21 Mar 2018: Untuk vol.1-nya dulu~ ⁽⁽◝(^-^ )◜⁾⁾ ♫•*¨*•.¸¸♪
Suka bernostalgia mengenang masa-masa SD? kisah anak-anak? ( ͡° ͜ʖ ͡°) Suka dengan tema persahabatan? (☞°ヮ°)☞ ☜(°ヮ°☜) Suka juga dengan acara makan-makaann?? ( ^ ﹃ ^ ) //sukasekali!!
Karena semuanya komplit ada di sini! °˖✧◝(≧▽≦)◜✧˖°
Kebayang banget jadi Sano, yang begitu naik kelas 5 terpisah dari teman-teman se-geng-nya ^^ Lalu 'terlunta-lunta' tanpa teman, makan siang sendiri, tiada yang menemani~ ヾ(´〇`)ノ♪ //terChrisye //jangannyanyikguk!
Tapi! Di sinilah letak kebenaran petuah kakak pembina pramuka dulu: "Tak Kenal Maka Tak Sayang" trus nyuruh semua salam-salaman, kenalan dari tenda ke tenda~ ^^; //melenceng Karena sebelum kenal seseorang, kita bikin opini sendiri berdasarkan pengamatan terbatas kita atas orang itu. Yang ternyata bisa salah, bisa beda jauh dengan kenyataannya.
Komik yang penuh kehangatan pertemanan, juga keluarga~ (っ˘ڡ˘ς)❤ dengan bumbu percikan puppy love yang sedap V●ᴥ●V mwahahaa~
___________
10 Mei 2022: ( ´ ▽ ` ;) Baru sadar kalau belum ditambahin sampe volume akhir (vol.3)
(╯✧▽✧)╯Pas libur kemarin dibaca ulang karena kangen dengan anak-anak ini. Pun dengan 'aura' masa SD yang penuh kegalauan o(≧▽≦)o "Kalau aku begini, takutnya nanti diketawain", "Kok B diam saja ya? Apa sudah ga mau berteman sama aku?" ~ hal-hal yang bisa bikin kepikiran pas SD dulu, yang semakin beranjaknya usia semakin nggak dipikirin, nggak dipeduliin, nggak dipentingin. Tapi sebagai gantinya malah mikir, peduli, dan mentingin hal-hal yang sama aja ruwetnya, yang sama-sama nggak bisa dikendalikan, yang nggak ada di dalam genggaman.
Muncul perasaan, "Dulu aku juga ngeributin urusan yang sekarang keliatannya remeh. Apa aku ke depannya bakal ngeliat aku yang sekarang pun ngeributin urusan yang (nantinya) ternyata sekadar remeh-temeh?"
Komik ini bener2 jadi favorit. Bukan cuma karena nge-refresh kenangan masa kecil, tapi juga karena cerita dan tokoh-tokohnya (´,,•ω•,,)♡ suka banget dengan karakter mereka yang beragam~
Sebuah komik slice of life yang tamat dalam 3 volume, Lunch Time menceritakan keseharian anak kelas 5 SD bernama Sano. Sesuai judulnya, komik ini menitikberatkan pada kegiatan makan siang bersama yang sudah menjadi ritual harian di SD Jepang. Melalui adegan-adegan makan siang tersebut, pembaca diajak menyelami berbagai interaksi antara Sano dengan teman-teman sekelasnya.
