Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sosiologi Sastra

Rate this book
- Apakah latar belakang sosial pengarang menentukan isi karangannya?
- Apakah dalam karya-karyanya si pengarang mewakili golongannya?
- Apakah karya sastra yang digemari masyarakat sudah dengan sendirinya tinggi mutunya?
- Sampai berapa jauhkah karya sastra mencerminkan keadaan zamannya?
- Apa pengaruh masyarakat yang semakin rumit organisasinya ini terhadap penulisan karya sastra?
- Apakah perkembangan bentuk dan isi karya sastra membuktikan bahwa sastrawan mengabdi kepada selera pembacanya?

Sederet pertanyaan di atas menunjukkan bahwa hubungan yang ada antara sastrawan, sastra, dan masyarakat bukanlah sesuatu yang dicari-cari. Buku Sosiologi Sastra karya Sapardi Djoko Damono ini memaparkan dengan jelas pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Sebuah pengantar singkat yang mengemukakan bahwa sastra bisa mengandung gagasan yang mungkin dimanfaatkan untuk menumbuhkan sikap sosial dalam suatu masyarakat – atau bahkan untuk mencetuskan peristiwa sosial tertentu.

282 pages, Paperback

First published January 1, 2013

14 people are currently reading
177 people want to read

About the author

Sapardi Djoko Damono

122 books1,588 followers
Riwayat hidup
Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

Karya-karya
Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sampai sekarang telah ada delapan kumpulan puisinya yang diterbitkan. Ia tidak saja menulis puisi, tetapi juga menerjemahkan berbagai karya asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.

Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.

Berikut adalah karya-karya SDD (berupa kumpulan puisi), serta beberapa esei.

Kumpulan Puisi/Prosa

* "Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
* "Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
* "Mata Pisau" (1974)
* "Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
* "Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
* "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
* "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
* "Perahu Kertas" (1983)
* "Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
* "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
* "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
* "Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
* "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
* "Hujan Bulan Juni" (1994)
* "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
* "Arloji" (1998)
* "Ayat-ayat Api" (2000)
* "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
* "Mata Jendela" (2002)
* "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
* "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
* "Nona Koelit Koetjing :Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
* "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)

Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi karya SDD sebetulnya bukan karyanya sendiri, tetapi ia terlibat di dalamnya.

* Album "Hujan Bulan Juni" (1990) dari duet Reda dan Ari Malibu.
* Album "Hujan Dalam Komposisi" (1996) dari duet Reda dan Ari.
* Album "Gadis Kecil" dari duet Dua Ibu
* Album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu
* satu lagu dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti", berjudul Aku Ingin, diambil dari sajaknya dengan judul sama, digarap bersama Dwiki Dharmawan dan AGS Arya Dwipayana, dibawakan oleh Ratna Octaviani.

Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi SDD.

Buku

* "Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
19 (40%)
4 stars
16 (34%)
3 stars
7 (14%)
2 stars
0 (0%)
1 star
5 (10%)
Displaying 1 - 9 of 9 reviews
Profile Image for Rar.
32 reviews3 followers
December 22, 2021
Entah yang di goodreads ini versi lama atau bukan.
Soalnya saya lihat yang saya baca adalah cetakan pertama Desember 2020.

Saya sedikit sebal terhadap diri sendiri, andaikan saja saya menemukan buku ini lebih awal saat menyusun makalah debat sastra Salihara, tulisan saya akan lebih komprehensif hasilnya.

Bukunya ringan, per sub bab hanya 1-2 halaman yang berkisinambungan. Gampang dimengerti bahasanya, dan lebih ke arah sejarah perkembangan “arti sastra” secara keseluruhan.

Ada rasa haru saat mulai memasuki bab akhir buku ini, terutama di sub bab 125-selesai. Karena saya membayangkan Almarhum Sapardi menulisnya sebagai ode untuk zaman baru kesusastraan Indonesia. Kekhawatirannya terhadap perubahan yang ia takut tak lagi bisa diikuti oleh generasinya.
Ia meyakinkan diri kalau kesusastraan Indonesia akan baik-baik saja, di era dimana penerbitan cerita sangatlah gampang, ada kemungkinan kalau zaman ini menghasilkan Sastra yang lebih sederhana, lebih “nge-pop”, dan menghasilkan kemunduran bobot bagi cerita-cerita yang ada.

Di akhir tulisannya, saya terasa seperti dinasehati langsung oleh beliau. Ia meyakinkan diri saya dengan optimismenya, kalau Sastra Indonesia akan lebih baik di masa kemerdekaan kita ini, ia mendorong untuk melepaskan anggapan bayangan akan sastra- sastra termahsyur kita justru lahir di masa opresi.
Sapardi juga mengingatkan arti kemerdekaan, kebebasan, dan apa sebenarny arti sastra di masyarakat. Dengan tidak melepaskan sebuah cerita dengan masyarakat yang melahirkannya, kita bisa mengaspresiasi suatu karya secara penuh.

