Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Chronicles of Ghazi #1

The Chronicles of Ghazi

Rate this book
Di satu belahan bumi,lahir seorang lelaki yang kelak akan menjadi pemimpin terbaik kaum Muslim. Di belahan bumi yang lain, lahir pula lelaki yang akan menjadi salah satu manusia terkejam dalam sejarah.

MUHAMMAD II AL-FATIH dan VLAD III DRACULA menjadi wakil dari pertarungan haq dan bathil, antara Kesultanan Usmani dan Kerajaan Eropa Timur, dan takdir mereka sudah digariskan untuk berbenturan sejak kelahirannya. Dan inilah kisah mereka.

304 pages, Paperback

First published February 1, 2014

123 people are currently reading
1430 people want to read

About the author

Sayf Muhammad Isa

28 books41 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
397 (61%)
4 stars
145 (22%)
3 stars
64 (9%)
2 stars
20 (3%)
1 star
21 (3%)
Displaying 1 - 30 of 71 reviews
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,022 reviews64 followers
February 6, 2017
“Kelak akan datang suatu masa di mana Islam menaklukkan dua kota besar symbol kezaliman dan kekufuran, Konstantinopel dan Roma. Nabiyullah menetapkan bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan lebih dahulu. Maka siapa komandan perang yang menaklukkannya, dialah komandan perang paling hebat. Dan pasukan mana yang berhasil menaklukkannya, itulah pasukan paling tangguh” (h.162)
Sosok Muhammad Al Fatih, penakluk Konstantinopel, cukup menjadi sorotan terutama berkenaan dengan sejarah kegemilangan umat Islam. Salah satu buku yang cukup dikenal adalah Muhammad Al Fatih 1453 H yang ditulis oleh Felix Siauw. Berdasarkan dari buku tersebut, seri The Chronicles of Ghazi mengalami pengembangan cerita dengan bumbu fiksi dalam alurnya, digarap duet Felix Siauw dan Sayf Muhammad Isa.
Prolog dalam seri Ghazi dimulai dari Mehmed dan Vlad, dua sosok remaja yang akan menjadi tokoh setral hitam-putih dalam perjalanan sejarah untuk memperjuangkan idealisme dan wilayah kekuasaan. Sayangnya, sosok keduanya hanya akan pembaca temukan pada bagian prolog saja karena alur cerita kemudian mundur pada masa 1389 H, saat Sultan Murad, pemimpin Utsmani sedang melakukan penyerangan ke wilayah negara-negara Eropa.
Bisa dibilang, sinopsis novelnya agak ‘menjebak’ karena isi sebagian besar seri Ghazi pertama ini, sama sekali tidak bercerita tentang Muhammad Al Fatih maupun Vlad III Dracula. Kisah yang terjadi jauh sebelum kelahiran mereka, dengan tokoh utama peperangannya adalah Sultan Bayazid, putra Sultan Murad, dan Sigismund, pemimpin koloni Eropa.
Perang antara Utsmani dan Kristendom yang disebut sebagai Perang Salib menjadi salah satu unsur sejarah yang muncul dalam alur cerita. Dari sisi Islam, pengambilalihan wilayah dengan menggunakan perang bukanlah pilihan pertama. Saat pemimpin Eropa menghalangi sampainya keadilan Islam karena penolakan mereka untuk tunduk dalam syariat/pemerintahan Islam atau membayar diyyat, maka kekuatan senjata atau perang dipilih untuk menghentikan kezaliman yang banyak terjadi di wilayah Eropa.