Daya tarik utama memang ada di karakternya dan perkembangan mereka, mulai dari Sano si pemeran utama. Iida-sensei sangat apik mengembangkan karakter Sano, yang awalnya terlalu 'pilih-pilih', baik soal teman maupun makanan. Awalnya saya agak ragu dengan karakter ceweknya, Iwatani, yang rentan terjerumus stereotip 'tokoh cewek nyentrik & setengah malaikat yang hadir untuk menginspirasi si pemeran utama cowok'. Namun, tak lama saya sudah bisa menikmati kepribadiannya yang jempolan, interaksinya dengan Sano, dan tentunya gaya makannya yang lahap itu ^_^
Tokoh-tokoh sampingannya pun tidak kalah menarik, meliputi anak-anak dengan berbagai latar belakang dan kepribadian. Sekali lagi, saya suka gaya penulisnya menampilkan mereka dengan kesan awal yang kurang baik, sebelum mengajak Sano dan pembaca untuk mengenal mereka lebih mendalam. Patut dicatat bahwa sebagian anak-anak SD di Lunch Time ini memang terkesan lebih dewasa dan bijaksana ketimbang anak seumuran itu pada umumnya, tapi masih dalam batas yang wajar dan membumi (*dalam pengalaman saya sebagai guru maupun bekas anak SD, memang akan selalu ada anak-anak ber-EQ tinggi seperti itu di tiap kelas sayangnya saya tidak pernah masuk golongan itu //lebihseringbikinmasalah).
Secara keseluruhan, komiknya menyenangkan, lucu, dan bahkan menyentuh. Gambarnya enak dilihat, manis tanpa terkesan berlebihan. Tokoh-tokohnya pun digambar secara proporsional dan sesuai umur (*mengingat kadang ada komik yang karakter anak sekolahannya terlihat lebih muda atau lebih tua dari seharusnya).
Walau mayoritas karakternya anak-anak, komik ini sama sekali tidak kekanak-kanakan. Ada nuansa kedewasaan dan banyak pesan positif yang terkandung di dalamnya, sehingga cocok dibaca orang dewasa yang sering berhubungan dengan anak-anak atau yang ingin bernostalgia mengenang masa-masa makan bekal bersama teman SD. Ini juga salah satu dari sedikit judul manga yang menurut saya layak dan aman dikonsumsi pembaca anak-anak…. malah mungkin bisa membuat mereka belajar menghargai teman sekolah mereka yang terkesan ‘aneh’ atau ‘menyebalkan’.
Duhaduh manga ini manisss banget!! Kisah-kisah di dalam manga ini sungguh menentramkan dan menghangatkan hati. Kisahnya terasa begitu polos karena memang diceritakan lewat lensa pandangan anak-anak SD. Uniknya di saat yang sama juga terasa sisi kedewasaan dalam kisah-kisah di manga ini.
Ceritanya sendiri tentang kehidupan anak-anak kelas 5 SD dalam keseharian mereka. Terkadang memang sebagai orang dewasa, saya sering abai dengan realita bahwa anak-anak juga memiliki kesulitannya sendiri dan manga Lunch Time sukses mengingatkan saya dengan menceritakannya lewat kisah-kisah yang menarik dan menyentuh namun tetap ringan untuk dibaca oleh orang-orang dari segala kalangan usia.
Saya suka banget melihat perkembangan hubungan pertemanan anak-anak kelas 5-2, khususnya Sano, sang tokoh utama, yang awalnya penyendiri dan tidak punya teman lalu mulai berani membuka diri dan akhirnya mulai mencoba memahami teman-teman barunya sehingga pertemanan diantara mereka menjadi semakin kuat dan erat.
Tokoh-tokoh di manga ini memiliki karakter dan sifat yang beragam sehingga membuat kisah-kisah di dalamnya jadi semakin menarik dan cukup bervariasi. Anak-anak di manga ini juga memiliki latar belakang dan asal muasal yang menyebabkan mengapa mereka memiliki sifat tertentu dan berperilaku sedmikian rupa, manga Lunch Time dengan apik menggali dan mendalami karakter tokoh-tokoh di dalamnha sehingga membuat saya memahami dan bersimpati pada mereka.
Untuk endingnya saya juga suka, tapi entah kenapa saya agak sedikiiiiit kecewa karena berharap kisah ditutup dengan berkumpulnya anak-anak kelas 5-2, tapi saya tetap suka kok. Mungkin ini menandakan bahwa ke depannya mereka akan tetap baik-baik saja
I love it, it's not just about lunch, but it's about life, friendship, love, and the time itself. Meaningful, relatable, and enjoyable for everyone. Simple daily life, so easy to digest, you will get something from every story. And 3 volume is perfect!