Tahun pelajaran baru, kisah yang baru, dan untuk pertama kalinya Kiara dan Evan tidak sekelas. Celaka dua belas! Padahal, Kiara butuh sahabat sekaligus superhero-nya itu setelah putus dengan Ferdian, mantannya yang lagi-lagi sudah jadian. Perang antara dirinya dengan Marischa—cewek baru Ferdian, ditambah Cheril yang bersaing dengannya untuk merebut perhatian Evan, membuat Kiara jatuh terpuruk. Masa SMA yang dinanti malah menjadi mimpi buruk. Terlebih ketika Kiara menemukan rahasia dari cinta yang begitu dekat, namun tersembunyi rapat-rapat.
Well, idk ... novel yang teenlit abis namun, cukup bagus untuk jadi rekomendasi dan bacaan, mungkin karena plot twistnya, walau jujur dari awal gue agak geli dengan mereka yang masih seumur jagung udah cinta-cintaan. Tapi, karena bagus. Kenapa enggak?
"Kalau dia berhak bahagia sama pilihannya, kenapa kamu enggak?" Evan.
Evan dan Kiara bersahabat sejak kecil, mereka juga bertetangga. Bahkan jendela kamar Evan bisa terlihat dari jendela kamar Kiara. Mereka sudah SMA sekarang, dan untuk pertama kalinya sejak TK, kali ini mereka gak sekelas! Ya, Kiara dan Evan selalu bersekolah di tempat yang sama, dari TK hingga SMA mereka bersekolah di Bhinneka Persada. Gak heran kalau persahabatan mereka makin lengket dan seperti saling membutuhkan satu sama lain.
Tapi untuk saat ini sepertinya menjadi tahun yang berat bagi Kiara. Sudah tidak satu kelas dengan Evan, ternyata Kiara harus sekelas dengan mantan pacarnya sejak SMP, Ferdian. Belum juga kering airmata Kiara, Ferdian malah jadian dengan Marischa, dan lebih parahnya lagi Kiara harus menahan perasaan sedihnya karena mereka duduk di kelas yang sama. Cowok yang disayanginya itu terus saja menempel pada Marischa, benar-benar tak terpisahkan. Marischa memang cantik, kulitnya cokelat halus, rambutnya ikal, tubuhnya tinggi semampai, betul-betul seperti boneka hidup.
Banyak hal aneh yang terjadi di kelas sejak Marischa dan Ferdian pacaran. Pulpen, penghapus dan barang-barang lain milik Marischa hilang. Dan itu terjadi hampir setiap hari! Teman-teman Kiara berkasak-kusuk bahwa Kiara sengaja mencuri barang-barang Marischa karena ia cemburu. Ferdian pun ikut menatap tajam kepada Kiara. Masalah bertambah rumit ketika tugas Biologi Marischa juga hilang. Dan lagi-lagi Marischa menjerit karena mendapati kemeja untuk tugas pelajaran keterampilan menjahit pola sederhana miliknya telah rusak dan disobek-sobek dengan gunting. Ferdian lantas melabrak Kiara yang bingung. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Meski tidak sekelas, Evan selalu ada di saat-saat genting, ia selalu muncul saat Kiara membutuhkan bahu untuk bersandar. Evan selalu menemani Kiara menangis sampai hatinya benar-benar lega. Evan melakukan semua itu demi Kiara, sahabat yang ia cintai. Evan mencintai Kiara tetapi Kiara selalu menganggapnya sebagai sahabat. Sementara Tantra, sahabat Kiara curiga ada orang lain yang sedang memanfaatkan situasi. Dan secara diam-diam Tantra menyelidiki siapa pelaku sebenarnya yang membuat situasi menjadi semakin kacau.
Novel ini sekilas terlihat tipis, tapi tiap bab penuh dengan kejutan. Saya membayangkan pedihnya menjadi Kiara yang seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Tatapan tajam sang mantan pacar dan kasak kusuk teman-teman sekelas terasa sampai ke hati. Evan yang baik dan romantis, sampai parfum beraroma kayu dan mint terasa sampai ke hidung saya! Duh baper! Dan endingnya benar-benar gak nyangka! Mbak Ra (Euginia Rakhma) benar-benar sukses membawa imajinasi saya sampai ke SMA Bhinneka Persada!