Tujuan utama penguasa Utsmani adalah menyampaikan dakwah Islam dan menyelamatkan kesejahteraan dari masyarakat Eropa dari kesewenangan Raja pada masa itu. Ketakutan para pemimpin Eropa atas perebutan wilayah kekuasaannya oleh Utsmani menyebabkan mereka tidak dapat tinggal diam, sayangnya upaya mereka tidak dibarengi dengan kesatuan pemikiran. Persekutuan mereka tetap dipenuhi dengan arogansi dan muslihat dari wilayah masing-masing, sehingga perpecahan selalu menjadi masalah yang membayangi kerjasama mereka.
“Tapi seperti yang aku bilang tadi, Yang Mulia, hubungan di antara kita dibangun dengan keculasan dan penipuan. Apa yang hari ini tampak di luar, belum tentu esok hari masih seperti itu. Dan kita harus mewaspadai semua itu.”(Hunyadi, komandan perang raja Sigismund ~ h.167)
“Aku yakin semua pemimpin yang ada pun hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Ketulusan hanya di surga, tak ada lagi di dunia busuk ini.” (h.181)
“Aku mengerti, memang hal itulah yang paling sulit dilakukan. Sejak bertahun-tahun yang silam, masalah Kristendom adalah masalah persatuan.” (Sigismund ~ h.196)
Gambaran perpecahan yang sedikit banyak menyinggung umat Islam saat ini, di mana kekalahan masih sering menjadi hasil dari upaya-upaya menegakkan syariat Islam. Sedangkan, saat itu kekuatan Islam begitu terlihat karena adanya kesatuan pemimpin dan tujuan keimanan besar yaitu jihad. Pihak Kristendom juga sempat menggunakan alasan ‘keimanan’ dan menamakan diri sebagai Pasukan Salib, untuk meraih loyalitas dan pertambahan kekuatan gabungan dari negeri Eropa melalui surat pernyataan Paus, sayangnya masih belum berhasil karena masalah arogansi.
“Kemenangan dan kekalahan adalah ujian dari Allah, untuk mengetahui seberapa dalam iman kita kepadaNya. Kita mesti bersiap menghadapi keduanya. Bersabar dan bertawakallah kepada Allah.” (Dogen Bay, Komandan perang Sultan Bayazzid ~ h.218)
Novel ini banyak bercerita tentang kesalehan dan kearifan pemimpin Islam dalam memimpin peperangan. Bukan kegilaan kekuasaan yang menjadi fokus peperangan tapi keinginan untuk mengabdikan diri pada penyampaian dakwah Islam. Ketakutan Sultan Bayazzid, sebagai pemimpin, saat melihat rakyatnya dibantai Pasukan Salib, menunjukkan bahwa tanggung jawab seorang pemimpin yang begitu besar kelak pada saat menghadap pada Ilahi. Rasa takut mendzolimi rakyatnya yang juga perlu ditanamkan pada pemimpin di era saat ini.
Terlepas dari apakah novel ini sudah obyektif atau tidak, sejarah yang disampaikan dengan gaya novel sudah pasti lebih menarik dan memudahkan kepala untuk mencerna isinya. Apalagi ceritanya cukup rapi dan mengalir dengan urutan peristiwa yang pastinya menjadi sorotan dalam menyusun alur cerita. Semakin menyenangkan dibaca dengan tambahan plot-plot yang membuat kisah tidak monoton.
“Kita tidak berperang karena jumlah pasukan, tapi karena janji Allah bahwa Dia akan menolong kita. Telah berkali-kali terjadi bahwa pasukan yang lebih sedikit mampu mengalahkan pasukan yang jumlahnya lebih banyak dengan pertolongan Allah.”(h.52)
Profile Image for Indah Threez Lestari.
13.4k reviews270 followers
March 2, 2014
303 - 2014

