What do you think?
Rate this book


296 pages, Paperback
First published March 14, 2013
"Waktu itu lagi nge-trend banget punya planner, atau kalo buat ceweknya itu organizer. Sebelum ada Friendster, planner itu gue jadiin tempat minta testimonial dari temen-temen dan kita saling tukeran kertas yang lucu-lucu. Duh, kok gue banci banget ya?"
Percaya-nggak-percaya, hidup itu adil, lho. Ada waktunya bersenang-senang, dan ada waktunya bersedih. Ada saatnya kita mendapatkan sesuatu, ada saatnya juga kita kehilangan sesuatu. That's what I believe. (hal. 120)
Gue harus mandiri. Meskipun kakak-kakak gue adalah inspirasi gue, gue nggak bisa selalu minta bantuan mereka, gue harus bisa jalan sendiri dan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan gue. Gue harus cari ilmu yang banyak. (hal. 129)
Gagal itu biasa. Yang penting itu adalah bagaimana kita menghadapi kegagalan itu. Orang yang menganggap remeh kita adalah guru kita, kenapa? Karena dia membuat kita kesal dan berapi-api untuk membuktikan kepada dia kalo kita nggak seperti yang dia bayangkan. (hal.154)
Selama kita masih muda, berkembanglah jadi orang yang hebat, sukses, dan percayalah bahwa nantinya jodoh itu nggak perlu dicari lagi, jodoh akan datang dengan sendirinya, macem kucing yang dipancing pake ikan. Semakin berkualitas ikannya, semakin banyak kucing yang berebut ikan tersebut. (hal. 206)