Jump to ratings and reviews
Rate this book

Etzhara: Ketika Takdir Bicara

Rate this book
Kenny jatuh cinta pada seorang gadis yang ditemuinya di lembaga bahasa LIA bernama Etzhara. Sebuah cinta yang digambarkan bahwa cinta ini bukan cuma sekedar cinta monyet melainkan takdir yang ditulis ketika mereka masih dalam kandungan sekalipun. Etzhara memutuskan kekasihnya, Leo, atas bantuan saran dari Kenny. Hubungan cinta lah yang kemudian berlangsung antara Kenny dan Etzhara. Hubungan cinta yang mengalami gelombang ketika Etzhara harus pergi ke New York dan Kenny harus seorang diri menghadapi masalah hidupnya.

198 pages, soft cover

First published January 1, 2008

2 people are currently reading
14 people want to read

About the author

Rhino Setyanto

1 book1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3 (9%)
4 stars
2 (6%)
3 stars
4 (12%)
2 stars
10 (31%)
1 star
13 (40%)
Displaying 1 - 15 of 15 reviews
1 review
Read
January 11, 2010
Kenangan buruk yang selamanya akan tergores dalam hati Kenny itu diawali pada hari di mana mata Kenny pertama kalinya bertemu dengan sepasang mata bulat ’nan cantik yang dihiasi bulu mata lentik di tempat kursusnya. Sepasang mata itu adalah sepasang mata milik Etzhara.
Bibit cinta yang mulai tertanam di antara keduanya terhambat oleh keberadaan seorang pemuda bernama Mario yang merupakan kekasih Etzhara. Namun, Etzhara yang sudah terlalu lelah dengan kekasaran Mario akhirnya memberanikan dirinya untuk mencampakan Mario demi kebebasannya dan kebersamaannya dengan Kenny.
Etzhara pun menceritakan kabar gembiranya itu kepada Kenny pada ulang tahunnya yang ketujuh belas. Sejak saat itu, kedekatan antara mereka berdua terus berlanjut. Hingga puncaknya, Kenny menyatakan cintanya pada Etzhara di Kota Bunga, yang tentu saja diterima dengan senang hati oleh Etzhara.
Suatu ketika, Etzhara mendadak merasakan sesak pada dadanya dan pusing pada kepalanya. Kamarnya yang nyaman itu terlihat berputar – putar di matanya. Matanya memerah dan ia merasa sangat lemah, sehingga keesokan harinya ia langsung ambruk saat baru bangun dari tempat tidurnya. Kenny tentu menjenguknya dengan setangkai mawar merah. Itu merupakan pertama kalinya Kenny mendatangi rumah Etzhara dan berjumpa dengan orangtua Etzhara. Etzhara merasa sangat bahagia.
Namun, kebahagiaan Etzhara sirna seketika ketika ayahnya menyuruhnya untuk kuliah di New York selama tiga tahun. Etzhara segera mengabarkannya kepada Kenny. Tentu Kenny merasa amat shock, dan kemudian menitikkan air matanya di malam hari. Ia sangat terguncang, terlebih dengan adanya mimpi – mimpi tentang kepergian Etzhara yang mulai menghantuinya.
Tak terasa, waktu berjalan dengan sangat cepat. Tibalah hari terakhir Etzhara di Jakarta. Ia dan kekasihnya menghabiskan waktu di tempat kecil, terpencil, gelap, namun dihiasi bintang – bintang yang teramat sangat indah dengan mesra. Mereka menatap bintang – bintang itu semalaman, hingga Etzhara tertidur lelap di dalam pelukan Kenny. Kebersamaan mereka hari itu diakhiri dengan sinar lembut sang mentari pagi dan terpaan angin sepoi yang sejuk.
Setelah itu, keadaan keduanya tidak berbeda jauh – sama - sama terpuruk. Etzhara lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kamar apartemennya pada hari – hari pertama, sedangkan Kenny selalu terbayang – bayang dengan senyuman Etzhara. Awalnya, Kenny agak lega dengan kepulangan sahabatnya, Anita yang mungkin akan menghapus gundah gulananya. Namun ternyata, Anita harus kembali bertugas ke Pekan Baru demi karirnya.
Sebulan kemudian, Etzhara mulai bangkit dari keterpurukannya dan memulai hari – harinya di Duke University. Sedangkan Kenny justru semakin terpuruk ke dalam jurang yang curam. Leo, teman kuliahnya menawarkannya rokok berganja untuk menghapus bayang – bayang Etzhara. Dan tentu saja, seperti para pemakai lainnya, Kenny merasa kecanduan, bahkan ia mulai mengonsumsi heroin dan kokain.
Seiring berjalannya waktu, Etzhara mulai bosan menjalani kehidupannya yang hampa. Suatu kali saat ia sedang menghabiskan waktu di luar pada malam hari, ia bertemu dengan seorang nenek tua yang menawarkan jasa peramalan bagi Etzhara. Ia meramalkan bahwa kematian mengelilingi Etzhara. Namun, Etzhara segera mengenyahkan pikiran – pikiran buruk yang sempat hinggap dalam kepalanya dan langsung beranjak pergi dari tempat itu.