Waktu menengok stand utama Mizan di Istora hari Sabtu kemarin, aku tertarik membeli novel ini murni awalnya karena covernya yang memiliki dua warna favoritku, hitam dan merah. Sama sekali bukan karena penulisnya sedang tampil di panggung utama Islamic Book Fair 2014, bercerita panjang lebar tentang latar belakang dan garis besar novel ini. Aku hanya mendengar selintasan karena sibuk berburu novel terbitan grup Mizan lain yang ingin kubawa pulang. Toh cerita Perang Salib Balkan dan Anatolia bukan hal yang baru bagiku.

Tapi... ada tapinya nih, cover buku ini (dan promosi pak ustadz di istora) benar-benar MISLEADING!!!.

Kalau dibaca cover depannya, tertulis Perseteruan Hidup-Mati Dracula & Muhammad Al-Fatih, lalu di cover belakangnya tertulis sinopsis singkat tentang Al-Fatih dan Dracula yang menjadi wakil dari pertarungan haq dan bathil antara Kesultanan Usmani dan Kerajaan Eropa. Mau tak mau, calon pembaca akan mengira bahwa novel ini akan berfokus pada pertempuran akbar antara tokoh Sultan Mehmed II (Al Fatih) dengan tokoh terkenal ini:


Eh, sori, salah pasang, itu mah plesetannya. Maksudnya tokoh yang ini:


Buat yang belum tahu kenapa tokoh Wallachia ini dijuluki The Impaler, itu karena ia hobi menyula musuh-musuhnya, seperti ini:


Lebih hemat dari salib yang butuh dua potong kayu, kan?

Begitu kubaca, okelah... di halaman 24 muncul Vlad III muda (yang ilustrasinya entah kenap mirip Loki di film Thor dan Avengers) yang ternyata sudah kelihatan bakat psikopatnya karena sudah coba-coba main sula-sulaan dengan korban awal kucing adiknya, Radu. Ia dan adiknya merupakan tawanan Kerajaan Usmani, namun diperlakukan dengan baik dan dididik bersama-sama para pangeran Usmani, termasuk Mehmed II. Waktu dicereweti Mehmed karena kesadisannya, Vlad balik menantang sambil menghunus pedang. Lalu... bagaikan adegan trailer untuk film yang akan datang, selesailah sudah adegan itu pada halaman 28. Dan cerita langsung mundur ke masa lalu... ke masa kampanye ayah Mehmed II, Sultan Bayazid I menaklukkan Balkan dan Anatolia.... sampai akhir novel.

Iya sih, novel ini dibilang Seri #1 dari The Chronicles of Ghazi (sebenarnya menurut pendapatku harusnya ditulis Buku 1, bukannya Seri 1), yang mengisyaratkan bahwa bakal ada buku lanjutannya, dan pertempuran Al-Fatih dan Vlad III itu entah ada di buku berapa. Tapi seharusnya cover tidak bikin salah paham begini, dong. Minimal ada tambahan keterangan bahwa novel pertama ini bercerita tentang pertempuran antara kakek dan ayah Vlad III dengan Sultan Bayazid I, yang memang memberikan latar belakang perseteruan lanjutan di antara keturunan mereka. Memangnya ada apa dengan Sultan Bayazid I? Takut pembaca malas karena buku satu ternyata masih berupa prolog kepanjangan dan belum masuk menu utama?

Padahal meskipun si Dracula tidak diceritakan pun, bukan berarti novel pertama ini tidak menarik kok. Buat yang suka novel bertema perang, novel yang blas isinya perang melulu dari awal sampai akhir antara pasukan Kesultanan Usmani dengan pasukan koalisi Salib Balkan ini lumayan menarik untuk dibaca, karena mengambil sudut pandang dari kedua kubu. Tokoh yang disorot juga cukup banyak, sehingga kita bisa merasakan ketegangan di masing-masing kubu pada setiap pertempuran.

Mengapa tidak mempromosikan bahwa novel ini berfokus Perang Kosovo sampai Perang Nicopolis yang dianggap The Last Crusade itu? Apakah karena Bayazid I dianggap tidak sekomersial putranya Mehmed II yang berhasil menaklukkan Konstantinopel? Bukankah seandainya tidak ada serbuan Timurleng dari Mongolia, yang merusak konsentrasi Kesultanan Usmani, bisa jadi Konstantinopel jatuh di bawah serangan Bayazid I?

Yah, sudahlah nggak usah panjang-panjang protesnya, mungkin penerbitnya punya strategi sendiri. Siapa tahu pembaca yang merasa kecele pun akan tetap terpaksa membeli buku lanjutannya untuk mendapatkan apa yang dipromosikan di cover buku pertama ini.

