Masih belum bisa membedakan antara profesi dengan passion (baca: lentera jiwa)? Atau target hidup dengan purpose of life? Masih berpikir sukses adalah sekadar pencapaian lambang-lambang kesuksesan (baca: uang, mobil, jabatan, penghargaan atau ketenaran) yang lazim sekarang?
Buku ini berisikan cerita-cerita inspiratif sebagai panduan Anda dalam memulai petualangan asyik & penuh makna untuk menemukan versi terbaik dari diri Anda sendiri, your journey to be the ultimate you.
Sebuah buku yang ditulis dengan hati, bukan sekadar pikiran. Sebuah colekan bahwa sukses adalah semata perjalanan menjadikan diri sendiri yang terbaik, your UltimateU.
Buku karya Rene Suhardono, penulis buku best seller Your Job is Not Your Carreer, hadir kembali dengan buku yang lebih menggelitik Your Journey to be the Ultimate U
I have a mixed feeling after reading this second book of Rene, the author of the famous and best selling books - Your Job Is Not Your Career (#CCBook). While it is still a good book but I think I like the first book more than this second book, #UltimateU.
In the first book, Rene invited us in the journey of seeking our passion and purpose in life by discussing the true meaning of a career by giving us the simple yet deep credo, "Your job is NOT your career". At that time after reading the book, I can't shake the vibe feeling that urged me to leave my previous job and start in my own journey of finding my passion, purposes and values in life.
In the second book, #UltimateU, Rene invites us to next journey of becoming the ultimate version of ourself. I think this would be Rene's answer of people's question about what we should do after we know what is our passion, purpose and values and already in the process of actualize it. But I personally haven't get that same feeling of urgeness after finished reading this book. Maybe it's because this #UltimateU book is actually a collection of Rene's articles in Kompas which that's why I can't get yet the big picture of it because the nature of short articles in a daily newspaper, so I found the ideas are too diverse and not as unified as the first book. But as been warned in the book itself, this book actually shouldn't being treated as we usually read a normal book and we should take time in reading it, to understand the meaning of messages that Rene wants to share and also the most important to actualize it in our everyday lives in order to become the Ultimate version of ourselves. That's why I think I will take my time to read this book again after all the idea itself of becoming the #UltimateU is great and so relevant.
Overall, I enjoy reading this book and I really recommend it especially if you already read Rene's first book. Start reading this book and start your journey to become the #UltimateU :)
Gaya bahasa Om Rene selalu khas dan masih sama dengan yang ada pada buku pertama dan keduanya.
Pembahasannya pun tidak jauh berbeda. Masih seputar passion dan purpose of life.
Yang membedakan buku ini dengan 2 buku yang sebelumnya, buku ini merupakan kumpulan tulisan Bang Rene selama mengisi rubrik UltimateU setiap minggu di harian kompas.
Dan seperti halnya 2 buku sebelumnya, buku ini kembali membuat pembacanya menanyakan esensi kehidupannya sejauh ini. Sudahkah kita bahagia dengan menjadi kita yang sekarang ini?
Satu hal yang paling saya ingat dari buku ini. Sukses itu bukan menjadi yang terbaik di antara semuanya. Tapi menjadi diri sendiri yang terbaik.
"Success is the JOURNEY of becoming the best version of ourself," begitu bahasa kerennya.
Benar-benar buku yang menarik. Rating saya untuk buku ini : 3.5. Plus 0.5 lagi buat foto-foto instagram di dalamnya.
Kumpulan dari kolom #ultimateU yang dimuat pada Harian Kompas cetak setiap Hari Sabtu ini penuh cerita inspirasi dari berbagai sisi kehidupan manusia, bukan hanya sekedar inspirasi umum yang konvensional, dalam arti menjunjung tinggi nilai kesuksesan yang diukur dalam pencapaian perolehan aset berupa materi, jabatan dan popularitas.