Pada malam tahun baru, Etzhara hanya minum – minum di kafe kecil dengan ditemani oleh seorang pria berumur tiga puluhan bernama Michael yang merupakan salah satu pengunjung di kafe tersebut. Kemabukannya membuat Etzhara setengah sadar, sehingga ia mengiyakan saja saat Michael menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang. Pagi harinya, Etzhara bangun tanpa ada sehelai kain pun yang melekat pada tubuhnya, kecuali selimut hangat di kamarnya. Ia sangat shock, dan berharap tak terjadi apa pun malam itu.
Bagaimana dengan keadaan Kenny? Betul - betul parah. Ia bahkan tak dapat merasa sedih saat ayahnya, seseorang yang memeliki kedudukan penting dalam hidupnya, telah berpulang. Ia benar – benar telah mati rasa. Lebih tepatnya nyaris tak terselamatkan. Untungnya, Anita sudah kembali dari pekerjaannya di Pekan Baru yang berakhir lebih cepat.
Kehidupan Kenny mulai stabil dengan kehadiran Anita. Ia sudah dapat meninggalkan ketergantungannya terhadap obat – obatan dan ia kini memiliki pekerjaan paruh waktu. Namun ketenangan ini tidak berlangsung lama. Anita harus pergi ke Singapura dan menetap di sana selama tiga tahun, lagi – lagi demi karirnya.
Kehidupan Kenny kembali melenceng. Ia mulai bergaul lagi dengan Leo dan mulai mengonsumsi obat – obatan lagi, hingga akhirnya suatu kali ia dan Leo ditangkap oleh polisi. Untungnya, pamannya yang bekerja dalam bidang kemiliteran dapat membantunya keluar dari sel. Ia berbohong pada keluarganya dengan mengatakan bahwa ia tidak mengonsumsi obat – obatan. Ia dapat meyakinkan keluarganya bahwa penangkapan yang dilakukan oleh para polisi itu merupakan suatu kesalahpahaman.
Setelah itu, ia memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan melawan obat –obatan dan kembali ke jalur kehidupan yang normal. Sedangkan Etzhara tidak seberuntung Kenny. Setelah ia sadarkan diri dari kepingsanannya di pesta Valentine yang diselenggarakan oleh tetangganya, ia diperiksa oleh Dr. Patrick, dan keesokannya ia dinyatakan hamil.
Etzhara tidak setangguh gadis – gadis belia seusianya yang ada di film – film dan sinetron – sinetron untuk tetap mempertahankan jabang bayinya. Ia mengugurkan bayinya dengan sejuta rasa bersalah dan selalu menyesali kecerobohannya pada malam tahun baru yang lalu.
Ia mulai kehilangan gairah hidupnya, begitu pula yang dirasakan Kenny. Kematian ibunya menghancurkan keteguhannya. Namun, ia tidak membiarkan peristiwa itu menggerogoti seluruh hati dan jiwanya. Ia menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran dan motivasi untuk memulai hidup yang baru.
Dan akhirnya, Kenny mendapatkan kabar dari Etzhara. Etzhara mengabarkan kelulusan dan kepulangannya pada Kenny. Ya, Etzhara akan segera pulang. Sesampainya Etzhara di Jakarta, Kenny langsung mendatangi rumah Etzhara. Mereka saling bercerita dan melepas rindu. Mereka saling mengungkapkan kehidupan mereka secara jujur.
Selanjutnya, Kenny dihantui oleh mimpi – mimpi tentang patung pencabut nyawa. Ia bahkan sempat melihat – lihat buku tentang arti dari mimpi. Akhirnya ia memutuskan bahwa ia akan segera mengetahui arti dari mimpi – mimpinya, hanya sekadar masalah waktu saja.
Hubungannya dengan Etzhara menjadi semakin serius. Ia pun menjadi semakin dekat dengan ibu Etzhara. Namun nampaknya kebahagiaan Kenny lagi – lagi dihancurkan oleh keadaan dan nasib yang kejam. Etzhara divonis mengidap tumor payudara. Itulah jawaban dari segala sesak napas, pusing – pusing, dan pingsan yang kerap kali dialami Etzhara.
Penyakit Etzhara hanya dapat sembuh jika dilakukan pembedahan yang persentase kegagalannya lebih besar daripada persentase keberhasilannya. Mungkin saat ini anda sedang memikirkan akhir cerita yang membahagiakan. Namun sayang sekali, takdir naas menimpa Kenny. Etzhara meninggal. Penantian Kenny, kesengsaraannya, kehancurannya, semuanya berakhir pada satu kenyataan : Etzhara meninggal. Namun kini Kenny sudah lebih dewasa. Ia tidak kembali ke dunia kelamnya dengan obat – obatan. Akan tetapi, ia tidak akan pernah melupakan hari – harinya bersama Etzhara untuk selama – lamanya.
Profile Image for Ayu Prameswary.
Author 19 books65 followers
September 8, 2008
Oke... ini adalah satu contoh "pelanggaran" dari anjuran 'Show, not tell' :p