Sebagai bonus, kutambahkan gambar lukisan Sultan Bayazid I, yang boleh dibilang tokoh utama dari novel ini:


Hmm, sepertinya setelah lukisannya jadi, leher Sultan Bayazid I keseleo gara-gara terpaksa berpose dengan gaya menengok ke belakang terus-menerus. Pelukisnya iseng banget, ya, biasanya pose standar lukisan potret tuh kalau tidak tampak depan, ya tampak samping.
Profile Image for Hana Bilqisthi.
Author 4 books279 followers
March 13, 2014
gue kira ini cerita fiksi fantasi lho
gara2 ada drakula...
ternyata tentang perang salib
mengingat pengetahuan gue tentang perang salib sedikit

anyway hal lain yang mengangetkan dari buku ini adalah ternyata buku ini berseri :O


gue harus beli lanjutannya berarti (>-<)

buku ini menceritakan perang salib dari mulai sultan bayazzid...
seru :D
gaya penceritaanya ngalir


Profile Image for F. N. Chamomile.
92 reviews13 followers
September 4, 2015
Saya dapat info soal buku ini dari sebuah acara bedah buku yang diadakan oleh jurusan tetangga di kampus saya. Ketika itu seorang kakak tingkat menulis sebuah blog post yang membuat saya tertarik untuk hadir di acara tersebut dan membaca buku ini. "Buku sejarah dengan sudut pandang Islam ... objektif menurut sejarah."

Tapi, sepertinya ekspektasi saya terlalu tinggi. Di halaman-halaman pertamanya, saya langsung merasa ragu. Ada beberapa hal yang sedikit mengganjal bagi saya. Saya jadi bertanya-tanya, referensi apa yang sebenarnya digunakan oleh penulis, selain buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw? Itu juga yang saya tanyakan di acara bedah buku yang dihadiri oleh penulisnya, Sayf Muhammad Isa, secara langsung. Jujur saja, jawaban beliau saat itu belum memuaskan saya.

Merujuk pada deskripsi kakak tingkat saya mengenai objekivitas buku ini, saya bisa bilang saya tidak sepenuhnya sependapat. Penulis buku ini tetap tendensius di mata saya. Narasi penulis cenderung memihak, alih-alih memberikan gambaran yang seimbang tentang masing-masing pihak. Seolah-olah penulis berusaha keras mendoktrin pembacanya.

Di samping keakuratan, objektivitas, dan hal-hal kecil lainnya, saya rasa sinopsis buku ini tidak sesuai dengan isinya. Sinopsisnya berbicara tentang Al-Fatih dan Dracula, tetapi keberadaan mereka hanya di beberapa halaman pertama saja. Selebihnya justru tentang pendahulu mereka. Sangat disayangkan, sebenarnya. Hal ini membuat daftar kekecewaan saya selama membaca buku ini menjadi lebih panjang.

Terlepas dari semua itu, saya sangat mengapresiasi penulis yang mampu menghadirkan kisah Dracula dengan sudut pandang yang lain. Selama ini kita hanya mengenal Dracula dan Muhammad Al-Fatih sebagai dua sosok berbeda dalam cerita yang berbeda. Tidak disangka, kisah kedua tokoh dunia ini ternyata saling terkait satu sama lain. Ditambah lagi, ketika cerita-cerita di dunia tentang kebaikan dan keburukan telah berubah, di mana yang jahat seolah baik dan yang baik seolah jahat, kisah ini menjadi "lawan" yang mengembalikan pemutarbalikan fakta yang terjadi di mana-mana.

Buku ini memberikan saya pengalaman tersendiri. Buku ini layak dibaca, walau pembacanya pun perlu teliti, alih-alih hanya sekadar membaca. Sekali lagi, saya menghargai kerja keras penulis atas hadirnya buku ini di tengah-tengah carut-marut media.
Profile Image for Argo Prasetyo.
37 reviews1 follower
May 4, 2015
Buku Seri Kebesaran Islam khususnya bangsa Turki Otoman. Dalam buku seri 1,kisahnya berawal dari Sutan Murad I sampai ke Sultan Bezayid dalam memerangi musuh Islam bangsa Kristendon. Di buku ini kita melihat penggambaran dari sisi berbeda tentang Dracula dan Pasukan Otoman (Lihat film Dracula ). Buku ini tetap memberikan inspirasi bagi kaum muslim untuk selalu teguh berjalan diatas jalan Allah. Kisah dari tokoh hebat dan disisipi oleh penambahan beberapa tokoh menjadikan buku ini menjadi lebih menarik dan semakin terlihat sisi ke pahlawananan para penakluk bangsa Kristendon. Buku sejarah Islam yang wajib dibaca.
Profile Image for Fauzia Salma.
33 reviews
October 6, 2018
Karena belakangan ini sedang tertarik dengan turki saya memutuskan pinjam buku ini ke teman x'D selain ingin mengenal lebih dalam sejarah dua kubu besar di masa lalu, saya juga ingin tahu sosok Muhammad Al Fatih.