Selamat Jalan, Sapardi Djoko Darmono
Profile Image for Cep Subhan KM.
343 reviews26 followers
February 14, 2021
As an introduction for sociology of literature, this book has its own significance. Sapardi has its own language for delivering message which makes this "textbook" is easy to be read even by public reader without reducing its academic characteristic. Besides, the discussion about "book as a business product" is something interesting to be discussed deeper since it is rarely touched by our critics. The book is an updated one with a glance of our contemporary literary situation. Thank you so much Pak Sapardi.
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
244 reviews38 followers
December 20, 2021
Disadari atau tidak, penulisan menggunakan bullet and numbering kini menjadi tren. Coba Anda cari apa saja di Google, hasil teratas yang keluar berformat demikian:

5 Tanda Kamu Bucin Abis
Waspadai 10 gejala kurap akut
88 Alasan Anda Harus Nonton Ikatan Cinta

Hal tersebut tentu saja untuk mengakomodir kebutuhan manusia 4.0 yang tak punya banyak waktu (yang entah waktunya digunakan untuk apa) dan ingin mendapat inti informasi pada saat bersamaan. Lupakan paragraf-pragraf yang berlembar-lembar atau catatan kaki yang membuat mata kelilipan.

Begitu pulalah format yang dipakai pak SDD dalam buku Sosiologi Sastra. Ini buku diktat sastra rasa kumpulan esai. Buku ini dibagi dalam beberapa bab dan tiap babnya terdiri atas nomor-nomor. Satu nomor hanya terdiri dari satu hingga lima paragraf. Sangat efektif untuk kita menandai sampai mana kita membaca. Terlebih, desain sampulnya jauh dari kesan buku diktat yang angker.

Tapi, tentu saja berbeda dengan tulisan media daring, ini tetaplah buku sosial dan tak kehilangan esensinya meski berformat seperti rangkuman. Pak SDD menjelaskan sosiologi sastra dengan runut. Bermula tentang apa itu sosiologi? Bagaimana ia bisa diterapkan dalam sastra? Benarkah sastra itu cerminan masyarakat pada zamannya? Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi kepengarangan dan validkah itu? Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan pemaparan yang mudah dicerna.

Bagi pembaca yang bukan jurusan sastra, dan hanya sebagai penikmat sastra, buku ini tetap penting dibaca. Kenapa? Karena kita pengulas di Goodreads (hehe). Meski bukan kritikus sastra yang mumpuni, paling tidak kita bisa meminjam teori yang ada di dalam buku ini saat mereview novel atau puisi.
Profile Image for intan prw.
51 reviews
August 14, 2021
Ini buku isinya bagus banget, sungguh. Tentang bagaimana hubungan yang saling keterkaitan antata sosiologi sastra. Dua ilmu berbeda, namun, sangat berhubungan di dalamnya.

Per babnya hanya 2-3 lembar, bahasanya nggak bikin pusing, dibuat santai. Pesan yang ingin disampaikan almarhum Eyang Sapardi di buku ini benar-benar tersampaikan dengan baik.

"Seperti halnya masyarakat, karya sastra adalah suatu totalitas; setiap karya sastra adalah suatu keutuhan yang hidup, yang dapat dipahami lewat anasirnya." hlm: 94
Profile Image for Limya.
97 reviews6 followers
November 24, 2020
Sebentar lagi dicetak ulang. Tidak sabar ingin membeli. Tidak bisa pre-order karena kantong sedang tipis, hehe.

Menyelesaikan buku ini bisa cepat, sebab harus menulis Landasan Teori. Namun, selain karena buku ini membantu sekali dalam menulis skripsi, Eyang dengan gaya bahasanya membuat teori sastra lebih mudah dimengerti. Salah satunya ya ini. Sosiologi Sastra.
Profile Image for Faj.
238 reviews
September 1, 2023
Buku ringkas ini dimaksudkan sebagai pengantar ke Sosiologi Sastra, suatu pendekatan sastra yang memperhitungkan pentingnya hubungan yang ada antara sastra dan masyarakat.
Profile Image for Agung Wicaksono.
1,089 reviews17 followers
December 1, 2023
Buku lama tetapi bisa menambah referensi tentang sosiologi sastra. Buku ini adalah tentang bagaimana karya sastra dipengaruhi dari lingkungan si pengarang. Contohnya saja tentang karya sastra yang dibuat di zaman komunisme Rusia. Si pengarang harus tunduk kepada partai supaya ia tidak "dihilangkan".
Profile Image for Pringadi Abdi.
Author 21 books78 followers
May 30, 2016
Buku yang ditulis dengan menarik dan mudah dipahami.
Displaying 1 - 9 of 9 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.