Halaman pertama sempat membuat saya berpikir 'oh, konflik apakah yang dihadapi si tokoh? Kok tampak dark alias kelam?'. Tapi halaman-halaman selanjutnya membuat saya malas mengikuti. Mungkin karena dialog-dialognya yang sangat kaku dan (beberapa) tidak penting. Bahkan, melewati dua, tiga halaman tidak akan membuat saya kehilangan jalan ceritanya.

Ada pula beberapa fakta yang tidak sesuai. Misal, perpustakaan nasional yang dikunjungi si tokoh demi mencari buku-buku tentang mimpi. Setahu saya, di perpusnas, kita tidak bisa seenaknya memilah-milah buku langsung di raknya. Dan saat dokter yang mengoperasi berkata, “Operasinya gagal. Ia tak tertolong lagi. Maaf.” Itu terlalu kasar, dan bisa membuat kesalahpahaman. Gagal=kesalahan. Tidakkah sebaiknya si dokter berkata, “Kami sudah berusaha semampu kami... bla bla bla... yada yada yada...”

After all, ini hanyalah kisah cinta-cintaan yang terlalu didramatisir. Case close *halah*

1 review1 follower
March 10, 2009
suatu novel yang menarik justru muncul dari keberanian penulis untuk keluar dari kebakuan cara penulisan, dan yang membuatnya makin menarik adalah pembaca yang bisa memahami penuturan tersebut.

terus berkarya..

untuk suatu awal, Etzhara adalah karya yang menyenangkan.
Profile Image for Ayu Yudha.
Author 3 books201 followers
December 26, 2010
2.5* sebenernya.. tapi dibulatkan ke atas jadi 3* deh..
Profile Image for Widyoresmi Hastyo.
63 reviews
December 26, 2012