gaya penceritaannya yang mengalir dan puitis membuatnya nyaman dibaca. tapi rasanya agak terlalu subjektif /?/ yah, tapi karena itu jadi membuatku tergoda sendiri untuk menelusuri soal asal usul perang salib yang ada disini. se barbar itukah orang orang kristendom. dan sejauh apa turki merencanakan penaklukan penaklukan untuk memperbaiki kerusakan di kota kota eropa dulu. kenapa gak pakai cara netral, berdagang misalnya? secara ya, ngasih undangan begitu dimataku juga sama kayak ajakan perang.

banyak wawasan baru yang bisa diambil dengan baca buku ini, seperti ternyata kalau nama 'dracula' monster seram itu sejarahnya diambil dari penguasa kejam yang menjadi musuh bebuyutan di Turki. sebagai pemeluk islam tentu membaca sejarah perjuangan bangsa sendiri adalah hal yang menurutku perlu ditingkatkan.
//pdhl sendirinya jg baru mulai tertarik sejarah haha
Profile Image for Rainilamsari.
181 reviews20 followers
May 6, 2020
apa ya, menurutku nggak ada yang khas dari penuturan kisahnya, tapi seru banget sih ceritanya. ada ilustrasinya juga yang memudahkan membayangkan, atau mungkin bagi sebagian orang kesannya jadi membatasi gitu kali ya, but it's okay, tiap orang punya pandangannya singmasing.

ceritanya seru banget, alurnya mundur, secara series pertama gitu, kan. tapi nggak begitu bikin spoiler karena dari awal pun udah diterangin kalau si A bakal gimana nantinya, si B bakal gimana nantinya. jadi, sepanjang cerita ga banyak surprise, kurang drama kalau kata masyarakat +62 mah, hehe. jadi bisa nebak-nebak gitu, kalau di perang yang ini kayaknya menang nih, soalnya kan nanti begini-begini-begini. Gitu dey, dan tebakannya bener terus, wkwk. Jadi kayak ada yang kurang aja gitu karena spoiler itu tadi, hhee. Tapi tetep seru sih, karena memang cerita yang diangkat adalah kisah yang s e r u . muehehe

gasabar baca selanjutnya..
Profile Image for Agung Y.
7 reviews1 follower
January 1, 2020
Buku ini sebenernya sudah di rak buku sejak 3 tahun lalu.. tapi baru sempet baca hehe
Buat yg belum tau buku ini ada 5 seri, dan ini adalah seri pertama
untuk cerita dalam buku ini lumayan bagus untuk menggambarkan peperangan yang terjadi di dalamnya..
Akan tetapi ada hal yang sangat mengganjal, yaitu penulisan tokoh dan kekuatan tokoh dalam buku ini masih terkesan subjektif dan membuat ekspektasi saya tidak terbayarkan secara maksimal.. hehe :)

Buku ini sangat bagus untuk umat muslim yang pengen belajar tentang sejarah islam, karena tidak hanya sekedar cerita dari mulut ke mulut ataupun teori saja.. akan tetapi disini pembaca juga di ikutkan dalam alur cerita dalam perjuangan membela umat muslim..

#masih menunggu untuk pinjem seri selanjutnya
1 review
May 3, 2018
how can i read this book ?
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Harits Alkhatabi.
21 reviews
October 11, 2025
(4/5)
And how beautiful it is that, hundreds of years ago, the Prophet said that a leader is a shield, behind which the people can seek protection.