Membaca novel ini kita sebagai pembaca diajak untuk berteka-teki, diajak untuk menebak-nebak, apa yang sebenarnya terjadi pada Kiara selama di sekolah. Kenapa Kiara seperti mendapatkan serangan bertubi-tubi. Bahkan Kiara sendiri bingung kenapa dia yang dituduh. Sedangkan dia nggak tau apa-apa . . Tantra yang tau jika Kiara tak salah pun mencoba menyelidiki dan hasil penemuannya membuat Tantra kaget nggak nyangka sama sekali. Tapi, ternyata ada tujuan dan alasan mengapa dia melakukan hal tersebut kepada Kiara. Asri aja kaget. Mikirnya masih orang yang ini ternyata bukan. Astagah, kemampuan detektif asri menghilang . . Banyak sekali pesan tersirat disini. Jika kita mengalami sebuah tekanan, janganlah dipendam, lebih baik dikeluarkan. Tapi, dengan cara yang baik. Jangan tiba-tiba mengeluarkannya nggak tau tempat, nggak tau sama siapa. Jangan sesekali memendam masalah, dikeluarkan aja biar lega. Kemudian jangan suka mengambil kesimpulan sendiri. Disini kita diajak untuk mengenal sebuah penyakit psikologis yang bernama bipolar. Ternyata ada penyebabnya lho, baru ngeh. Dan ada beberapa macam juga bipolar itu . . Pekalah, gunakanlah hatimu, tajamkan telingamu, pedulilah dengan keadaan sekitar. Jangan biarkan orang lain tersakiti akibat ketidakpekaanmu. Namun, jangan salah juga, apabila orang tersebut nggak peka, ada kalanya buatlah dia menjadi peka. Ajak bicara, ungkapkan apa yang ada di hati. Dan jangan membully orang apalagi menuduh orang jika memang orang tsb nggak tau apa-apa. Kayak Kiara yang nggak tau apa-apa, dituduh menyembunyikan segala macam benda . . Novel teenlit yang dikemas apik, detail, ada unsur psikologisnya plus bikin penasaran hingga akhir. Recomended banget buat kamu baca.
Well, alasan kenapa milih novel ini sebagai buat dibaca, karena aku suka kovernya😍 dan karena tipis😂 Just it. Dari blurbnya, memang keliatannya cuma kayak novel remaja biasa yang sangat ketebak bakal berakhir kayak gimana, aku yakin banyak org yg sama kayak aku. Dan setelah baca, aku memang merasa kental banget sama teenlitnya. Anyway, aku tahan baca ini selain karena lagi butuh bacaan romance ringan, gaya bercerita penulis juga ringan jadi gampang diikutin. Buat ide ceritanya sendiri, agak klise memang. Friendzone. Konfliknya? Sangad drama. Agak geli geli gitulah ngebaca tingkah anak yang baru masuk SMA tapi udah pacaran sampe segitunya, ((mungkin memang ada tapi tetep aja geli)), dan yang paling bikin aku ngecap drama adalah konflik barang ilang :)) "Segitunya banget? Segitunya?:(" itulah yang aku pikirkan selama membacanya. Mana latarnya di bandung, tempatku tinggal, jadi ngerasa aneh ada konflik kayak gitu di lingkungan sekolah kota bandung wkwkwk
Tapi setelah baca endingnya. Wow. Aku memang udh punya firasat kalau bla bla itu, tapi nggak nyangka aja dibuat begini. Twistnya sukses bikin kaget. Aku sampe harus nganga beberapa detik. Okelah ternyata ada yang begitu di sekolah mereka, jadi mungkin wajar konfliknya kayak gitu, tapi tetep aja udah terlanjur konfliknya kayak drama banget wkwk
Yha, setelah semua itu, novel ini, novel yang manis. Aku suka novel ringan yang manis❤. Jadi pengen mungut yang kayak Evan di mana ya:((
Seperti pembaca lain, saya melihat novel dari sampulnya dulu, dan baru kali ini saya menemukan yang nuansanya netral sedikit moody. Senang? Pastinya! Ini tipe kover yang bisa ditatap lama-lama seolah lukisan dipigura. Setidaknya buat saya. Saya juga suka desain kover belakangnya.
Masuk ke cerita, ternyata tentang friendzone. Suasananya SMA banget dan renyah uwu-uwu, membuat saya mempertanyakan kovernya--beneran nyambung dengan cerita atau asal cantik. Ternyata itu terjawab di bab 4 ketika kisah Kiara mulai mengalami perputaran arah.