Dari awal halaman, penulis sudah menyarankan bahwa membaca buku ini tak musti sekaligus selesai satu buku, sebaiknya dibaca per Bab dalam jangka waktu tertentu dengan meresapi akna yang terkandung didalamnya, menelaah dan melakukan uji coba tentang kebenaran yang ada terhadap opini dari Bab itu. Dan benar saja,setelah diikuti sangat terasa dalam maksud yang disampaikan, sehingga saya merasa terbawa arus semangat dan pola pikir bisa berubah drastis menjadi terarah kepada suatu tujuan yang benar-benar diinginkan.
Buku ini membahas tentang passion dan purpose dalam hidup kita, memacu kita untuk bisa lebih aktif mendapatkan jalan hidup yang sesuai dan yang kita inginkan dengan fokus pada upaya yang tepat. Tak hanya itu, buku ini berisi ulasan-ulasan menarik tentang segala apa yang bisa membuat kita menghargai diri sendiri dalam situasi yang terburuk sekalipun. Memberi cara pandang yang dalam sehingga siapapun dengan keadaan dan profesi apapun menjadi sangat lebih berarti. Ketika sudah merasa nyaman saat menemukan passion dan jati diri, ingin orang lain layak tahu tentang kita dan ingin apa yang kita punyai bisa bermanfaat untuk orang lain, tentu saja harus ada kontribusi dan melakukan sesuatu yang nyata dan diyakini baik dalam segala lingkup dan alam semesta.
Ada hubungannya dengan buku pertama Rene Suhardono yang berjudul "Your Job Is NOT Your Career" yang membahas tentang passion dalam bekerja yang berarti didalamnya ada kesenangan dan kebahagiaan saat menjalaninya.
Buku ini benar-benar membimbing kita kearah satu tujuan yaitu membuat diri kita berarti, punya kontribusi nyata terhadap sekitarnya dan perjalanan bagaimana menjadi diri sendiri yang enjoy dan menjalani kehidupan yang benar-benar diinginkan.
Satu masukan saja bahwa terlalu banyak menyebutkan orang-orang dalam buku tersebut mengaburkan maksud dari pesan yang disampaikan, apalagi tak semua pembaca buku suka twitteran, jadi hal ini kurang efektif untuk memberi referensi pembaca dari tweeps yang banyak disebutkan dalam buku ini.
Bagi saya buku Rene seperti "The Crispy Snack", Enak, Renyah dan bikin Ketagihan menikmati "Rasanya", setelah baca buku/ text book yg berat-berat, so far bisa menjadi penyeimbang. Alasan memberi 5 bintang, bahkan lebih kalo ada pilihannya, he...he...he..., karena cara bertuturnya yang runtut dan pilihan kata2nya yang luar biasa, menyemangati, kadang terkesan naif, tak jarang terasa cubitannya. Saluuuuuut. Tidak mudah untuk bisa bertutur demikian, setidaknya bagi saya yg saat ini sdg mencoba-coba mengekspresikan diri melalui tulisan, ada bnyk penulis yg menginspirasi tp untuk menjadi diri sendiri, msh blm jg ketemu style yg pas. Kutipan favorit yg sering sy jadikan status di gadget "Think Less - Feel More. Worry Les - Do More" bisa sebagai pengingat/ reminder. Judul-judul buku per- bab jg sering sy jadikan PP (Profil Picture), dan yg sering mendapat tanggapan dr "pemirsa" adalah bab Satu; "Your passion is not what you're good at - It is what you enjoy the most". :-) Rene jg melibatkan pembacanya dengan menjadikan buku tersebut adalah bagian/ milik pembacanya dengan menyertakan Instagram karya teman-temannya, dan kita bebas untuk berekspresi! Pokoknya baca and memiliki buku ini seru abiiiz, nyesel kenapa nggak dari duluuuu, :-) Buku kedua sudah ditangan, "UltimateU2" cuma belum tuntas membacanya, cari2 untuk nulis reviewnya jg blm ketemu. Semangat yuuuks, mulai menulis untuk bisa mengekspresikan ide-ide kita sendiri, dimulai dari yg sederhana dulu, seperti menulis review ini dan dilanjut dengan artikel yg berbobot. Banyak baca, banyak nulis dan banyak teman tentunya, hiyuuuuk maree....!