Although I’ve already read this a couple of years ago, safe to say that this book is just as good as when I first read it. I could even say it’s better, even. I don’t know a lot of history, so I can’t vouch for how accurate it is in explaining the whole details, but at the very least, you would get a very good idea for the reasons behind it.

The story takes place in the early years before the Ottoman Turks conquered Constantinople. It was when the Turks were led by Sultan Murad I, who confronted the Christian kingdoms of Eastern Europe; Serbia, Bosnia, Wallachia, and many others, to invite them to embrace Islam or follow the Ottoman rule. Of course, as history has written, they refused, and the war inevitably happened.

One of the things I want to say is that the writing style feels very cinematic. You can imagine it so clearly in your head, it almost feels like you’re watching it like a movie. Maybe some people will be disinterested because of this, but I don’t have a problem with this personally. The pacing is also very fast, but not too fast that it makes you confused, although the amount of characters did kinda overwhelm me when I first read this, so I guess it depends for each person.

One other thing I would really like is for the author to include additional historical notes, so that we know which aspect is true and which one is fiction. Other than that, I don’t really have anything else. This is a good starting book if you wanna learn more about the conflict between the Ottoman and the Christian.
Profile Image for Manda.
5 reviews
February 11, 2025
The Chronicles of Ghazi (Seri 1) ini tuh kayak pintu gerbang ke dunia Kesultanan Utsmani yang penuh dengan perjuangan, keberanian, dan pengorbanan. Dari awal baca, aku langsung kebawa ke masa di mana perang bukan cuma soal pedang dan darah, tapi juga soal strategi, akidah, dan keteguhan hati.

Ghazi seri 1 ini justru yang paling banyak disorot itu Bayazid! Dari awal aku kira fokusnya bakal ke Ghazi, tapi ternyata justru Bayazid yang lebih dominan di cerita ini.

Bayazid di sini digambarkan sebagai sosok yang ambisius dan nggak sabaran, tapi juga punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Dia anak Sultan Murad I, jadi wajar kalau dari kecil udah ditempa untuk jadi pemimpin. Tapi yang bikin menarik, dia nggak langsung jadi pemimpin yang sempurna. Ada perjalanan panjang, kesalahan, dan momen-momen emosional yang bikin karakter dia terasa lebih manusiawi.

Salah satu bagian yang paling bikin aku terhanyut itu waktu dia di medan perang. Gimana dia harus membuktikan diri, menghadapi musuh yang licik, dan berjuang bukan cuma pakai pedang, tapi juga kecerdasan. Setiap keputusan yang dia ambil berasa banget taruhannya, bukan cuma buat dirinya sendiri, tapi juga buat masa depan Kesultanan Utsmani.

Yang bikin seru, cerita ini bukan sekadar aksi dan pertarungan, tapi juga ada intrik politik, pengkhianatan, dan dilema yang bikin kita berpikir. Ada banyak momen di mana aku merasa ikut deg-degan, seolah ada di sisi Bayazid, melihat sendiri bagaimana sejarah itu berjalan.

Buku ini ngasih perspektif lain tentang Islam, khususnya tentang keberanian dan kepemimpinan. Bacanya ngalir banget, nggak terasa tiba-tiba udah di halaman terakhir. Dan jujur, bikin pengen lanjut ke seri berikutnya!
Profile Image for Meta Morfillah.
665 reviews23 followers
December 17, 2020
Judul: The Chronicles of Ghazi (seri pertama)
Penulis: @felixsiauw & @sayfghazi
Penerbit: @katalogalfatihpress
Dimensi: 324 hlm, cetakan III november 2018
ISBN: 9786021799765

Kisah dibuka dengan pertemuan Al Fatih remaja dan Dracula/Vlad III. Betapa takdir mereka setelahnya ternyata sudah tergariskan sejak jauh sebelumnya. Penakluk konstantinopel melawan manusia terkejam haus darah hingga melegenda dalam film horor masa kini: Dracula.

Lalu alur flash back ke tahun 1389 hingga pecah perang salib. Perang yang digaungkan atas nama agama Kristendom, namun membawa pasukan dengan motif duniawi yang berbeda. Intrik politik dan kekuasaan yang tidak seirama sebagaimana umat islam yang hanya satu suara: jihad. Terlihat strategi pemimpin di kota Oryahovo dan Nicopolis, serta kesatuan umat saat khilafah tegak (Turki Ottoman).

