagi pengen makan mochi dingin..hehehe

Yah anyway, gw tetep cinta Clara Ng !
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews177 followers
November 6, 2010
*short review: Novel ini adalah buku Clara Ng yang pertama kali aku baca.. jadi istilah-nya tester dulu sebelum membaca karya Clara Ng yang lain, karena Clara Ng cukup terkenal jadi aku penasaran. :) Kesanku pada novel ini awalnya agak bingung dan pusing karena karakternya banyak dan berada di 3 setting yang berbeda: si Naeva & Adam, Thomas & Celia, dan dewa-dewa di langit. Namun seiring berjalannya waktu, aku cukup mulai mengerti ceritanya karena diungkapkan dengan perlahan-lahan. Sebenarnya konsep ceritanya menarik sekali, dan cukup unik.. Akan tetapi karena cerita ini melibatkan terlalu banyak karakter jadi aku kurang fokus sama cerita utamanya. Di tengah-tengah sempat mikir "lalu apa hubungannya dengan karakter yang ini?".. Tapi pada akhirnya semua disimpulkan dan diselesaikan dengan baik.

Meskipun tidak terlalu greget, tapi novel ini lumayan menghibur. Akan mencoba baca karya-karya Clara Ng yang lain. :):)
Profile Image for Puput.
295 reviews144 followers
July 20, 2012
I always love myths. That's why I was so excited to read this book.

Sayangnya, cover-nya agak sedikit... aneh? Ilustrasinya ga sebagus novel-novel lainnya. Akhirnya waktu itu bosen dan ga punya bacaan, mulai nyoba baca buku ini. Ternyata bener loh, never judge a book by its cover! Ceritanya baguuuus. Cara menceritakannya yang pindah-pindah scene mulai dari Naeva-Adam, Celia-Thomas, Enka-Ellia, Dewa Anu-Antu, Nannia-Enka, Ishtar, dan tujuh monster Utukki bikin jadi penasaran! Info-info yang sepotong-potong itu akhirnya nyambung dan puas bacanya. Cara mengilustrasikan cintanya juga cantik banget. Rapi, dan ga menjelaskan secara langsung tapi lewat perasaan dan lain-lainnya.

I always have a thing for greek myths and now, I really wanna know more about mesopotamian myths. Thanks to Clara Ng :)
Profile Image for Ayu Yudha.
Author 3 books201 followers
January 24, 2010
pada dasarnya saya memang menyukai karya-karya clara ng. novel ini pun semakin saya suka karna bercerita tentang kisah dewa2 bersayap perak..

cinta thomas dan celia yang sudah jatuh cinta sejak ribuan tahun yg lalu, dewi cinta yg lesbian, juga dewa2 yg lucu membuat saya sangat menikmati novel ini..

novel ini mengajak pembaca untuk mempercayai bahwa reinkarnasi itu benar adanya.

apapun yg telah ditulis langit, dapat ditulis ulang..

meski dapat ditulis ulang, namun tetap saja tidak dapat mengubah masa lalu. dewi cinta Ishtar meski telah menyesali sikapnya dimasa lalu, dan rela menjalani ulang, tetap saja kehilangan anaknya juga suaminya meski dengan cara yang berbeda..

cinta, pada akhirnya memang sepasang sayap..
Profile Image for Josephine Winda.
Author 1 book10 followers
January 3, 2010
Buku ini baru saja selesai saya baca. Dibanding dengan (UN)REALITY SHOW dan DIMSUM terakhir, bagi saya agak terlalu datar.

Tapi cara Clara menyampaikan kisah Dewa-Dewi dari Mesopotamia walau mungkin agak terlalu jauh jika dicompare dengan kecanggihan kisah LORDS of THE RINGS sangatlah hebat dan berani.

Dalam khasanah penulis asli Indonesia yang tidak melakukan saduran ataupun terjemahan gaya Clara bercerita tentang dunia atas langit, bawah langit kemagicalan Dewa-Dewi cukup mempesona dan menyentuh.

Kemampuannya memutarbalikkan karakter sehingga mengecoh dan mengejutkan imaginasi awal yang sudah terbentuk juga sangat ciamik! Bravo untuk Clara.
Profile Image for Dian Putu.
232 reviews9 followers
September 6, 2015
Utukki, novel roman yang dipadukan dengan fantasi. Mengangkat tentang mitologi Babylonia, terasa seperti ide yang sangat segar.
Novel dibuka oleh Adam dan Naeva. Dilanjutkan cerita kebangkitan Dewi Ishtar yang dilakukan oleh Dewi Antu. Lalu, pertemuan Thomas dan Celia di sekolah.
Kita akan menemukan info sejarah mitologi Babylonia dari Adam dan Naeva yang kuliah di The Michigan State University. Meskipun Naeva merasa jenuh setiap kali Adam berceloteh tentang mitologi yang sedang dipelajarinya, perlahan Naeva mulai menikmati kuliah singkat Adam spesial untuknya.


Baca selengkapnya >> http://dianputu26.blogspot.com/2015/0...

1 review
Read
January 23, 2008
buku ini sangat inspiratif buat saya. alur cerita yang maju mundur membuat novel ini memaku saya di meja belajar untuk terus menghabisinya. kisah cinta Celia dan Thomas sungguh didramatisir dengan baik sehingga saya dibuat takjub pada bagian pertengahan. namun yang kurang menarik bagi saya ialah endingnya yang sedikit mengaburkan wujud Celia dan Thomas ketika pengadilan langit mengizinkan mereka untuk kembali ke bumi. tapi secara keseluruhan, novel ini sangat menyentuh saya dan sungguh inspiratif.
Profile Image for melmarian.
400 reviews131 followers
November 13, 2010
Saya sebetulnya penggemar Clara Ng, tapi karyanya yang satu ini tak cukup memuaskan saya. Dalam buku ini Clara berusaha menggabungkan antara kisah mitologi kuno Mesopotamia dengan bahasa dan kebiasaan masa kini.
Sebetulnya kisah ini berpotensi menjadi kisah yang menarik, tapi entah kenapa pemaparannya nggak "klik" di saya. Waktu tiba di tengah-tengah buku rasanya ingin ceritanya cepat-cepat berakhir. Dan baik jalan cerita maupun dialognya kelihatan "maksain" di banyak tempat.
Hmmm.... Clara, you can do better.
Profile Image for Risuma Refalok.
9 reviews1 follower
July 31, 2012
mungkin ekspektasinya ingin menyamai serial twilight namun olahannya sangat datar tidak seseru yang saya bayangkan saat membaca awal ceritanya...saya tidak selesai baca...but two thumbs up untuk gaya bahasanya

buku ini juga menggambarkan kalau penulis tidak terlalu tahu tentang mitologi di mesopo secara detail...mungkin isi novel ini hanyalah hasil browsing semalam tentang mitologi tersebut...dan penulis langsung percaya saja dengan literatur yang penulis dapat dari hasil browsing....

3 bintang cukup
41 reviews
January 17, 2008
Ini novel Clara Ng yang membuat kening berkerut karena jalan cerita, penokohan dan nama-nama yang tidak biasa. Sehingga saya merasa perlu membacanya sekali lagi supaya bisa menikmati & menyelami jalan cerita serta mengingatnya lebih baik. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Clara Ng bisa memunculkan imajinasi atas tokoh sosok-sosok bukan manusia saat menulis buku ini, karena mereka sulit dibayangkan fisik, sifat, dan jalan pikirannya.
Displaying 1 - 30 of 79 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.