Dengan wajah yang tak terlihat jelas karena tertutup oleh kerudung hitam, mereka menatap Kenny yang terbaring tak berdaya di atas tanah dengan tatapan mengerikan. Apa yang mereka lakukan? batin Kenny bertanya-tanya. Pertanyaan itu langsung terjawab ketika salah satu dari iblis itu mendekat dan membentangkan kedua lengan Kenny lebar-lebar, lalu mulai memaku kedua tangannya di atas tanah.
Aneh, mengapa tak terasa sakit? Kenny tak mengerti apa yang sedang terjadi. Apakah ini hanya imajinasiku saja? Ia memandangi kedua tangannya yang telah berlumuran darah. Ternyata tidak. Ia mengerutkan dahi dan kembali bertanya-tanya. Mengapa tak sakit? Apakah rasa sakit di punggungku telah mengalahkan rasa sakit ini? Tidak mungkin.


..Ketika Takdir Berbicara..
Berawal dari lembaga kursus bahasa Inggris. Kenny, seorang mahasiswa tingkat pertama mulai mengenal sosok Etzhara, 'wanita yang akhirnya ia cintai' yang masih duduk di bangku SMA. Berbagai rintangan untuk mendapatkan hati Etzha telah Kenny hadapi dan akhirnya Kenny mendapatkannya.
Etzha kini sudah lulus SMA, dan ia disekolahkan ayahnya di luar negeri. Etzha ingin menolak, ya karena Kenny, leleaki yang ia cintai kuliah di tanah air. Tetapi karena menuruti perintah ayahnya, Etzha memberangkatkan diri ke luar negeri. Etzha pergi, Kenny setia menunggu.
Beberapa tahun kemudian..
Etzha pulang ke tanah air, kini Etzha sudah bersama Kenny lagi. Tidak lama setelah pulang ke tanah air, Etzha sering merasakan sakit,sesak,dan pusing yang akhirnya membuat Etzha tak kuat menahan tubuhnya sehingga ia pingsan. Hal itu terjadi tak sekali, tetapi berulang-ulang kali. Penderitaan itu membuat Etzha masuk rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter yang menangani Etzha menyatakan bahwa Etzha mengidap penyakit kanker. Hal itu tentu membuat Kenny dan keluarga Etzha panik. Akhirnya dengan seluruh persetujuan Etzha menjalankan operasi. Memang kemungkinan kecil Etzha bisa sembuh.

