Having stayed at MesaStila Resort and Spa (formerly Losari), this book written by the woman who purchased and restored the resort was an excellent introduction to coffee in Java.
Jadi tambah pengetahuan tentang kopi asli tanah air sendiri. Ga nyangka selama ini kopi Jawa terkenal banget sampe kata Java itu sendiri bisa berarti Kopi. Buku ini secara ringkas cerita tentang sejarah kopi di pulau Jawa. Dari mulai asal kebun kopi pertama yang merupakan proyek uji coba VOC, berhasil dan akhirnya jadi sistem tanam paksa (kofiestelsel), sampai bagaimana kopi asal pulau Jawa dikenal di daratan Eropa sana. Selain itu sedikit banyak mengupas cerita tentang perkebunan kopi dan pengusaha-pengusaha kopi tanah air yang ada dari jaman baheula dan bertahan sampai sekarang. Gimana Warung Tinggi menjadi Bakoel Koffie, bagaimana Kopi Aroma di jalan Banceuy masih bertahan tidak hilang ditelan waktu, dan sejarah singkat kopi Kapal Api yang terkenal seantero nusantara. Sebelum baca buku ini, saya kira tulisan di plang Bakoel Koffie : sejak 1878 itu demi marketing semata, eh ternyata betulan toh. Dilengkapi dengan foto-foto dan gambaran di masa lampau, kita serasa bisa menikmati keindahan kebun kopi di berbagai sudut pulau Jawa. Walaupun saya rasa buku ini sedikit banyak terlalu diromantisir, tapi ada kesenangan tersendiri dengan membacanya. Hmmm..jadi penasaran gimana rasa kopi Jawa yang asli (karena kopi Jawa asli hanya untuk diekspor, kalopun ada di Indonesia, itu adalah kopi Jawa yang sudah diekspor kemudian diimpor kembali dengan harga melangit tentunya).
Kitab perkopian Indonesia, sejak jaman kopi baru masuk hingga lantas menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Bukan terbaik mungkin, ternikmat kalau kata para pecinta kopi. Saya membaca buku ini ketika tengah jengah dengan buku-buku penuh tulisan, hehe. Gambarnya bagus-bagus, tulisannya tidak banyak, tetapi pas.
Penulis juga mencoba untuk melihat kedekatan kultur masyarakat (baik di Jawa maupun daerah lain) dengan kopi. Saya sendiri berkali-kali menggumam, "Oh, iya, ya." setiap kali disajikan ritus-ritus Jawa yang banyak menggunakan media kopi.
Oh ya, yang mungkin cukup menggelitik adalah tentang mitos kopi luwak yang dikupas di bagian appendix buku. Apa itu? Monggo baca. Hehe