A Birthday Gift from my very very best friend... Mr Yudha...
Buku kedua Rene Suhardono, masih sedikit berkaitan buku pertamanya "Your Job Is Not Your Career" . Membaca buku ini diibaratkan mengikuti kursus bahasa Inggris, dimana buku pertamanya sebagai kelas beginner dan The Ultimate U ini sebagai kelas intermediate/Advance... Jadi tidak banyak hal yang baru diperoleh, cuma pendalaman dari buku sebelumnya yang menurut saya sudah cukup jelas.. Dimana dalam buku pertama banyak sekali bagian2 yang menjadi "wake up call" dan menghentak..
Walaupun begitu buku ini masih cukup menarik untuk dibaca berhimpitan di dalam kereta, ada beberapa quotes yang menarik, beberapa tips yang bisa mengurangi kemalasan, dan yang terpenting bagaimana mencapai The Ultimate U itu sendiri...
Beberapa hal yang cukup mengganggu adalah penyebutan nama orang yang dijadikan contoh atau panutan dengan menggunakan akun twitter, serta kesimpulan di akhir bab dengan menggunakan bahasa spanyol dan versi bahasa inggrisnya ditulis terbalik yang baru bisa dibaca menggunakan cermin.. Hey, i can't speak spanish and there's no mirror on the train...
Well, buku ini mungkin lebih tipis dari penampakannya, tapi justru hal itu yang bikin buku ini enak buat dibaca. Isinya gak cuma hitam putih, layoutnya bagus, plus dikasih stiker hasil jepretan dari teman2 penulis menggunakan instagram. Setidaknya, buku ini saya bilang sukses menarik interest. Kalo bicara soal isinya, memang banyak cerita pengalaman penulis sebagai career coach. Menegaskan lagi kredo favorit penulis, "your job is not your career", tapi dengan pembahasan yang lebih luas. Tidak melulu membicarakan technical, tapi justru lebih ke pengembangan pola pikir (haduh, aku ngomong opo iki?!) ya udah deh, overall, buku ini membakar semangat saya sebagai mahasiswa untuk menyongsong masa depan :)
Semua yang di tulis di buku ini mungkin semua orang sudah tahu, hanya saja jarang yang memahami dan melakukannya. Cara menyampaikannya bagus dan tidak terkesan menggurui. Betapa pekerjaan tidak sama dengan karier, tapi bukan berarti semua orang harus menjadi entrepreneur. Temukan dan pahami apa passionmu... :)
Love this book so much., Buku ini bikin kita berfikir lagi tentang Passion dalam hidup, dimana mengejar pekerjaan bukanlah segalanya, tetapi berkarir dengan passion adalah yang paliang utama. Setiap orang bisa di pecat dari pekerjaan tetapi tidak ada orang yang bisa di pecat dari karirnya., Rene mengajak pembacanya untuk bercakap-cakap secara tidak langsung. Great., two thumb..
Terlalu cepat membacanya, tidak sabar menempelkan stiker-stiker instagram di setiap chapternya. ^_^ and this all about passion book was just like the answer from Allah to my pray.
buku ini ringan dan menyenangkan namun cukup kuat 'menghentak' dan membangunkan saya. oh ya, tentang yang ditulis terbalik, bisa diterawang saja dari halaman sebaliknya. tidak perlu cermin :)
Seperti apa yang dibilang Mario Teguh, sebetulnya kita sudah tahu, hanya perlu diingatkan. Buku ini salah satu pengingat yang baik. Layout yang unik membuat buku ini nyaman dibaca.
belum bisa mereviw-- tapi pas ngebaca komen2 tentang buku ini (sampai 30 komentator) sepertinya buku ini menarik--- sebenernya ini baru pertama kali baca buku tg motivasi2 gitu..
Ada salah satu kalimat dari sekian banyak kalimat yang saya suka dari buku ini. Kurang lebih bunyinya : "bahkan ketika mengatakan 'aku tidak mempunyai pilihan, kau telah membuat pilihan."