#novel #fiksi #sejarah ini seru sekali bagi saya. Meski tetap saja, saya lemah dalam mengingat kembali nama tokoh, waktu, dan tempat. Ilustrasi lokasinya pun tetap tidak membantu saya membayangkan, ini kota mana ya sekarang? Haha.

Tapi saya jadi punya gambaran alur dan motif. Sebab perang pun, ternyata tidak sekadar perang. Apalagi yang diajarkan dalam Islam. Saya jadi paham tentang jihad qital yang dimaksud, hingga membedakan dengan perang lainnya.

Ada beberapa typo dalam penulisan, tapi tidak sampai mengganggu isi atau alur cerita.

Saya apresiasi 5 dari 5 bintang.

"Semuanya hanya titipan. Betapa tidak tahu dirinya seseorang, kalau dia menyombongkan sesuatu yang bukan miliknya." (H.139)

Meta morfillah
Profile Image for Nur.
54 reviews1 follower
July 1, 2020
Awalnya saya kira ini adalah buku sejarah yang dituliskan seperti novel (sebelum beli). Buku ini adala novel fiksi sejarah. Jadi even yang kita baca di sini benar adanya. Seperti nama-nama orang penting ( Beyazid, Sultan al-fatih, Vlad Dracula, Radu, dan lainnya). Jalur cerita juga berdasarkan sejarah. Perang Kosovo, penaklukan konstatinopel (even utama dari seri ini tentunya). Tapi percakapan, detail kejadian, perasaan (yang kita tau hamir tidak mungkin dicatat sejarah se detail itu), yang akan kita baca kurang lebih adalah imaji dari penulis.

Buku ini sangat recomended. Selagi dan setelah saya baca buku ini, saya selalu melihat wikipedia (haha) melihat lagi bagaimana sejarah sebenarnya (terutama bagaimana orang barat menuliskan biografi tokoh-tokoh tersebut di wikipedia english)

Juga, jangan mulai baca kalau tidak tau bagaimana cara mengakses 4+1 buku lainnya. karna akan ketagihan (kidding)
1 review1 follower
June 19, 2020
Dari judulnya langsung bayangin konflik antara Muhammad al-Fatih dan Vlad dracula. Pas baca ternyata dari awal sampe akhir konfliknya belum nyampe disitu. Tapi, tetep seru ceritanya. Kayak baca sejarah tapi bentuknya narasi cerita yang detail banget. Suasananya, tempatnya, karakternya semua mudah dibayangin dan dipahami. Yah, walaupun alurnya agak membingungkan sebenarnya. But overall, that was great.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Enstein Widodo.
27 reviews10 followers
May 5, 2025
Bener2 kebawa suasana perang dan dramanya dengan pembawaan novel di sini. Menarik untuk diikuti sampai ke akhir seri.

Baru ngeh kalo ternyata seri 1 ini mayoritas ceritanya tu flashback ke kakek dan ayahnya Muhammad Al Fatih dan Dracul, jadi belum ke menu utama perseteruannya. Nampaknya alur ceritanya memang mundur-maju, biar dapet esensi latar belakang yang terjadi ketika zama Muhammad Al Fatih. Memang harus berlanjut bacanya sampai ke seri #6.
This entire review has been hidden because of spoilers.
3 reviews
June 27, 2023
Good good really good,i hope this book have a version in english too because itss veryy good and everyone should read it.its motivational,tense but fun,make you cry and its shows you history but in a non-boring way and if you're muslim you are going to be very proud of our religion 🤧
1 review
April 13, 2020
alhamdulillah saya bisa menemukan buku ini.karna saya ingin sekali membacanya.
2 reviews
July 15, 2022
Aku ingin membacanya
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Anne.
66 reviews
October 15, 2022
Gatau. Ini fiksi tapi bener2 gue berasa masuk Dan jadi bagian di TIAP jengkal ceritanya. Salut Sama ust Felix Siauw
Displaying 1 - 30 of 71 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.