Ibu Etzha menjemput Kenny ke luar rumah sakit. Setelah memeluk menahan kesedihan, Kenny dan Ibu Etzha dengan penuh ketegaran berjalan menuju ruang operasi. Tampak dari jauh, Ayah Etzha duduk dengan tatapan kosong. Kenny dan Ibu Etzha menghampiri seorang pria yang cukup tua terlihat kuat itu. Mereka berdoa dan terus berdoa. Sampai akhirnya, seorang pria berseragam dokter keluar dari ruangan sambil menundukan kepala. Kenny yakin itu dokter yang menangani Etzha. Dokter itu hanya menggelengkan kepala pertanda operasi tidak berhasil. Kenny tidak percaya dan coba memberanikan diri bertanya kepada dokter itu. Dan, takdir memang mengatakan bahwa Etzha, perempuan yang Kenny cintai meninggal dunia. Kini Kenny tidakdapat melihat senyuman manis, lesung pipi dari sosok Etzhara. Etzhara terlihat sangat kaku, pucat dan membuat cairan bening dari kedua mata Kenny dan keluarga Etzha tak dapat berhenti.
Hari itu.. hari terakhir Kenny menatap sosok Etzha di dunia, di pemakaman. Seluruh tangisan membuat Kenny sesak tak ingin bernapas untuk bersama Etzha. Tapi itu tidak mungkin lagi. Etzha harus pergi, pergi meninggalkan Kenny.
Beberapa tahun kemudian..
Setelah pulang kerja, Kenny melewati perumahan dimana Etzhara tinggal. Kenny menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah sang bidadari. Tapi takdir benar-benar mengatakan mereka harus berpisah. Saat sampai di depan rumah Etzha, hanya tampak rumput-rumput liar yang mulai meninggi dan sebuah papan bertuliskan 'DIJUAL'.
Profile Image for 雲 天山.
313 reviews15 followers
November 24, 2016
Buku ini ceritanya galau sekali. Secara plot cerita masih agak acceptable. Tabi cara penceritaannya itu yang masih banyak sekali yang janggal dan mengganggu. For instance:
1. Surreal Setting. Jakarta didn't seem as it seems. New York City was described just as the author's imagination.
2. Tata bahasa baku. Penuturan baku masih enak dirasakan untuk bagian narasinya. Tapi waktu di bagian dialognya terasa seperti picisan dari puluhan tahun lalu.
3. Karakter yang kurang kuat. Pencitraan watak tokoh benar-benar kurang kuat, sehingga lebih forgettable.
4. Konflik yang agak klise. Terlebih lagi pacar selingkuh dan dipaksa papa kuliah di NYC tanpa alasan yang nggak kuat-kuat amat (baca: nggak jelas).
5. Dari sekian ribu nama-nama unik dan bagus, tidak kusangka author memilih nama Disney untuk nama belakang tokoh utama. Kenny Disney? That was awkward.
Profile Image for Haefa Azhar.
75 reviews
January 30, 2025
Pertama, kover novel ini menarik perhatian. Kedua, saat membaca blurb novel ini aku sangat yakin bahwa novel ini akan seseru saat aku membaca Dadaisme karya Dewi Sartika karena sepertinya novel ini merupakan sastra surealis unik yang penuh makna tanpa harus bikin kepala njelimet.

Tapi, sayang sekali. Alur yang tidak jelas, lemahnya para karakter, dialog dengan bahasa baku yang terasa memaksakan, hingga hilangnya esensi cerita itu sendiri membuatku bingung. Apakah blurb yang dibuat di bagian belakang kover adalah clickbait?
Profile Image for Sue Ann.
8 reviews
October 20, 2013
Someone translated this book for me. To be honest, I believe It's quite an effort to write this one as this is his first novel published. I understand why people disappointed, but I read all this author's novels. And he writes elegantly in the last novel "The Unseen Face". So, yeah, I'd say everyone has to build up something as a foundation. I don't think we should just everything from 1 work only. Well, just a thought
Profile Image for Sashi.
83 reviews10 followers
December 18, 2011
Awalnya saya tertarik karena covernya artistik. Keren. But there are something wrong with the whole story.... Ceritanya yang nggak punya arah, nggak mundur nggak maju, bikin saya kebingungan sendiri. Terlalu menggantung. Menggunakan bahasa baku memang keren, I got the atmosphere, but if you trying to use it in the dialogue, it'll feels awkward.
But at least, nama Etzhara itu bagus banget yah.
Profile Image for Azalea.
2 reviews1 follower
December 26, 2008
saat awalnya saya membaca review sampul belakangnya, sepertinya ini sebuah buku yg menarik .. punya jln cerita yg kelam.
tapi ternyata ceritanya mudah sekali ditebak .. dan berkesan terlalu dipanjang-panjangkan, terlalu didramatisir.
Profile Image for Joannes Rhino.
Author 17 books49 followers
December 25, 2013
This is my first novel. I tried my best to write this book. Let me hear your thoughts
Profile Image for Nini.
212 reviews8 followers
March 14, 2010
Oke, covernya menarik, sungguh menipu. Tapi isi bukunya sangat negatif, hopeless, dan penuh depresi. Ngga nemu poin berharga dari buku ini. Totally not recommended...
Profile Image for Niratisaya.
Author 3 books45 followers
June 8, 2012
harapan saya lumayan tinggi pas liat cover novelnya. tapi begitu selesai baca...
Displaying 1 - 15 of 15 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.