Setelah persis sebelum ini saya baca bukunya Cal Newport yang lebih mementingkan kerja keras untuk mengumpulkan keahlian sampai-sampai menihilkan makna passion, saya jadi iseng pengen baca buku ini. Dari blurb-nya sih buku ini termasuk aliran pengejar passion ya haha. Rupanya buku ini kumpulan tulisan penulis dari kolom #ultimateU di koran Kompas. Bab-nya pendek-pendek. Sayangnya saya jadi teringat kembali alasan kekurangsukaan saya terhadap "motivator": kata-katanya besar dan menggugah tapi terkesan "kosong". Kalau di buku ini, mungkin karena per babnya singkat jadi tidak ada penjelasan yang mendalam. Misalnya kenapa harus meluangkan waktu 4 jam per minggu untuk tujuan hidup kita? Dari mana asalnya itu, tidak dijelaskan. Juga penulis banyak mengutip kisah sukses sahabat-sahabat dan kenalannya, tapi tidak dirinci perjuangannya seperti apa. Rasanya seolah sukses itu gampang, padahal kan pasti ada kesulitan-kesulitannya juga, dan cara mengatasi kesulitan itu mungkin akan lebih efektif buat saya pelajari daripada hanya menelan kata-kata mutiara.
However, layout bukunya kekinian yang eye-catching, gampang dibaca, dan uniknya ada stiker foto yang bisa kita tempel sesuka hati di awal tiap bab. Jadinya saya seneng bacanya sambil nempel-nempel, terkenang masa kecil #lho :D
buku ini mengajarkan bahwa: your career is not your job. beda. karir lebih mengejar passion yang ada dalam diri kita. kalau pekerjaan belum tentu sesuai dengan passion.
banyak hal sederhana yang di kutip oleh Mas Rene didalam buku ini. bahwa dalam hidup tidak melulu mengejar materi, namun mengejar keinginan dalam hati juga sangatlah penting.
oh iya, sasaran buku ini mungkin lebih kepada calon-calon entrepreneur, agar lebih pede dalam berinovasi. tapi menurut saya buku ini sangatlah universal. tidak hanya kepada entrepreneur, melainkan siapapun yang ingin mengejar passion dan perubahan yang lebih baik.
Udah punya buku ini sejak, ya mungkin 2011-2012 lalu, tapi baru kebaca sekarang, masih bisa dibaca kapan saja sebenarnya. Banyak hal saya pelajari dari tulisan coach Rene (begitu dia disapa), saya juga follow beliau di Twitter, rasanya saya merasa tersegarkan atas segala pertanyaan menyangkut pekerjaan dan passion yang selama ini telah dilakukan.
setengah motivasi, setengah filsafat, penjelasan sangat singkat di berbagai bidang kehidupan, tetapi tidak terlalu mendalam dan bahkan contoh2nya banyak setengah dipaksakan dentan quotationnya.
Menurut Anies Baswedan, Rene dengan bukunya ini, sedang menghancurkan "berhala" (mitos tentang) pekerjaan. Ia berkata bahwa sukses tak sekadar pencapaian simbol-simbol seperti uang, mobil, rumah, jabatan, penghargaan atau ketenaran. Saya berpendapat lain, sebaliknya, Rene justru menciptakan berhala dan simbol baru, bukan melenyapkannya. Ia menghancurkan berhala (mitos tentang) pekerjaan untuk menciptakan berhala (mitos) baru yang ia sebut PASSION, PURPOSE, dan Karier.
Rene menghancurkan berhala-berhala kecil dan simbol-simbol remeh kesuksesan, untuk mendirikan berhala yang lebih besar dan simbol yang justru lebih remeh lagi. Ia hanya menggeser paradigma, dari modus kerja untuk bertahan hidup atau "cari makan" bagi para individu (dan keluarganya), MENJADI sekedar modus kerja untuk mencari kepuasan batin subjektif semata.
Yang penting karier! Yang penting batin orgasme (puas)! Tak diupah tak apa. Syukur2 bonus populer. Kerja yang penting kepuasan batin dan bisa memberi kontribusi yg dalam dan luas. Tak diupah tak apa! Kata Rene.