Segar, mungkin ini impresi pertama saya. Penulis membawa tema umum seperti teman-tapi-suka dengan bumbu cukup gelap, tapi masih ringan untuk diikuti. Eksekusi dan penyelesaian akhirnya sudah memuaskan. Yang saya sayangkan adalah kurang panjang. Padahal masih ada ruang untuk membuat Kiara, Evan, Tata, dan Adit menjadi lebih terpatri dalam ingatan pembaca. Saya paling suka bagian Evan yang gemar menyanyi Kokoro No Tomo versi Bahasa Indonesia, kocak 😆
Buat saya, novel ini menyenangkan untuk dibaca, tidak membuat misuh, dan cocok dinikmati di bulan ini: ngabuburit Ramadan menunggu buka puasa dan (kalau mau tahu kenapa, mending baca sendiri saja ya hehe).
“Kadang-kadang, kita terlalu jauh mencari cinta. Tidak menyadari bahwa cinta itu selalu ada.”
Kisah yang diangkat penulis mungkin cukup klise, tentang persahabatan yang akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta. Yang berbeda adalah novel ini tidak hanya menyajikan kisah romansa remaja, tapi ada sedikit bumbu misteri dengan twist yang tak terduga sama sekali.
Seperti snackbook, aku hanya butuh waktu singkat untuk menyelesaikan buku ini. Ceritanya ringan, sangat khas dengan kehidupan remaja. Aku pun seolah diajak kembali mengingat suka duka saat masa sekolah. Terutama bagian hilangnya stationery yang tak bisa dipungkiri selalu terjadi, entah bagaimana bisa lenyap begitu saja saat jam istirahat selesai. *curhat.
Penokohannya kuat. Tokoh favorit aku disini adalah Tantra, dia gadis yang cerdas dan 'kuat' *secara dia karateka sabuk biru. Can't wait for the story about Tantra.
Overall, aku suka ceritanya. Heartwarming dan sangat menghibur.
Ini pertama kalinya aku membaca tulisan Kak Rara. Awalnya aku pikir ini novel romansa remaja tentang sahabat yang mencintai sahabatnya diam-diam. Sahabat yang selalu ada, sekalipun perasaannya tak berbalas.
Ternyata kisah Kiara dan Evan tak sesederhana yang aku pikirkan. Sejak awal aku diarahkan ke persahabatan keduanya, bagaimana Evan selalu ada di saat bahagia maupun saat momen patah hati Kiara karena Ferdian.
Hingga ketika Kiara mulai mendapatkan semacam teror, Evan juga tak pernah jauh darinya.
Twistnya sungguh mengejutkan. Jujur membuatku kaget dan benar-benar membuat kisah Kiara dan Evan menjadi semakin menarik.
Secara keseluruhan novel romansa remaja dengan bumbu misteri yang cukup menghibur untuk dibaca. Sayangnya kurang panjang, ingin kisah Kiara dan Evan lebih diperbanyak lagi
Dimana kisah persahabatan yang berubah jadi cinta masa remaja dengan twist yang bikin berbeda. Yah, aku terkecoh, salah duga dan bikin syock wkwk
Alurnya berjalan maju dengan sedikit mundur sebagai penjelasan saja. Penyampaiannya juga bagus dan mengasyikkan. Bikin aku sebagai pembaca jadi nyaman bacanya.
Karakter dan penokohannya dapet banget feelnya. Tiap tokoh punya karakter yang kuat bikin cerita ini hidup dan masuk dalam ceritanya.
Walau memang konflik yang diangkat cukup ringan, tapi ternyata ada twist dan penyelesaiannya juga bikin aku puas. Jadi membuat ceritanya berbeda dari kisah persahabatan pada umumnya.
Mmmm... Overall sukaaa deh sama buku ini. Bahkan nggak nyangka udah ending ajah efek keenakan baca wkwk recomended deh buat kalian yang suka cerita cinta remaja alias teenfiction
"Semoga besok, segala sesuatunya lebih baik untuk kamu, untuk kita." - Pg. 180
Yay! Akhirnya selesai juga.... Please Be Mine ini adalah karya pertama dari kak @eugeniarakhma yang aku baca. Genre nya teenlit. Kisah tentang sepasang sahabat di bangku SMA.
Kisah Evan & Kiara ini sebenarnya ringan khas anak remaja dan ada sedikit berbau misteri. Biarpun kisah ini ringan tapi twist yg dihadirkan penulis benar-benar tak terduga. Aku sendiri nggak nyangka bakalan dapat kejutan kayak gitu.
Pokoknya, kalau kalian mau bacaan ringan khas anak remaja dengan plot twist yang lumayan bikin gempar, cocoklah ini buat kalian baca.
Keseharian anak sekolah yang dikemas dengan bahasa yang ringan. Awal cerita gampang sekali ditebak namun ketika mau menuju akhir ada sesuatu yang tak terduga.