Yang demikian itu, sangat Anti-teori dan Anti-reality. Meletakkan benih "passion" dalam pot yang salah hanya akan menumbuhkan pohon duri Perbudakan Modern. Rene juga meletakkan passion dipuncak PIRAMIDA MOTIVASI KERJA. Lalu, ditambah dengan ia mengatakan "tak diupah tak apa", maka kukuh sudah bangunan piramida perbudakan modern dan berhala-berhalanya.
Dahulu, budak tak diupah tapi diberi makan, sekarang pekerja/buruh diupah tapi tak cukup utk beli makan. Apakah dengan diberi fantasi "passion" dan kepuasan batin kerja, secara materiil seseorang akan sejahtera? Bisa mengenyangkan diri dan keluarganya? Bisa hengkang dari kebodohan? Bisa mengakses fasilitas kesehatan? Bisa merdeka memilih jalan hidupnya? Seakan Rene menjawab : "dengan fantasi Passion, saya telah mencapai puncak piramida motivasi kerja, tak makan tak apa! kerja, kerja, kerja!" Bukankah ini terdengar seperti PERBUDAKAN MODERN? orang-orang diberi pesan subliminal (bawah sadar) agar secara sukarela membudakkan dirinya, rela dibayar secukupnya utk kerja maksimalnya, asal puas batinnya.
Jika hanya urusan perut lapar satu orang itu tak jadi soal, namun lain hal jika 99% populasi nyata-nyata hidup sebagai kelas ekonomi menengah yang terus bekerja keras sampai mati untuk semakin memperkaya 1% populasi (baca artikel Michael Schuman di bussines.time.com bertajuk: Marx's Revenge http://t.co/RxpPbOwAAa). Inilah yang saya maksud ANTI-REALITY, dimana masyarakat kelas menengah didunia sedang memperjuangkan distribusi kesejahteraan yg lebih adil, Rene malah mengajak masyarakat pekerja kita untuk berfantasi dengan passion dan kepuasan batin dalam bekerja.
Kaum pekerja dari klas menengah dininabobokan dengan "passion kerja", kepuasan batin subjektif dlm bekerja, dan tujuan-tujuan remeh fatamorgana yang semakin memperlebar jurang ketidakadilan distribusi pendapatan antara minoritas yang kaya raya dengan mayoritas yang rata-rata. Dulu, budak dicambuk tuan atau rajanya supaya mau bekerja, supaya pasrah nerimo dan takut untuk menuntut keadilan. Cambuk demi cambuk dihujankan agar terbentuk mental budak. Sekarang, pekerja/buruh dininabobokan dengan "passion", kepuasan batin subjektif dan "purpose-purpose remeh" agar melakukan hal yg sama dengan budak dimasa dulu.
Simply, bekerja adalah konsekuensi hidup bermasyarakat. Bekerja adalah proses take and give dari dan oleh individu-individu dalam masyarakat untuk tujuan menciptakan nilai guna dan (selanjutnya) nilai tukar produk, dalam kerangka hidup saling berbagi dan saling melengkapi. Simply, jika tujuan kerja tercapai, individu diberi reward/insentif, visa versa, jika tak tercapai diberi sanksi. That's all, tidak perlu "passion" atau kepuasan batin sebab dua-duanya tak terukur dan subjektif.
Berhasil tidaknya kerja, diukur dari nilai guna dan nilai tukar produk yg diciptakan. Setiap kemajuan material suatu bangsa tak dapat dinilai dari passion atau kepuasan batin kolektif bangsa itu. Passion, kepuasan batin dlm bekerja, confidence, dan popularity need adalah urusan pribadi individu-individu.
Terlalu membesar-besarkan Passion dan kepuasan batin sebagai modus kerja menimbulkan kesan ingin meninabobokan kelas menengah yang jumlahnya banyak dg FALSE CONSCIOUSNESS untuk supaya mereka terus melayani dan memperkaya minoritas, dan untuk mengalihkan perhatian pekerja dari perjuangan meredistribusi kesejahteraan agar lebih adil.